1 / 9

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN SUKU CADANG

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN SUKU CADANG (Studi Kasus: PT. Kuda Inti Samudera Surabaya) Panji Satriabayu Santoso 1) 1) SI / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, email: bayoe _ chief@yahoo.co.id

ince
Télécharger la présentation

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN SUKU CADANG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN SUKU CADANG (Studi Kasus: PT. Kuda Inti Samudera Surabaya) Panji Satriabayu Santoso1) 1) SI / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, email: bayoe_chief@yahoo.co.id Abstract: PT. Kuda Inti Samudera Surabaya (KIS) is a company specializing in heavy equipments maintenance. The business process occurred in KIS is sale and purchase transaction of spare parts. During this time, calculation and determination to the cost of goods sold of spare parts is still conducted by PT. GAMA GROUP (GAMA) as headquarter of KIS. When KIS sends spare parts list based on order from PT. Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) to GAMA in order to the calculation and determination of cost of goods sold of spare parts can be done, GAMA can’t directly execute the KIS’s request because GAM A doesn’t serve requests from KIS only but also serves requests from several affiliations owned by GAMA. This inflicts KIS with the longer time to get information about the cost of goods sold of spare parts and can’t able to report the sale and purchase transaction of spare parts on time. Implementation of information system on the sale and purchase transaction of spare parts can solve the problem faced by KIS above. The application can help KIS to be more independent in conducting the calculation and determination of the cost of goods sold of spare parts by using the same method used by GAMA that is the Average Method. From the test, it can be concluded that the system can help KIS in fulfilling all requirements of TPS and making report recapitulation of sale and purchase transaction of spare parts to GAMA on time. Keywords: Average, Cost Of Goods Sale, Spare Parts Pertumbuhan teknologi informasi yang begitu cepat dan pesat dewasa ini telah dalam dan luar negeri yang berlabuh. Dibutuhkan alat-alat berat yang dirancang khusus agar mengantarkan masyarakat ke dalam suatu kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. PT. paradigma, yaitu kebutuhan akan mendapatkan informasi dengan cepat dan mudah. Tidak terkecuali dalam dunia bisnis saat ini, dimana sebuah informasi merupakan salah satu hal yang terpenting. Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 56), saat ini perusahaan tidak cukup hanya mengandalkan kekuatan modal dan sumber daya fisik saja, tetapi diperlukan juga sumber daya Kuda Inti Samudera Surabaya (KIS) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pemeliharaan alat-alat berat. Perusahaan ini menyediakan jasa layanan penjualan, perbaikan, dan penggantian suku cadang seperti head truck Volvo dan Hino, chassis, dolly, Radioisotope Thermoelectric Generator (RTG), forklift, dan Rich Stacker. Sejak tahun 1999 hingga sekarang konseptual yaitu informasi. Sumber daya KIS telah dipercaya untuk pemeliharaan dan informasi ini akan digunakan untuk mencari penyediaan suku cadang alat-alat berat yang keuntungan yang cukup signifikan dan dimiliki oleh TPS. berkompetisi dengan perusahaan lain Dalam proses bisnisnya KIS melakukan (Herlambang dan Tanuwijaya, 2005: 46). Salah satu kegiatan yang terjadi di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) adalah transaksi penjualan dan pembelian suku cadang. Selama ini semua pencatatan dan pembuatan laporan transaksi penjualan dan pembelian suku memuat dan membongkar muatan kapal-kapal cadang menggunakan Microsoft Excel, peti kemas (containership atau celullarship) dari sedangkan perhitungan dan penentuan harga 1

