90 likes | 329 Vues
Kelompok 3. Aqil Qolby Wahyu Setyo Utomo Yana Prasetya Nugroho. Link-state routing protocol.
E N D
Kelompok 3 • Aqil Qolby • Wahyu Setyo Utomo • Yana Prasetya Nugroho
Link-state routing protocol link-state routing protocol adalah salah satu dari dua kelas utama protokol routing packet switching yang digunakan dalam jaringan untuk komunikasi komputer. Konsep dasar dari link-state routing adalah setiap node membangun sebuah peta konektivitas ke jaringan, dalam bentuk grafik, yang menunjukkan node yang terhubung ke node yang lain. Dalam link-state protocol informasi hanya melewati antar node yang saling terkait.
Contoh protokol link state • Intermediate System Untuk Intermediate System (IS-IS), adalah protokol yang digunakan oleh perangkat jaringan (router) untuk menentukan rute terbaik melalui jaringan packet-switched. IS-IS adalah link-state routing protocol, artinya dia dpat beroperasi dengan andal di seluruh jaringan router. Setiap router kemudian secara mandiri membangun sebuah database topologi jaringan. Paket kemudian diteruskan berdasarkan jalur topologi terbaik melalui jaringan hingga sampai ke tujuan. • OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.
Keuntungan menggunakan link state • Waktu convergence lebih cepat karena update diforward segera • Tidak rentan terhadap routing loops • Tidak rentan terhadap informasi yang salah karena hanya informasi tangan pertama saja yang di broadcast
Kerugian menggunakan link state • Algoritma Link State memerlukan power CPU dan memory yang tinggi untuk melakukan kalkulasi topology jaringan dan memilih route • Menaikkan traffic jika terjadi perubahan topology