1 / 66

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ENDRY BOERISWATI. pengembangan ilmu. Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai“penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan.

hallam
Télécharger la présentation

METODE PENELITIAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODEPENELITIAN ENDRY BOERISWATI

  2. pengembangan ilmu • Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai“penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. • Penelitian terapan (misalnya di bidang pendidikan). dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal: psikologi).

  3. Yin-Yang Map Navigating the Knowledge Base The Yin-Yang Map

  4. The figure shows one way of structuring the material in the Knowledge Base. • The left side of the figure refers to the theory of research. • The right side of the figure refers to the practice of research. • The yin-yang figure in the center links you to a theoretical introduction to research on the left and to the practical issue of how we formulate research projects on the right. • The four arrow links on the left describe the four types of validity in research. The idea of validity provides us with a unifying theory for understanding the criteria for good research. • The four arrow links on the right point to the research practice areas that correspond with each validity type. For instance, external validity is related to the theory of how we generalize research results. It's corresponding practice area is sampling methodology which is concerned with how to draw representative samples so that generalizations are possible

  5. The Road Map Navigating the Knowledge Base The Road Map The Road Map Navigating the Knowledge Base The Road Map The Road Map Navigating the Knowledge Base The Road Map

  6. Deductive Thinking • Deductive reasoning works from the more general to the more specific. Sometimes this is informally called a "top-down" approach. • Deductive reasoning is more narrow in nature and is concerned with testing or confirming hypotheses

  7. Inductive Thinking • Inductive reasoning works the other way, moving from specific observations to broader generalizations and theories. Informally, we sometimes call this a "bottom up" approach • Inductive reasoning, by its very nature, is more open-ended and exploratory, especially at the beginning

  8. B ila Anda Mencari makna Berawal dari fakta Ingin memahami fenomena pendekatan kualitatif Membuktikan/ menguji hipotesis Berawal dari masalah Ingin menjelaskan fenomena Mencari solusi/ efektivitas Peningkatan berbasis masalah Pendekatan CAR/PTK pendekatan kuantitatif

  9. Jenis Penelitian Kuantitatif • Deskriptif • Asosiatif/hubungan • Komperatif/pengaruh/perbandingan

  10. Jenis Penelitian berdasarkan teknik pengambilan data • Survai • Eksperimen

  11. SKEMA PENELITIAN Masalah Kesimpulan menerima atau menolak Teori Hipotesis Metode dan alat Pengambilan data Pengujian Hipotesis copy right @ endry's Ltd. All right 2006

  12. ANALISIS TEORI ANALISIS TEORI ANALISIS TEORI TEORI ANALISIS TEORI ANALISIS TEORI ANALISIS Alur Penelitian PERUMUSAN MASALAH VARIABEL Y VARIABEL X SINTESIS TEORI Y SINTESIS TEORI X KERANGKA BERPIKIR HUBUNGAN X DAN Y KONSTRUK KONSTRUK DEFINISI OPERASIONAL DEFINISI OPERASIONAL PENGAJUAN HIPOTESIS HUBUNGAN X DAN Y KISI-KISI INSTRUMEN Y KISI-KISI INSTRUMEN X INSTRUMEN Y SUMBER INFORMASI INSTRUMEN X SUMBER INFORMASI PENGUJIAN HIPOTESIS HUBUNGAN X DAN Y DATA EMPIRIK Y DATA EMPIRIK X TESIS

  13. VARIABEL • Fokus permasalahan yang dijadikan objek penelitian yang dapat diukur dan memiliki sumber data serta unit analisis. Contoh :

  14. Masalah • Tidak ada penelitian tanpa masalah • Penelitian dilakukan untuk menjawab masalah • Masalah timbul akibat kesenjangan antara harapan dan kenyataan • Masalah yang baik perumusannya harus: • Menggambarkan variabel yang diteliti • Menggambarkan metode yang digunakan tersirat dari teknik analisis yang digunakan • Menggambarkan populasi • memberikan petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam masalah

  15. Menemukan Masalah • Tidak puas terhadap pembelajaran yang dilakukan • Meninjau kembali terhadap kelemahan atau kekurangan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya • Berkeinginan untuk memperbaiki pembelajaran

  16. 1. Observation Broad area of research interest identified 4. Theoretical Framework Variables clearly identified and labelled 5. Generation of Hypothesis 3. Problem Definition Research problem delineated 6. Scientific Research Design 7. Data Collection Analysis, and Interpretation 2. Preliminary DataGathering Interviewing Literature survey 8. Deduction Hypotheses substantiated? Research question answered?

  17. 1. Observation Broad area of research interest identified 3. Problem Definition Research problem delineated 2. Preliminary Data Gathering Interviewing Literature survey

  18. BROAD PROBLEM AREA • Problems currently existing • A situation requiring improvement • A conceptual issue that needs to be tightened • A researcher want to answer empirically.