  2. pokok penjualan suku cadang masih dilakukan oleh PT. GAMA GROUP (GAMA) selaku kantor pusat dari KIS. Ketika KIS mengirimkan daftar suku cadang berdasarkan pemesanan TPS ke kenaikan atau penurunan harga pembelian suku cadang. Harga pokok penjualan suku cadang dihitung dengan menggunakan harga rata-rata dari keseluruhan suku cadang yang dimiliki. GAMA untuk dilakukan perhitungan dan Dengan demikian harga pokok penjualan suku penentuan harga pokok penjualan suku cadang, cadang yang terjual dan belum terjual memiliki GAMA tidak bisa langsung mengerjakan nilai yang sama besar. Metode Average juga akan permintaan KIS karena GAMA tidak hanya melayani permintaan dari KIS saja tetapi juga digunakan KIS dalam perhitungan dan penentuan harga pokok penjualan suku cadang. melayani permintaan dari beberapa afiliasi yang Berdasarkan permasalahan yang dimiliki oleh GAMA. Hal ini membuat KIS dialami KIS akan dibuat sistem informasi membutuhkan waktu yang lama dalam penjualan dan pembelian suku cadang untuk memperoleh informasi harga pokok penjualan suku cadang dan tidak dapat membuat laporan melakukan perhitungan dan penentuan harga pokok penjualan suku cadang dan memberikan transaksi penjualan dan pembelian suku cadang informasi tentang transaksi penjualan dan dengan tepat waktu. Sedangkan TPS selaku pembelian suku cadang yang dibutuhkan pelanggan tetap KIS membutuhkan informasi yang cepat tentang harga suku cadang yang manajemen KIS. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu manajemen KIS dipesan. Jika KIS lama dalam memberikan untuk lebih mandiri dalam melakukan informasi harga suku cadang dan pelayanan ke perhitungan dan penentuan harga pokok TPS dapat mengakibatkan terhambatnya penjualan suku cadang dengan menggunakan operasional kerja di TPS sehingga pelanggan yang dimiliki TPS mengalami kerugian materi karena pengiriman barang ekspor dan impor akan tertunda. Jika permasalahan ini tidak segera diselesaikan bukan tidak mungkin TPS akan metode yang sama dengan GAMA yaitu metode Average sehingga KIS dapat memenuhi semua kebutuhan TPS dan membuat laporan transaksi penjualan dan pembelian suku cadang dengan tepat waktu. Dengan demikian KIS dapat mencari perusahaan lain yang mampu melaporkan rekapitulasi laporan transaksi memberikan informasi harga suku cadang dan pelayanan lebih cepat. Dalam melakukan perhitungan dan penentuan harga pokok penjualan suku cadang GAMA menggunakan metode Average. Alasan GAMA menggunakan metode ini karena dalam perhitungan harga pokok penjualan suku cadang yang dilakukan pada periode tertentu dapat menghasilkan harga pokok penjualan suku cadang yang nilainya tidak terpengaruh dengan penjualan dan pembelian suku cadang ke GAMA sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban KIS selaku afiliasi dari GAMA. METODE PT. Kuda Inti Samudera Surabaya PT. Kuda Inti Samudera Surabaya adalah salah satu anak perusahaan atau afiliasi dari PT. Gama Group yang bergerak di bidang pemeliharaan alat-alat berat. Perusahaan ini 2

  3. bertempat di jalan Tanjung Priok 12A dan berdiri pada bulan Desember tahun 1995. Hingga saat ini PT. Kuda Inti Samudera Surabaya mempunyai sepuluh orang administrasi, dua orang bagian gudang, dan satu orang yang diberi hak oleh pemilik sebagai general manager. Berikut ini tugas dari masing-masing jabatan, yaitu: 1. Pemilik untuk pemeliharaan dan penyediaan suku cadang alat-alat berat yang dimiliki oleh PT. Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS). Sistem Informasi Sistem informasi mempunyai elemen utama yaitu data yang menyediakan informasi, prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana mengoperasikan sistem informasi, menyelesaikan Menggaji karyawan, menerima laporan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan sistem informasi tersebut. Model dasar sistem informasi adalah masukan (input), proses, dan hasil (output). Orang-orang dalam sistem informasi membuat prosedur untuk mengolah dan memanipulasi data keuangan. 