360 likes | 676 Vues
THE TOYOTA WAY. Part II. BAGIAN I FILOSOFI JANGKA PANJANG. Prinsip I : Ambil Keputusan berdasarkan filosofi jangka panjang walaupun mengorbankan Tujuan keuangan jangka pendek. Harus mempunyai sasaran yang jelas jauh kedepan agar tidak ketinggalan dengan pesaing Sudah ada road map
E N D
THE TOYOTA WAY Part II
BAGIAN I FILOSOFI JANGKA PANJANG
Prinsip I : Ambil Keputusan berdasarkan filosofi jangka panjang walaupun mengorbankan Tujuan keuangan jangka pendek • Harus mempunyai sasaran yang jelas jauh kedepan agar tidak ketinggalan dengan pesaing • Sudah ada road map • Ciptakan : Misi yang lebih besar dari sekedar mendapatkan gaji • Membangun kepercayaan pada masyarakat
Prinsip I : Ambil Keputusan berdasarkan filosofi jangka panjang walaupun mengorbankan Tujuan keuangan jangka pendek • Jangan biarkan keputusan bisnis merusak kepercayan dan rasa hormat antar sesama • Gunakan kemampuan diri sendiri dantanggung jawab untuk menentukan nasib sendiri • Dipandu oleh misi dan prinsip
BAGIAN II PROSES YANG BENAR AKAN MEMBERIKAN HASIL YANG BENAR
Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan • Perlu diciptakan proses mengalir yang ditarik • Proses bisnis dapat dibagi proses yang menambah nilai dan proses yang tidak menambah nilai • Proses mengalir memaksa setiap proses agar berjalan dengan baik
Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan • Perlu dibuat sel one piece flow • Sel-sel pemrosesan dikelompokan bukan berdasarkan proses tetapi berdasarkan produk • Dari segi kualitas, lebih terbangun (jidoka) karena tahap selanjutnya akan mengontrol hasil kerja tahap sebelumnya
Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan • Personel harus bisa multi tasking • Waktu takt adalah jantung one piece flow • Manfaat One Piece flow : 1. Kualitas yang inheren 2. Menciptakan flexibilitas yang sebenarnya 3. Menciptakan produktifitas yang tinggi 4. Mengosongkan Ruang kerja 5. Meningkatkan keselamatan kerja
Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan 6. Semangat kerja yang meningkat 7. Mengurangi biaya persediaan
Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan • Tantangan untuk menciptakan proses one-piece flow : - Change over perlu lama - Jika ada satu mesin yang rusak seluruh sel terhenti - kadang-kadang diperlukan investasi
Prinsip 3 : Gunakan sistem tarik untuk mengindari produksi berlebih • Sistem mengalir harus ditarik oleh pelanggan • System Pull-repleacement atau kanban jika terpaksa harus menumpuk persediaan • Kadang-kadang masih diperlukn system penjadwalan, misalnya untuk material import.
Prinsip 4 : Meratakan beban kerja (heijunka) • Permintaan pelanggan biasanya bervariasi/fluktuatif dari waktu-kewaktu • Kita tidak bisa membuat barang murni berdasarkan pesanan (built to order) • Permintaan yang fluktuatif harus diratakan pejadwalannya agar beban kerja merata
Prinsip 4 : Meratakan beban kerja (heijunka) 3 M yang perlu dihindari dalam TPS : • Muda : aktifitas yang tidak menambah nilai • Muri : memberikan beban berlebih kepada orang atau peralatan • Mura : Ketidak seimbangan akibat dari muda dan muri
Prinsip 4 : Meratakan beban kerja (heijunka) Jadwal yang tidak merata : • Pembelian pelanggan biasanya tidak dapat diprediksi • Ada resiko barang tidak terjual • Penggunaan sumber daya tidak seimbang • Menempatkan permintaan yang tidak seimbang ke proses hulu “bullwhip effect”
Prinsip 4 : Meratakan beban kerja (heijunka) Keuntungan jadwal campur merata sbb : • Flexibilitas • Mengurangi resiko barang tidak terjual • Penggunaan tenaga kerja dan mesin yang seimbang • Permintaan yang teratur pada proses hulu dan pemasok
Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal • Diawali oleh pendiri oleh Sakichi Toyoda dengan membuat mesin tenun “pintar” • Perlu metode mendeteksi kesalahan dengan cepat • Segera menghentikan proses dan meperbaiki kesalahan sebelum mengalir ke proses selanjutnya.
Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal • Setiap operator berwenang untuk menarik andon yang bisa menghentikan seluruh jalur proses • Sehingga ada tanggung jawab bersama • Hal ini akan memaksa kepala tim dan seluruh anggota tim untuk membantu memecahkan masalah.
Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal • Autonomation, peralatan berintelegnsia manusia • Gunakan tindakan pencegahan dan anti kesalahan (poka yoke) untuk memperbaiki masalah • Sederhanakan pengendalian kualitas ndan libatkan anggota tim
Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal • Di TPS selalu dijaga agar semua hal sederhana dan hanya sedikit menggunakan alat statistik yang komplex • Alat Utama jidoka : • Pergi dan lihat • Analisa situasi
Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal • Alat Utama jidoka : • Gunakan one piece flow dan andon untuk mengungkap masalah • Bertanya mengapa sebanyak 5 kali
Prinsip 6 : Standar kerja merupakan fondasi bagi kaizen dan pemberdayaan karyawan • Ada 3 elemen : • Waktu takt • Urutan kerja • Berapa banyak persediaan yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut • Hanya proses yang sudah terstandarisasi yang bisa ditingkatkan
Prinsip 6 : Standar kerja merupakan fondasi bagi kaizen dan pemberdayaan karyawan • Standar kerja harus sederhana dan praktis agar mudah digunakan • Semua Tim selalu dilibatkan untuk membuat standar kerja dan untuk kaizen • Birokrasi yang memampukan-memberdayakan karyawan • Standar harus selalu ditingkatkan, dasar dari kaizen
Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi Prinsip 5S : • Seiri (Ringkas : memilah) -pilahlah barang dan simpan hanya yang diperlukan. Pisahkan barang yang rusak. dll • Seiton (Rapi : Menata) - setiap barang memiliki tempat dan setiap barang ada ditempatnya • Saeiso (Resik : membersihkan) - pembersihan mengungkap abnormalitas dan kondisi sebelum terjadi kesalahan
Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi • Seiketsu (Rawat : menciptakan aturan) – kembangkan sistem untuk mempertahankan dan memonitor ketiga S • Shitsuke (Rajin : mendisilinkan diri) – membangun kesadaran diri setiap individu untuk secara konsisten menjalankan keempat S.
Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi • Manfaat 4 S : - meningkatkan image perusahaan - pengingkatan sense of belonging karyawan - Effisiensi - mengurangi waste
Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi • Gunakan sistem pengendalian visual • Sistem tersebut harus dapat secara visual menunjukan bila terjadi gangguan terhadap aliran proses • Memudahkan pimpinan mengendalikan proses yang sedang berjalan tanpa harus membuka komputer atau membuka catatan
Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi • Visual kontrol tidak harus dengan teknologi mahal • Yang penting harus mudah dilihat oleh semua tim dan pemimpin tim • A3 report : laporan dalam selembar kertas A3 yang merangkum semua yang perlu diketahui.
Prinsip 8 : Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar benar teruji untuk membantu orang-orang dan proses • Teknologi hanya membantu orang bukan menggantikan orang • Teknologi harus terbukti membantu orang dan meningkatkan proses • Jika memang terbukti, lakukan analisa apakah tidak bertentangan dengan folosofi dan prinsip TPS
Prinsip 8 : Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar benar teruji untuk membantu orang-orang dan proses • Teknologi tersebut harus sangat visual dan intuitif • Idealnya tidak memerlukan tambahan pekerjaan misalnya untuk entry data • Tetap mempertahankan flexibilitas • Contohnya di Toyota : Global body line jalur perakitan yang bisa running change
Prinsip 8 : Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar benar teruji untuk membantu orang-orang dan proses • Pemanfaatan teknologi di Toyota murni didorong oleh kebutuhan setiap departemen (sitem tarik) bukan atas paksaan (sistem dorong) dari departemen riset & teknologi