1 / 50

REFLEX DAN NEUROMUSCULAR JUNCTION

REFLEX DAN NEUROMUSCULAR JUNCTION. Detty Iryani Bagian Fisiologi FK-UNAND. REFLEX. Definisi. Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus Merupakan fungsi integratif

harsha
Télécharger la présentation

REFLEX DAN NEUROMUSCULAR JUNCTION

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REFLEX DAN NEUROMUSCULAR JUNCTION Detty Iryani Bagian Fisiologi FK-UNAND

  2. REFLEX

  3. Definisi • Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus • Merupakan fungsi integratif • Lengkung reflex (reflex arc) adalah jalur yang dilewati oleh impuls saraf untuk menghasilkan reflex

  4. Komponen lengkung refleks • Reseptor sensorik • Saraf sensorik (neuron afferen) • Pusat refleks (Batang otak, medula spinalis) • Saraf motorik (Neuron efferen) • Efektor (otot, kelenjar)

  5. Jenis reflex • Reflex spinal • Reflex cranial • Reflex otonom

  6. Refleks regang • Reflex Monosinaptik • Refleks regang menyebabkan kontraksi otot rangka sebagai respon terhadap peregangan otot • Mekanisme umpan balik untuk mengontrol panjang otot dengan menimbulkan kontraksi • Dapat terjadi dengan mengetuk tendon otot • Contoh : refleks biseps, triseps, patella, achilles

  7. Refleks Fleksor dan Ekstensor • Refleks Polisinaptik • Respon terhadap rangsangan nyeri

  8. REFLEX FLEXOR = Reflex nociceptif = Reflex penarikan diri (withdrawn reflex) • Stimulus : rangsangan nyeri • Mekanisme neuronal : 1. Sirkuit divergen 2. Sirkuit inhibisi timbal balik 3. After discharge REFLEX EKSTENSOR MENYILANG • 0,2-0,5 detik sesudah timbul reflex flexor • Terjadi ekstensi pada ekstremitas yang berlawanan • Mekanisme neuronal : sinyal sensoris menyeberang ke kontralateral

  9. Refleks fisiologis • Refleks yang normal ditemukan pada orang sehat • Contoh : refleks regang

  10. Refleks patologis • Refleks yang ditemukan pada orang yang mengalami gangguan pada sistem sarafnya • Contoh : refleks Babinsky, kecuali jika ditemukan pada bayi • Babinsky group : • Refleks chaddock • Refleks schaffer • Refleks gordon • Refleks Oppenheim

  11. NEUROMUSCULAR JUNCTION

  12. Potensial membran: + + + + + + + + + + + + + + - - - - - - - - - - - - - - Potensial membran timbul akibat dari • Difusi ion • Transport aktif (pompa ion) Na+ Ca2+ Anion K+ Anion

  13. Mekanisme terbentuknya potensial membran: Dalam keadaan channel terbuka (“leak”): Ion K lebih mudah berdifusi dari pada ion Na Dengan perkataan lain: Channel lebih permiabel terhadap K daripada terhadap ion Na K+ Na+

  14. Mekanisme terbentuknya potensial membran 3 Na+ Dalam keadaan channel tertutup: Pompa Na-K akan mengeluarkan kembali ion Na dan memasukkan kembali ion K 2 K+ ATP ADP

  15. Mekanisme terbentuknya potensial membran A. Potensial membran akibat difusi ion K B. Potensial membran akibat difusi ion K dan ion Na

  16. Mekanisme terbentuknya potensial membran C. Potensial membran akibat - difusi K+ - difusi Na+ - aktifitas pompaNa+-K+

  17. Mekanisme terbentuknya potensial aksi Bila syaraf distimulasi: Terjadi peningkatan permiabelitas membran  channel terbuka Akan tetapi channel lebih permiabel terhadap Ion Na K+ Na+

  18. Mekanisme terbentuknya potensial aksi

  19. Potensial Aksi : • Potensial membran istirahat (polarisasi) stimulasi • Difusi ion Na ke dalam sel  depolarisasi • Overshoot: depolarisasi mencapai di atas 0 mV • Diffusi ion K ke luar sel repolarisasi • Transport aktif ion Na dan ion K (pompaNa+-K+)  ion Na kembali keluar sel dan ion K kembali ke dalam sel Polarisasi

  20. Penyebaran potensial aksi

  21. Sel syaraf: Dua macam : - Mempunyai mielin - Tidak mempunyai mielin mielin Sel syaraf bermielin

  22. Penyebaran potensial aksi Saltatory conduction

  23. Diagram serat syaraf

  24. Bentuk hubungan: • Saraf-saraf : sinaps • Saraf-otot : myoneural junction

  25. Sinaps

  26. Ujung axon • Neuron berakhir di • otot • kelenjar • neuron lain • Junction antara dua neuron: sinaps • biasanya: ujung axon ke dendrit berikut • bisa juga: axon ke axon berikut • atau dendrit ke dendrit • neuron biasa menerima ribuan ujung axon

