1 / 14

METODE PENDEKATAN SOSIAL dalam PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

METODE PENDEKATAN SOSIAL dalam PEMBANGUNAN PARTISIPATIF. PEMBANGUNAN PARTISIPATIF. Pembangunan yang memposisikan masyarakat sebagai subyek atas program pembangunan yang diperuntukkan bagi kepentingan mereka sendiri

harvey
Télécharger la présentation

METODE PENDEKATAN SOSIAL dalam PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE PENDEKATAN SOSIAL dalam PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

  2. PEMBANGUNAN PARTISIPATIF • Pembangunan yang memposisikan masyarakat sebagai subyek atas program pembangunan yang diperuntukkan bagi kepentingan mereka sendiri • Pelibatan masyarakat mulai dari tahap perencanaan-pelaksanaan-monitoring-evaluasi • Pengerahan massa (baca: mobilisasi) diperlukan jika program berupa padat karya

  3. PRINSIP PEMBANGUNAN PARTISIPATIF • Perencanaan program harus berdasarkan fakta • Program harus memperhitungkan kemampuan masyarakat dari segi teknik, ekonomi dan sosialnya • Program harus memperhatikan unsur kepentingan kelompok dalam masyarakat • Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program • Pelibatan sejauh mungkin organisasi-organisasi yang ada • Program hendaknya memuat program jangka pendek dan jangka panjang • Memberi kemudahan untuk evaluasi • Program harus memperhitungkan kondisi, uang, waktu, alat dan tenaga (KUWAT) yang tersedia.

  4. KUWAT(Kondisi, Uang, Waktu, Alat, Tenaga) • Apakah kondisi masyarakat memungkinkan untuk mendukung program COP tersebut? • Apakah keuangan masyarakat memungkinkan untuk mendukung program tersebut atau mungkinkah memperoleh bantuan keuangan dari luar masyarakat? • Apakah cukup waktu untuk merealisasikan program COP tersebut dan apakah memungkinkan untuk ditindaklanjuti baik oleh masyarakat maupun dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat? • Apakah alat-alat yang mendukung program tersebut seperti teknologi tepat guna dimungkinkan mudah didapat dilokasi program COP? • Apakah tenaga yang dibutuhkan memungkinkan mendukung demi kelancaran program COP tersebut?

  5. PRINSIP KERJA PARTISIPATIF • Program kerjadisampaikan secara terbuka kepada masyarakat  komunikasi partisipatif agar mendapat dukungan masyarakat • Program kerja dilaksanakan melalui kerjasama dan kerja bersama kelompok antara masyarakat, pejabat desa dan segenap warga  memperkecil hambatan dalam program. • Program kerja tidak mengarah pada golongan tertentu di masyarakat agar tidak menimbulkan perpecahan. • Selama program berjalan, koordinasi selalu dilakukan secara vertikal maupun horizontal • Tidak perlu bersikap superior atau “merasa paling tahu” dalam setiap kesempatan pelaksanaan program kerja • Tidak perlu memberikan janji kepada siapapun tetapi kesungguhan kerja dalam konteks program kerja yang sudah ditentukan

  6. Metode Pendekatan Sosial -> Serangkaianprosedur dan teknikyang ditempuh guna menyampaikan suatu ide atau gagasan agar dapat diterima oleh pihak sasaran. Unsur-unsur yang terkandung: • Ada ide atau gagasan tertentu yang ingin disampaikan • Ada pihak penyampai dan pihak sasaran penerima • Secara implisit pihak penyampai ide menginginkan sukses didalam menyampaikan ide atau gagasan • Di pihak sasaran penerima, terdapat banyak faktor yang ikut menentukan sikap menerima atau menolak terhadap ide atau gagasan yang disampaikan

  7. Macam Metode Pendekatan Sosial • Metode pendekatan sosial mentalistik Titikberat pada perubahan sikap mental sasaran  penerangan, penyuluhan, pelatihan, dll  bersedia membuat MCK, Pos Kamling • Metode pendekatan sosial kondisional Titikberat pada penanggulangan/perbaikan lingkungan fisik  percontohan MCK, Pos Kamling, dll  tergerak untuk meniru.

