1 / 41

Interkolaborasi Rumah Sakit Pendidikan dengan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan

Interkolaborasi Rumah Sakit Pendidikan dengan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan. Muktamar MUKISI III 27 – 29 Mei 2011 Jakarta. Teaching Hospital.

jonny
Télécharger la présentation

Interkolaborasi Rumah Sakit Pendidikan dengan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Interkolaborasi Rumah Sakit Pendidikan dengan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Muktamar MUKISI III 27 – 29 Mei 2011 Jakarta

  2. Teaching Hospital Rumah sakit yang berhubungan erat dengan Pendidikan Kedokteran danberfungsi dalam pendidikan praktek untuk mahasiswa kedokteran, “intership” dan residen atau peserta pendidikan spesialis. Pedoman klasifikasi dan St RSP, Hutchkinson & Wilkipedia Encyclopedia A hospital closely associated with a medical school and serving as a practical educational site for medical students, interns, and residents . American Heritage Dictionary Teaching hospital  one that conducts formal educational programs or courses of instruction that lead to granting of recognized certificates, diplomas, or degrees, or that are required for professional certification or licensure. Free fairflex dictionary A hospital where the student who are learning to be a doctor are training Maxmillan dictionary

  3. RS Pendidikan di LN Di Kanada, hampir 97% rumah sakit adalah rumah sakit pendidikan. Ini terjadi karena para pasien juga mulai menuntut agar rumah sakit mempunyai martabat akademis. Di Singapore, hampir semua rumah sakit yang besar menjadi rumah sakit pendidikan kedokteran. Tan Tock Seng Hospital bangga menjadi rumah sakit pendidikan National University of Singapore

  4. RS Pendidikan di Indonesia • MELALUI SK MENTERI KESEHATAN TELAH DITETAPKAN • 34 RS SEBAGAI RS PENDIDIKAN ( 28 RSU, 5 RS KHUSUS, 1 RS SWASTA , th 2007 ) • TERDAPAT 52 INSTITUSI KEDOKTERAN DI INDONESIA • ADA KECENDERUNGAN AKAN BERTAMBAH KARENA PERMINTAAN PEMBUKAAN FK BARU ( MENINGKAT MENJADI 71 PADA TAHUN 2011) • JUMLAH FK LEBIH BANYAK DARI PADA RS. PENDIDIKAN • BAHKAN ADA FAKULTAS KEDOKTERAN (FK) TIDAK MEMILIKI RS PENDIDIKAN UTAMA

  5. Distribusi FK 3 5 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 10 1 7 5 3 7 2 2 1

  6. UNDANG-UNDANG NO 44 tentang RUMAH SAKIT PASAL 22 • RS dapat ditetapkan menjadi RS Pendidikan setelah memenuhi persyaratan dan standar RS Pendidikan (2) RS pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh MenteriKesehatansetelah berkoordinasi dengan Menteri yang membidangi urusan pendidikan

  7. UNDANG-UNDANG NO 44 tentang RUMAH SAKIT Pasal 23 • RS Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 22merupakan RS yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan dan tenaga profesi lain (2) Dalam penyelenggaraan RS pendidikan dapat di bentuk jejaring RS pendidikan (3) Ketentuan lebih lanjutmengenai RS pendidikan diaturdengan Peraturan Pemerintah

  8. BUKU PEDOMAN STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DIRJEN YANMED 2005 KEPUTUSAN MEN-KES R.INOMOR 1069/MENKES/SK/XI/2008TENTANG PEDOMAN KLASIFIKASI DAN STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

  9. Pedoman klasifikasi dan Standar RS Pendidikan • Tujuan 1. meningkatkan mutu pelayanan 2. meningkatkan mutu pendidikan 3. meningkatkan penelitian dan pengembangan IPTEKDOK di RS pendidikan • Klasifikasi 1. Rumah Sakit Pendidikan Utama2. Rumah sakit Pendidikan Satelit3. Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi

  10. Rumah Sakit Pendidikan Utama • RS yang digunakan sebagai wahana pembelajaran klinik peserta didik untuk memenuhi seluruh atau sebagian besar modul pendidikan dalam rangka mencapai Kompetensi berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Kedokteran  Departemen/Bagian Klinik IPD sebagian besar harus berada atau menyatu di SMF RSP

