1 / 68

Materi Kuliah Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman

Materi Kuliah Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman. Hama- hama Tanaman Pangan : Padi dan Palawija. HAMA PADI. Faktor Penyebab Ledakan Populasi Hama Perluasan areal pertanaman Perbaikan sistem irigasi Pengembangan varietas baru Peningkatan penggunaan pupuk Penggunaan pestisida.

judson
Télécharger la présentation

Materi Kuliah Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Materi KuliahPengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Hama-hamaTanamanPangan : PadidanPalawija

  2. HAMA PADI Faktor Penyebab Ledakan Populasi Hama • Perluasan areal pertanaman • Perbaikan sistem irigasi • Pengembangan varietas baru • Peningkatan penggunaan pupuk • Penggunaan pestisida

  3. Perluasan areal pertanaman • Meningkatkan ketersediaan inang bagi hama • Peningkatan jangkauan persebaran hama yang terisolasi • Meningkatkan keragaman jenis hama karena musnahnya habitat alami

  4. Perbaikan sistem irigasi • Memungkinkan periode tanam yang lebih panjang yang berakibat meningkatnya ketersediaan inang, contoh kasus : perubahan status hama penggerek batang padi Scirpophaga incertulas di areal pertanaman padi di kawasan pantai utara jawa (pantura) • Meningkatnya hama-hama akuatik karena kestabilan pasokan air, contoh kasus : keong mas Pamacea caniculata, hama putih Nymphulla depunctalis

  5. Pengembangan varietas baru • Varietas unggul tipe baru (VUTB) • Varietas unggul hibrida (VUH) • Varietas unggul hibrida baru (VUHB) • Varietas unggul baru (VUB) spesifik lokasi Contoh : Varietas unggul tahan wereng (VUTW)

  6. Peningkatan penggunaan pupuk kimia • Ketidakseimbangan penggunaan pupuk menyebabkan peningkatan hama-hama tertentu

  7. Dampak peningkatan penggunaan pestisida • Resistensi : sebagai akibat penggunaan secara terus menerus • Resurgensi : sebagai akibat terbunuhnya musuh alami • Munculnya hama sekunder : efek kompetisi

  8. Cara Budidaya Padi • Padi gogo (lahan kering) • Padi gogo rancah • Padi pasang surut • Padi sawah tadah hujan • Padi sawah beririgasi teknis

  9. Pengelompokan Hama Padi • Hama-hama berhabitat dalam tanah • Hama-hama fase vegetatif • Hama-hama fase generatif

  10. Hama-hama berhabitat dalam tanah (Soil Pests) • Semut (ants) • Rayap (termites) • Uret (white grub), Philophaga helleri, Lepidiota stigma • Anjing tanah (mole cricket), Grylotalpha sp. • Kumbang mocong (rice weevils)

  11. Hama-hama Fase Vegetatif • Lalat bibit (seedling maggots), Atherigona oryzae • Lalat pengorok pucuk (Rice world maggots), Hydrellia sp. • Hama putih (rice case worm), Nymphula depunctalis • Ganjur (rice gall midge), Orseolia oryzae • Penggerek batang (stem borrer), Sciprpophaga incertulas, S. innotata, Chilo supressalis, C. polychrisus, Sesamia inferens • Ulat grayak (army worm), Mythimna separata • Kepinding tanah (Rice black bugs), Scotinophora sp.

