1 / 30

Paradigma kultur murni

Paradigma kultur murni. Sumber searching utama mikrobiologi: http://journals.asm.org/. – konsep yang sangat penting dalam mikrobiologi pisahkan mikroba dari campurannya isolasi merupakan kunci proses-proses selanjutnya diperoleh hasil yang dapat diulangi siapa saja

joben
Télécharger la présentation

Paradigma kultur murni

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Paradigma kultur murni Sumber searching utama mikrobiologi: http://journals.asm.org/ – konsep yang sangat penting dalam mikrobiologi pisahkan mikroba dari campurannya isolasi merupakan kunci proses-proses selanjutnya diperoleh hasil yang dapat diulangi siapa saja Sikap pada saat pertengahan abad 19: “Bekerja dengan mikroba yang tidak murni tidak akan menghasilkan apapun kecuali kesia-siaan dan….. Penicillium glaucum“ (Oscar Brefield 1881)

  2. Sir Alexander Fleming (1929), melakukan pengujian pada kondisi tidak murni (Staphylococcus culture yang terkontaminasi Penicillium ~ penemuan pinisilin Agar petri dish Staphylococcus colonies Penicillium contaminant zone of no bacterial growth, due to penicillin produced by fungus

  3. Fungi • Umumnya bersifat heterotrof, sebagian kecil parasit • Sebagian besar multiseluler, sedangkan yeast uniseluler (beberapa membentuk psudohifa). • Bersifat aerob atau fakultatif anaerob. • Dinding sel tersusun oleh khitin (polisakarida) • Sejauh ini lebih 100 ribu spesies dikenal, tetapi hanya sekitar 100 spesies yang bersifat patogen bagi hewan dan atau manusia. • Banyak infeksi jamur patogen pada manusia bersifat nosokomial atau pada individu immunocompromised (infeksi oportunis).

  4. CIRI KARAKTERISTIK FUNGI 1. Yeast/Khamir • Fungi uniseluler, tidak membentuk filamen/hifa, bentuk oval atau membulat. Reproduksinya umumnya dengan mitosis. • Pembelahan yeast: membelah diri sama besar (Schizosaccharomyces). • Yeast bertunas: membelah secara tidak sama besar sehingga seperti bertunas (Saccharomyces). Yeast bertunas dapat membentuk pseudohifa, suatu rantai pendek mirp hifa, contoh Candida albicans (menginfeksi jaringan dengan pseudohifa) • Yeast anaerob fakultatif, memungkinkannya tumbuh beragam kondisi lingkungan (aerob/anaerob) • Pada lingkungan cukup oksigen, melangsungkan respirasi aerob. • Pada kondisi anaerob melakukan fermentasi karbohidrat dan menghasilkan alkohol dan karbondioksida.

  5. 2. Jamur benang • Multiseluler, membentuk filamen. • Diidentifikasi bedasar ciri fisik, ciri koloni, dan spora reproduksinya. • Talus: massa yang dibentuk oleh fungus. • Hifae (Sing: Hifa): Filamen panjang berupa sel-sel yang menyatu. • Hifae bersepta: sel-sel dipisahkan oleh dinding pemisah (septa). • Hifae senositik (aseptat) : panjang, tidak bersepta • Hifa vegetatif: bagian hifa yang berperan dalam mendapatkan nutrien. • Hifa reproduktif/aerial: bagian hifa yang menghasilkan spora. • Miselium: masa hifae, dapat dilihat mata tanpa alat bantu

  6. Karakteristik hifae fungus:Bersepta dan Senositik (coenocytic)

  7. Miselium: besar, merupakan massa hifae yang dapat dilihat

  8. miselium

  9. Aspergillus fumigatus

  10. Ectomycorhiza VAM

  11. Jamur Saprofitik

  12. Ganoderma sp

  13. SIKLUS HIDUP FUNGI • Reproduksi aseksual: fragmentasi hifae, pembelahan diri, budding/tunas. • Spoora jamur diproduksi dari hifae aerial dan digunakan untuk reproduksi seksual dan aseksual. 1. Spora aseksual: dibentuk oleh hifae aerial pada satu organisma, organisma baru akan identik dengan induk. Contoh: Konidiospora: spora uniseler atau multiseluler yang tidak dilindungi saccus/kantung

  14. Chlamydospore: spora berdinding tebal dibentuk dalam segmen hifa. Sporangiospora: spora aseksual yang dibentuk dalam saccus (sporangium). 2.Spora seksual: dibentuk melalui penggabungan nuklei dari dua spora berbeda kelamin dari spesies yang sama. Individu baru mewarisi sifat dari kedua induk.