  11. Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi Merupakan rumah sakit yang mempunyai layanan unggulan yang menjadi pusat rujukan pelayanan medik tertentu dan digunakan sebagai wahana pembelajaran untuk memenuhi modul pendidikan tertentu secara utuh berdasarkan Standar Profesi Pendidikan Kedokteran Departemen /Bagian klinik IPD dapat berada di RSP Afiliasi

  12. Rumah sakit pendidikan satelit • Merupakan jejaring dari rumah sakit pendidikan utama dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dalam bidang keilmuan tertentu untuk memenuhi sebagian modul pendidikan ( melengkapi) dalam rangka mencapai kompetensi berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Kedokteran supervisi dan pembinaan staf medis rumah sakit pendidikan satelit oleh Departemen/Bagian Institusi Pendidikan Kedokteran di Rumah Sakit Pendidikan Utama dan • Terakreditasi 5 layanan kesehatan

  13. Standar Pendidikan Dokter • Visi, Misi dan tujuan • Program Pendidikan • Penilaian Hasil Belajar • Mahasiswa • Staf Akademik • Sumber Daya Pendidikan • Evaluasi Program Pendidikan • Penyelenggara Program dan Administrasi Pendidikan • Pembaruan Berkesinambungan

  14. STANDAR KOMPETENSI DOKTER • Area Kompetensi • Komponen Kompetensi • Penjabaran Kompetensi • Daftar Masalah • Daftar Penyakit • Daftar Ketrampilan Klinis

  15. Standar Rumah Sakit Pendidikan

  16. Standard 1 ( parameter ) RS kelas A atau B telah terakreditasi minimal 12 pelayanan Terdapat visi, misi dan tujuan RS secara tertulis yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan profesi kedokteran Terdapat dokumen Perjanjian Kerjasama antara Direktur RS Pendidikan dengan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran, meliputi aspek medikolegal, SDM, pemniayaan, sarana prasaran, dan manajemen pendidikan Kesepakatan bersama tersebut harus bersifat saling mengikat seluruh proses pendidikan di RS tersebut RS Pendidikan Utama minimal mempunyai 4 pelayanan spesialis dasar (Penyakit Dalam, Anak, Bedah, Kebidanan dan Kandungan) dan 11pelayanan spesialistik lainnya (antara lain : Radiologi, Anestesi, Patalogi Klinik, Kulit Kelamin, THT, Mata, Neurologi, Psikiatri, Gigi dan Mulut, Patalogi Anatomi dan Rehabilitasi Medik)

  17. Standard 2 RS telah menjalankan fungsi pendidikan telah memiliki SK penetapan Menkes sebagai RS Pendidikan Ada Badan Koordinasi Pendidikan beranggotakan unsur RS Pendidkan dan unsur Institusi Pendidikan Kedokteran. Badan ini akan mewakili oleh suatu Sekretariat Bersama yang berkedudukan di RS Ada uraian tugas, tanggung jawab, hak, wewenang dan masa tugas Kepala Bagian dan Badan Koordinasi Pendidikan yang ditetapkan melalui keputusan bersama antara Direktur RS Pendidikan Satelit, Direktur RS Pendidikan Utama dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran Adanya kebijakan penerimaan peserta didik yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama antara Institusi Pendidikan Kedokteran denagn RS Pendidikan yang bersangkutan

  18. Standard 2 Adanya kebijakan mengenai daya tampung peserta didasarkan pada rasio dengan peserta didik maksimal 1:5 yang ditetapkan bersama antara Direktur RS dengan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran Adanya peraturan bersama antara Direktur RS dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran tentang sistem penyelenggaraan pelayanan pendidikan dan penelitian beserta berbagai unsur penunjangnya termasuk reward and punishment bagi semua pihak yang terlibat (staf medis, staf non medis dan peserta didik) Adanya kebijakan RS yang mengatur batasan kewenangan prosedur medis yang dapat dilakukan oleh peserta didik

