1 / 36

Fertilitas

Fertilitas adalah hasil reproduksi nyata dari seorang perempuan atau sekelompok perempuan 1. Konsep dan Definisi 2. Sumber Data 3. Indikator/Ukuran-ukuran fertilitas 4. Tren, Pola dan Perbedaan. Fertilitas. Fertilitas – hasil nyata, anak lahir hidup

esme
Télécharger la présentation

Fertilitas

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Fertilitas adalah hasil reproduksi nyata dari seorang perempuan atau sekelompok perempuan 1. Konsep dan Definisi 2. Sumber Data 3. Indikator/Ukuran-ukuran fertilitas 4. Tren, Pola dan Perbedaan Fertilitas Sutji-fertilitas

  2. Fertilitas – hasil nyata, anak lahir hidup Fecunditas – potensi atau kapasitas phisik untuk menghasilkan anak lahir hidup Fecund - Jika seorang perempuan dapat melahirkan anak lahir hidup Steril atau Infecund – Jika tidak dapat melahirkan anak lahir hidup Masa Reproduksi (Child Bearing Age) Usia subur - dari menarche sampai menapouse (15 - 49) tahun ada pula ( 10 - 44 ) tahun Konsep dan Definisi Sutji-fertilitas

  3. Lanjutan Konsep dan Definisi • Lahir Hidup (Life Birth) : - Kelahiran bayitanpa memperhitungkan lamanya dalam kandungan dan - menunjukkan tanda-tanda kehidupan • Lahir Mati (Still Birth) :Kelahiran bayi pada usia kandungan >= 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan • Aborsi : Mati dalam kandungan, dan usia janin < 28 minggu • Ada 2 macam - Disengaja/Induced dan Tidak Disengaja/Spontaneous • Aborsi yang disengaja (digugurkan)- alasan medis dan alasan non medis Sutji-fertilitas

  4. Registrasi : -Pencatatan peristiwa vital yang dilakukan secara continue berdasarkan laporan dari penduduk ( di Indonesia pencatatan ini di lakukan di kelurahan) Sensus Penduduk: -Pencacahan seluruh penduduk yang tercakup dalam suatu wilayah, di Indonesia dilakukan 10 tahun sekali Survai: Pengumpulan data disesuaikan dengan kebutuhan/keperluan Dapat dilakukan kapan saja Di wilayah tertentu Sumber Data Sutji-fertilitas

  5. Data yang tersedia Statistik kelahiran Kelemahan: Ketepatan definisi dan aplikasi Kelengkapan registrasi Ketepatan alokasi tempat Ketepatan alokasi waktu Ketepatan pengelompokan kelahiran berdasarkan karakteristik ekonomi demografi Registrasi Sutji-fertilitas

  6. Data yang tersedia : komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup jumlah anak yang dilahirkan satu tahun yang lalu Kelemahannya -keterangan jumlah anak tergantung daya ingat ibu (recall bias), banyaknya anak yang lahir satu tahun yang lalu, kesalahan pelaporan umur Sensus Penduduk Sutji-fertilitas

  7. Data yang tersedia di sensus pada umumnya juga ada di survai Keterangan tambahan mengenai fertilitas lebih rinci- riwayat kelahiran, status kehamilan, keguguran , siapa yang menolong persalinan, dimana melahirkan dll Kelemahannya sama dengan di Sensus, karena yang ditanyakan adalah peristiwa yang sudah lampau, ada kemungkinan lupa, salah atau tidak tepat informasinya. Survai Sutji-fertilitas

  8. Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000, 2010 Supas (Survai Antar Sensus) - 1976, 1985, 1995, 2005 Susenas (Survai Sosial Ekonomi Nasional dilaksanakan setiap tahun) Survai Survai Fertilitas dan Mortalitas Indonesia 1973, Survai Prevalensi Kontrasepsi Indonesia (SPI)1987, Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1991, 1994, 1997, 2002, 2007 Indonesian Family Life Survey (IFLS)/Sakerti 1993, 1997 dan 1998, dan IFLS 2000, 2007 Data Fertilitas yang bersifat Nasional Sutji-fertilitas

