1 / 15

BERIMAN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK

BERIMAN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK. Disampaikan pada Diklat Fasilitator Guru Agama Katolik SMP Jakarta, 23 Maret 2011 Oleh Drs. Natanael Sesa , M.Si. PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK.

herrod-shaw
Télécharger la présentation

BERIMAN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BERIMAN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK DisampaikanpadaDiklatFasilitator Guru Agama Katolik SMP Jakarta, 23 Maret 2011 Oleh Drs. NatanaelSesa, M.Si

  2. PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK • Mengajarkandanmewariskanpengetahuan,keyakinan, danpraktek Agama Katolik, dengannilai-nilai yang terkandungdidalamnya. • Menyiapkansiswamenjadiwargamasyarakatmajemuk yang toleran, mampubekerjasamadengansesamawargamasyarakat. • Menyiapkansiswamenjadiwarganegarayang kritisdansuportif. • Mendidiksiswamenjadiwargamasyarakat yang makinmondialdalam era globalisasi.

  3. PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Faktor “Kuncikeberhasilan” : • Materi : • Substansi (apa yang disajarkan)  Kurikulum • Metodologi (bagaimanamengajarkan) • Pendidik : • Wawasan/ penguasaanbahanbahan ajar • Keterampilanmetodologis kreatifitas • Spiritualitas keaksianhidup/iman • “Lingkunganstrategis” (faktoreksternal)

  4. BERIMAN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK • Agama dan Iman : • Agama (yang berdasarkan Wahyu) : berasal dari Tuhan, tetapi praktek agama tidak dapat disamakan dengan kehendak Tuhan. • Hubungan antara Iman dan Agama identik dengan hubungan antara Cinta dengan aneka ungkapan cinta • Praktek Agama

  5. 2. BeberapaJenisPraktek Agama : • MenunjukkankontakkhususdenganTuhan(kelihatandalamdoatataibadatdenganpelbagaicaranya). • Memperlihatkanbahwaseseorangmerupakanbagiandarisuatupersekutuanjemaah(tampakdalamkerukunanantararekan-rekan se-jemaah). • Mewujudkancintakonkritseseorangkepadamanusia lain demiimannya (misalnyadalamsalingmenghibur, salingmembantukebutuhanmateri). • Mengungkapkankeyakinanintelektualmengenaikebenaran-kebenaraniman (munculdalamtulisan, pemikirandandiskusimengenaiiman).

  6. Beriman ……… 3. Pengaruh Masyarakat • Dalam praktek agama, ada segi Ilahi yang mutlak, dan segi manusiawi yang nisbi • Kemanusiawian praktek agama mengikuti hukum sosial, dipengaruhi oleh gejolak dan adat istiadat masyarakat. • Bentuk praktek agama perlu disesuaikan dengan perkembangan dan situasi konkrit, dengan mengingat “tanda-tanda jaman” dalam rangka “pembumian segi Ilahi” yang mutlak.

  7. DISKUSI KELOMPOK Mengenali – memahamitanda-tandaJaman Indonesia :  Apasaja yang menjaditanda-tandajaman Indonesia kinidankedepan yang berpengaruhterhadappendidikan Agama (kemanusiaan, ekonomi, politik, agama, …)

  8. TANDA JAMAN MASYARAKAT INDONESIA : TANTANGAN AGAMA • Peningkatantarafhidup - Materialisme : materisebagaiukuran “kemajuan” • Persainganketatdibidangekonomi : keterbatasanlapangankerja - pengangguranintelektual • “Kegamangan Agama” : • Formalisme /simbolisme - Sekularisme • “Politisasi”  kekuasaandanekonomi. • Fundamentalisme “gelorasyariah” • Peranan IPTEK  mendorongrasionalitas • KebersamaandanOtentisitasdalam era global

  9. HUBUNGAN AGAMA - NEGARA • Dua ekstrim : Neg. Agama – Neg. Sekuler. • Indonesia, Negara ber-Kementerian Agama: a. Bukan negara agama, bukan negara sekuler. • Dinamika Posisi Pemerintah agama dipengaruhi oleh “kepentingan” Pemerintah : Politik Agama

  10. POLITIK AGAMA PraKemerdekaan : • Peranan Agama dalamperjuangankemerdekaansangatbesar. • JamanJepang (“Shumubu”): Mobilisasi agama untukkepentinganpolitik. PascaKemerdekaan : • TanpaKementerian Agama : 3 Sept 1945 – 3 Januari 1946 • Sukarno : “Agama merupakanunsurmutlakdalamrevolusi Indonesia dan Nation building”  mobilisasi Agama, perhatianterhadapKatoliksangatbesar. • Suharto : memadukanpolitikmobilisasiagama ala ShumubudanSurveilance ala SnouckHurgronje (pemilahan Islam ritual dan Islam politik) • Era Reformasi : SilaPertamaPancasiladankementerian agama mengarahpadakonfessionalisasi agama denganmunculnyasejumlah UU, PP, danPerdaberbasis agama.

  11. TradisiKatolik : Kerjasama Agama - Negara • Pandangantentanghubungan Agama dan Negara (berdasarkan “tradisi”) • Padaabadpertengahan, Kristianitasdianggapsebagaisatusistemyang sangatdominandanmengontrolsegalabentukkehidupanmanusia, lalu(Eropa) memutuskanmenjalanihidupsekulerdanmemisahkan agama darikehidupansosial.

  12. Tradisi Katolik ……… • Eropa mengarah pada negara sekuler dengan menyingkirkan Gereja Katolik dari panggung politik dan sosial kemasyarakatan. Sekularisme menimbulkan: • Ketidakacuhan religious di antara orang Kristen . • Hilangnya perasaan transenden dalam kehidupan. • Relativisme etik, • Ketidakpastian moral, • Kebingungan teologi.

  13. Tradisi Katolik …….. 2. Kembalikeajaranklasikkristiani Keinginanuntukmenghadirkankembali agama (Gereja) dalamranahpolitikdiungkapkanolehpresidenAkademi Kristen Ceko, Praha, Mgr. Thomas HalikdalamDialog antaragama : Mempromosikanperadaban yang harmonisdalammasyarakatplural. NamunHarapanitubelumbisadipenuhikarenapembatasannegara yang kuat. “Upayamelibatkankembali agama keranahpublikdinegara Barat yang sekulermemangtakmudah. Kelindanantara agama dannegaraabadpertengahanmasihmenyisakan trauma danketakutan” (Kompas, Rabu 23 Juni 2010, hal. 5).

  14. PENDIDIKAN AGAMA • BeberapaPandangan : • Eric Promm : Agama Hukanisdan Agama Otoriter, agama wahyucenderungotoriter, eksklusifkarenaklaimpenyelamatandankebenaran. • John Michletwaitdan Adrian Woorlridge : (1) makinmasyarakatterdidik, makinlalaidalam agama, (2) Masyselaluberharapakanmerasalebihberagamajikamakinterdidik. • Jikapendidikan agama berorientasi “transfer ilmu”, dankurangmenumbuhkantranformasinilai agama, makaakanmengarahpadakekerasanperan GA

  15. Pendidikan agama ….. • Menjadi Guru Agama (Katolik) Profesional: • Bakat, Panggilanjiwadanidealisme • Sadardanorientasipadamutu • Kualifikasiakademikdanlatarbelakangpendidikan • Kompeten • Keseimbanganpenghasilandenganprestasi • “Bersih” (menjunjungtinggi “NILAI”, rasional, berNURANI) • Sensuscatolicus – militransiiman

More Related