  15. Siklus hidup Zygomycete: Reproduksi seksual dan aseksual Rhizopus

  16. Sporangia (aseksual) dan Zigospora (sexual) pada Rhizopus

  17. Siklus hidup Ascomycete:Reproduksi seksual dan aseksual Pinicillium

  18. Siklus hidup Basidiomycete:Reproduksi seksual mushroom

  19. ADAPTASI NUTRISI PADA FUNGI Fungi mengabsporpsi makanannya • Tumbuh baik pada pH sedikit asam ~pH 5. • Umumnya bersifat aerobik. Kebanyakan yeast bersifat fakultatif anaerob. • Lebih resisten pada tekanan osmotik tinggi dibandingkan bakteri. • Tumbuh pada kelembaban rendah (aw 65). • Untuk pertumbuhan memerlukan sumber N lebih rendah dibanding bakteri. • Memiliki kemampuan komparatif dalam memecah materi KH.

  20. PENYAKIT MIKOSIS • Umumnya bersifat kronik karena berlangsung lama. • Mikosis dibagi dalam: • I. Mikosis sistemik: infeksi fungi yang berlangsung dalam tubuh, mempengaruhi jaringan dan organ-organ, umumnya disebabkan infeksi jamur tanah yang terhirup, tidak menular. • Contoh: • Histoplasmosis (Histoplasma capsulatum): infeksi awal di paru selanjutnya menyebar keberbagai organ lewat darah • Coccidiomycosis (Coccidioides immites): mirip tuberculosis

  21. II. Mikosis kutaneus: Infeksi jamur di kulit, rambut dan kuku. • Jamur akan membebaskan enzim keratinase yang akan mendegradasi kitin. Infeksi ditularkan melalui kontak langsung atau kontak dengan rambut yang terinfeksi atau media lain. • Contoh: • Ringworm(Tinea capitis dan T. corporis) • Athlete’s foot (Tinea pedis) • Jock itch (Tinea cruris)

  22. Mikosis kutaneus ringworm (Tinea capitis) Mikosis kutaneus akibat Candida albicans Oportunis mikosis akibat Candida albicans pada penderita AIDS

  23. Pitriyasis versikolor

  24. III. Mikosis sub-kutan: infeksi jamur di bawah kulit. Umumnya disebabkan jamur saprofit tanah atau tumbuhan. Infeksi terjadi karena masuknya spora atau freagmen miselia melalui luka. Penyebaran melalui pembuluh limfe. IV. Mikosis superfisial: Infeksi pada batang rambut atau sel-sel epidermal, umum di daerah tropik. V. Mikosis oportunistik: Disebabkan oleh jamur yang tidak berbahaya kecuali pada individu yang lemah atau terganggu sistim imunitasnya. Misalnya pada penderita AIDS dan kanker, individu yang mendapat pterapi antibiotik berspektrum luas (superinfeksi), orang lanjut usia atau bayi. Contoh kasus: aspergilosis, kandidiasis.

  25. NILAI EKONOMIS FUNGI • 25-50% kerusakan pasca-panen buah dan sayur disebabkan oleh jamur • Infeksi jamur pada tumbuhan: busuk (rot), karat (rusts), blights, wilts, dan smuts. • Phytophthora infestans menyebabkan kelaparan hebat pada 1800-an di Irlandia ~ 1 juta orang mati. • Aspek menguntungkan dari fungi: • Candida oleophila mencegah pertumbuhan jamur pada buah pasca pemetikan. • Saccharomyces cerevisiae digunakan untuk produksi roti, wine, alkohol • Taxomyces menghasilkan antikanker taxol. • Trichoderma menghasilkan selulase

More Related