  9. Angka fertilitas diukur berdasarkan jumlah kejadian dibagi dengan penduduk yang menanggung risiko melahirkan ( exposed to risk). Ada beberapa persoalan yang dihadapi dalam pengukuran fertilitas : Angka fertilitas menunjukkan dua pilihan -jangka waktu pendek (1 th) dan - jumlah kelahiran selama masa reproduksi. Berdasarkan sifat ibu saja Sulit menentukan exposed to risk Sulit membedakan lahir hidup dan lahir mati Pilihan melahirkan Beberapa Permasalahan Dalam Ukuran Fertilitas Sutji-fertilitas

  10. Ada dua pendekatan : Yang berbasis ukuran “kerat lintang/ cross sectional” umumnya satu tahunan atau lima tahunan(yearly performance)-current fertility. Ukuran ini mencerminkan ukuran fertilitas dari suatu kelompok penduduk atau kelompok perempuan dalam suatu waktu tertentu. Ada enam ukuran current fertility yaitu : CBR, GFR, ASFR, TFR, CEB dan CWR Indikator/Ukuran-ukuran Dasar Sutji-fertilitas

  11. Indikator/Ukuran-ukuran Dasar lanjutan 2.Pendekatan dengan ukuran yang sifatnya “riwayat kelahiran”atau “riwayat reproduksi” (reproductive history). Ukuran ini mencerminkan sejarah kelahiran semasa hidup seorang perempuan dari awal sampai akhir masa reproduksi(15-49)th. Pendekatan ini sering disebut sebagai pendekatan “longitudinal” Sutji-fertilitas

  12. Ukuran Fertilitas Yang Bersifat Kerat Lintang Yearly performance atau current fertility Sutji-fertilitas

  13. CBR adalah banyaknya kelahiran dalam satu tahun tertentu per 1000 penduduk pertengahan tahun yang sama 1. Jumlah bayi yang lahir selama 1 tahun (B) 2. Jumlah penduduk pertengahan tahun (P) K = Konstanta (1000) Kebaikan : sederhana Kelemahan : kasar Crude Birth Rate (CBR)/ AngkaKelahiran Kasar Sutji-fertilitas

  14. B GFR = ---------- X K (konstanta =1000) Pf (15-49) B=jumlah bayi lahir pada 1 tahun tertentu, Pf (15-49) = jumlah penduduk perempuan (15-49)th pd pertengahan tahun Kebaikan : lebih cermat dari CBR, memperhatikan wanita yang exposed to risk Kelemahan : tidak membedakan risiko melahirkan dari berbagai umur General Fertility Rate (GFR)/Angka Kelahiran Umum Sutji-fertilitas

  15. Bi ASFRi=------ X K (konstanta=1000) Pfi Bi=jumlah kelahiran pada perempuan kel.umur I pd tahun tertentu Pfi=jumlah penduduk kel.umur I pada pertengahan tahun yang sama ASFRi =banyaknya kelahiran pada th ttt per 1000 perempuan kel umur i pd pertengahan tahun th yang sama Age Specific Fertility Rate (ASFR)/Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Sutji-fertilitas

  16. Kebaikan dan Kelemahan ASFR • Kebaikan: • Lebih cermat dari GFR, exposed to risk, telah dibagi menurut umur • Dapat dilakukan studi menurut kohor • Dapat membuat analisa perbedaan fertilitas menurut berbagai karakteristik wanita • Merupakan dasar perhitungan TFR, GRR dan NRR • Kelemahan: • Membutuhkan data yang terperinci, data sukar diperoleh karena adanya kesalahan pelaporan umur Sutji-fertilitas

  17. i = kelompok umur (15-19) th s/d (45-49)th ASFRi =banyaknya kelahiran untuk perempuan kel umur i Total Fertility Rate adalah jumlah anak yang akan dipunyai seorang wanita selama masa reproduksinya Total Fertility Rate (TFR)/Angka Kelahiran Total Sutji-fertilitas

  18. Kebaikan Total Fertility Rate • Angka ini dapat dijadikan ukuran kelahiran untuk seorang perempuan selama usia reproduksinya (15-49tahun) dan telah memperhitungkan tingkat fertilitas perempuan pada masing-masing kelompok umur Sutji-fertilitas

