1 / 42

Kesehatan Reproduksi

Kesehatan Reproduksi. Dr. Andy Yussianto Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI. I. PENDAHULUAN. ICPD Kairo’94 : perubahan paradigma dlm pengelolaan masalah kependudukan

kareem
Télécharger la présentation

Kesehatan Reproduksi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kesehatan Reproduksi Dr. Andy Yussianto Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI

  2. I. PENDAHULUAN • ICPD Kairo’94 : perubahan paradigma dlm pengelolaan masalah kependudukan • Pengendalian kependudukan  perhatikan kesehatan dan hak reproduksi  manusia sebagai SUBYEK

  3. KESEHATAN REPRODUKSI • Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya

  4. Hak reproduksi secara praktis dijabarkan sbb: • Setiap orang berhak memperoleh standar yankes reproduksi yang terbaik • Perempuan & laki-laki berhak memperoleh informasi • Memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif,terjangkau dapat diterima, sesuai dengan pilihan • Perempuan berhak memperoleh yankes yang dibutuhkan • Hubungan suami-istri saling menghargai • Remaja (laki-laki dan perempuan) berhak memperoleh informasi tentang reproduksi remaja • Perempuan & Laki-laki berhak memperoleh informasi tentang IMS termasuk HIV/AIDS

  5. PENDEKATAN SIKLUS HIDUP REMAJA ANAK (Usia Sekolah) 2 3 1 2 ANAK Balita 4 USIA SUBUR BAYI 2 5 USIA TUA 2 BAYI menyusui ASI eksklusif (dan ibu menyusui 2 2 Perempuan & Laki-Laki 2 BAYI BARU LAHIR (dan ibu bersalin 1 KONSEPSI (Ibu hamil dan Janin Perempuan

  6. PKRE Kesehatan Ibu dan Anak KB Pencegahan dan Penanggulangan IMS, termasuk HIV/AIDS Kesehatan Reproduksi Remaja PKRK PKRE + Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut KOMPONEN KESPRO ESENSIAL & KOMPREHENSIF

  7. SITUASI KESEHATAN REPRODUKSI Angka Kematian Ibu di IndonesiaSDKI 2002 • Angka kematian ibu (Maternal Mortality Ratio): 307/100.000 kh • Berarti: • Setiap tahun ada 18.300 kematian ibu • Setiap bulan ada 1.500 kematian ibu • Setiap minggu ada 352 kematian ibu • Setiap hari ada 50 kematian ibu • Setiap jam ada 2 kematian ibu

  8. PENYEBAB LANGSUNG KEMATIAN IBU, DATA SKRT'" 2001 Lain-lain 11% Komplikasi Perdarahan Puerperium 28% 8% Trauma Obstetrik 5% Emboli Obstetrik 3% Partus macet/lama Infeksi 5% 11% Abortus Eklamsia 5% 24%

  9. Sebab Tdk Langsung Kematian Ibu Pemberdayaan Masy (DEMAND) Cakupan dan Kualitas (SUPPLY) • Akses masy thd yankes ibu rendah • Kual & Efektif yankes ibu blm memadai • Sistem rujukan kes maternal belum mantap • Tk Pendidikan ibu rendah • Tk sosek ibu rendah • Kedudukan & peranan wanita tdk mendukung • Sosbud tdk dukung • Perilaku Bumil tdk dukung • Transportasitdk mendukung • Status Kes & Kespro • Tiga terlambat • Empat terlalu

  10. Tiga Terlambat • Terlambat mengenal tanda bahaya • dan mengambil keputusan • Terlambat mencapai fasilitas kesehatan • Terlambat mendapatkan pertolongan • di fasilitas kesehatan

  11. 4 Terlalu • Terlalu muda punya anak (<20 th) 0,3% • Terlalu banyak melahirkan (>3 anak) 37% • Terlalu rapat jarak melahirkan (<2 th) 9,4% • Terlalu tua (>35 th) 13,9% SUMBER SDKI 2002-2003

  12. Besaran Masalah Kematian Neonatus, Bayi & Balita Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia tingkat puskesmas dan jaringannya. Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal dan teknologi tinggi.

  13. Penyebab Langsung Kematian Neonatal di Indonesia, 2001 Sumber: SKRT 2001

  14. Penyebab Langsung Kematian BayiUsia <1 Tahun, SKRT 2001

  15. Keluarga Berencana • TFR : 5,6 (1967-70)  2,6 (2002-2003) SDKI 97 SDKI 2002-03 • CPR 57,4% 60,3% • Suntik KB 24% 27,8% • Pil KB 15% 13,2% • IUD/AKDR 8% 6,2% • Implan 6% 4,3% • Tubektomi 3% 3,7% • Kondom 1% 0,9% • Vasektomi 0,1% 0,4%

  16. Angka Putus Pemakaian KB  20,7% • Alasan: - Ingin hamil  4,8% - Ganti Metoda  9 % - Kegagalan  2,1% - Lain-lain  4,2 % Unmet Need : Thn 1997  9 % Thn 2002-03  8,6 %

  17. PP-IMS/ISR, HIV/AIDS Prevalensi IMS: cenderung meningkat • Studi Klinik KB di Jakut (97)  24,7% (Klamidia 10,3%, Trikomonas 5,4%, Gonore 0,3%) • Survei 3 pusk(KIA/BP) di Sby (99)  14,4% • Kasus HIV/AIDS (Sept 06) : 4617 (HIV) 6987 (AIDS). Total : 11.604 • Prevalensi di daerah kantung: > 5%