  19. PRELIMINARY DATA COLLECTION Nature of data: • Background information and organizational philosophy • Information on structural factors • Behavior responses

  20. Literature Survey pages 37-43 Sekaran • Is the documentation of a comprehensive review of the published work. • Purpose is to ensure no important variable is ignored that has in the past been found repeatedly to have had an impact on the problem. • Helps integrate information gathered - gives a framework for the investigation.

  21. Literature Survey Reasons for a literature survey • have not missed anything • determine the important variables • integrate information from literature into the research design • develop theoretical framework • not reinventing the wheel • determine originality of study.

  22. IDENTIFYING THE RELEVANT SOURCES • The bibliographic database • The abstract database • The full-text database

  23. PROBLEM DEFINITION is a clear, and precise statement of the question or issue that is to be investigated with the goal of finding and answer or solution Format: • Question or statement

  24. LANGKAH AWAL MEMULAI • Diagnosis masalah • Menemukan masalah • Upaya mengatasi/ memecahkan masalah • Ditunjang data lapangan yang sistematis • Kajian pustaka Merumuskan Masalah

  25. BAB IPENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Berisi faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah tersebut muncul. • Faktor yang melatarbelakangi permasalahan digambarkan dengan kenyataan yang ada, • Berilah argumentasi mengapa permasalahan tersebut muncul. Dalam memberi argumentasi ini dilakukan analisis yang didasari suatu bukti nyata berdasarkan pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. • Berilah argumentasi perkiraan pemecahan yang diharapkan dapat mengatasi masalah. • Masalah atau permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara kenyataan dan harapan. Ada perbedaan antara apa yang seharusnya tersedia, antara harapan dan kenyataan, dan sejenis dengan itu. • Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu.

  26. INDENTIFIKASI MASALAH • Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu ada tersedia dan cukup banyak, peneliti dapat mengidentifikasi, memilih, dan merumuskannya. • Dalam mengidentifikasi peneliti melakukan pendataan semua permasalahan yang diduga mempengaruhi variabel utama atau masalah yang ada

  27. PEMBATASAN MASALAH • Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa masalah tersebut layak dan sesuai diteliti. • Biasanya, dalam usaha mengidentifikasi atau menemukan masalah penelitian diketemukan lebih dari satu masalah. • Dari masalah-masalah tersebut perlu dipilih salah satu, yaitu mana yang paling layak, menjadi faktor yang sangat mempergaruhi dan sesuai untuk diteliti. • Pilihlah salah satu permasalahan yang sekiranya sesuai • Jika yang diketemukan sekiranya hanya satu masalah, masalah tersebut juga harus dipertimbangkan kelayakan serta kesesuaiannya untuk diteliti.

  28. PERUMUSAN MASALAH • Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka perlu dirumuskan. • Perumusan masalah ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya, namun dapat dirasakan hal-hal berikut ini: • masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, • rumusan itu hendaknya padat dan jelas, dan • rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.

  29. Teori • Konsep-konsep yang mendasari variabel yang dijadikan landasan. Contoh : dalam teori terdapat definisi variabel, terbentuknya variabel tersebut, ukuran dan jenis data dari variabel tersebut.

  30. Teori • Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoretis bagi peneliti yang akan dilakukan itu. • Teori dikaji untuk menghasilkan sebuah kontruk dari variabel yang diteliti • Kontruk adalah konsep yang menggambarkan indikator dari variabel mengenai sumber data, metode pengambilan data, alat pengambilan data • Kajian teori menghasilkan justifikasi antara permasalahan dan landasan teori yang digunakan untuk menjawab masalah • Jawaban permasalahan melalui kajian teori berupa atau dirumusan dalam bentuk hipotesis

  31. Konstruk • Sintesis-sintesis dari variabel yang menggambarkan unit analisis dan aspek-aspek pembentuk variabel yang dapat diukur.

  32. Hipotesis - 1 • Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang sebenarnya masih harus diuji secara empiris. • hipotesis itu merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan. • Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

  33. Hipotesis - 2 • Secara teknishipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. • Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan menganai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel. • Secara implisit, hipotesis itu juga menyatakan prediksi (dugaan atau ramalan).

  34. Hipotesis - 3 • Bagaimana cara orang merumuskan hipotesis itu tidak ada aturan umumnya. Namun, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: • hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih; • hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan; • hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat; dan • hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis tersebut.

  35. Hipotesis - 4 • Konsep penting lain mengenai hipotesis adalah hipotesis nol. • Hipotesis nol, yang biasanya dilambangkan dengan HO, adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. • Di dalam analisis statistik, uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hipotesis nol itu. • Hipotesis lain yang bukan hipotesis nol disebut hipotesis alternatif. • Hipotesis alternatif, yang biasa dilambangkan dengan HA, menyatakan adanya saling-hubungan antara dua variabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda. • Pada umumnya, kesimpulan uji statistik berupa penerimaan hipotesis alternatif sebagai hal yang benar.

