1 / 322

BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK. Daftar Isi. Perbankan di Indonesia Bank Indonesia Analisa Kesehatan Bank Rahasia Bank Klasifikasi Bank Sumber-sumber Dana Bank Produk dan Jasa Bank Perbankan Syariah Leasing (Sewa Guna) dan Modal Ventura Pegadaian dan Asuransi

iria
Télécharger la présentation

BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

  2. DaftarIsi • Perbankan di Indonesia • Bank Indonesia • Analisa Kesehatan Bank • Rahasia Bank • Klasifikasi Bank • Sumber-sumber Dana Bank • Produk dan Jasa Bank • Perbankan Syariah • Leasing (Sewa Guna) dan Modal Ventura • Pegadaian dan Asuransi • Pasar Modal dan Dana Pensiun • Reksadana dan Anjak Piutang

  3. Perbankan di Indonesia

  4. PerananLembagaKeuangan • PadaprinsipnyasistemKeuangan. • di Indonesia, dibagi : • sistemmoneter • sistemperbankan • sistemlemb. keu. Bukan bank Sistem Keuangan Indonesia Sistem LKBB Sistem Moneter Otoritas Moneter Dewan Moneter Bank Indonesia Dep. Keuangan Sist. Perbankan

  5. Bank adalah : • suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang dari pihak ketiga • suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan • suatu badan yang usaha utamanya menciptakan kredit • suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral

  6. Fungsi pokok bank umum • menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. • menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi. • menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat. • menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana dan trust atau wali amanat kepada individu dan perusahaan. • menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional. • memberikan pelayanan peyimpanan untuk barang-barang berharga. • menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer dana, dan sebagainya. TugasdanLapangan Usaha Bank Badanusaha yang menghimpun danadarimasyarakatdalambentuk simpanandanmenyalurkannyakepada masyarakatdalambentukkreditatau bentuk-bentuklainnyadalamrangka meningkatkantarafhiduprakyat banyak. • Lapangan Usaha Bank Umum : • Menghimpun Dana (Funding) • Menyalurkan Dana (Lending) • Memberikanjasa- jasa Bank Lainnya (Services)

  7. Menghimpundana (funding) • Simpanan Giro (Demand Deposit) : merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Pemegang rekening giro -- bunga -- jasa giro -- dana murah • Simpanan Tabungan (Saving Deposit) : merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank --- buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM)---bunga tabungan -- jasa atas tabungannya. • Simpanan Deposito (Time Deposit) : merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikannyapun --- jangka waktu tersebut. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.

  8. Menyalurkan Dana (Lending) • Kredit Investasi, Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di atas 1(satu) tahun. Contoh : kredit untuk membangun pabrik atau membeli peralatan pabrik seperti mesin-mesin • Kedit Modal Kerja, Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh : untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.

  9. Lending • Kredit Perdagangan, Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh : untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau agen. • Kredit Produktif, Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai • Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh : kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri. • Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter atau pengacara

  10. Services • Kiriman Uang (Transfer) merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank devisa. • Kliring (Clearing) merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan. • Bank Notes merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing). • Inkaso (Collection) merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya. • Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-­barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box dikenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan. • Bank Draft merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya

  11. Services • Bank Card (Kartu kredit) atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik. Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya tergantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan. • Bank Garansi merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas nasabahnya. • Letter of Credit (L/C) merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya. • Cek Wisata (Travellers Cheque) merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.

  12. Services • Menerima setoran-setoran. Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain : Pembayaran pajak ; Pembayaran telepon ; Pembayaran air ; Pembayaran listrik ; Pembayaran uang kuliah • Melayani pembayaran-pembayaran. Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasa­bahnya antara lain : Membayar Gaji/Pensiun/honorarium ; Pembayaran deviden Pembayaran kupon; Pembayaran bonus/hadiah • Bermain di dalam pasar modal. Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi : - Penjamin emisi (underwriter) - Penjamin (guarantor) - Wali amanat (trustee) - Perantara perdagangan efek (pialang/broker) - Pedagang efek (dealer) - Perusahaan pengelola dana (invesment company)

  13. Jasaperbankanlainnya • Wholesale banking atau corporate banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah yang berskala besar. Untuk nasabah yang berskala besar (biasanya perusahaan-perusahaan besar) biasanya dibedakan dengan layanan kepada individu. • Retail banking atau consumer banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah berskala kecil dan menengah. ATM adalah salah satu contoh layanan bank kepada nasabah berskala kecil dan menengah, • Private banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah terkemuka dan orang-orang kaya yang lebih menyukai layanan secara khusus dari bank. Banyak orang-orang kaya lebih menyukai layanan khusus yang tidak sama dengan orang-orang lain.