  18. JUMLAH KUMULATIF KASUS AIDS 10 TAHUN TERAKHIR S/D MARET 2007

  19. KUMULATIF KASUS AIDS PER PROPINSI S/D MARET 2007 9 330 208 553 3 92 10 1122 2 101 4 58 930 85 15 143 58 102 1 318 99 2 23 111 42 1105 92 136 2621 488 63 62

  20. 10 PROVINSI DI INDONESIA DENGAN KASUS AIDS TERBANYAK SD MARET 2007

  21. PERSENTASE KASUS AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN S/D MARET 2007

  22. KUMULATIF KASUS AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN KELOMPOK UMUR S/D MARET 2007

  23. KUMULATIF KASUS AIDS PADA IDU PER PROPINSI S/D MARET 2007 1 144 22 106 2 73 4 1 24 2 4 16 507 51 7 91 83 5 1 99 16 15 65 38 900 55 56 1877 149 31 10

  24. Kesehatan Reproduksi Remaja Masalah Utama: • KTD  aborsi tidak aman • Hamil usia muda  risiko tinggi • Seks bebas  penularan IMS, HIV/AIDS • Info tentang KRR terbatas

  25. SITUASI REMAJA INDONESIA : • Populasi remaja 10 – 19 thn, belum menikah : 20 % (SDKI 2003) • Tingkat pengetahuan remaja tentang Kespro (Survey Remaja Indonesia 2002 – 2003) : • Resiko hamil : 45 % (perempuan), 41 % (laki-laki) • Pengetahuan KB : 93% (perempuan), 80 % (laki-laki) • Penggunaan kondom untuk cegah penyakit : 50% (perempuan), 70 % (laki-laki) • Perilaku Remaja tentang Napza : • Pernah merokok : 78 % (laki-laki), 13 % (perempuan) • Miras : 27 % (laki-laki), 2 % (perempuan) • Konsumsi Narkoba : 34% (laki-laki), 6% (perempuan)

  26. Pengalaman Seksual & Penggunaan Kondom (Susenas 2002)

  27. Perilaku Seksual Remaja : Mengaku terus terang pernah hub. seks Perempuan : < 1% Laki-laki : 5% Pernah hub. Seks : 7,2% Laki2 : 8,9% Perempuan: 7,2% Siswa/siswi di 3 SMU DKI, 2002

  28. Alasan Hub. Seks pertama (Laki2, 15-24 th)

  29. Pengetahuan HIV/AIDS 2 diantara 3 perempuan & 6 diantara 10 laki-laki pernah dengar IMS tp tak tahu gejalanya

  30. STRATEGI UMUM 1. Menempatkan dan memfungsikan Komisi Kesehatan Reproduksi (KKR) pada tingkat Menteri Koordinator serta membentuk KKR di Propinsi dan Kabupaten/Kota 2. Mengupayakan terbitnya peraturan perundangan di bidang kesehatan reproduksi 3. Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan komitmen politis di semua tingkat

  31. STRATEGI UMUM 4. Mengupayakan kecukupan anggaran/dana pelaksanaan kesehatan reproduksi 5. Masing-masing penanggung-jawab komponen mengembangkan upaya kesehatan reproduksi sesuai ruang lingkupnya dengan menjalin kemitraan dengan sektor terkait, organisasi profesi dan LSM

  32. STRATEGI UMUM 6. Masing-masing komponen membuat rencana aksi mengacu pada kebijakan yang telah ditetapkan 7. Mengembangkan upaya kesehatan reproduksi yang sesuai dengan masalah spesifik 8. Memobilisasi sumber daya nasional dan internasional baik pemerintah dan non pemerintah

  33. STRATEGI UMUM 9. Menyediakan pembiayaan pelayanan kesehatan reproduksi melalui skema Jaminan Sosial Nasional 10.Melakukan penelitian untuk pengembangan kesehatan reproduksi 11.Menerapkan Pengarus-Utamaan Gender dalam bidang kesehatan reproduksi 12.Melaksanakan pemantauan dan evaluasi untuk kemajuan upaya kesehatan reproduksi

  34. 17 INDIKATOR GLOBAL UNTUK MEMANTAU KESEHATAN REPRODUKSI • Angka Kematian Ibu PADA SDKI 2002-2003 TIDAK TERGAMBARKAN PER PROPINSI 2. Jumlah bayi mati sebelum berusia satu tahun • Cakupan pelayanan antenatal/K 1 4. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan

  35. Lanjutan • Penanganan komplikasi kasus obstetri • Cakupan pelayanan nifas bagi ibu dan bayi baru lahir • Prevalensi anemia pada ibu hamil • Prevalensi BBLR • Cakupan pelayanan KB modern pada PUS

  36. Lanjutan • Cakupan pelayanan KB untuk laki-laki Data per Propinsi? • Prevalensi kehamilan dengan “4 terlalu” • Penurunan kejadian komplikasi pelayanan KB Data per Propinsi? • Penurunan angka drop-out KB Data per Propinsi

  37. Lanjutan • Prevalensi gonore dalam kelompok risiko tinggi • Prevalensi angka HIV dalam kelompok risiko tinggi • Prevalensi anemia pada remaja • Cakupan pelayanan kespro remaja: - jalur dalam sekolah - jalur luar sekolah

  38. STANDAR PELAYANAN MINIMAL DITAMBAH : • Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 • Cakupan neonatal resiko tinggi/komplikasi yang ditangani • Cakupan kunjungan bayi • Cakupan pelayanan balita dan prasekolah

  39. WASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB TERIMA KASIH

More Related