1 / 23

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PRINSIP KERJA ALAT UKUR. PRINSIP KERJA. kWh dan kVArh meter : sistem induksi kW / kVA max meter : sistem elektrodinamis Volt meter : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar Amper meter : sistem elektro magnit, kumparan putar.

iorwen
Télécharger la présentation

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRINSIP KERJA ALAT UKUR

  2. PRINSIP KERJA • kWh dan kVArh meter : sistem induksi • kW / kVA max meter : sistem elektrodinamis • Volt meter : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar • Amper meter : sistem elektro magnit, kumparan putar

  3. Alat ukur besi putar • Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar atau sistem elektro magnet adalah sesuatu alat ukur yg mempunyai kumparan tetap dan besi yang berputar. • Bila didalam kumparan terdapat besi, maka besi tsb akan menjadi magnet. Jika di dalam kumparan tsb diletakkan dua batang besi maka kedua2nya akan menjadi magnet shg kedua batang besi tsb akan saling tolak menolak, karena ujung2 kedua batang besi tersebut mempunyai kutup yang senama. • Prinsip kerja tersebut diterapkan pada sistem elektro magnit dengan mengganti besi tersebut dgn 2 buah plat besi, satu dipasang tetap (diam) sedang yg lain bergerak dan dihubungkan dengan jarum petunjuk.

  4. Arus yang diukur dialirkan pada kumparan tetap dan akan menyebabkan terjadinya medan magnet. Potongan besi ditempatkan di medan magnet, dan menerima gaya elektromagnetis. • Alat ukur tipe besi putar ini sederhana, murah, kuat dlm konstruksi, dan penggunaannya sangat luas sebagai alat pengukur arus dan tegangan pd frekwensi jaringan distribusi. • Keuntungan alat pengukur ini dapat dibuat sebagai alat pengukur yang mempunyai sudut sangat besar.

  5. Alat ukur kumparan putar

  6. Alat Ukur Kumparan Putar • Pemakaian alat ukur kumparan putar sangat luas, seperti di laboratorium dan pada pusat pembangkit tenaga listrik. • Pada gambar berikut diperlihatkan adanya magnet permanen (1), yang mempunyai kutub-kutub (2), dan diantara kutub2 utara dan selatan tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi (3). • Pada celah udara antara kutub magnet dan silinder inti besi akan terbentuk medan magnet yang rata, yang masuk melalui kutub-kutub ke dalam silinder, secara radial sesuai dengan arah-arah panah. Di dalam celah udara ditempatkan kumparan putar (4), yang dapat berputar melalui sumbu (8).

  7. Alat Ukur Sistem Induksi • Bila suatu piringan yg terbuat dari bahan penghantar non feromagnetik seperti alumunium atau tembaga ditempatkan dalam medan magnet arus bolak balik, maka akan dibangkitkan arus pusar pd piringan tsb. • Arus pusar dan medan magnet dari arus bolak balik akan menimbulkan interaksi dan menghasilkan torsi gerak pada piringan. • Bila didalam medan magnet dgn garis gaya magnet arah yang berputar, dipasang sebuah tromol yg ber bentuk silinder, tromol tersebut akan turut berputar menurut arah putaran garis-garis gaya magnet tadi, ini dinamakan alat ukur medan putar atau alat ukur induksi, bisa juga disebut alat ukur Ferraris

  8. Konstruksi Kumparan Putar

  9. Prinsip sistem Ferraris digunakan pada alat ukur energi (kWh meter) arus bolak balik. Gambar diatas menunjukan arah Ф1dan Ф2 dalam ruangan A, B, C, D. Kedua medan itu dilukiskan sebagai vektor Ф1 dan Ф2 pada suatu periode penuh. Medan magnet total mempunyai arah yang berputar pada poros (a) dengan kecepatan sama dengan arus bolak balik. Dinding tromol aluminium terpotong oleh garis gaya dari medan putar shg dlm tromol terbangkit tegangan dan arus induksi atau arus pusar.

  10. Menurut hukum LENZ aliran induksi dengan arah sedemikian rupa, sehingga selalu melawan penyebabnya. Karena induksi itu dibangkitkan oleh pemotong garis2 gaya yang berputar, maka tromol aluminium akan berputar dengan arah yang sama dengan arah putaran garis2 gaya tsb. • Pada alat ukur jarum putaran tromol, gerakan jarum ditahan oleh pegas spiral pada sumbunya, sehingga putarannya pada jarak tertentu sesuai dengan batas garis skalanya. • Oleh karena sistem induksi ini bekerja dengan medan putar yang dibangkitkan oleh arus bolak-balik, maka jika tanpa alat bantu atau alat tambahan lainnya alat ukur ini hanya dapat dipergunakan pada sumber arus bolak-balik saja.

  11. Alat ukur sistem elektro dinamis • Alat ukur elektro dinamis adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan kumparan putar. Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan putar tetapi magnet tetap diganti dgn magnet listrik. • Berdasarkan kaidah tangan kanan pada gambar–a jarum akan menyimpang kekanan, bila arus dibalik arahnya pada gambar–b maka jarum akan tetap menyimpang kekanan. Jadi walaupun arah arusnya berganti, arah jarum tetap menyimpang ke satu arah.