2. General Manager Menerima laporan transaksi penjualan dan pembelian suku cadang, menentukan harga pokok penjualan suku cadang, dan lain-lain. 3. Administrasi sehingga menghasilkan informasi dan Membuat purchase order, membuat surat menyebarkan informasi tersebut ke order pekerjaan, melakukan pembayaran lingkungannya. Fungsi pengolahan informasi purchase order, melakukan pembayaran surat sering membutuhkan data yang telah order pekerjaan, membuat tagihan suku dikumpulkan dan diolah dalam waktu periode sebelumnya. Oleh karena itu dalam model sistem informasi ditambahkan pula media penyimpanan data. Maka fungsi pengolahan informasi bukan lagi mengubah data menjadi informasi, tetapi juga menyimpan data untuk penggunaan lanjutan. Penjualan Menurut Kotler dan Amstrong (2006: 457), penjualan adalah sebuah proses dimana cadang ke pelanggan, dan lain-lain. 4. Bagian Gudang Melakukan stock opname, memasukkan dan mengeluarkan barang dari gudang. Seiring dengan perkembangan waktu, perusahaan ini melakukan ekspansi hingga memiliki kantor cabang di berbagai daerah meliputi Jakarta, Surabaya, Semarang, Makassar, dan Banjarmasin. Semuanya bergerak di bidang pemeliharaan alat-alat berat, selain itu kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual perusahaan ini juga menyelenggarakan pelatihan mekanik. Para pelanggan dapat menggunakan terpenuhi melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan. Konsep penjualan adalah cara untuk jasa layanan penjualan, perbaikan, dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk penggantian suku cadang seperti head truck Volvo dan Hino, chassis, dolly, Radioisotope Thermoelectric Generator (RTG), dan Rich Stacker. Sejak tahun 1999 hingga sekarang PT. yang ditawarkan. Penjualan merupakan sumber hidup suatu pengusaha karena dari penjualan dapat memikat dan mengetahui daya tarik konsumen terhadap hasil produk yang dihasikan. Kuda Inti Samudera Surabaya telah dipercaya 3

  4. Penjualan Bersih = Penjualan Kotor - Retur Penjualan - Potongan Penjualan.................... (2.6) Sedangkan untuk menghitung harga pokok penjualan selama 1 (satu) periode dapat dihitung dengan menggunakan rumus (2.7) atau rumus (2.8) di bawah ini: Pembelian Pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang dan jasa melalui pertukaran dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali. Dalam perusahaan dagang pembelian dilakukan dengan menjual kembali tanpa melakukan perubahan bentuk HPP = Persediaan Awal + (Pembelian - barang, sedangkan pada perusahaan manufaktur [(Retur + Potongan Pembelian) + pembelian dilakukan dengan merubah bentuk Biaya Angkut Pembelian]) - barang yang dibeli dan menjualnya kembali. Harga Pokok Penjualan Setiap perusahaan jasa maupun dagang menyusun suatu laporan keuangan pada periode tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Menurut Hartojo (2004: 15), laporan keuangan yang dibuat terdiri dari laporan perhitungan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan catatan laporan keuangan. Penyusunan laporan perhitungan laba rugi antara perusahaan jasa dan Persediaan Akhir......................... (2.7) Atau HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir……................................... (2.8) Nilai persediaan barang dagangan dapat ditentukan oleh gabungan dua faktor yaitu kuantitas barang persediaan dan harga pokok penjualan. Kuantitas barang persediaan dapat diperoleh melalui perhitungan secara fisik. Kesulitan yang dihadapi dalam menghitung dan menetapkan harga pokok penjualan adalah perusahaan dagang ada sedikit perbedaan. apabila pembelian barang dengan jenis yang Laporan perhitungan laba usaha pada perusahaan jasa dapat dihitung dengan cara mengurangkan pendapatan kotor dengan biaya usaha. Sedangkan laporan perhitungan laba usaha pada perusahaan sama tetapi dibeli dengan harga yang berbeda dalam suatu periode. Berdasarkan permasalahan diatas maka diperlukan suatu metode yang dapat digunakan oleh perusahaan jasa maupun dagang dagang dapat dihitung dengan cara untuk menghitung dan menetapkan harga pokok menjumlahkan penjualan bersih dan harga pokok penjualan terlebih dahulu, kemudian dikurangkan dengan biaya usaha yang terdiri dari biaya penjualan. Ada 3 (tiga) metode yang dapat digunakan untuk menetapkan harga pokok penjualan, yaitu: penjualan, biaya administrasi, dan biaya umum. Dalam pembuatan laporan neraca dan laporan perubahan modal antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang tidak ada perbedaan. Untuk menghitung penjualan bersih selama 1 (satu) periode dapat dihitung dengan menggunakan rumus 2.6: 1. Metode Last In First Out Apabila suatu perusahaan menggunakan metode Last In First Out (LIFO) maka persediaan akhir akan dinilai berdasarkan ketentuan bahwa harga beli yang lebih awal didahulukan. Jika kuantitas pada pembelian ini tidak cukup diterapkan pada persediaan akhir maka akan diambilkan dari pembelian 4

