1 / 1

FM-UII-AA-FKA-07/R3

FM-UII-AA-FKA-07/R3. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. MATERI/BAHAN MATA KULIAH. Fakultas Jurusan/Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Dosen. : : : 10001011 : PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM :. Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku. : KEDUA : II : 12 : 2009.

frye
Télécharger la présentation

FM-UII-AA-FKA-07/R3

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FM-UII-AA-FKA-07/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERI/BAHAN MATA KULIAH Fakultas Jurusan/Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Dosen : : : 10001011 : PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM : Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku : KEDUA : II : 12 : 2009 Dalam al-Qur’an, manusia diciptakan sebagai khalifah fil ardi dan dilengkapi Allah dengan “akal budi” dan memiliki kemampuan “cipta, karsa, dan rasa”. Dengan akal budi, manusia mampu memikirkan kosep-konsep maupun menyusun prinsip-prinsip yang diusahakan dari berbagai pengamatan dan percobaan. Dengan kemampuan cipta, karsa, dan rasa, manusia mampu menjadikan keindahan penciptaan alam semesta seluruhnya dan ciptaan kekuasaan-Nya. “Dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan, dan hati. [Tetapi] sangat sedikit kamuu yang bersyukur”. [Q.S. al-Mu’minun, 23:78]. Allah telah mendorong manusia untuk memikirkan alam semesta, mengamati berbagai gejala alam, merenungkan berbagai ciptaan-Nya dan mengungkapkan hukum-hukum Allah di alam semesta ini. “Manusia mampu menggunakan aqalnya, yaitu menyatukan spritual [tauhid] antara rasio yang memikirkan penciptaan alam dengan al-qalb yang mengingat Tuhan dalam segala tanda-tanda kekuasaan-Nya. Aqal yang bekerja melalui kesatuan pikir dan zikir mampu mentransendir realitas. Aqal, tidak sepenuhnya hanya diartikan dengan rasio semata-mata, karena rasio [pikiran] dapat dikembangkan oleh kajian ilmu-ilmu, sedangkan zikir [al-qalb] dikembangkan oleh spritualisme agama. Maka, keduanya merupakan kesatuan pembentuk kebudayaan. Dapat dijelaskan dalam bagan di bawah ini10 perilaku Allah Wahyu Interaksi Spritualisme dikembangkan oleh Alam Manusia Zikir Pikir Sejarah Al-qalb dikembangkan oleh Kajian Ilmu Manusia [Khalifah] 10 Musa Asy’arie, 1999, Filsafat Islam Tentang Kebudayaan,LESFI, Yogyakarta. Halaman : 7 Versi : 1 Revis I : 3 dari 12

More Related