  19. Standard 2 Terdapat kebijakan,peraturan pelaksanaan dan peraturan teknis tertulis dr Dir RSP dan pimp IPD yang disepakati oleh semua unsur yang terlibat dalam pendidikan Terdapat kebijakan tertulis Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran tentang peraturan pelaksanaan dan perturan teknis yang disepakati oleh semua unsur yang terlibat ddalam pendidikan Kebijakan berupa pedoman dan prosedur tertulis telah disosialisasikan dengan baik kepada pelaksana yang terkait dengan pendidikan klinik, dan menjadi acuan pokok bagi semua staf medis dalam melaksanakan tugas pelayanan, pendidikan dan penelitian Kebijakan/ketentuan/pedoman dan prosedur tertulis harus menjadi acuan pokok bagi staf medis dalam melaksanaan tugas sehari-hari

  20. Standard 2 Adanya jadwal pra pelaksanaan pendidikan yang berisi tanggal masuk, nama Bagian/Departemen/SMF yang dituju, dan jumlah peserta didik yang akan masuk yang dikirim oleh Institusi Pendidikan Kedokteran kepada RS sebelum mahasiswa masuk ke RS ST.II PARAMETER 13 Terdapat sistem, alur pencatatan serta adanya palaporan nilai yang tepat waktu Terdapat sistem informasi pendidikan yang termasuk didalamnya berisi data base peserta didik (meliputi identitas, hasil belajar) Adanya laporan kemajuan pendidikan setiap tahun (jumlah peserta didik dan tingkat kelulusan, daftar tunggu ujian) dari pelaksana didik di tiap Bagian/Dept/SMF kepada RS dan Institusi Pendidikan kedokteran

  21. Standard 2 Adanya perhitungan satuan biaya pendidikan yang disusun oleh sekretariat bersama antara RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran yang meliputi biaya pendidikan langsung seperti biaya SDM pendidikan, biaya bahan habis pakai, biaya admintrasi dan biaya overhead operasional, serta biaya tidak langsung seperti biaya pemeliharaan sarana daan prasarana Terdapat rencana anggaran biaya (RAB) penyelenggaraan pendidikan kedokteran yang disusun setahun sekali oleh Badan Koordinasi Pendidikan yang diusulkan oleh masing-masing Bagian/Dept/SMF untuk disetujui oleh Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran Terdapat kesepakatan bersama antara Direktur RS dan Institusi Pendidikan Kedokteran atas masukan Kepala Bagian/Dept/SMF mengenai pendanaan pendidikan kedokteran yang dituangkan dalam dokumen rencana anggaran dan biaya kedokteran di RS

  22. Standard 2 Terdapat laporan keuangan berkala enam bulanan dan tahunan yang dibuat oleh Kepala Bagian/Dept/SMF dan disahkan oleh Direktur RS dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran Terdapat dokumen evaluasi pelaksanaan pendidikan klinik setiap enam bulan sekali yang dilakukan oleh sekretariat Bersama berdasarkan indikator tertentu yang ditetapkan Badan Koordinasi Pendidikan Terdapat data umpan balik staf pengajar dan peserta, analis umpan balik dan tindak lanjut

  23. Standard 3 Terdapat tata cara rekruitmen dan kriteria kompetensi bagi staf SMF yang akan diangkat sebagai Tenaga Pengajar (Penilai, Pendidik, Pembimbing/Supervisor Klinik) yang ditetapkan bersama oleh Direktur RS dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran Staf SMF yang menjadi Tenaga Pengajar (Penilai, Pendidik, Pmmbimbing/Supervosir Klinik) diangkat sebagai dosen luar biasa Institusi Pendidikan Kedokteran berikut jabatan akademiknya dari Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran dengan SK Terdapat SK Pengangkatan/Penugasan dari Direktur RS sebagai Staf MF yang melaksanakan tugas Kependidikan Profesi Kedokteran di RS bagi semua Staf Medik Fungsional yang terlibat dalam pendidikan Kedokteran di RS tercakup di dalamnya kebijakan tentang kategori, tanggung jawab, kewenangan, hak dan kewajiban paruh/purna waktu