  14. BANK INDONESIA

  15. BANK INDONESIA • SEJARAH • STATUS DAN KEDUDUKAN • TUGAS • DEWAN GUBERNUR • AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI • HUBUNGAN DENGAN LEMBAGA LAIN

  16. Sept 45 Pusat Bank Indonesia Cikalbakal Bank Negara Indonesia 1949 De Javasche Bank = BS • Menjagastabilitasmoneter • Mengedarkanuang • Mengembangkansistemperbankan • Menjalankanfungsi bank komersial • TanggungjawabKebijakanmoneteradapadapemerintah 1953 Bank Indonesia = BS 1968 • Fungsi Bank Komersildihapuskan • AgenPembagunan - KasirPemerintah • Banker’s bank - DewanMoneter Bank Indonesia = BS 1999 • Kebijakanmoneterdilaksanakanoleh Bank Indonesia • Menolakcampurtanganpihakluar • Menjadibadanhukum Bank Indonesia = BS (Independen) Bank Sirkulasi (De Javasche Bank NV) 1. Sejarah

  17. 2. STATUS BI • LEMBAGA INDEPENDEN • PEMERINTAH ATAU PIHAK LAIN TIDAK BOLEH INTERVENSI • BI WAJIB MENOLAK INTERVENSI • *TUJUAN BI • Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah • = Internal // inflasi • = Eksternal // kurs

  18. Independensi Bank Indonesia 19 • Sesuai dengan UU 23/1999 yang telah diamandemen dengan • UU 3/2004, BI mempunyai: • Instrument independence: • BI diberikan kewenangan untuk menetapkan sasaran-sasaran dan instrumen kebijakan moneter untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan dampaknya thd perkembangan ekonomi dan keuangan. • Personal independence: • Pihak lain dilarang mencampuri kebijakan moneter BI. • Masa jabatan Dewan Gubernur lima tahun, dengan akhir jabatan secara berjenjang, dan dapat diangkat kembali. • Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat Presiden dengan persetujuan oleh DPR. • BI tidak mempunyai goal independence karena sasaran inflasi ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan BI.

  19. 3. TUGAS BI UNTUK MENCAPAI TUJUAN MENSTABILKAN RUPIAH, BI MEMILIKI 3 TUGAS: • MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MONETER • MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN • MENGATUR DAN MENGAWASI BANK

  20. A. TUGAS PENETAPAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN MONETER • Menetapkansasaranmoneterdenganmemperhatikansasaranlajuinflasi; - BI menetapkan sasaran inflasi dengan memperhatikan perkembangan dan prospek ekonomi makro, terutama perkembangan harga • Untuk mencapai sasaran inflasi tersebut, BI menetapkan besaran-besaran moneter atau likuiditas perekonomian • MengaturdanMengawasi Bank • BI Tetap berfungsi sebagai lender of last resort yang memungkinkan BI membantu kesulitan pendanaan jangka pendek yang dihadapi bankdengan syarat: • # jangka waktu maksimal 90 hari • # penggunaan hanya untuk mismacth • # Harus dijamin dengan surat berharga yangberkualitas tinggi dan mudah dicairkan • Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran • Pengendalian moneter menggunakan instrumen kebijakan moneter • Penetapan tagihan diskonto • Pengaturan kredit dan pembiayaan • Penetapan cadangan minimal • Operasi pasar terbuka • Mengelola cadangan devisa • Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem yg ditetapkan - UU Lalu Lintas Devisa • Mengelola Cadangan Devisa Negara Dengan Syarat: • Security • Liquidity • Profitability

