1 / 20

Self Compacting Concrete

Beton Memadat Mandiri

Télécharger la présentation

Self Compacting Concrete

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BETON MEMADAT SENDIRI(Self Compacting Concrete/SCC)/ BETON ALIR (Flowing Concrete) ISTI HARYANTO F 112 18 018 MARET 2019 TEKNOLOGI BETON LANJUT PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS TADULAKO, PALU

  2. PENGERTIAN SECARA UMUM • SCC adalah beton yang memiliki sifat kecairan (fluidity) yang tinggi sehingga mampu mengalir dan mengisi ruang-ruang di dalam cetakan tanpa proses pemadatan atau hanya sedikit sekali memerlukan bantuan pemadatan (Wihardi, dkk, 2006; Sugiharto, dkk, 2006) Beton Normal(tinggi slump) • SCC pertama kali dikembangkan di Jepang pada pertengahan tahun 1980-an dan mulai digunakan dalam konstruksi beton pada awal tahun 1990-an Beton SCC(slump flow) • Prof. HAJIME OKAMURA Universitas Tokyo Jepangadalahpenggagasawaldanpengembangbeton SCC sehinggadijulukiBapak SCC

  3. APLIKASI SCC • SCC cocokuntukstruktur-struktur yang sangatsulituntukdilakukanpemadatan manual misalnyakarenatulangan yang sangatrapatataupunkarenabentukbekistingtidakmemungkinkan, sehinggadikhawatirkanakanterjadikeroposapabiladipadatkansecara manual. • Selainitubisajugadiaplikasikanuntuk: • • lantai, • • dinding, • • tunel, • • box girder segmental, • Di Indonesia sendiri, saatinirelatiftidakmenemukankesulitanuntukmembuat SCC, namununtukbetondengantujuanpencapaiankekuatanawaltinggi, SCC masihmemerlukanbahantambahan lain sehinggamenghasilkan SCC dengankekuatanawaltinggi yang biasadisebutHigh Early Strength Self Compacting Concrete (HESSCC). • pylon jembatan, • pilarjembatan, • kolombangunan, • betonprecast, dan lain-lain.

  4. KELEBIHAN SCC Mampu memadat sendiridantidakmemerlukanpemadatanmanual Sangatencer/ mudahdikerjakan Lebihhomogendanstabil Kuattekanbetonbisadibuatuntukmututinggiatausangattinggi (umumnyamenggunakan fas beton rendah yaitu ±0,3) Lebihkedap, porositaslebihkecildansusutlebihrendah Dalamjangkapanjangstrukturlebihawet(durable) Tampilanpermukaanbetonlebihbaikdanhaluskarenaagregatnyabiasanyaberukurankecilsehingganilaiestetisbangunanmenjadilebihtinggi Karenatidakmenggunakanpenggetaran manual, lebihrendahpolusisuarasaatpelaksanaanpengecoran Tenagakerja yang dibutuhkanjugalebihsedikitkarenabetondapatmengalirdengansendirinyasehinggadapatmenghematbiayasekitar 50 % dariupahburuh Karena dapat sehingga beton memiliki kuat tekan tinggi, tetapitetapitetaplecakdalampelaksanaannya

  5. KELEMAHAN SCC • Persyaratan lebih ketat pada pemilihan material. • Kurangnyastandarujidandesaincampuran yang diterimasecara global. • Lebih mahal daripada beton konvensional (kecualibiayapenempatan) • Membutuhkanlebihbanyak batch percobaan di laboratoriumserta di pabrikRMC. • Pengukurandanpemantauankonstituenbahan yang lebihtepat

  6. Workability SCC Untukmendapatkancampuranbeton SCC dengantingkat workability yang tinggiperlujugadiperhatikanhal-halsebagaiberikut : Aggregatkasardibatasijumlahnyasampaikuranglebih 50% dari volume padatnya. Pembatasanjumlahaggregathaluskuranglebih 40% dari volume mortar. Water Binder Ratio dijagapada level kuranglebih 0.3

  7. KRITERIA SCC Workabilityataukelecakancampuranbetonsegardapatdikatakansebagaibeton SCC apabilamemenuhikriteriasebagaiberikutyaitu : Filling ability,adalahkemampuanbeton SCC untukmengalirdanmengisikeseluruhbagiancetakanmelaluiberatsendirinya. Passing ability,adalahkemampuanbeton SCC untukmengalirmelaluicelah-celahantarbesitulanganataubagiancelah yang sempitdaricetakantanpaterjadiadanyasegregasiatau blocking. Segregation resistance,adalahkemampuanbeton SCC untukmenjagatetapdalamkeadaankomposisi yang homogenselamawaktutransportasisampaipadasaatpengecoran.

  8. PEMBUATAN BETON SCC (1) • Beton SCC diibuat dengan menambahan bahan aditif Superplasticizer (High Range Water Reducer) ke dalam campuran beton • Berat superplasticizer (WS) yang ditambahkan dihitung terhadap berat semen yang digunakan : • WS = Vs x WP dengan, WS=berat superplasticizer, Vs=persen berat superplasticizer, dan WP= adalah berat semen yang digunakan Contoh : Superplasticizer (Visco-10 product PT. SIKA)

  9. PEMBUATAN BETON SCC (2) • Penambahan kadar viscocrete menyebabkan adukan beton menjadi lebih encer, akan tetapi nilai kuat tekan beton tetap tinggi. Hal ini karena superplasticizer berfungsi untuk meningkatkan workability (flowing concrete) dengan sifat kohesif yang baik dan mampu mempertahankan nilai slump (Mulyono, 2003). • Kelecakan adukan beton yang semakin tinggi karena penambahan superplasticizer akan memudahkan beton memadat. Beton SCC akan mengalir mengisi rongga yang terbentuk antara agregat kasar sehingga menjadikan beton lebih padat dan homogen.