  24. Standard 3 Terdapat staf medik fugsional yang ditetapkan oleh Direktur RS Pendidikan sebagai supevisor klinik dan pembimbing bagi peserta didik disertai kejelasan tugas, tanggung jawab dan kewenangannya Terdapat Tim Penilai/Supervisor kinerja tenaga pendidik dari RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran yang berperan menilai kinerja tenaga pendidik pada pembelajaran klinik dengan kriteria yang jelas serta dilakukan secara berkala minimal satu tahun sekali Terdapat presensi/kehadiran dalam pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik Terdapat data dasar pengembangan diri tenaga pendidikan dibawah koordinasi Sekretaris bagian RS dan Badan Koordinasi Pendidikan/Sekretariat Bersama Pendidikan

  25. Standard 4 Terdapat dokumen yang mencantumkn kesepakatan mengenai penyediaan fasilitas fisik untuk pendidikan klinik antara Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran serta realisasinya Adanya sarana, prasarana yang dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan antara lain: ruang pembelajaran, ruang diskusi, perpustakaan, sistem informasi RS, teknologi informasi, sistem dokumentasi, skill lab, peralatan phantom dan audiovisual Tersedia fasilitas ruang jaga yang memenuhi syarat dan aman bagi peserta didik yang memenuhi standar sarana bangunan, prasarana penunjang dan fasilitas pendukung Terdapat jumlah dan variasi kasus yang cukup yang sesuai dengan materi pembelajaran peserta didik Terdapat sarana penelitian dan pengembangan di bidang kedokteran

  26. Standard 5 RS harus mempunyai perencanaan yang disusun oleh masing-masing Bagian/Dept/SMF terkait melalui aktivitas staf medis dalam penyusunan rancangan tersebut dan terdapat notulensi pertemuan rutin, dan catatan kehadiran dalam proses pendidikan (log book) Terdapat buku panduan program pendidikan kedokteran yang disusun oleh Kepala bagian/Dept/SMF yang disetujui oleh Direktur RS dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran Seluruh Bagian/Dept/SMF di RS yang terkait dalam program pendidikan terlibat aktif dalam proses pelaksanaan pendidikan, dilihat dengan adanya umpan balik dari peserta didik mengenai tenaga pendidik, dengan menggunakan log book untuk memantau pertemuan tenaga pendidik dengan peserta didik, serta data wawancara staf

  27. Standard 5 RS Pendidikan mempunyai program pendidikan klinik yang terstruktur yang ditetapkan bersama Institusi Pendidikan Kedokteran dan mengacu pada Standar Pendidikan Profesi Dokter/Dokter Gigi, Dokter/Dokter Gigi Spesialis dan Standar Kompetensi Dokter/Dokter Gigi, Dokter/Dokter Gigi Spesialis dengan tujuan pendidikan jelas/konkrit, batas kompetensi tegas dan tertuang dalam buku panduan RS memberlakukan tata tertib peserta didik yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran RS dalam pendidikan dan pelayanannya menggunakan prinsip pengetahuan kedokteran berbasis bukti (evidence based medicine) Terdapat kegiatan pertemuan ilmiah secara rutin satu minggu sekali yang ditetapkan oleh Bagian/Dept/SMF

  28. Standard 5 Terdapat program pendidikan klinik yang jelas dan ditetapkan, tertulis dan dibukuan dimana buku program tersebut dimiliki oleh setiap staf edukatif dan setiap Bagian memiliki minimal satu bagian arsip dan masukan dalam pelaksanaan kegiatan Jaminan mutu pelayanan RS termasuk didalamnya keselamatan pasien harus didukung sepenuhnya oleh Institusi Pendidikan Kedokteran, para pendidik dan para peserta didik, yang dinyatakan dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi sistem supervisi peserta didik Kegiatan pendidikan klinik yang dirancang memberikan porsi seimbang antara clinical reasoning dan pelatihan keterampilan yang berbasis bukti (evidence based medicine) yang disusun oleh Badan Koordinasi Pendidikan masing-masing Bagian/Dept/SMF Terdapat batasan kewenangan, penanganan kasus/prosedur peserta didik yang tercantum dalam buku panduan peserta didik yang disusun oleh Kepala Bagian/Ketua Program Studi