  5. awal berikutnya, demikian seterusnya. Ini tersedia maka administrasi membuat dan sesuai dengan anggapan dalam metode LIFO bahwa biaya yang akan dibebankan ke laporan laba rugi adalah biaya-biaya yang mencetak daftar pengeluaran suku cadang agar gudang dapat mengeluarkan suku cadang sesuai permintaan mekanik, jika stok tidak tersedia paling akhir dikeluarkan. maka proses selesai. Pembuatan daftar 2. Metode First In First Out Apabila suatu perusahaan menggunakan metode First In First Out (FIFO) maka pengeluaran suku cadang disimpan ke database data daftar pengeluaran suku cadang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. persediaan akan dinilai dengan harga System Flow Penjualan Suku Cadang Gudang Mekanik PT. Terminal Peti Kemas (TPS) Administrasi pembelian paling akhir. Jika kuantitas pada Mulai Tagihan Penjualan Suku Cadang 2 pembelian ini tidak cukup diterapkan pada Permintaan Suku Cadang Membuat Permintaan Suku Cadang Daftar Pengeluaran Suku Cadang Melakukan Pembayaran Tagihan Penjualan Suku Cadang persediaan akhir maka akan diambilkan dari Permintaan Suku Cadang Entry Data Suku Cadang Data Suku Cadang Mengeluarkan Suku Cadang pembelian terakhir berikutnya, demikian Mengecek Stok Suku Cadang Uang seterusnya. Ini sesuai dengan anggapan Pembayaran Tidak Suku Cadang Suku Cadang Stok Tersedia 1 Ya Entry Daftar Pengeluaran Suku Cadang dalam metode FIFO bahwa biaya yang akan dibebankan ke laporan laba rugi adalah biaya-biaya yang paling dahulu dikeluarkan. Membuat Daftar Pengeluaran Suku Cadang Mencetak Daftar Pengeluaran Suku Cadang Data Daftar Pengeluaran Suku Cadang Daftar Pengeluaran Suku Cadang 3. Metode Average Menyimpan Perhitungan HPP Entry Tagihan Penjualan Suku Cadang dan Hitung HPP 2 Apabila suatu perusahaan menggunakan Data Harga Pokok Penjualan Suku Cadang Membuat Tagihan Penjualan Suku Cadang metode Average maka harga pokok Mencetak Tagihan Penjualan Suku Data Tagihan Penjualan Suku Cadang Cadang penjualan untuk persediaan barang yang tersedia dijual periode tertentu akan dihitung Tagihan Penjualan Suku Cadang Uang Pembayaran Data Nota Penjualan Suku Cadang Entry Nota Penjualan Suku Cadang Membuat Nota Penjualan Suku Cadang Mencetak Nota dengan menggunakan rumus di bawah ini: Harga pokok penjualan rata-rata = Nota Penjualan Suku Cadang 1 Penjualan Suku Cadang Nota Penjualan Suku Cadang Selesai Harga pokok persediaan tersedia dijual Kuantitas persediaan tersedia dijual 1 Analisis Dan Perancangan Sistem A. System Flow Penjualan System flow penjualan memiliki 4 Gambar 1 System Flow Penjualan B. System Flow Pembelian (empat) entity yaitu gudang, mekanik, System flow pembelian memiliki 3 administrasi, dan PT. Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS). Proses dimulai dari mekanik (tiga) entity yaitu gudang, administrasi, dan supplier. Proses dimulai dari admininistrasi yang membuat permintaan suku cadang sesuai melakukan entry data suku cadang yang permintaan TPS ke administrasi, kemudian administrasi melakukan entry data suku cadang yang bertujuan untuk mengecek data stok suku cadang di database data suku cadang. Jika stok bertujuan untuk mengecek data stok suku cadang di database data suku cadang. Jika stok suku cadang mendekati minimum atau habis maka administrasi membuat dan mencetak daftar 5

