200 likes | 417 Vues
PENGOLAHAN CITRA DAN POLA. PERTEMUAN 5 STIKI INDONESIA 2012. Filter Spasial Linier. Bekerja dengan cara konvolusi Filter Rata-Rata Filter Gaussian. Filter Gaussian. Untuk menentukan nilai-nilai setiap elemen dalam filter Gaussian yang akan dibentuk digunakan persamaan berikut :
E N D
PENGOLAHAN CITRA DAN POLA PERTEMUAN 5 STIKI INDONESIA 2012
Filter Spasial Linier • Bekerja dengan cara konvolusi • Filter Rata-Rata • Filter Gaussian Here comes your footer Page 2
Filter Gaussian • Untuk menentukan nilai-nilai setiap elemen dalam filter Gaussian yang akan dibentuk digunakan persamaan berikut : • Elemen-elemen filter Gaussian bisa ditentukan bila nilai σ2 danukuran filter N x N ditentukan terlebih dahulu dan nilai pada (0,0) diseting sama dengan 1 Here comes your footer Page 3
Contoh : 7x7 filter Gaussian dengan σ2 = 2 Here comes your footer Page 4
Dilakukan normalisasi untuk mendapatkan nilai diskrit Here comes your footer Page 5
Hasil filter Gaussian Here comes your footer Page 6
Filter Spasial Non Linier • Disebut juga Order-statistic Filters • Didasarkan pada pengurutan dari intensitas pixel-pixel tetangga yang dilingkupi oleh filter-filter tersebut • Filter Maksimum • Filter Minimum • Filter Median Here comes your footer Page 7
OperasiGeometri • Memodifikasikoordinatpikseldalamsuatucitradenganpendekatantertentu • OperasiGeometri, antara lain : • Pencerminan (flipping) • Rotasi/pemutaran (Rotating) • Pemotongan (Cropping) • Penskalaan (Scaling/Zooming)
OperasiPencerminan (Flipping) • Efekpencerminan horisontal : pencerminan pada sumbu Y vertikal : pencerminanpadasumbu X kombinasi : pencerminan pada sumbu Y dan X
OperasiPencerminan (Flipping) • Pencerminan Horizontal x’ = w – 1 – x y’ = y Pencerminan Vertikal x’ = x y’ = h – 1 - y Pencerminan Kombinasi x’ = w – 1 – x y’ = h – 1 - y
ROTASI (ROTATING) • Operasirotasidenganmemutarkoordinat yang akandibahasadalahrotasi ¼ putaran (900) dan ½ putaran (1800). • Rotasi ¼ putaran (900) searahjarum jam (CW/clock wise) w’ = h dan h’ = w pertukaranukuranlebar & tinggicitra x’ = w’ – 1 – y y’ = x • Rotasi ½ putaran (1800) searahjarum jam (CW/clock wise) x’ = w’ – 1 – x y’ = h’ – 1 – y
Rotasi (2) RotasiBebasDenganasumsiberlawananarahjarum jam (CCW/counter clock wise) x’ = x cos(θ) + y sin(θ) y’ = -x sin(θ) + y cos(θ) w’ = |w cos(θ)| + |h sin(θ)| h’ = |w sin(θ)| + |h cos(θ)|
½ putaran (1800 CW) ½ putaran (250 CCW) 1/4 putaran (900 CW)
PEMOTONGAN (CROPPING) h’ Adalahpengolahancitradengankegiatanmemotongsatubagiandaricitra. Rumus yang digunakan : x’ = x – xL untuk x = xL sampai xR y’ = y – yTuntuk y = yTsampaiyB (xL,yT) dan (xR,yB) adalahkoordinattitikpojokkiriatas danpojokkananbawahcitra yang akandi-crop Ukuran citra menjadi : w’ = xR – xL h’ = yB –YT
xL xR 0 yT yB w’
Citra Hasil Cropping Citra di crop
Memperbesar (Zoom In) atau memperkecil (Zoom Out) citra • Nilai skala: • > 1, memperbesar skala • < 1, memperkecil skala • Scaling : x’ = Sh x w’ = Sh w y’ = Sv y h’ = Sv h Here comes your footer Page 18
Citra Asli Sh = 1 Sv = 2
Referensi • Gonzalez,Rafael C. and Woods, Richard E..Digital Image Processing, 2nd Ed.. 2002. New Jersey : Prentice Hall. • Putra, I Ketut Gede Darma. 2010. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta : Andi Offset. • Sutoyo, T., dkk. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta : Andi Offset. Here comes your footer Page 20