  29. Standard 5 Terdapat kebijakan bersama antara RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan kedokteran dalam bidang penelitian kedokteran Terdapat pedoman serta fasilitas mengenai kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Staf Medik Fungsional yang melibatkan peserta didik sebagai bagian dari pembelajaran peserta didik Terdapat kegiatan evaluasi program pendidikan klinik secara berkala, secara tersendiri oleh Bagian/Dept/SMF bersama Badan Koordinasi Pendidikan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun Peserta program pendidikan klinik dinilai bersama oleh staf pendidik RS Pendidikan dan staf Institusi Pendididkan Kedokteran yang mempunyai kompetensi sebagai penilai secara komprehensif meliputi ranah Pengetahuan, Psikomotor dan Afektif. Sistem penilaian peserta didik ditetapkan oleh Bagian/Dept/SMF

  30. MUTU PELAYANAN RS PENDIDIKAN MENINGKAT Sebuah rumah sakit yang digunakan untuk pendidikan dokter akan memperoleh martabat akademis (academic prestige), karena: • terjadi telaah dan tanya jawab akademis (academic inquiry) melalui bedside teaching, journal reading, clinico-pathological conference, case presentation, referat, penelitian, dlsb. • terdapat suasana akademis (academic atmosphere).

  31. " Management Lessons from Mayo Clinic: Inside One of theWorld's Most Admired Service Organizations"

  32. Mayo Clinic • Institusi NOT FOR PROFIT dengan pelayanan terintegrasi antar spesialis, yang Pertama dan Terbesar Di Dunia. • Simbol dari Mayo Clinic adalah Tiga Perisai yg saling terkait, • Perisai Terbesar ditengah melambangkan " Pelayanan Pasien", • Perisai kecil yg satu melambangkan "Pendidikan Kedokteran" dan • Perisai kecil ketigamelambangkan " Penelitian Kedokteran".

  33. Nilai Dasar Mayo Clinic ada dua yg penting, • "The Need of The Patient Come First" dan • "Medicine should be practiceas a cooperative science". Kedua nilai ini yg mendasari seluruh pelayanan, pendidikan dan penelitian kedokteran di Mayo Clinic.

  34. "The Need ofThe Patient Come First" 1) Desain bangunan yg membuat pasien sakit merasa mendapat keindahan danharapan ketika memasuki gedung Mayo Clinic. 2) Mengutamakan pengobatan pasien daripada kemampuan keuangan pasien, 3) Recruitment dokter dan karyawan terbaik yg mempunyai value yg sama dgn value Mayo,sehingga seleksi berjalan lambat tetapi sekali terpilih umumnya akan bekerja hingga akhir masa pensiun di Mayo. 4) Setiap pasien harus mendapat layanan yg cepat, efisien, ramah, the best clinical care,baik dari dokter, perawat dan semua orang yg bekerja di Mayo.

  35. "Medicine should be practiceas a cooperative science" • Setiap dokter berusaha bekerjasama dgn dokter spesialis lain agar pasiennya mendapatkan diagnosa dan pengobatan terbaik, • Sistem pengobatan pasien yangterintegrasi, multi-spesialis pada rawat jalan dan rawat inap merupakan Competitive advantage mereka. • Mayo Culture adalah praktek kedokteran yg terintegrasi secara teamwork.

  36. Three things in particular make Mayo Clinic unique and superior to all other health facilities: 1) The academic excellence and professionalism that is evident at every level, 2) The Team Approach to caring for each patient, with each doctor, nurse and support staff contributing to the assessment, care and recovery of each patient. 3 ) The exemplary manner in which they give the highest priority to the patient-first concept in action and in attitude".

  37. " Disini tak ada bintang, yang ada adalah adalah konstelasi bintang2 dimana setiapdokter adalah bintang" • Iklim kerja Mayo Clinic dimana Pasien First, Teamwork dokter, perawat dan manajemen, alat2 kedokteran tercanggih, penelitian2 kedokteran yg terbaik, dan pendidikan dokter, tidak akan ditemukan pada RS dan Fakultas Kedokteran lain di Amerika.

  38. Integrated Services (Pelayanan Terpadu) 1 2 10 3 9 Pasien 8 4 7 5 6

  39. Seamless Services, Patient Oriented (Pelayanan Tanpa Jahitan berorientasi Pasien) 1 2 10 3 9 Pasien 4 8 7 5 6

More Related