  8. Penerapan Metode Pendekatan Sosial • Jangka pendek  Pendekatan sosial kondisional perlu dibarengi dengan melalui pendekatan otoritatif, artinya: ide atau gagasan yang ingin disampaikan harus mendapat legitimasi dari orang yang memiliki otoritas yaitu pejabat setempat. Contoh: program pelajaran bahasa Inggris/matematika utk SD • Jangka panjang  pendekatan sosial mentalistik perlu dibarengi dengan melalui pendekatan persuasif, artinya : ide atau gagasan harus disampaikan secara rutin melalui berbagai media dan kesempatan Contoh: program penghijauan dan pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman obat keluarga.

  9. Strategi Penerapan Metode Pendekatan Sosial • Kenali dan pahami karakteristik kelompok sasaran sebaikmungkin  anak-anak, remaja/karang taruna, dewasa, orang tua (ibu/bapak), lansia ? • Kejelasan program (tujuan dan hasil yang diharapkan) • Setting waktu • Lokasi pelaksanaan • Lama pelaksanaan • Materi program • Melibatkan kelompok sasaran dalam seluruh rangkaian kegiatan  Proses penemuan masalah dan melihat masalah  Proses penentuan prioritas  Proses pengambilan kebijaksanaan  Proses pelaksanaan  Proses menilai perkembangan

  10. Metode Pendekatan Sosial dalam Pembangunan Masyarakat • Masyarakat sekaligus sebagai subyek dan obyek dari kegiatan tahapan pendekatan: • Memotivasi masyarakat agar mau berbuat • Mengumpulkan informasi, data dan fakta • Menentuan prioritas dan membuat keputusan • Membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang • Apa yang harus dikerjakan ? • Siapa yang harus mengerjakan ? • Kapan hal tersebut harus dikerjakan ? • Dimana hal tersebut akan dikerjakan ? • Bagaimana hal tersebut akan dikerjakan ? • Seberapa besar target akan dicapai ? • Membentuk kelompok kerja atau organisasi kerja • Melaksanaan program kerja sesuai dengan rencana • Mengevaluasi kegiatan dan hasil kegiatan

  11. “Pintu masuk” Pendekatan Sosial • Pendekatan institusional Dilakukan dalam kemasan formal di Balai Desa, Kantor Kecamatan, dll. Pesan/ide/gagasan disampaikan langsung kepada komunitas sasaran secara kolektif  pola aklamasi • Pendekatan personal Dilakukan dalam kemasan informal/santai pada setiap kesempatan. Pesan/ide/gagasan disampaikan dengan cara “face to face” terhadap komunitas sasaran  pola “gethoktular”.

  12. Pola Partisipasi dalam kelompok • Masing-masing anggota kelompok mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh pengetahuan disiplin ilmunya. Catatan: suatu kelemahan yang dimiliki mahasiswa adalah belum terbiasa menganalisis suatu masyarakat secara komprehensif tetapi sektoral.Sebaliknya, anggota masyarakat lebihberpikir pada aspek kehidupan yang dialaminya sendiri. • Program yang akan dilakukan memperoleh masukan/dukungan dari setiap anggota sehingga kendala-kendala yang muncul diharapkan kecil dan program akan berjalan mulus. • Tidak ada dominasi sebagian anggota dalam pengambilan keputusan. Semua dilakukan secara demokratis atas dasar musyawarah untuk mufakat.

  13. Strategi Partisipatif dalam COP Prinsip dasar pembangunan masyarakat desa adalah partisipasi aktif dari pihak anggota masyarakat. Secara garis besar dapat dilakukan dengan cara: • Kontak langsung. Mahasiswa berdiskusi tentang sesuatu program dengan masyarakat 2. Demonstrasi. Mewujudkan sesuatu paket/kegiatan kepada masyarakat desa, yang ditunjukkan dapat berupa hasil atau suatu proses program. 3. Taman bacaan/Perpustakaan. Membangun perpustakaan desa guna dapat dipakai sebagai sumber belajar dan sekaligus sebagai arena belajar. • Pameran. Menunjukkan beberapa hasil program/memperkenalkan teknologi dan produk-produk baru yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat  memotivasi tindaklanjuti program COP. 5. Perlombaan.

  14. TIGA INDIKATOR KEBERHASILAN COMMUNITY DEVELOPMENT based on Participation • Perbaikan dan peningkatan kondisi dan taraf hidup masyarakat desa telah berhasil. • Termotivasinya masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam pembangunan desanya sendiri. • Tumbuhnya kemampuan masyarakat desa untuk berkembang secara mandiri.

More Related