  12. Hama-hama Fase Generatif • Kepik padi (Rice bug), Leptocoriza sp. • Wereng batang (plant hoppers), Nilaparvata lugens, dll • Wereng daun (leaf hoppers), Nepotettix sp. • Hama putih palsu (rice leaf folder), Cnaphalocrosis medinalis

  13. Pengelolaan Hama Padi • Umur tanaman (sejak pratanam sampai panen) • Identifikasi jenis hama • Klarifikasi bagian tanaman yang diserang • Biologi hama • Ekologi hama

  14. Fase Pertumbuhan Tanaman Padi

  15. Target serangan hama pada padi

  16. Biologi Hama Padi

  17. Stadium Hama pada Padi

  18. Ekologi Hama Padi

  19. Komponen Pengendalian • Pengendalian secara bercocok tanam • Pengendalian dengan memanfaatkan tanaman tahan • Pengendaian secara fisik • Pengendalian secara mekanis • Pengendalian secara hayati • Pengendalian kimiawi • Penerapan peraturan perundang-undangan

  20. Komponen pengendalian secara bercocok tanam • Pemilihan lokasi tanam : dataran rendah, dataran tinggi, lahan sawah, daerah pasang surut, jenis irigasi (sederhana, teknis, tadah hujan), jenis tanah, topografi wilayah • Penentuan waktu tanam : musim hujan (MH-1, MH-2), musim kemarau (MK-1, MK-2), gadu (peralihan MK-MH pada lahan irigasi teknis) • Penentuan pola tanam : padi-padi-padi (IP300), padi-padi-bero, padi-padi-palawija, padi-palawija-padi, padi-palawija-bero • Pengaturan jarak tanam : acak, legowo, 20 x 20 cm, 20 x 22 cm, 20 x 25 cm. Pertimbangan ?? • Sistem tanam : tumpangsari, monokultur, tumpang gilir, surjan • Pemilihan jenis tanaman : tanaman pokok, tanaman perangkap, tanaman penolak hama • Pemupukan berimbang : TSP, KCl dan Urea

  21. Pengendalian dengan memanfaatkan tanaman tahan • Ketahanan genetik : pemanfaatan varietas unggul tahan hama (misalnya VUTW) • Ketahanan ekologik : penanaman disesuaikan dengan waktu ketidakmunculan hama, ketidaksesuaian habitat

  22. Pengendalian secara fisik dan mekanis • Pengumpulandan pemusnahan : kelompok telur, larva dan pupa hama, kasus penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas • Penggunaan lampu perangkap : ngengat penggerek batang padi, hama uret Lepidiota stigma, Phillophaga helleri • Penggunaan trap barier system : untuk tikus • Gropyokan : untuk pengendalian tikus, hama uret Lepidiota stigma, Phillophaga helleri • Pengaturan air irigasi : penggerek batang padi putih, hama putih Nymphula depunctalis, nematoda puru akar Meloidogyne graminicola

  23. Pengendalian secara hayati • Pemanfaatan parasitoid, pemangsa dan patogen hama : Parasitoid Trichogramma sp.untuk penggerek batang padi Pemanfaatan jamur Metarhizium anisopliae, Beauveria bassiana Pemanfaatan ular dan burung hantu Tyto alba pemangsa tikus

  24. Pengendalian kimiawi • Penggunaan bahan kimia pestisida dalam pengendalian hama • Cara kerja pestisida • Racun kontak, lambung, pernafasan • Macam pestisida • Pestisida kimia sintetik • Pestisida botanik • IGR (Insect Growth Regulators) : brufofesin

  25. Penerapan peraturan perundang-undangan • Pengaturan pelepasan dan pemantauan varietas padi jenis baru

  26. STUDI KASUS • Ledakan populasi hama penggerek batang padi putih di Pantura • Ledakan populasi penggerek batang padi kuning pada MH2 di Yogyakarta • Hama tikus di wilayah Kabupaten Sleman • Ledakan populasi hama wereng batang di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tiap bulan Maret • Fenomena hama keong mas di Banyumas • Fenomena hama uret padi gogo setiap bulan Januari di Gunung Kidul

  27. Apa yang menjadi faktor penyebab ledakan populasi hama padi? • Kondisi tanah? • Kondisi iklim? • Pola tanam? • Waktu tanam? • Varietas tanaman? • Sistem tanam? • Peran musuh alami? • Irigasi?

  28. Pengamatan Hama Padi • Pengamatan populasi mutlak : hama ? • Pengamatan populasi relatif : hama ? • Pengamatan indeks populasi : hama ?