  6. pembelian suku cadang ke supplier dan daftar tersebut disimpan ke database data daftar pembelian suku cadang dan data detail daftar pembelian suku cadang, jika stok tidak mendekati minimum atau habis maka proses selesai. Supplier membuat tagihan pembelian suku cadang dan diberikan ke administrasi beserta suku cadang yang dipesan. Setelah suku cadang Pembelian Suku Cadang menunjukkan aliran data yang diberikan oleh external entity kepada sistem, sedangkan tanda panah yang berasal dari Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Suku Cadang menuju exernal entity menunjukkan data yang diterima oleh external entity dari sistem seperti yang terlihat pada Gambar 3. Pembayaran Tag ihan Pembelian Suku Cadang Surat Retur Pembelian Suku Cadang diterima, administrasi menyerahkannya ke Supplier Mekanik Daftar Pembelian Suku Cadang 0 Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian gudang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2. Tag ihan Pembelian Suku Cadang Surat Peng gantian Suku Cadang Permintaan Suku Cadang Suku Cadang Pembayaran Tag ihan Penjualan Suku Cadang Surat Penerimaan Peng gantian Suku Cadang Surat Retur Penjualan Suku Cadang Daftar Peng eluaran Suku Cadang + Daftar Suku Cadang Rusak Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) ACC Retur Penjualan Suku Cadang Tag ihan Penjualan Suku Cadang Gudang Nota Penjualan Suku Cadang Laporan Penjualan Suku Cadang Manajer Laporan Pembelian Suku Cadang Gambar 3 Context Diagaram Dari context diagram diatas maka di break down ke level 0 untuk melihat proses lebih detail lagi seperti Gambar 4 berikut. DT_Detail_Daftar_Pengeluaran_Suku_Cadang Detail_Daftar_Pengeluaran _Suku_Cadang 18 Daftar_Pengeluaran_ Suku_Cadang 2 9 Pembayaran Nota_Penjualan_ Suku_Cadang 5 [Surat Penerimaan Penggantian Suku Cadang] [Daftar Pengeluaran Suku Cadang] 6 Supplier Gudang [Daftar Suku Cadang Rusak] DT_Pembayaran [ACC Retur Penjualan Suku Cadang] DT_Daftar_Pengeluaran_Suku_Cadang Daftar_Penerimaan _Suku_Cadang 8 DT_Supplier DT_Nota_Penjualan_Suku_Cadang Mekanik Detail_Daftar_Penerimaan _Suku_Cadang 17 1 Suku_Cadang DT_Daftar_Penerimaan_Suku_Cadang DT_Detail_Daftar_Penerimaan_Suku_Cadang DT_Suku_Cadang 1 2 [Surat Retur Pembelian Suku Cadang] [Pembayaran Tagihan Pembelian Suku Cadang] DT_Suku_Cadang [Permintaan Suku Cadang] [Daftar Pembelian Suku Cadang] [Tagihan Penjualan Suku Cadang] 21 Harga_Pembelian Penjualan [Tagihan Pembelian Suku Cadang] [Surat Penggantian Suku Cadang] [Surat Retur Penjualan Suku Cadang] [Nota Penjualan Suku Cadang] Pembelian DT_Harga_Pembelian + DT_Harga_Pembelian DT_Pembatalan_Pengeluaran_Suku_Cadang Pembatalan_Pengeluaran 11 _Suku_Cadang [Pembayaran Tagihan Penjualan Suku Cadang] + Supplier DT_Detail_Surat_Penerimaan_Penggantian_Suku_Cadang DT_Detail_Surat_Retur_Pembelian_Suku_Cadang Gambar 2 System Flow Pembelian Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) C. Context Diagram DT_Surat_Penerimaan_Penggantian_Suku_Cadang DT_Daftar_Pembelian_Suku_Cadang DT_Detail_Daftar_Pembelian_Suku_Cadang DT_Surat_Retur_Penjualan_Suku_Cadang DT_Detail_Surat_Retur_Penjualan_Suku_Cadang DT_Detail_Harga_Pokok_Penjualan_Suku_Cadang Detail_Surat_Penerimaan_ Penggantian_Suku_Cadang 20 Detail_Surat_Retur_ 13 Pembelian_Suku_C adang Surat_Penerimaan_ Context Diagram Sistem Informasi DT_Harga_Pokok_Penjualan_Suku_Cadang DT_Tagihan_Penjualan_Suku_Cadang DT_Pembayaran_Tagihan_Pembelian_Suku_Cadang DT_Surat_Retur_Pembelian_Suku_Cadang 15 Penggantian_Suku_ Surat_Retur_Penjualan_ Suku_Cadang Detail_Surat_Retur_Penjualan 19 _Suku_Cadang Cadang 12 Penjualan dan Pembelian Suku Cadang memiliki Daftar_Pembelian_ Suku_Cadang 7 [Laporan Penjualan Suku Cadang] [Laporan Pembelian Suku Cadang] Detail_Daftar_Pembelian 16 _Suku_Cadang Pembayaran_Tagihan_Pembelian _Suku_Cadang Detail_Harga_Pokok_Penjual an_Suku_Cadang Harga_Pokok_Penjualan 3 _Suku_Cadang 5 (lima) external entity yaitu mekanik, gudang, Manajer 22 10 Surat_Retur_Pembelian _Suku_Cadang supplier, PT. Terminal Peti kemas Surabaya 14 Tagihan_Penjualan _Suku_Cadang 3 4 DT_Surat_Retur_Pembelian_Suku_Cadang DT_Tagihan_Penjualan_Suku_Cadang DT_Harga_Pokok_Penjualan_Suku_Cadang DT_Detail_Harga_Pokok_Penjualan_Suku_Cadang DT_Detail_Surat_Retur_Penjualan_Suku_Cadang DT_Surat_Retur_Penjualan_Suku_Cadang DT_Pembayaran_Tagihan_Pembelian_Suku_Cadang DT_Detail_Daftar_Pembelian_Suku_Cadang DT_Daftar_Pembelian_Suku_Cadang DT_Surat_Penerimaan_Penggantian_Suku_Cadang DT_Detail_Surat_Retur_Pembelian_Suku_Cadang DT_Detail_Surat_Penerimaan_Penggantian_Suku_Cadang (TPS), dan manajer sedangkan internal entity pada sistem ini adalah administrasi. Tanda panah Pembuatan Laporan + yang menuju Sistem Informasi Penjualan dan Gambar 4 DFD Level 0 6