  21. B. TUGAS PENGATURAN DAN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN • Mencetak , mengedarkan, mencabut, menarik, dan memusnahkan rupiah dari peredaran • Mengatur sistem kliring antar bank • Melaksanakan dan memberi izin atas penyelenggaran jasa sistem pembayaran • Menetapkan penggunaan alat pembayaran

  22. C. TUGAS MENGATUR DAN MENGAWASI BANK • Menetapkan peraturan berdasarkan prinsip prudential banking • Memberikan dan mencabut izin kelembagaan dan kegiatan usaha bank • Melaksanakan pengawasan • Melaksanakan pemeriksaan • Memberikan sanksi • Tugas pengawasan akan dialihkan kepada pengwas sektor jasa keuangan

  23. Kepemimpinan Bank Indonesia 24 SusunanDewanGubernur BI Gubernur DeputiGubernur Senior DeputiGubernur DeputiGubernur DeputiGubernur DeputiGubernur DeputiGubernur DeputiGubernur • CalonGubernur, DeputiGubernur Senior, danDeputiGubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR.Calon Deputi Gubernur diusulkanolehPresidenberdasarkan rekomendasi Gubernur. • Dewan Gubernur berwenang untuk menetapkan kebijakan prinsipil danstrategis (tidakmembedakankebijakanmoneter, perbankan, sist.pembayaran). • DewanGubernursecarakeseluruhanbertindaksebagai Policy making body, sedangDeputiGubernurdanDirektur-Direkturbertindaksebagai executing body. • Kinerja Dewan Gubernur dan Bank Indonesia dinilai oleh DPR.

  24. 4. HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH • PEMEGANG KAS PEMERINTAH • MENGELOLA KEWAJIBAN PEMERINTAH THP LUAR NEGERI • MEMBANTU PENERBITAN SURAT HUTANG • TIDAK BOLEH MEMBERI PINJAMAN KEPADA PEMERINTAH • MEMBERI PENDAPAT DAN PERTIMBANGAN MENGENAI RAPB

  25. HUBUNGAN INTERNASIONAL • KERJASAMA DENGAN BANK SENTRAL NEGARA LAIN, ORGANISASI DAN LEMBAGA INTERNASIONAL • BERTINDAK ATAS NAMA PEMERINTAH

  26. 5. AKUNTABILITAS DAN ANGGARAN • Menyampaikan informasi kepada masyarakat. = Evaluasi kebijakan moneter = Rencana kebijakan moneter • BPK dapat melakukan pemeriksaan khusus • Sisa surplus usaha BI diserahkan kepada pemerintah

  27. Amandemen Undang-Undang Bank indonesia (UU N0 3 th 2004) • Penetapan Sasaran Inflasi oleh Pemerintah • Penundaan Pengalihan Tugas Pengawasan Bank • Pengaturan Fasilitas Pembiayaan Darurat Bagi Perbankan • Peneyempurnaan Mekanisme Pencalonan Dewan Gubernur • Penguatan Akuntabilitas dan Transparansi • Pembentukan Badan Supervisi • Persetujuan Anggaran Operasional oleh DPR

  28. ANALISIS & PENILAIAN KESEHATAN BANK

  29. PEMBAHASAN • PENDAHULUAN • METODE PENILAIAN • PERMODALAN • KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF • MANAJEMEN • RENTABILITAS • LIKUIDITAS • PEMENUHAN KETENTUAN • FAKTOR YANG MENGGUGURKAN

  30. PEDAHULUAN TUJUAN • Tolok ukur bagi manajemen untuk menilai apakah pengelolaan bank dilakukan sejalan dengan azas-azas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Tolok ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik secara individual maupun perbankan secara keseluruhan KETENTUAN • SK DIR BI No.30/12/KEP/DIR & SE BI No.30/3/UPPB masing-masing tgl 30 April 1997 Perihal TKS BPR • SK DIR BI No.30/11/KEP/DIR tgl 30 April 1997 & SK DIR BI No.30/277/KEP/DIR tgl 19 Maret 1998 Perihal TKS Bank Umum

