1 / 14

MODEL EVALUASI KEPANGKATAN BERBASIS KINERJA

MODEL EVALUASI KEPANGKATAN BERBASIS KINERJA. YOYON BAHTIAR IRIANTO. Pusat Studi Kebijakan dan Perencanaan Laboratorium Administrasi dan Manajemen Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009. Definisi Konsep :

gunnar
Télécharger la présentation

MODEL EVALUASI KEPANGKATAN BERBASIS KINERJA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MODEL EVALUASI KEPANGKATANBERBASIS KINERJA YOYON BAHTIAR IRIANTO Pusat Studi Kebijakan dan Perencanaan Laboratorium Administrasi dan Manajemen Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

  2. DefinisiKonsep: • Ditinjau dari aspek produktivitas: penampilan kerja (performance) pegawai tersebut dapat diamati dari (1) kemampuan (ability) dan (2) dorongan (motivation); • Seperangkat kompetensi: perwujudan dari perolehan pengetahuan (knowledge), apresiasi (appretiation) dan keterampilan (skills). • Kompetensi (competencies), dikatagorikan ke dalam tiga jenis, yaitu: (1) kompetensi pribadi (personal competencies), (2) kompetensi profesional (professional competencies), dan (3) kompetensi sosial (social competencies); • Analisis kompetensi pegawai: proses pengukuran perilaku tugas (task behavior) dan perilaku hubungan antar manusia (humans behavior) yang terakumulasi dalam kepribadian (personality) sebagai pegawai. Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  3. Tujuan • Dapat menganalisis aspek-aspek kompetensi PNS yang tidak termaktub dalam DP3 dan instrumen penilaian dalam kepangkatan reguler; • Dapat merumuskan komponen-komponen dan kriteria dari setiap kompetensi PNS dalam setiap golongan kepengkatan dalam jabatan strukturalpelaksana; • Dapat menyederhanakan sistem penilaian (kriteria, alat ukur dan prosedur pengolahan) dalam suplemen penilaian kepangkatan PNS dalam jabatan struktural pelaksana; Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  4. Keluaran • Rumusan parameter analisis kepangkatan PNS berbasis kompetensi; • Format instrumen dan prosedur pengukuran kompetensi PNS untuk unsur jabatan pelaksana yang dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam sistem kepangkatan. Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  5. Sasaran Sasaran program ialah PNS yang menduduki jabatan struktural pelaksana, yang terbagi ke dalam empat golongan tingkatan, yaitu: • Pangkat Pembina, • Pangkat Penata, • Pangkat Pengatur, dan • Pangkat Juru. Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  6. Unsur Pelaksana Kepangkatan SISTEM PROMOSI PEGAWAI Pembinaan Khusus Kepangkatan Unsur Pimpinan Naik Pangkat dan atau Promosi dalam Jabatan Struktural • DP3 • Prestasi • Validasi Ijasah Baru Evaluasi Kompetensi Manajerial Formasi Nilai Katagori Baik Masa Kerja TUPOKSI PEGAWAI STANDAR KINERJA PEGAWAI PROSES EVALUASI KINERJA (PNS) Tetap pada Pangkat/Jabatan Semula atau Turun Pangkat/Jabatan • DP3 • Prestasi • Validasi Ijasah Baru Evaluasi Kompetensi Pelaksana Nilai Katagori Kurang Baik Pembinaan Khusus SISTEM PEMBINAAN PEGAWAI Pendekatan Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  7. Standar Kinerja Pegawai Negeri Sipil Sistem Pengembangan Karier Kepegawaian Kemampuan Melaksanakan Tupoksi Kompetensi Pribadi Kompetensi Tugas Kompetensi Sosial Kompetensi perilaku dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Task Bihavior) Tugas Pokok & Fungsi Pegawai Sesuai Posisinya dalam Struktur Kepegawaian di Lingkungan Unit Kerja yang bersangkutan Kompetensi perilaku dalam berhubungan dengan rekan sejawat (Humans Bihavior) Kebijakan Penghargaan Prestasi Melalui Kenaikan Pengkat dan Jabatan PERILAKU SEBAGAI PNS Standar Kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS) MetodeAnalisis Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  8. Komponen yang Diukur Komponen yang diukur, berkenaan dengan intensitas kompetensi dasar yang harus dimiliki dan dilakukan oleh masing-masing PNS berdasarkan aspek kepribadian, profesionalitas, dan hubungan sosial, sesuai dengan posisinya dalam struktur organisasi. Rujukannya bersumber dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pegawai pada setiap unit kerja; Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  9. Kompetensi perilaku dalam melaksanakan tugas (task behavior): • Komitmen terhadap tugas • Moralitas kerja • Semangat kerja • Konstruktif • Adaptif • Partisipatif • Kooperatif Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  10. Kompetensi perilaku dalam berhubungan dengan rekan sejawat (humans behavior/colleague behavior): • Kepercayaan terhadap diri sendiri • Integritas • Kepedulian sosial • Keterbukaan • Obyektivitas • Pragmatis • Fasilitatif • Komunikatif/Supel Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  11. Pembobotan • Pembobotan dilakukan untuk membandingkan tingkatan kepentingan setiap perilaku yang ditampilkan pada masing-masing tingkatan kepangkatan pegawai dalam struktur organisasi, karena tingkat kepentingan suatu parameter untuk setiap posisi PNS dalam jenjang kepangkatan tidak sama. Besarnya bobot ditentukan oleh tingkat (urutan/ranking) pentingnya fungsi dan peranannya dalam struktur tugas, jabatan, status pekerjaan, serta kewenangan dan tanggungjawab yang seharusnya dilakukan oleh setiap tingkatan kepangkatan PNS. Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  12. WaktuPelaksanaan • Waktu pelaksanaan evaluasi seyogyanya menjadi bagian dari evaluasi-evaluasi yang lainnya, seperti DP3 dan evaluasi prestasi, yaitu setiap semester, yang direkap dalam laporan tahunan. Sehingga, apabila dalam masa kerja kepangkatan ada dalam rentang 4 (empat) tahun, akan memiliki rekap nilai sebanyak 4 (empat) kali, dan perolehan nilai pada setiap tahun tersebut akan menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan penguasaan dari setiap aspek kompetensi. Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  13. Evaluator Dilakukan oleh Tim Khusus, yang dibentuk pada setiap unit kerja (biro/bagian) yang di ambil dari unsur pimpinan (atasan langsung), unsur pelaksana (rekan sejawat), unsur bagian kepegawaian, dan atau menyertakan salah satu konsultan (bila diperlukan), dengan asumsi bahwa program ini bukan merupakan tanggungjawab salah satu pihak, tetapi merupakan tanggungjawab semua pihak, sehingga dapat mengurangi kadar subyektivitas dan efektivitasnya bisa lebih baik. Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

  14. Yoyon B. Irianto/Adpend/UPI/2009

More Related