  7. penentuan harga pokok penjualan suku cadang D. Entity Relationship Diagram Supplier IdSupplier NamaSupplier Alamat (perhitungan HPP) dilakukan ketika PT. Kuda <M> Memiliki Inti Samudera Surabaya menjual suku cadang ke PT. Terminal Peti Kemas Surabaya. Perhitungan Telepon Fax KontakPerson Pembayaran IdPembayaran NamaPembayaran Keterangan <M> Memiliki PembayaranTagihanPembelianSukuCadang IdPembayaranTagihanPembelianSukuCadang <M> NomerTagihan TanggalPembayaranTagihan Melakukan DaftarPenerimaanSukuCadang SuratReturPembelianSukuCadang IdSuratReturPembelianSukuCadang <M> NomerReturPembelian TanggalRetur Status Detail Retur Pembelian Membuat SuratPenerimaanPenggantianSukuCadang IdSuratPenerimaanPenggantianSukuCadang <M> NomerPenerimaan TanggalPenerimaan Melakukan DaftarPembelianSukuCadang IdDaftarPembelianSukuCadang <M> NomerPembelian TanggalPembelian Pengiriman Diskon Ppn Optppn HPP dihitung berdasarkan transaksi penjualan dan pembelian suku cadang yang terjadi dalam Membuat IdDaftarPenerimaanSukuCadang <M> periode tertentu. Berikut ini adalah penjelasan perhitungan HPP periode I pada Sistem Informasi NomerBukti TanggalPenerimaan Detail Penerimaan DetailDaftarPenerimaanSukuCadang Detail Pembelian DetailDaftarPembelianSukuCadang IdDetailDaftarPembelianSukuCadang <M> JumlahPesan JumlahTerima DetailSuratReturPembelianSukuCadang IdDetailSuratReturPembelianSukuCadang <M> JumlahBatal Memiliki HargaSatuan Catatan HargaPokokPenjualanSukuCadang IdDetailDaftarPenerimaanSukuCadang <M> Jumlah Penjualan dan Pembelian Suku Cadang dengan HargaPembelian IdHarga <M> TanggalMasuk HargaSatuan Keterangan Detail Penerimaan Penggantian IdHargaPokokPenjualanSukuCadang <M> Periode Bulan Tahun Status TanggalPerhitunganHPP TanggalTutupPembukuan menggunakan metode Average. TagihanPenjualanSukuCadang IdTagihanPenjualanSukuCadang <M> NomerTagihan TanggalTagihan Diskon Ppn SukuCadang IdSukuCadang JenisAlat BagianAlat PartNumber Detail HPP <M> Memiliki OldPartNumber DetailHargaPokokPenjualanSukuCadang NamaSukuCadang Memiliki Satuan IdDetailHargaPokokPenjualanSukuCadang <M> Stok StokMinimum Kategori HargaSatuan Awal HargaAwal Membuat Memiliki Memiliki Klasifikasi Lokasi TanggalMasuk MataUang Masuk HargaMasuk Keluar NotaPenjualanSukuCadang IdNotaPenjualanSukuCadang <M> NomerNotaPenjualan TanggalNota 1. Kolom awal dan harga awal bernilai 0 DaftarPengeluaranSukuCadang Membuat SuratReturPenjualanSukuCadang IdSuratReturPenjualanSukuCadang <M> NomerReturPenjualan TanggalReturPenjualan IdDaftarPengeluaranSukuCadang <M> NoBukti TanggalPengeluaran KategoriPengeluaran karena baru pertama kali melakukan Membuat Melakukan perhitungan harga pokok penjualan. Detail Pengeluaran Detail Retur Penjualan PembatalanPengeluaranSukuCadang IdPembatalanPengeluaranSukuCadang <M> NoItem TanggalPembatalan JumlahPembatalan Keterangan DetailDaftarPengeluaranSukuCadang IdDetailDaftarPengeluaranSukuCadang <M> NoItem NoAlat JumlahPengeluaran Pemakai 2. Kolom masuk bernilai 10, didapat dari total pembelian yang terjadi pada periode I. DetailSuratPenerimaanPenggantianSukuCadang IdDetailSuratPenerimaanPenggantianSukuCadang <M> JumlahTerima DetailSuratReturPenjualanSukuCadang IdDetailSuratReturPenjualanSukuCadang <M> NoItem JumlahBatal Memiliki Gambar 5 ERD CDM 3. Kolom harga masuk bernilai 100.000, Supplier IdSupplier integer NamaSupplier varchar(100) Alamat varchar(100) Telepon varchar(20) Fax varchar(20) KontakPerson varchar(50) didapat dari total pembelian yang terjadi pada periode I. <pk> Pembayaran IdPembayaran integer NamaPembayaran varchar(50) Keterangan varchar(100) <pk> DaftarPembelianSukuCadang PembayaranTagihanPembelianSukuCadang IdDaftarPembelianSukuCadang IdPembayaran IdSupplier NomerPembelian TanggalPembelian Pengiriman Diskon Ppn Optppn integer integer integer varchar(30) date integer integer integer integer <pk> <fk1> <fk2> SuratReturPembelianSukuCadang IdSuratReturPembelianSukuCadang integer IdDaftarPembelianSukuCadang integer NomerReturPembelian varchar(20) TanggalRetur date Status varchar(10) IdPembayaranTagihanPembelianSukuCadang IdDaftarPembelianSukuCadang NomerTagihan TanggalPembayaranTagihan DaftarPenerimaanSukuCadang integer integer varchar(20) date <pk> <fk> 4. Kolom keluar dan harga keluar