  36. Jenis Hipotesis • Hipotesis Deskripsi • Hipotesis Asosiatif (Hubungan) • Hipotesis competarif (eksperimen/perbandingan)

  37. Hipotesis Deskriptif • Menguji Kebenaran deskripsi data yang diramalkan/diprediksi Contoh Setelah mendapat pelatihan OUT BOND Kenaikan kinerja karyawan setiap bulan diduga sebesar 10% Keuntungan yang akan diperoleh dengan menggunakan promosi door to door sebenar 50% lainnya???

  38. Hipotesis Asosiatif (hubungan) • Dugaan/jawaban sementara yang akan menguji tingkat keeratan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas dapat terdiri satu variabel atau lebih Contoh • Hubungan motivasi berprestasi dengan kinerja karyawan Perusahaan Jaya • Hubungan Gaya Kepemimpinan, Kemampuan Komunikasi Personal terhadap Kinerja Manajer Perusahaan • Hubungan budaya organisasi, Kepuasan kerja, Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas PT Sukses Jaya • Lainnya ?????

  39. Hipotesis Comperative (eksperimen/perbandingan) • Dugaan/ramalan mengenai hasil suatu perlakuan dari sebuah variabel bebas yang dimodifikasi/dikenai perlakuan untuk mengetahui pengaruh terhadap variabel terikat • Dugaan/ramalan mengenai perlakuan yang berbeda pada dua variabel bebas untuk mengetahui pengaruh terhadap variabel terikat. • Contoh • Pengaruh Metode Promosi Terbuka Terhadap Hasil Penjualan Produk Kosmetik • Perbandingan teknik pengembilan keputusan partisipatoris dengan teknik pengembilan keputusan intruktif terhadap kinerja karyawan PT Sukses Jaya

  40. Pengujian Hipotesis • Asosiatif (hubunga) • Korelasi sederhana ( ada 10 macam rumus yang digunakan berdasarkan tipe data) • Korelasi ganda • Regresi sederhana • Regresi ganda

  41. Pengujian Hipotesis • Comperative (perbedaan) • Dua rata-rata (uji t dua rata-rata) data berhubungan (pre dan post) data tidak berhubungan (kolompok beda) Uji F Uji X2 Uji Anova

  42. INSTRUMEN • Alat pengambil data Bentuk: • Fisik • Non Fisik

  43. Bentuk Instrumen • Fisik digunakan untuk mengambil data yang berupa faktual empiris. Misalnya : Meteran : mengukur panjang Timbangan : berat Literan : volumen • Nonfisik digunakan untuk mengambil data yang nonfaktual Misalnya : Pengetahuan/Kognitif : tes Afektif/sikap : kuesioner/wawancara/ observasi Psikomotor : pedoman pengamatan

  44. PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN VARIABEL TEORI DEFINISI KONSEP KISI-KISI KONSTRUK DEFINISI OPERASIONAL BUTIR-BUTIR/ ALAT

  45. Definisi Konsep • Urian yang menggambarkan konstruk dari konsep yang menggambarkan aspek yang diukur dari variabel tersebut untuk diturunkan dalam kisi-kisi. • Contoh : • Frustrasi adalah keadaan yang timbul sebagai akibat tercegahnya pencapaian hal yang sangat diinginkan yang sudah hampir tercapai.

  46. Definisi Operasional • Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi). Bagaimana memperoleh data dan bagaimana jenis alat yangdigunakan dalam pengambilan data. • Tentang caranya menyusun definisi operasional itu bermacam-macam sekali. Namun, untuk memudahkan pembicaraan, cara yang bermacam-macam itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: • yang menekankan kegiatan (operation) apa yang perlu dilakukan, • yang menekankan bagaimana (operation) itu dilakukan, dan yang menekankan sifat-sifat statis hal yang didefinisikan.

  47. Contoh Definisi Operasional • Definisi Pola I, yaitu definisi yang disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar hal yang didefinisikan itu terjadi. Contoh: • Frustrasi adalah skor dari respon atau tanggapan responden terhadap kuesioner skala likert dengan empat pilihan yang menggambarkan keadaan yang timbul sebagai akibat tercegahnya pencapaian hal yang sangat diinginkan yang sudah hampir tercapai. • Definisi Pola II, yaitu definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu beroperasi. Contoh: • Orang cerdas adalah orang yang tinggi kemampuannya dalam memecahkan masalah, tinggi kemampuannya dalam menggunakan bahasa dan bilangan.

  48. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL 1. PROBABILITY SAMPLING (DENGAN RANDOMISASI) 2.NON PROBABILITY SAMPLING 1. PROBABILITY SAMPLING a. SIMPLE RANDOM SAMPLING (RAMBANG LUGAS) b. STRATIFIED RANDOM SAMPLING c. POPORTIONAL STRATIFIED RANDOM SAMPLING d. SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING e. CLUSTER RANDOM SAMPLING

  49. Random Sampling Sederhana a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b randomsampling a b a b a b a a b a b a b a a b a b a b a Rancangan random sampling

More Related