1 / 19

Psikologi Kepribadian SIGMUND FREUD: PSIKOANLAISIS

Psikologi Kepribadian SIGMUND FREUD: PSIKOANLAISIS. NAMA KELOMPOK 1 Nidia Karunia ( 2012.08.0.0001) Yesaya Triyulianto ( 2012.08.0.0004) Yulia Putri Rahmawati (2012.08.0.0014) Lia Anggraeni (2012.08.0.0015) Anna Sofia (2012.08.0.0021) Putri Pebrianti ( 2012.08.0.0033)

ilyssa
Télécharger la présentation

Psikologi Kepribadian SIGMUND FREUD: PSIKOANLAISIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Psikologi KepribadianSIGMUND FREUD: PSIKOANLAISIS NAMA KELOMPOK 1 NidiaKarunia (2012.08.0.0001) YesayaTriyulianto (2012.08.0.0004) YuliaPutriRahmawati (2012.08.0.0014) LiaAnggraeni (2012.08.0.0015) Anna Sofia (2012.08.0.0021) PutriPebrianti (2012.08.0.0033) Rizky Amelia (2012.08.0.0040) Mega Rachmawati (2012.08.0.0066) HisyamTaufikHidayat (2012.08.0.0068)

  2. LATAR BELAKANG • Menurut Freud, kehidupanjiwamemilikitigatingkatkesadaran, yaknisadar (conscious), prasadar (preconscious), dantaksadar (unconscious). • Barupadatahun 1923 Freud mengenalkantiga model struktural yang lain, yakni : • Id • Ego • Superego

  3. PANDANGAN FREUD TENTANG KEPRIBADIAN • Kontribusiutama Freud adalahkarakteristikalamiahadalahobservasiilmiahnya.Teori kepribadian psikoanalisis dari Sigmund Freudada dua asumsi, yaitu : • Asumsi Determinisme Psikis (Psychic determinism) : meyakini bahwa segala sesuatu yang dilakukan, dipikirkan, atau dirasakan individu mempunyai arti dan maksud, dan itu semuanya secara alami sudah ditentukan. • Asumsi Motivasi Tak Sadar (unconscious motivation) : meyakini bahwa sebagian besar tingkah laku individu (seperti perbuatan, berpikir, dan merasa) ditentukan oleh motif tal sadar

  4. STRUKTUR KEPRIBADIAN MENURUT SIGMUND FREUD • Menurut Freud pada tahun 1920-ankehidupanjiwamemilikitigatingkatkesadaran, yakni: Sadar (conscious), Pra-sadar (Preconscious), TakSadar (unconscious) • Kesadaran (conscious) Tingkat kesadaran yang berisisemuahal yang kitacermatipadasaattertentu. • Pra-kesadaran (preconscious) Pra-kesadaran disebut juga ingatan siap, yakni tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antar sadar dan tak sadar. • Ketidak sadaran (unconscious) Ketidaksadaran adalah bagian paling dalam dari struktur kesadaran dan menurut Freud merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia.

  5. DINAMIKA KEPRIBADIAN • Dinamika kepribadian terkait dengan pemuasan insting, pendistribusian energi psikis dan dampak dari ketidakmampuan ego untuk mereduksi ketegangan pada saat bertransaksi. • Freud berpendapatmanusiasebagaisistem yang kompleksmemakaienergiuntukberbagaitujuansepertibernafas, bergerak, mengamati, danmengingat. Energipsikis (psychic-energy)-energi yang ditransformdari energy fisikmelaluiid besertainsting-instingnya

  6. INSTING SEBAGAI ENERGI PSIKIS • Instingadalahperwujudanpsikologidarikebutuhantubuh yang menuntutkepuasan. • TujuanInsting Tujuaninsting, yaknikembalimemperolehkeseimbangan.KonsepFreud memandanginstingsebagaipemicuteganggan, dan id-ego-superego bekerjauntukmereduksiteganganitu. • ObjekInsting Yang menjembataniantarakebutuhan yang timbuldenganpemenuhannya. • DayaDorongInsting Kekuatan/intensitaskeinginanberbeda-bedasetiapwaktu. Sebagaitenagapendorong, jumlahkekuatan energy dariseluruhinstingbersifatkonstan.

  7. JENIS – JENIS INSTING • Insting Hidup(life instincteros) adalah motif dasar manusia yang mendorong untuk bertingkah laku secara positif dan juga dorongan yang menjamin survival dan produksi. Insting ini meliputi dorongan – dorongan jasmaniah, seperti lapar, haus dan seks. • Insting Mati atau insting destruktif (destructive instinct) merupakan motif dasar manusia untuk bertingkah laku negatif atau dekstruktif. Contohnyaadalah tingkah laku agresif, baik secara verbal (seperti, marahdan mencemoohorang lain) maupun nonverbal (seperti, membunuh atau bunuh diri).