bernilai 0 karena tidak terjadi penjualan. SuratPenerimaanPenggantianSukuCadang IdSuratPenerimaanPenggantianSukuCadang integer IdSuratReturPembelianSukuCadang integer NomerPenerimaan varchar(20) TanggalPenerimaan date <pk> <fk> <pk> <fk> DetailSuratReturPembelianSukuCadang IdDaftarPenerimaanSukuCadang integer <pk> 5. Kolom sisa bernilai 10 didapat dari IdDaftarPembelianSukuCadang NomerBukti TanggalPenerimaan integer varchar(20) date <fk> IdDetailSuratReturPembelianSukuCadang IdSuratReturPembelianSukuCadang IdSukuCadang JumlahBatal integer <pk> integer <fk1> integer <fk2> integer DetailDaftarPembelianSukuCadang IdDetailDaftarPembelianSukuCadang integer IdDaftarPembelianSukuCadang integer IdSukuCadang integer <pk> <fk1> <fk2> perhitungan: JumlahPesan JumlahTerima HargaSatuan Catatan integer integer float(10) varchar(20) HargaPembelian IdHarga integer IdSukuCadang integer DetailDaftarPenerimaanSukuCadang IdDetailDaftarPenerimaanSukuCadang integer <pk> IdDaftarPenerimaanSukuCadang integer <fk> <pk> <fk> TanggalMasuk HargaSatuan Keterangan date float(10) varchar(100) Jumlah integer sisa = awal + masuk - keluar HargaPokokPenjualanSukuCadang IdHargaPokokPenjualanSukuCadang integer <pk> varchar(3) TagihanPenjualanSukuCadang Periode Bulan Tahun Status TanggalPerhitunganHPP TanggalTutupPembukuan SukuCadang IdSukuCadang integer JenisAlat varchar(50) BagianAlat varchar(50) PartNumber varchar(15) OldPartNumber varchar(20) NamaSukuCadang varchar(100) Satuan varchar(15) Stok integer varchar(2) varchar(4) varchar(10) date date Ppn integer DetailHargaPokokPenjualanSukuCadang IdTagihanPenjualanSukuCadang integer <pk> <fk> <pk> = 0 + 10 - 0 = 10 IdDaftarPengeluaranSukuCadang integer NomerTagihan varchar(20) TanggalTagihan date Diskon integer StokMinimum Kategori Klasifikasi Lokasi TanggalMasuk MataUang integer varchar(15) varchar(20) varchar(20) date float(20) IdDetailHargaPokokPenjualanSukuCadang IdHargaPokokPenjualanSukuCadang IdSukuCadang HargaSatuan Awal HargaAwal integer <pk> integer <fk1> integer <fk2> float(10) integer float(10) NotaPenjualanSukuCadang IdNotaPenjualanSukuCadang integer IdTagihanPenjualanSukuCadang integer NomerNotaPenjualan varchar(20) TanggalNota date 6. Kolom harga satuan bernilai 10.000 didapat <pk> <fk> Masuk integer dari perhitungan: harga satuan = (harga awal + harga masuk) / HargaMasuk Keluar float(10) integer DaftarPengeluaranSukuCadang IdDaftarPengeluaranSukuCadang integer NoBukti varchar(20) TanggalPengeluaran date KategoriPengeluaran varchar(20) SuratReturPenjualanSukuCadang IdSuratReturPenjualanSukuCadang integer IdDaftarPengeluaranSukuCadang integer NomerReturPenjualan varchar(20) TanggalReturPenjualan date <pk> <pk> <fk> DetailDaftarPengeluaranSukuCadang PembatalanPengeluaranSukuCadang IdPembatalanPengeluaranSukuCadang integer IdDaftarPengeluaranSukuCadang integer NoItem varchar(5) TanggalPembatalan date JumlahPembatalan integer Keterangan varchar(100) DetailSuratPenerimaanPenggantianSukuCadang IdDetailSuratPenerimaanPenggantianSukuCadang integer <pk> IdSukuCadang integer <fk2> IdSuratPenerimaanPenggantianSukuCadang integer <fk1> JumlahTerima integer IdDetailDaftarPengeluaranSukuCadang IdSukuCadang IdDaftarPengeluaranSukuCadang NoItem NoAlat JumlahPengeluaran Pemakai integer integer integer varchar(5) varchar(10) integer varchar(20) <pk> <fk2> <fk1> DetailSuratReturPenjualanSukuCadang IdDetailSuratReturPenjualanSukuCadang integer IdSuratReturPenjualanSukuCadang integer NoItem varchar(5) JumlahBatal integer (awal + masuk) = (0 + 100.000) / (0 + 10) <pk> <fk> <pk> <fk> Gambar 6 ERD PDM = 10.000 7. Kolom harga sisa bernilai 100.000 didapat dari perhitungan: HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap ini diuraikan hasil dan pembahasan aplikasi. Proses perhitungan dan 7