  19. Anak Lahir Hidup mencerminkan banyaknya kelahiran hidup sekelompok atau beberapa kelompok wanita pada saat mulai memasuki reproduksi hingga pada saat pengumpulan data dilakukan. ALH disebut pula ukuran paritas CEBi ALHi rata-rata = --------- Pfi ALHi rata-rata= paritas untuk perempuan kelompok umur i CEBi= jumlah anak yg dilahirkan hidup oleh perempuan kel.umur i Pfi = Banyaknya perempuan pada kel. Umur i Children Ever Born (CEB) /Jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup Sutji-fertilitas

  20. Kelebihan Utama dan Kelemahan CEB/ALH • Kebaikan : informasinya/ data mudah didapat (sensus dan survai), tidak ada referensi waktu • Kelemahan : • ALH men.kel. Umur sering tidak akurat apabila terdapat kesalahan dalam pelaporan umur ibu, terutama di negara berkembang • Karena sifatnya data retrospektif, mala ada kecenderungan faktor “memory lapse”dalam melaporkan banyaknya kelahiran terutama wanita yang berumur lebih tua. Sutji-fertilitas

  21. P (0-4)th P (0-4)th CWR =---------- X k CWR= ---------- X k PF(15-44)th PF(15-49)th Menggunakan kel.umur (0-4)th bukan (0-1)th karena data yang tersedia 5 tahunan Under emumeration lebih rendah (0-4) tahun dibanding dengan (0-1) Lebih stabil Child Women Ratio (CWR) Sutji-fertilitas

  22. Kelebihan dan Kelemahan CWR • Kelebihan - ukuran sederhana, data mudah diperoleh dari sensus atau survai - berguna untuk indikasi fertilitas di daerah dengan luas wilayah yang kecil • Kelemahan : • kualitasnya dipengaruhi oleh kualitas pelaporan jumlah anak,pelaporan umur anak maupun umur ibu; • Ukuran ini tidak dapat menangkap kasus kematian anak maupun ibu, khususnya tingkat mortalitas < 1 tahun • Tidak memperhitungkan tk kesuburan perempuan menurut umur (kel. umur tidak terlihat) Sutji-fertilitas

  23. Tren, Pola dan Perbedaan Fertilitas Sutji-fertilitas

  24. Trend CBR/Angka Kelahiran Kasar antara th. 1965-2008 di Indonesia,Thailand, Perancis dan Jerman (WPDS-PRB) Sutji-fertilitas

  25. Tren TFR/Angka Kelahiran Total Indonesia(Data SP & Supas 1971-2005) Sutji-fertilitas

  26. Trend TFR dari beberapa Negara 1970-2010 Sutji-fertilitas

  27. TFR Indonesia, Korsel, India 1970-2011 Sutji-fertilitas

  28. Tren TFR Indonesia,berdasarkan tempat tinggal SDKI 1994, 1997, 2002-2003 dan 2007 Sutji-fertilitas

  29. TFR beberapa propinsi di Indonesia Th 1971-2000 (SP-BPS) Sutji-fertilitas

  30. Tren & Pola ASFR Indonesia Th. 1971 dan 2005 (Data SP 1971 dan Supas 2005) Sutji-fertilitas

  31. Tren dan Pola ASFR Indonesia hasil SDKI Sutji-fertilitas

  32. Pola dan Tren ASFRdi Indonesia dan Korsel, th.1971 dan 1991 Sutji-fertilitas

  33. Rendah menengah Menengah Paling tinggi Menengah keatas Paling rendah Angka Fertilitas Total Indonesia Berdasarkan Indeks Kekayaan QuintileSDKI 2002-2003 & 2007 Sutji-fertilitas

  34. Tren & Perbedaan TFR Men. Tk. Pendidikan di Indonesia 1987-1997 (SPI 1987- SDKI1997) Sutji-fertilitas

  35. Tren dan Perbedaan TFR Menurut Tk. Pendidikan, Indonesia (SDKI 2002-03 &2007) Sutji-fertilitas

  36. Tren & Perbedaan TFR Men. Wilayah Indonesia (Data SPI1987- SDKI 1997) Sutji-fertilitas

More Related