  12. Alat ukur tipe elektrodinamis, dapat diperguna kan untuk AC atau DC, dgn persisi yang baik, dan banyak digunakan sebagai Wattmeter.

  13. Prinsip kawat panas • Jika sepotong kawat logam dialiri arus listrik yang cukup besar, kawat tersebut akan menjadi panas dan akan memuai (menjadi lebih panjang). Pemuaian tersebut digunakan untuk mengerakkan jarum petunjuk. • Sepotong kawat logam campuran dari logam platina dan iridium direntangkan pada A-B. Pada waktu I = 0 jarum petunjuk tepat ditengah2 (angka 0). Jika alirkan arus searah, kawat A – B menjadi memuai dan jarum tidak menunjuk 0, tetapi menyimpang kearah kanan. Hal ini disebabkan karena kawat A – B menjadi lebih panjang dan ditarik oleh pegas sehingga memutar poros jarum. • Baik arus searah tersebut mengalir dari A – B maupun dari B ke A jarum tetap menyimpang kearah kanan, ini berarti prinsip ini dapat dipakai untuk arus searah dan bolak-balik.

  14. Prinsip kawat panas dapat dipakai untuk arus searah dan atau bolak-balik. Gambar - kawat panas Keterangan : A & B = baut terminal m = kawat penarik C = tempat pengikat n = tali penarik D = ikatan tali x = kawat panas P = pegas a = poros penggulung

  15. Alat ukur sistem elektronik Pada umumnya alat ukur elektronik adalah digital, karena penunjukannya berupa nilai angka, maka penggunaan dalam pembacaan sangat sederhana, mudah dicerna. Keuntungan alat ukur elektronik : • Portable • Kecermatan tinggi mencapai factor kesalahan 0,1 – 0,5 % • Kedudukan atau posisi alat ukur tidak mempengaruhi penunjukan. Kelemahannya. • Dapat dipengaruhi oleh temperature ruangan yang tinggi • Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yang lembab / basah • Harga relative mahal

  16. ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN TRAFO-UKUR • Alat ukur mempunyai keterbatasan untuk mengukur satuan listrik dengan besaran yang lebih besar, karena semakin tinggi besaran yang diukur secara langsung diperlukan peralatan dengan ukuran fisik yang lebih besar. • Hal ini tentu tidak dimungkinkan, maka penggunaan alat bantu berupa trafo-ukur sangat diperlukan. Dengan demikian cara pembacaannya menjadi tidak langsung, karena harus dikalikan dengan perbandingan penurunan besaran listrik yang diakibatkan oleh trafo-ukur tsb. • Ada 2 ( dua ) macam trafo ukur yang digunakan untuk pengukuran, yaitu trafo arus dan trafo tegangan . • Trafo arus digunakan untuk menurunkan arus dengan perbandingan transformasi tertentu dan sekaligus mengisolasi peralatan ukur dari tegangan sistem yang diukur • Trafo tegangan digunakan untuk menurunkan tegangan sistem dengan perbandingan transformasi tertentu.

  17. CT K L IS = Max 5 A S2 A BEBAN S1 BEBAN Trafo arus 220 V.Ip ~ = Max 400 A • Ns : Np = Ip : Is => Ns : Np = a (perbandingan teoritis) • Ns . Is = Np . Ip => Ip : Is = a (perbandingan praktis) a = Ip : Is = 400 : 5 = 80 Karena Np = 1, maka : Ns = a . Np = 80. Jadi Ip = Is . a = 5 x 80 = 400 A

  18. Beban I pimer : I sekunder = I primer : I sekunder Primer Karena arus I sekunder cukup besar , maka hubungan belitan sekunder dengan beban (amperemeter) tidak boleh diputus / dilepas , kalau putus maka transformator akan rusak  maka kita gunakan transformator arus (CT) PT Sekunder A Pelaksanaan pengukuran arus bolak balik tinggi

  19. CT K L IS = Max 5 A S2 A S1 BEBAN Trafo tegangan 220 V.Ip ~ = Max 100 A a = Ns / Np = Ip / Is a = 100 : 5 = 20 atau Np . Ip = Ns . Is karena Np = 1 maka Ip = Ns . Is Ns = 100 / 20 = 20 a = Ratio perbandingan = Ampere meter A

  20. E pimer : E sekunder = N primer : N sekunder Primer PT Gunanya dihubungkan ketanah yaitu untuk menghilangkan arus bocor dari kumparan primer Sekunder V Trafor tegangan Pelaksanaan pengukuran tegangan pada jaringan tegangan tinggi tidak cukup hanya mempergunakan tahanan2 depan yang nilainya besar , tetapi dilaksanakan dgn transformator tegangan ( PT ) dgn tujuan bahwa memakai pesawat ukur dengan batas normal dapat diukur batas normal dan ukuran yang lebih tinggi, sehingga diperoleh rangkaian pengukuran yang lebih aman

More Related