1 / 15

UNSUR HALOGEN

UNSUR HALOGEN. Oleh: Kelompok 3 XII IPA 6. Guru:Sujiani, S.Pd. Bayu Sabekti Elok Fajar Ibnu Salam Isnia Wulan. Prayoga Tri Resti Nilam Risqa Era Vega Aditama. Anggota Kelompok. Halogen.

eros
Télécharger la présentation

UNSUR HALOGEN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UNSUR HALOGEN Oleh: Kelompok 3 XII IPA 6 Guru:Sujiani, S.Pd

  2. Bayu Sabekti Elok Fajar Ibnu Salam Isnia Wulan Prayoga Tri Resti Nilam Risqa Era Vega Aditama Anggota Kelompok

  3. Halogen Unsur-unsur halogen dalam sistem periodik menempati golongan VIIAyang terdiri dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), iodin (I), dan Astatin(At). Unsur-unsur golongan VIIA disebut unsur halogen artinyapembentuk garam. Pada bagian ini unsur Astatin tidak dibahas karenabersifat radioaktif dengan waktu paruh pendek sehingga jarangditentukandan sifat-sifatnya belum banyak diketahui.

  4. a. Sifat-Sifat Fisis

  5. 1) Wujud halogen Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan energi ikatan X -X berkurang dari Cl2 sampai I2, sesuai dengan pertambahan jari-jariatomnya. Semakin panjang jari-jari atom semakin lemah ikatan antaratomsehingga semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan makinrendah. Energi ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan energi ikatan Cl -Cl dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan kereaktifan F2. Semakin reaktifmolekul X2 menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan sehinggaenergi ikatan relatif kecil.

  6. 2) Titik Cair dan Titik Didih Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnyanomor atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersiantarmolekul halogen sesuai bertambahnya massa molekul relatif (Mr).Sesuai titik cair dan titik didihnya, maka wujud halogen pada suhu kamarbervariasi, F2 dan Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat. 3) Warna Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karenaberbau merangsang. Fluor berwarna kuning muda, klor hijau kekuningan,Brom cokelat, dan iodin berwarna ungu.

  7. b. Sifat-Sifat Kimia

  8. 1) Kelarutan Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang.Fluor selain larut juga bereaksi dengan air. 2F2(g) + 2H2O(l)4HF(aq) + O2(g) Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalamlarutan yangmengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larutdalam larutan KI. I2(s) + KI(aq) KI3(aq) Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudahlarut dalampelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dansebagainya.

  9. 2)Kereaktifan Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbuktikeberadaan halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogendipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifansemakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron.Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan halogen jugadipengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen,semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktifhalogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat halogen,dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakinberkurang.

  10. 3) Daya Oksidasi Halogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari ataske bawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapatmengoksidasiion halida di bawahnya. F2 + 2KCl 2KF + Cl2 atau ditulis F2 + 2Cl- 2F- + Cl2 Cl2 + 2I-2Cl- + I2 Br2 + KF (tidak terjadi reaksi) atau ditulis Br2 + F-(tidak terjadi reaksi) Dari reaksi di atas juga berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifatreduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.

  11. c. Senyawa Halogen • 1) Senyawa Halogen Berbentuk Garam • Unsur halogen mampu berikatan dengan unsur logam melalui ikatan ion untuk membentuk garam seperti NaCl, KBr, dan MgI2. Pembentukan garam dapat juga terjadi dari reaksi antara asam dan basa. Seperti reaksi : • HCl + NaOH NaCl + H2O

  12. 2) Senyawa Halogen Berbentuk Asam • Terdiri atas dua (2) bentuk, yaitu: • a) Asam halida (HX) • Asam halida dalam keadaan gas adalah senyawa kovalen, tetapi dalam air senyawa tersebut akan terdisosiasi. Urutan kekuatan asam untuk asam halida adalah HI > HBr > HCl > HF. • b) Asam oksihalida • Rumus umum asam oksihalida yaitu HXO, HXO2, HXO3, dan HXO4 dengan nama asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam perhalat. Contohnya : HClO = asam hipoklorit, HClO2 = asam klorit, HClO3=asam klorat, dan HClO4=asam perklorat.

  13. 3) Senyawa antarhalogen • Senyawa antar halogen dapat terjadi dimana unsur yang kelektronegatifan besar akan membentuk biloks negatif dan unsur yang keelektronegatifan kecil akan membentuk biloks positif. Unsur dengan biloks negatif hanya satu valensi yaitu -1, sedangkan unsur biloks positif dapat mempunyai lebih dari satu, yaitu +1, +3, +5, atau +7.

  14. d. Kegunaan Halogen CCl2F2 :Gas freon (freon–12) digunakan sebagai zatpendingin pada lemari es danAC. NaF : Natrium fluorida digunakan sebagaiobatpenguat pada kayu. DDT : Dikloro Difenil Trikloro etana digunakan sebagaiinsektisida. PVC : Polivinil klorida digunakan sebagaiplastikuntuk pipa pralon. CaOCl2 : Digunakan sebagai serbuk pengelantangdan desinfektan. NaClO : Kaporit sebagai serbukpengelantang KClO3 : Digunakan dalam industri korek api. KCl : Digunakan untuk pupuk. NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obatpenenang.

  15. S E K I A Nterima kasih

More Related