  31. METODE PENILAIAN PENILAIAN DILAKUKAN DENGAN MENGKUANTIFIKASIKAN DUA ASPEK : • Aspek pertama mencakup lima faktor yang dikenal sebagai CAMEL • Aspek kedua mencakup faktor penilaian terhadap Pelaksanaan ketentuan yg sanksinya dikaitkan dengan dgn tingkat kesehatan KUANTIFIKASI TERSEBUT DIMUNGKINKAN DILAKUKAN PENILAIAN LEBIH LANJUT DGN MENGGUNAKAN JUDGEMENT YAITU: • Judgement yg berkaitan dgn penilaian tambahan untuk mendapatkan tingkat kesehatan yg sebenarnya • Judgement yg berkaitan dgn faktor-faktor yg menggugurkan

  32. FAKTOR2 YG DINILAI CAMEL BOBOT BOBOT BPR BANK UMUM • Permodalan 30% 25% • Kualitas Aktiva Produktif 30% 30% • Kualitas Manajemen 20% 25% • Rentabilitas 10% 10% • Likuiditas 10% 10% PELAKSANAAN KETENTUAN • BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) • PDN (Posisi Devisa Neto; khusus Bank Umum Devisa) FAKTOR JUDGEMENT • Faktor yang menggugurkan

  33. PREDIKAT • TINGKAT KESEHATAN DIGOLONGKAN DALAM EMPAT KETEGORI. • SISTEM PEMBERIAN NILAI DALAM MENETAPKAN TINGKAT KESEHATAN DIDASARKAN PADA “SISTEM KREDIT” DENGAN NILAI KREDIT : 0 – 100 • NILAI KREDIT PREDIKAT 81 – 100 SEHAT 66 -< 81 CUKUP SEHAT 51 -< 66 KURANG SEHAT 0 -< 51 TIDAK SEHAT

  34. 1. PERMODALAN • Mengukur kemampuan bank dalam rangka pengembangan usaha & menampung resiko kerugian • Penyediaan Modal didasarkan pada Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) • Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) => Modal (inti+pelengkap)/ATMR • Rasio 8%  predikat SEHAT  NK = 81 Setiap kenaikkan 0,1% NK ditambah 1 dgn maks. 100. • Rasio dibawah 8% atau 7,9%  predikat KURANG SEHAT  NK = 65 Setiap penurunan 0,1% dari 7,9% NK dikurangi 1 dgn min 0. • Hasil Penilaian NK komponen  Bobot 30% S : >= 8,0% KS : >= 6,5% - < 8,0% TS : < 6,5%

  35. 2. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF • Menunjukkan kualitas penanaman aktiva serta porsi penyisihan utk menutupi kerugian akibat penghapusan aktiva produktif • Semua aktiva rupiah/valas yang dimiliki oleh bank dgn maksud untuk memperoleh penghasilan (SE No.26/4/BPPP tgl. 27 Mei 1993) • Aktiva produktif digolongkan menurut kualitasnya berdasarkan kolektibilitas (BPR  Lancar, Kurang Lancar, Diragukan, Macet; BU  L, Dalam Perhatian Khusus, KL, D, M) • Unsur AP yg diklasifikasikan (BPR  KL = 50%, D = 75%, M = 100%; BU  DPK = 25%, KL = 50%, D = 75%, M = 100%) • Unsur AP untuk BPR  Kredit yg diberikan, Surat Berharga, Penempatan pd bank lain (kecuali giro) dan penyertaan. Untuk BU  Kredit yg diberikan, Surat Berharga, Penempatan pd bank lain (kecuali giro) dan penyertaan serta off-balanced)

  36. Bobot Total KAP 30% • Rasio KAP (APD/AP)  bobot 25% - Rasio 22,5% atau lebih NK = 0 dan setiap penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100  BPR. - Rasio 15,5% atau lebih NK = 0 dan setiap penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100  BU. - Rasio KAP pada prinsipnya menggunakan data LapBul BPR/BU, hasil pemeriksaan atau lainnya termasuk laporan manajemen ttg perbaikan KAP. • Rasio PPAP/PPAPWD  bobot 5% - Rasio 0% NK = 0 dan setiap kenaikkan 1%  NK ditambah 1 dgn maks 100. - Pembentukan PPAPWD : BPR  0,5% dari AP Lancar; 10% dari AP Kurang Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP Macet. BU  1% dari AP; DPK= 5% dari AP Lancar; 15% dari AP Kurang Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP Macet.