  10. METODE TES SCC (1) 1. Slump Flow Slump-flow test dapatdipakaiuntukmenentukan‘filling ability’baik di laboratoriummaupun di lapangan • Untukkonstruksivertikal, disarankanmenggunakanslump-flowantara 65 cm sampai 70 cm. • Untukkonstruksihorisontaldisarankanmenggunakanslump-flowantara 60 cm sampai 65 cm.

  11. METODE TES SCC (2) 2.L-SHAPE BOX • L-Shape Box test digunakanuntukmengetahuikriteria‘passing ability’daribeton SCC. • Denganmenggunakan L-Shape Box, dapatdiketahuikemungkinanadanya blocking betonsegarsaatmengalir, danjugadapatdilihatviskositasbetonsegar yang bersangkutan. TIDAK LOLOS • Selanjutnyadengan L-Shape-Box test akandidapatnilaiblocking ratioyaitunilai yang  didapatdariperbandinganantara H2 / H1. Semakinbesarnilai blocking ratio, semakinbaikbetonsegarmengalirdenganviskositastertentu. • Untuk test inikriteria yang umumdipakaibaikuntuktipekonstruksivertikalmaupununtukkonstruksihorisontaldisarankanmencapainilai blocking ratio antara  0.8 sampai 1.0 LOLOS 11

  12. METODE TES SCC (3) 3. V - FUNNEL • Dipakaiuntukmengukurviskositasbeton SCC dansekaligusmengetahui‘segregation resistance’. • Kemampuanbetonsegaruntuksegeramengalir (keseluruhan) melaluimulut di ujungbawahalatukur V-funnel diukurdenganbesaranwaktuantara 6 detiksampaimaksimal 12 detik. 12

  13. METODE TEST SCC (4) U –BOX TEST 4. U – BOX TEST U-Box test digunakanuntukmengukurfilling ability SCC 5. J-RING TEST Tesinidugunakanuntukmenentukanpassing ability SCC 6. FILL BOX TEST Tesinidugunakanuntukmenentukanpassing ability SCC 7. GTM SCREEN STABILITY TEST Tesinidikembangkanolehkontraktorperancis GTM untuk mengukursegregation resistance ( stability). 8. ORIMET TEST Orimettest dikembangkanolehUniversitasPaisley sebagai metodeuntukmengukurketinggianworkabilitasdandaya alirbetonsegarsaatdilakukanpengecoran di lapangan. J-RING TEST FILL BOX TEST

  14. METODE TESSCC (5) GTM SCREEN STABILITY TEST • TABEL FUNGSI PENGUJIAN SCC ORIMET TEST

  15. Superplasticizer adalah zat aditif yang berfungsi untuk meningkatkan kelecakan (workability) beton. • Permukaan partikel-partikel semen memiliki fungsi yang menjadikanya menggumpal ketika bercampur dengan air. Penggumpalan ini mengakibatkan sejumlah air terperangkap dan menyebabkan volume air tidak cukup untuk melakukan hidrasi dengan semen sehingga mengurangi konsistensi pasta semen. Penambahan jumlah air dapat meningkatkan konsistensi namun akan menurunkan kekuatan karena jumlah pori-pori bertambah banyak. • Superplasticizer akan berperan sebagai agen pengaktif permukaan (surface active agent), yaitu setelah terserap oleh partikel-partikel semen maka superplasticizer akan memodifikasi permukaan partikel-partikel semen yang membuat partikel-partikel semen menjadi lebih tersebar dan tidak menggumpal sehingga mampu membebaskan air yang terperangkap. SUPERPLASTICIZER (Contoh). Karakteristik superplasticizer viscocrate-10 (Sika, 2007)

  16. MEKANISME KERJA SUPERPLASTICIZER • 1. Proses gaya tolak menolak elektro statik (electrostatic repulsion) • yaitu memperbesar gaya tolak-menolak dari partikel-partikel yang bermuatan negatif. • 2. Proses pencegahan bentuk (steric hindrance). • yaitu memperlemah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel padat (Bjornstrom et.al, 2003). • Mekanisme penyebaran partikel-partikel semen oleh superplasticizer berbasis polycarboxilate adalah proses pencegahan bentuk.

  17. KONSTRUKSI YANG MENGGUNAKAN SCC Length = 250 meters (cable-stayed bridge section = 151 meters) Structure Prestressed concrete main column, 32 wires of 60 meters each Width 10 to 25 meters • SHIN KIBA OHASI BRIDGE, • TOKYO, JAPAN • 1991

  18. KONSTRUKSI YANG MENGGUNAKAN SCC • FLYOVER PASUPATI, • BANDUNG, INDONESIA • 2005 • Cable stayed bridge • Panjangnya= 2,8 km lebarnya = 30-60 m • Tinggi pylon = 35 meter dari deck jembatan • dan 18 meter dari pile cap

  19. KONSTRUKSI YANG MENGGUNAKAN SCC • BURJ KHALIFA, • DUBAI, UNI EMIRAT ARAB • 2010 • Tinggi = 828 meter

  20. SEKIAN,TERIMA KASIH

More Related