1 / 34

Penilaian Surat Berharga

Penilaian Surat Berharga. Oleh Ruly Wiliandri. Obligasi ( Bond ). O bligasi pada prinsipnya merupakan surat hutang jangka panjang , merupakan suatu instrumen pendanaan ( Funding Instrument ) yang sangat efektif guna mengumpulkan dana dari masyarakat.

gamada
Télécharger la présentation

Penilaian Surat Berharga

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penilaian Surat Berharga Oleh Ruly Wiliandri

  2. Obligasi (Bond) • Obligasi padaprinsipnya merupakan surat hutang jangka panjang, merupakan suatu instrumen pendanaan (Funding Instrument)yang sangat efektif guna mengumpulkan dana dari masyarakat. • Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam (penerbit obligasi) setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu.

  3. Karakteristik Obligasi 1.Nilai par atau nilai nominal Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity). 2. Kupon/ tingkat bunga (coupon rate) Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar10%.

  4. Maturity date (jatuh tempo) Tanggal dimana nilai par harus dibayar. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang.

  5. Faktor-faktor yg menyebabkan tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang diminta atau dipersyaratkan (kd): • Premi maturity Semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin tinggi kd. Sebaliknya semakin pendek jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin rendah kd. 2. Premi kebangkrutan Dikaitkan dengan utang perusahaan. Semakin besar utang perusahaan menyebabkan risiko yg semakin besar pula (kebangkrutan), sehingga kd akan meningkat. Begitu juga sebaliknya.

  6. 3. Premi likuiditas Semakin likuid suatu aset, semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd). Begitu juga sebaliknya. 4. Premi Inflasi Jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga bebas risiko juga meningkat, sehingga mengakibatkan kenaikan kd untuk obligasi tersebut.

  7. Penilaian Obligasi Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb (yaitu: kupon dan nilai par) di diskon pada tingkat return yang diminta Atau Nilai obligasi dicari sebagai nilai sekarang dari anuitas (pembayaran bunga) ditambah nilai sekarang dari lump sum (pokok) Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value

  8. Rumus Penilaian Obligasi cpn = coupon r = tingkat return yang diminta atau yg dipersyaratkan (discount rate)/ YTM Par = nilai par (par value)

  9. Rumus dgn Menggunakan Tabel PVbond = INT(PVIFA r,n) + M(PVIF r, n) • INT = kupon rate tahunan • r = required rate of return ( YTM ) • n = lama waktu sampai jatuh tempo • M = nilai par ( par value ), jumlah yang harus dibayar pd waktu jatuh tempo

  10. Pengembalian yang diperoleh atas obligasi yang disimpan hingga jatuh tempo didefinisikan sebagai hasil hingga jatuh tempo (yield to maturity/YTM) • Jika obligasi dapat ditarik sebelum jatuh tempo, dan pengembalian yang diterima investor jika obligasi itu ditarik didefinisikan sebagai hasil hingga penarikan (yield to call/YTC)

  11. YTC ditentukan sebagai nilai sekarang dari pembayaran bunga yang diterima ketika obligasi itu beredar ditambah nilai sekarang dari harga penarikan (nilai nominal ditambah premi penarikan)

  12. Provisi penarikan (call provision) memberikan hak kepada perusahaan penerbit untuk menebus obligasi sebelum jatuh tempo dengan syarat-syarat tertentu, biasanya dengan harga yang lebih besar daripada nilai jatuh tempo (perbedaan ini disebut premi penarikan) • Perusahaan biasanya menarik obligasi jika suku bunga turun secara substansial di bawah suku bunga kupon

  13. Perubahan Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya waktu • Biasanya pertama kali di issued harganya sama atau mendekati nilai par • Suku bunga berubah-rubah seiring berjalannya waktu tetapi kupon rate tetap setelah bond dikeluarkan.

  14. Setiap kali suku bunga (kd) naik diatas kupon rate, harga obligasi akan berada dibawah nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut discount bond. Discount bond adalah obligasi yang dijual di bawah nilai nominalnya. • Setiap kali suku bunga (kd) turun dibawah kupon rate, harga obligasi akan berada di atas nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut premium bond. Premium bond adalah obligasi yang dijual di atas nilai nominalnya.