  37. Hasil Penilaian Rasio KAP (APD/AP) - S : 0,00% - <=10,35% - CS : >10,35% - <=12,60% - KS : >12,60% - <=14,85% - TS : >14,85% • Hasil Penilaian Rasio PPAP/PPAWD - S : >=81,0% - CS : >=66,0% - <81,0% - KS : >=51,0% - <66,0% - TS : <51,0%

  38. 3. MANAJEMEN • Menilai pelaksanaan manajemen bank & keputusan2 strategis yg sangat mempengaruhi kondisi permodalan, penempatan dana, profitabilitas serta likuiditas bank. • Penilaian faktor manajemen meliputi 2 komponen : manajemen umum dan manajemen resiko, yg terdiri 25 aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen umum 10 & manajemen resiko 15  Untuk BPR; dan untuk Bank umum  100 aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen umum 40 & manajemen resiko 60. • Skala penilaian : 0 = kondisi lemah; 1,2,3 = kondisi antara; 4 = kondisi baik.

  39. MATERI PERTANYAAN/PERNYATAAN: • Manajemen Umum - Strategi/sasaran, Struktur, Sistem, dan Kepemimpinan • Manajemen Risiko - Risiko likuiditas - Risiko kredit - Risiko operasional - Risiko hukum - Risiko pemilik & pengurus • Bobot manajemen umum 8% (BPR); 10% (BU) dan manajemen resiko 12% (BPR); 15% (BU). • Hasil Penilaian - S : 81 - 100 - CS : 66 - <81 - KS : 51 - <66 - TS : <51

  40. 4. RENTABILITAS • Mengukur tingkat profitabilitas bank dalam mengelola aktiva produktif dan sumber pendapatan lainnya serta tingkat efisiensi operasional. • Rasio - ROA = (laba selama 12 bln terakhir)/(rata2 total asset dlm 12 bln terakhir)x100% - BOPO = biaya operasional/pendapatan operasionalx100% • Rasio ROA = 0 atau negatif  NK = 0 Setiap naik 0,015% mulai dari 0  NK ditambah 1 maks 100. • Rasio BOPO = 100 atau lebih  NK = 0 Setiap penurunan 0,08% mulai dari 100NK ditambah 1 maksimal 100. • Bobot total Rentabilitas 10% • Hasil Penilaian ROA Bobot 5% - S : >=1,215% - CS : >=0,999% - <1,215% - KS : >= 0,765 - < 0,999% - TS : <0,765 • Hasil Penilaian BOPO Bobot 5% - S : <=93,52% - CS : >93,53% - <=94,72% - KS : >94,72% - <=95,92% - TS : >95,92%

  41. 5. LIKUIDITAS • Menilaikemampuan bank untukmemenuhiseluruh kewajiban2jangkapendekterhadappihak III • Bobot total likuiditas 10% • Rasio - Cash Ratio=Alatlikuid/HutangLancar x 100% Rasio 0%  NK = 0, setiapkenaikkan 0,05%  BPR Cash Ratio=Kewajibanbersihantarbank/Modal inti x 100% Rasio 0%  NK = 0, setiappenurunan 0,1%  BU mulaidari 0%  NK ditambah 1 maks 100 - Rasio LDR = Kredit/danaygditerima x 100% Rasio 115% ataulebih NK = 0, setiap penurunan 1% mulaidari 115%  NK ditambah 4 maks 100. • HASIL PENILAIAN Cash Ratio  bobot 5% - S : >=4,05% - CS : >=3,30% - <4,05% - KS : >=2,55% - <3,30% - TS : <2,55% • HASIL PENILAIAN LDR  bobot 5% - S : <=94,75% - CS : >94,75% - <=98,50% - KS : >98,50% - <=102,25% - TS : >102,25%

  42. PEMENUHAN KETENTUAN • BMPK (individu tdk terkait < 20%, kelompok tidak terkait < 30% & terkait < 10%) dan PDN (maks 20% dari Modal) • Untuk setiap pelanggaran BMPK atau PDN  NK dikurangi 5, dan • Untuk setiap 1% pelanggaran BMPK NK dikurangi lagi dgn 0,05 dgn maks 10 • Perhitungan = Jumlah Pelanggaran/Modal Bank x 100% FAKTOR YG MENGGUGURKAN • Predikat tingkat kesehatan Bank yg S/CS/KS akan diturunkan menjadi TS, jika terdapat : - Perselihan intern - Campur tangan pihak2 di luar bank dalam kepengurusan bank - Windows dressing - Praktek bank dalam bank - Penghentian dalam kliring - Praktek perbankan yang dapat membahayakan kesehatan bank