  27. Hubungan syaraf-syaraf pada suatu sel syaraf: Synaps

  28. Hubungan saraf-saraf pada suatu sel syaraf

  29. Ujung terminal syaraf

  30. Penyebaran potensial aksi ke serat syaraf berikutnya • Melalui sinaps • Neuro-transmitter - Asetilkolin

  31. Koneksi sinaps • akson dapat menerimaujung syaraf lain(synaptic inputs) • akson • cell body • dendrites • axon

  32. Anatomi sinaps • Presynaptic neuron • ujung menggembung: synaptic knob • synaptic vesicles • neurotransmitter (suatu hormon) • Synaptic cleft (celah sinaps) • tidak bisa dilompati action potential (AP) • Postsynaptic neuron • membran subsinaps menghadap cleft • membawa AP menjauhi sinaps

  33. Proses di sinaps • Ujung axon (synaptic knob): • AP  Ca channel opens  Ca masuk knob • Neurotransmitter (synaptic vesicles) • eksositosis ke synaptic cleft • diffusi ke reseptor di membran subsinaps • Ikatan neurotransmitter – reseptor • aktifasi pembukaan ‘special ion channel’ • permiabilitas neuron postsynaps berubah

  34. Pada excitatory synapse • Kanal Na dan K postsinaps terbuka • Na masuk: beda konsentrasi dan muatan • K keluar: beda konsentrasi saja • Na masuk jauh lebih banyak • Depolarisasi neuron postsynaps • satu sinaps: tidak cukup untuk depolarisasi • beberapa sinaps: threshold tercapai  AP • disebut: excitatory postsynaptic potential (EPSP)

  35. Pada inhibitory synapse • Perubahan kanal K dan Cl • K keluar, Cl masuk • hiperpolarisasi neuron (makin negatif) • disebut: inhibitory postsynatic potential (IPSP) • Neuron semakin sulit mencapai ambang

  36. Grand postsynaptic potential-GPSP • Gabungan EPSP dan IPSP • dari semua neuron presinaps  neuron postsinaps • ribuan dendrit bersinaps di neuron postsinaps • Presynaptic inputs: • informasi sensoris dari lingkungan • informasi keseimbangan homeostasis • informasi dari pusat-pusat kontrol otak • informasi lain-lain • EPSP dan IPSP adalah graded potential

  37. Summasi temporal (tempus = time) • rangsangan berurutan tapi jauh: sedikit • rangsangan berdekatan: bisa  threshold(graded potential tidak punya refrakter) • Spatial summation (space) • rangsangan serentak dari berbagai presinaps • bisa mencapai AP • bisa saling menghilangkan

  38. Inhibisi atau fasiltasi presinaps • Ujung akson presinaps • bisa disyarafi oleh ujung akson lain • neurotransmitternya bisa bertambah atau berkurang • Neurotransmitter: • berkurang: inhibisi presinaps • bertambah: fasilitasi presinaps

  39. Konvergensi dan divergensi • Convergence: • neuron menerima banyak akson neuron lain • dipengaruhi oleh banyak sel lain • Divergence: • akson dikirim ke banyak neuron lain • ujung akson bercabang • mempengaruhi banyak sel lain

  40. Convergence: • akson-akson neuron lain mempengaruhi neuron penerima • Divergence: • ujung akson bercabang mempengaruhi banyak sel lain

  41. Neuromuscular Junction Motor Endplate - Serat otot disyarafi syaraf bermielin - 1 junction per1 serat otot - Ujung syaraf invaginasi ke dalam serat otot, tapi berada di luar membran serat otot - Ditutupi oleh sel Schwan  insulasi dari cairan intersisial - Akson terminal mengandung banyak mitokondria untuk sintesis neurotransmiter - Neurotransmiter disimpan di dalam vesikel sinaptik Axon terminal didalam lekukan sinaptik Vesikel sinaptik Celah sinaptik Celah subneural

  42. Sekresi Asetilkolin (AK) Lamina basalis dan asetilkolinesterase Impuls  Neuromuscular junction  Vesikel AK dilepaskan menuju ke ruang sinaptik  Saluran Ca terbuka  Ca menarik vesikel AK ke membran syaraf dekat dense bar  Vesikel AK menyatu ke membran syaraf  AK keluar ke ruang sinaptik melalui proses eksositosis Vesikel Dense bar Membran syaraf Saluran Ca Reseptor asetilkolin Membran otot Celah subneural Release site

  43. Efek AK pada membran Postsinaptik • Reseptor AK pada celah subneural adalah saluran AK (acetylcholine-gated ion channel) • Saluran AK bila sudah ditempeli AK  terbuka • Saluran AK yang terbuka dapat dilalui ion-ion positif Na, K, Ca  depolarisasi • Ion-ion negatif tidak bisa lewat, karena muatan negatif di pintu Na+ AK

  44. Nasib AK Setelah Dilepaskan AK hanya berada di ruang sinaptik selama beberapa milidetik, kemudian segera disingkirkan sehingga tidak terjadi re-eksitasi otot setelah selesai satu potensial aksi    • Mengaktivasi reseptor AK • Segera disingkirkan dengan cara: - Terbanyak dihancurkan oleh enzim AK- esterase yang terdapat di lamina basalis pada ruang sinaptik, antara presinap dan post-sinap - Sejumlah kecil berdifusi keluar dari ruang sinaptik

  45. Terima kasih

More Related