  29. Parameter pengamatan hama padi • Waktu pengamatan (tanggal, bulan, tahun): pagi, siang, sore, malam? • Varietas tanaman : lokal, VUB, VUH, VUHB, VU spesifik lokasi? • Umur tanaman • Kondisi cuaca : cerah, hujan, panas, lembab? • Kondisi air tanah : tergenang, becek, kapasitas lapang, kering? • Jenis tanah : berpasir, lempung? • Kondisi pertanaman : tingkat kerusakan (%), kesuburan? • Jumlah batang per rumpun • Populasi hama per rumpun : jumlah tiap stadia hama • Keberadaan musuh alami : predator, parasitoid, patogen

  30. Tindakan pengendalian • Secara bercocok tanam • Pemupukan? • Secara fisik dan mekanis • Pengelolaan air • Penggunaan trap • Pengendalian mekanis • Secara hayati • Pemberdayaan musuh alami • Secara kimiawi • Penggunaan pestisida

  31. Daftar Pustaka Buku • Anonim, 1987. Permasalahan Lapangan Padi di Daerah Tropis. IRRI • Anonim. 1994. Pedoman Eekomnendasi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pangan. • De Data, 1981. Principles of Rice Production. • Gallagher. 1993. Pengendalian Hama Terpadu pada Padi. BAPPENAS • Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. • Pathak, 1977. Insect Pests on Rice. IRRI • Reissig, W.H. Ilustrated Guide to Integrated Pest Management in Rice. IRRI Majalah Terbitan IRRI, jurnal

  32. HAMA KEDELAI

  33. PENGGOLONGAN HAMA KEDELAI • Berdasarkan fase tanaman yang diserang • Berdasarkan bagian tanaman yang diserang • Berdasarkan arti penting hama • Berdasarkan waktu kemunculannya

  34. Berdasarkan Fase Tanaman yang Diserang • Hama perusak bibit/perusak batang • Hama fase generatif/perusak daun • Hama fase generatif/perusak polong • Hama lepas panen/gudang

  35. Hama Tanaman Muda (Bibit) • Lalat bibit Agromyza phaseoli • Lalat penggerek batang Melanagromyza sojae • Lalat penggerek pucuk Melanagromyza dolichostigma

  36. Hama Kedelai Fase Vegetatif • Aphid Aphis glysine • Wereng daun Empoasca sp. • Kutu kebul Bemissia tabaci • Ulat tanah Agrotis epsilon • Ulat penggulung daun Lamprosema indicata • Ulat grayak Spodoptera litura • Ulat jengkal Plusia chalcites • Kumbang kedelai Phaedonia inclusa • Kumbang helem Epilachna sparsa

  37. Hama Fase Generatif • Kepik penghisap polong Ryptortus linearis • Kepik hijau Nezara viridula • Ulat penggerek polong Etiella zinckenella • Ulat buah Helicoverpa armigera

  38. Hama Gudang pada Kedelai • Hama bubuk Callobruchus sp.

  39. Lalat Bibit b a • Gejala kerusakan • Lalat dewasa meletakan telur • Pupa Agromyza phaseoli pada pangkal batang c

  40. Lalat Bibit Agromyza phaseoli

  41. Lalat Penggerek BatangMelanagromyza sp. Gejala serangat lalat pucuk Pupa lalat Melanagromyza sp. dalam batang

  42. Hama penghisap cairan daun Aphis sp. c a • Aphis glysine • Bemissia tabaci • Empoasca sp. b

  43. Kutu kebul Bemisia tabaci

  44. Bemisia tabaci

  45. Ulat Penggulung Daun Lamprosema indicata

  46. Ulat Grayak Spodoptera litura

  47. Ulat Jengkal Plusia chalcites

  48. Kumbang perusak daun kedelaiPhaedonia inclusa

  49. Kumbang helm Epilachna sparsa

  50. Larva kumbang Epilachna sp.

More Related