  43. CONTOH Misal hasil perhitungan : • CAR = 17,50% • Rasio KAP = 10,83% • Rasio PPAP/PPAPWD = 191,51% • Manj. Umum nilai 33 & Manj. Risiko nilai 46 • ROA = 1,91% • Rasio BOPO = 92,91% • Cash Rasio = 3,96% • LDR = 99,10% • Pelanggaran BMPK/Modal = 15% Perhitungan NK: • CAR = (17,50% 8%)/0,1x1NK+81NK =176 NK maks NK = 100. • Rasio KAP = (22,5%-10,83%)/0,15x1 NK = 77,8NK • Rasio PPAP/PPAPWD = (191,51%-0%)/0,01x1 NK = 191,5 NK, maks NK = 100 • ROA = (1,91%-0%)/0,015x1NK =127,3 NK, maks NK = 100 • Rasio BOPO = (100%-92,91%)/0,08x1NK =88,6 NK • Cash Rasio = 3,96%/0,05% x 1 NK = 79,20 NK • LDR = (115%-99,10%)X4nk = 63,60NK • Pelanggaran BMPK/Modal = 5+(0,05x15)=5,75 sbg pengurang.

  44. PERHITUNGAN ATMR UNTUK RISIKO OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PID ATMR untuk Risiko Operasional = 12,5 x beban modal Risiko Operasional. * beban modal Risiko Operasional adalah ratarata dari penjumlahan pendapatan bruto (gross income) tahunan (Januari-Desember) yang positif pada 3 (tiga) tahun terakhir dikali 15% (lima belas persen). • Rumus Perhitungan beban modal Risiko Operasional sebagai berikut: KPID = [ Σ(GI 1...n x a)]/n *KPID = beban modal Risiko Operasional menggunakan PID *GI = pendapatan bruto positif tahunan dalam tiga tahun terakhir *n = jumlah tahun di mana pendapatan bruto positif *a = 15% • Contoh: *(dalam Jutaan Rp) Bank A 2010 2009 2008 2007 2006 Pendapatan Bruto 750 3.000 2.250 1.750 2.500

  45. Berdasarkan data di atas, maka pendapatan bruto dalam rangka menghitung ATMR untuk Risiko Operasional posisi tahun 2011 adalah sebagai berikut: ATMR Risiko Operasional = 12,5 x beban modal Risiko Operasional • = 12,5 x [15%x{(750+3.000+2.250)/3}] • = Rp.3.750 juta

  46. RAHASIA BANK

  47. PENGERTIAN • RAHASIA SESUATU YANG DIPERCAYAKAN SESEORANG UNTUK TIDAK DICERITAKAN KEPADA ORANG YANG TIDAK BERWENANG MENGETAHUINYA • RAHASIA BANK SESUATU YANG DIPERCAYAKAN NASABAH KEPADA BANK AGAR TIDAK DICERITAKAN KEPADA ORANG LAIN YANG TIDAK BERWENANG MENGETAHUI

  48. MENGAPA RAHASIA BANK PENTING? • RAHASIA BANK ADALAH LANDASAN ETIKA BISNIS ANTARA BANK DENGAN CUSTOMER

  49. SEJARAH: • SEMULA TUMBUH DALAM PRAKTIK BAHWA RAHASIA BANK ADALAH MASALAH NASABAH, BUKAN MASALAH BANK SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIASI • PADA NEGARA YANG MENGANUT SISTEM LIBERALISME, PERLINDUNGAN HAK MILIK HARUS DIREALISASI, SEHINGGA DALAM “BANKING ACT” DIATUR • RESTRICTION ON DISCLOSURE OF INFORMATION ATAU • OBSERVANCE OF SECRECY AND RESPONSIBILITY • DI EROPA DIANUT FILOSOFI: KERAHASIAAN BANK ADALAH HAL YANG PRIMA DALAM LANDASAN ETIKA BISNIS ANTARA BANK DENGAN CUSTOMER

More Related