1 / 1

Ganyong

Ganyong

edolie
Télécharger la présentation

Ganyong

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ganyong Ganyong (Canna Edulis Ker) adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi yang kurang populer dibandingkan ubi jalar atau ubi kayu. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di daerah Peru, Bolivia, dan Equador. Ganyong banyak dikenal dengan berbagai macam nama daerah. Ada yang menyebut sebagai “buah tasbih”, “ubi pikul”, “ganyal”, “ganyol”, ataupun “sinetra”. Sementara ini, sekurangnya ada dua provinsi sebagai sentral ganyong yakni Jawa Tengah (Klaten, Wonosobo, dan Purworejo) dan Jawa Barat (Majalengka, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, Lebak, Subang, dan Karawang). Bentuk tanaman ganyong adalah berumpun dan merupakan tanaman herba, semua bagian vegetatif yaitu batang, daun, serta kelopak bunganya sedikit berlilin. Tanaman ini tetap hijau di sepanjang hidupnya dan di akhir hidupnya di mana umbi telah cukup dewasa, daun, dan batang mulai mengering. Keadaan seperti ini seakan-akan menunjukkan bahwa tanaman mati, padahal tidak, karena bila hujan tiba maka rimpang atau umbi akan bertunas dan membentuk tanaman lagi. Tinggi tanaman ganyong antara 0,9 - 1,8 meter. Bahkan di Queensland dapat mencapai 2,7 meter. Sedang untuk daerah Jawa, tinggi tanaman ganyong umumnya 1,35 - 1,8 meter. Umbi ganyong mengandung pati meskipun tidak sebanyak ubi jalar. Tetapi, ganyong cukup berpotensi sebagai sumber hidrat arang. Data Direktorat Gizi Depkes RI menyebutkan bahwa kandungan gizi umbi ganyong tiap 100 gram secara lengkap terdiri dari kalori 95,00 kal; protein 1,00 g; lemak 0,11 g; karbohidrat 22,60 g; kalsium 21,00 g; fosfor 70,00 g; zat besi 1,90 mg; vitamin B1 0,10 mg; vitamin C 10,00 mg; dan air 75,00 g. Selama ini pemanfaatan umbi ganyong hanya sebatas direbus untuk dibuat camilan. Padahal umbi ganyong bisa dimanfaatkan menjadi produk sumber pangan lainnya, salah satunya adalah menjadi mie ganyong. Untuk membuat mie ganyong, awalnya harus membuat pati ganyong terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan mengolah pati tersebut menjadi mie atau biasanya disebut minyong (mie dari ganyong). Pembuatan pati ganyong Ganyong yang sudah berumur (cukup tua) dipanen, diambil umbinya. Setelah itu umbi ganyong dicuci bersih, dikupas kulitnya kemudian diparut. Ganyong parut selanjutnya diperas hingga hanya tersisa ampas. Saring air perasan tadi dengan kain penyaring. Diamkan air dalam wadah hingga pati ganyong mengendap kemudian pisahkan air dengan pati ganyong. Selanjutnya keringkan pati ganyong dengan dijemur sinar matahari atau dioven. Pembuatan minyong (mie ganyong) Panaskan 5 s/d 6 liter air hingga hampir mendidih. Masukkan 1 kg pati ganyong ke dalam air panas tersebut sambil terus diaduk supaya jangan menggumpal. Jika terlalu kental, dapat ditambahkan air panas hingga menjadi bubur encer. Tambahkan 75 gram minyak goreng (agar mie ganyong tidak lengket). Rebus selama 10 s/d 15 menit agar tanak. Angkat, lalu lapiskan tipis-tipis pada daun pisang yang sudah disiapkan. Jemur di bawah sinar matahari hingga 5 s/d 6 jam. Jika sudah nampak kering, pisahkan lapisan mie ganyong dari daun pisang. Diamkan lembaran mie ganyong tersebut selama 10 hingga 15 jam. Iris lembaran mie ganyong tersebut hingga membentuk mie dan jemur kembali di bawah sinar matahari hingga kering. Manfaat ganyong sangatlah banyak, hampir semua bagian tanamannya bisa dimanfaatkan. Umbi yang dewasa dapat dimakan dengan mengolahnya lebih dulu atau untuk diambil patinya. Sisa umbinya yang tertinggal setelah diambil patinya dapat digunakan sebagai kompos. Sementara pucuk dan tangkai daun muda dipakai untuk pakan ternak. Bunga daunnya yang cukup indah dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Nah, jangan ragu lagi untuk memilih tanaman ganyong ini sebagai salah satu tanaman pilihan Anda, karena begitu banyak manfaat dari tanaman ini. Masih banyak lagi tanaman di sekitar kita, yang tanpa kita sadari ternyata tanaman tersebut memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kita.

More Related