  8. harga sisa = sisa X harga satuan = 10 X 10.000 = 100.000 Setelah perhitungan HPP periode I disimpan, kemudian dilakukan perhitungan HPP untuk periode ke II pada bulan yang sama. Berikut ini adalah penjelasan perhitungan HPP periode II Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Suku Cadang dengan menggunakan metode Average. 8. 9. Kolom harga satuan bernilai 11.000 didapat dari perhitungan: harga satuan = (harga awal + harga masuk) / (awal + masuk) = (100.000 + 120.000) / (10 + 10) = 11.000 Kolom harga sisa bernilai 165.000 didapat dari perhitungan: harga sisa = sisa X harga satuan = 15 X 11.000 = 165.000 Proses perhitungan harga pokok 1. Nilai kolom awal berasal dari nilai kolom penjualan suku cadang (HPP) dilakukan setelah terjadi proses pembelian dan penjualan suku cadang. Perhitungan HPP dilakukan tiap periode, sisa periode I, karena nilai kolom sisa periode I yaitu 10 maka nilai kolom awal periode II adalah 10. dalam 1 (satu) bulan terdapat 4 (empat) periode. Gambar 7 merupakan form hitung harga pokok penjualan suku cadang yang berfungsi untuk menyimpan perhitungan harga pokok penjualan suku cadang pada periode tertentu. Sistem akan menghitung HPP secara otomatis sesuai dengan 2. 3. Nilai kolom harga awal berasal dari nilai kolom harga sisa periode I, karena nilai kolom sisa periode I yaitu 10.000 maka nilai kolom harga awal periode II adalah 100.000. Kolom masuk bernilai 10 didapat dari total pembelian yang terjadi pada periode II. penjelasan diatas. 4. Kolom harga masuk bernilai 120.000 didapat dari total pembelian yang terjadi pada periode II. 5. 6. Kolom keluar bernilai 5 didapat dari total penjualan yang terjadi di periode II. Kolom harga keluar bernilai 55.000 didapat dari perhitungan: harga keluar = keluar X harga satuan = 5 X 11.000 = 55.000 Gambar 7. Form Hitung Harga Pokok Penjualan Hasil dari perhitungan harga pokok 7. Kolom sisa bernilai 15 didapat dari penjualan suku cadang akan digunakan sebagai perhitungan: sisa = awal + masuk - keluar = 10 + 10 - 5 = 15 patokan harga penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Gambar 8 adalah laporan perhitungan harga pokok penjualan suku cadang. 8

  9. Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto, 2005, Sistem Informasi: Konsep, Teknologi, Dan Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta. Iqbal, Mohammad, 2007, Mendongkrak Kinerja Bisnis Bengkel Roda-4 Dan Roda-2, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Jayanti, Dewi, 2011, Perancangan Sistem Informasi Pembelian Dan Penjualan Gambar 8. Laporan Harga Pokok Penjualan Pada CV. PI Com Jaya Lestari, Tesis, Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Institut Bina Bisnis Indonesia, Medan. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari Jogiyanto, Hartono, 1999, Analisa Sistem hasil implementasi dan evaluasi adalah: Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta. Kendall, K.E. dan Kendall, J.E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid I, PT. 1. Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Suku Cadang dapat membantu KIS untuk lebih mandiri dalam melakukan perhitungan dan penentuan harga pokok penjualan suku Prenhallindo, Jakarta. cadang dengan menggunakan metode Average tanpa harus meminta bantuan ke PT. GAMA GROUP (GAMA) selaku kantor pusat sehingga KIS dapat memenuhi semua kebutuhan TPS dengan tepat waktu. Kotler dan Amstrong, 2006, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. Markoni, 2011, Teori Akuntansi : Sistem Informasi Penjualan, (Online) (http://marconiekonomi.blogspot.com/2 011/07/sistem-informasi- penjualan.html), diakses tanggal 29 Mei 2012. Rijan SH., M.kn, Yunirman dan Koesoemawati SH., Ira, 2009, Cara Mudah Membuat Surat Perjanjian/Kontrak dan Surat Penting Lainnya, Raih Asa Sukses, 2. KIS dapat menghindari stok suku cadang kosong karena sistem secara otomatis menampilkan daftar stok suku cadang minimum atau habis pada saat menjalankan aplikasi sistem informasi penjualan dan pembelian suku cadang. Jakarta. 3. Membantu KIS dalam membuat dan melaporkan rekapitulasi laporan transaksi penjualan dan pembelian suku cadang ke GAMA dengan tepat waktu sebagai bukti pertanggungjawaban. DAFTAR PUSTAKA Hartojo, dkk, 2004, Akuntansi Perusahaan Dagang, Perum Percetakan Negara RI Susanto, Soni, 2011, Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Pada CV. Sari Teknik Surabaya, Tesis, Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, Surabaya. Yuswanto dan Subari, 2007, Pemrograman Database Visual Basic.Net, Prestasi Pustaka, Jakarta. Surabaya, Surabaya. 9

More Related