  15. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi turun dan penurunan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi naik. (inverse relationship)

  16. Risiko KegagalanObligasi • Obligasi memiliki risiko kegagalan (default risk) • Jika penerbit mengalami kegagalan, maka investor akan menerima lebih sedikit daripada pengembalian yang dijanjikan atas obligasi tersebut • Oleh karena itu, investor harus mengevaluasi risiko kegagalan obligasi sebelum melakukan pembelian

  17. Peringkat, Risiko, dan Suku Bunga Obligasi • Obligasi memiliki peringkat (rating) yang mencerminkan probabilitas obligasi ini mengalami kegagalan • Peringkat paling tinggi adalah AAA, dan menurun hingga D • Semakin tinggi peringkat obligasi, semakin rendah risiko dan suku bunganya

  18. Saham (Stock) Saham merupakan bukti kepemilikan. Saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga dalam suatu perusahaan. Saham ini dikeluarkan dalam rangka pendirian perusahaan, pemenuhan modal dasar, atau peningkatan modal dasar.

  19. Pemegang saham adalah pihak yang mempunyai hak kepemilikan atas perseroan karena adanya penyertaan modal pada perusahaan.

  20. Dividend adalah Pembagian cash secara periodik dari perusahaan ke pemegang saham atau keuntungan yang didapat dari penyertaan modal dalam bentuk saham. Capital gain adalah selisih harga jual dan harga beli saham, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli. Capital loss adalah selisih harga jual dan harga beli saham, dimana harga jual lebih rendah dari harga beli

  21. JENIS SAHAM • Saham biasa (COMMON STOCK ) Saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam hal pembagian dividen, besarnya dividen tidak tetap dan tidak jaminan, bisa mendapatkan capital gain. • Saham preferen (PREFERRED STOCK) Saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi awal sebelum pembayaran saham biasa dalam hal pembagian dividen, besarnya dividen tetap.

  22. Saham preferen adalah sekuritas hybrid yang memiliki beberapa karakteristik utang dan beberapa ekuitas

  23. Penilaian Saham Nilai saham sama seperti finansial assets yang lainnya adalah present value dari aliran kas di masa yang akan datang

  24. Penilaian Saham Preferen • Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas • Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian saham preferen merupakan suatu perpetuitas. Po =Dps Kps P0= Nilai saham preferen Dps = dividend saham preferen Kps = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen

  25. Penilaian Saham Biasa A. Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model) • Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan • Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) / konstan • Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang stabil

  26. Rumus Dividen Bertumbuh Konstan P0 = D0(1+g)/Ks-g P0 = D1/Ks-g P0 = Harga saham D0 = Nilai dividen terakhir g = tingkat pertumbuhan perusahaan Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tsb Model ini disebut Gordon model sesuai dgn nama penemunya Myron J Gordon

  27. B.Dividen Tumbuh Secara Tidak Konstan (Nonconstant Growth Rate) Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan karena kebanyakan perusahaan mengalami life cyles (early-faster growth, faster than economy, then match with economy’s growth, then slower than economy’s growth)

  28. Langkah-langkah Perhitungan Nonconstant Growth: • Menentukan estimasi pertumbuhan dividen (g) • Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh tidak konstan • Menghitung nilai saham pada periode pertumbuhan tidak konstan • Menjumlahkan 2 dan 3 untuk mendapatkan P0

  29. Contoh Nonconstant Growth 1.Perusahaan Lian selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 20% per tahun selama 2 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per tahun sampai waktu tak terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 18%.Dividen terakhir yang dibagikan adalah Rp 200/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?

  30. Jawab: D1 = D0 (1+ 0,20) = 200 (1,20) = 240 D2 = D0 (1+0,20)2 = 200 (1,44)= 288 PV (D1, D2) = 240/(1+0,18)+288/(1+0,18)2 = 203,39 + 206,84= 410,23 P2 = D3/Ks – g = D2 (1+0,05) /0,18 – 0,05 = 302,40/0,18-0,05 = 2.326 PVP2 = 2.326/(1+0,18)2 = 1.670,5 P0 = 410,23+ 1.670,5 = 2.080,73

  31. 2. Perusahaan Yahoo selama ini membagikan dividen yang jumlahnya berbeda sesuai dgn pertumbuhan perusahaan. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 30% per tahun selama 3 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 10% per tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 16%.Dividen terakhir yang dibagikan adalah 1,82/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?

  32. Jawab: • D0 = 1,82 • D1 = D0 ( 1+0,30 ) = 1,82 (1,30) = 2,366 • D2 = 1,82 (1+0,30 )2 = 3,070 • D3 = 1,82 (1+0,30)3 = 3,999 • D4 = 3,999 (1+0,10) = 4,399 PV (D1,D2, D3) = 2,36/(1+0,16) + 3,070/(1+0,16)2 +3,999/(1+0,16)3 = 6,89

  33. P3 = D4 / Ks – g = 4,399/ 0,16 – 0,10 = 73,32 PVP3 = 73,32 / (1+0,16)3 =46,97 Jadi harga saham P0 = PV (D1,D2,D3)+ PVP3 = 6,89 + 46,97 = 53,86

More Related