  8. KECEMASAN • Freud menjelaskanbahwakecemasanmerupakansituasiafektif yang dirasatidakmenyenangkan yang diikutiolehsensasifisik yang memperingatkanseseorangakanbahaya yang mengancam. Kecemasanberfungsisebagaimekanisem yang mengamankan ego karena memberi sinyalbahwaadabahayadidepanmata (Freud, 1933/1964). Adatigajeniskecemasan • Kecemasan Neurosis (neurotic anxiety) yaiturasa cemasakibatbahaya yang tidakdiketahui • Kecemasan Moral (moral anxiety) yaitukecemasandalam bentuk perasan bersalah (guilty feeling) atau rasa malu • KecemasanRealistis (realistic anxiety)rasa cemasterhadap ancaman dari dunia luar/perasaan takut terhadap bahaya – bahaya yang berada dilingkungan.

  9. MEKANISME PERTAHANAN(DEFENSE MECHANISM) • Bagi Freud, mekanisme pertahanan adalah strategi yang dipakai individu untuk bertahan melawan ekspresi implus id serta menentang tekanan super ego, merupakan proses mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua karakteristik khusus, yaitu • (1) tidak disadari dan • (2) menolak, memalsukan atau mendistorsi (mengubah) kenyataan.

  10. REPRESI(REPRESSiION) • Represi adalah proses ego memakai kekuatan anticathexes untuk menekan segala sesuatu (ide, insting, ingatan, fikiran) yang dapat menimbulkan kecemasan keluar dari kesadaran. Represi bisa sangat kuat, menekan menuju ketaksadaran menjadi kompleks tertekan.

  11. FIKSASIDAN REGRESI(FIXATIONAND REGRESSION • Fiksasi adalah terhentinya perkembangan normal pada tahap perkembangan tertentu karena perkembangan lanjutannya sangat sukar sehingga menimbulkan frustasi dan kecemasan yang terlalu kuat. Orang memilih tetap berhenti (fiksasi)pada tahap perkembangan tertentu dan menolak untuk bergerak maju

  12. PEMBENTUKAN REAKSI ( REACTION FORMATION) • Tindakan defensi dengan cara mengganti implus atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan implus atau perasaan lawan/kebalikannya dalam kesadaran, misal; benci diganti cinta, rasa bermusuhan diganti dengan ekspresi persahabatan.

  13. PEMBALIKAN (REVERSAL) • Mengubah status ego dari aktif menjadi pasif, mengubah keinginan perasaan dan implus yang menimbulkan kecemasan menjadi kearah diri sendiri atau seperti reaksi formasi dengan obyek yang spesifik.

  14. Projection (Projeksi) • Projeksi adalah mekanisme mengubah kecemasan neurotik/moral menjadi kecemasan realistik, dengan cara melemparkan implus-implus internal yang mengancam dipindahkan keobyek diluar, sehingga seolah-olah ancaman itu terprojeksi dari obyek eksternal kepada diri orang itu sendiri.

  15. Reaksi Agresi (Agressive Reactions) • Ego memanfaatkan drive agresif untuk menyerang obyek yang menimbulkan frustasi. Menutupi kelemahan diri dengan menunjukkan kekuatan drive agresinya, baik yang ditujukan kepada obyek yang asli, obyek pengganti, maupun ditujukan kepada diri sendiri. Ada lima macam reaksi agresi: • Agresi primitif • Scapegoating • Free-floating-anger • Suicide • Turning around the self

  16. INTELETUALISASI (INTELETUALIZATION) • Ego menggunakan logika rasional untuk menerima kateksis obyek sebagai realitas yang cocok dengan implus asli. Ada lima intelektualisasi: • Rasionalisasi (Rasionalisation) • Isolasi (Isolation) • Undoing • Denial • Penolakan (Escape-Avoiding)

  17. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN • Freud membagi beberapa fase dalam perkembangan kepribadian, yaitu : • Fase Oral (usia 0-1 tahun) • Fase Anal (usia 1-2/3 tahun) • Fase Phallic ( usia 2/3-5/6 tahun) • Fase Laten (usia 5/6-12/13 tahun) • Fase Genital (usia 12/13- dewasa)

  18. KRITIK TERHADAP TEORI Kritik terhadap teori Freud sangat banyak, tidak ada teori yang menerima kritik sebanyak Freud. Teori Freud dikembangkan memakai metode ilmiah. Freud tidak menyusun laporan risetnya secara sistematik sehingga sangat sulit untuk menilai kerjanya. Tanpa definisi operasional, tanpa eksperimen dengan kelompok kontrol, tanpa pengukuran kuantitatif, dan tanpa bukti saling hubungan antar gejala, nilai prediktif dari teori Freud meragukan. Dari sisi metodelogi teori Freud tidak ilmiah. Karl Popper menyatakan bahwa psikoanalisis itu termasuk pseudoscience, bahkan Eysenk menganggap psikoanalisis itu bukan ilmu tetapi sekedar cara untuk menginterprestasi suatu peristiwa.

  19. THANK YOU CYIN :*

More Related