1 / 109

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS. PENDAHULUAN. A. Pengertian Penelitian. Penelitian adalah proses, sedangkan ilmu pengetahuan adalah hasil dari penelitian

Télécharger la présentation

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

  2. PENDAHULUAN A. Pengertian Penelitian Penelitian adalah proses, sedangkan ilmu pengetahuan adalah hasil dari penelitian (nazir, 1988: 13-17).Karena itu ‘bahasa dasar” bagi seorang peneliti ditemukan dalam filsafat ilmu. Bangunan dasar suatu ilmu pengetahuan meliputi :observasi, fakta, konsep, definisi, variabel,masalah, hipotesis, hukum, teori, dan model (davis & cosenza, 1993: bab 2).

  3. Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai investigasi yang sistematis, terkontrol,empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1986 : 17-8). Dari sudut pandang manajerial, penggunaan definsi di atas tidak memasukkan berapa jenis penelitian yang mungkin diperlukan bagi penelitian keputusan. Sebagai contoh, ketika sepeda motor merek Cina membanjiri Indonesia, para “Pemain lama” dalam industri sepeda motor memerlukan berbagai informasi yang sifatnya deskriptif.

  4. Penelitian ilmiah adalah aplikasi secara formal dan sistematis dan metode ilmiah untuk mempelajari dan menjawab permasalahan.Tujuan Penelitian identik dengan tujuan ilmu pengetahuan pada umumnya, yaitu membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta mengendalikan fenomena yang terjadi di dalam suatu batasan yang ditentukan.

  5. Penelitian Bisnis : • Suatu proses sistematis dan objektif yang meliputi pengumpulan, pencatatan dan analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000:5). • Suatu penyelidikan sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995:11). • Suatu upaya sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah yang muncul dalam dunia kerja yang memerlukan solusi (Sekarang, 2000:3). • Suatu investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis mengenai suatu fenomena yang menjadi perhatian pengambil keputusan manajerial (Davis & Cosensa, 1993:9).

  6. Suatu penyelidikan secara sistematis, terkendali, empiris dan kritis dari fenomena yang berhubungan dengan pengambilan keputusan manajerial : • Pertama, penelitian bisnis merupakan penyelidikan secara sistematis dan kritis tentang fenomena empiris yang dikendalikan oleh peneliti. • Kedua, kejelasan dari lingkup fenomena yang diteliti, yaitu segala macam fenomena yang berkaitan dengan pengembilan keputusan manajerial.

  7. Penelitian Bisnis adalah juga seperti penelitian yang lain, hanya saja lebih dititikberatkan kepada upaya untuk menjawab permasalahan manajerial. Sebagai contoh : • Seorang manajer keuangan mungkin bertanya, “Apakah lingkungan bisnis untuk pembiayaan jangka panjang akan lebih baik dalam dua tahun mendatang? • Seorang manajer personalia barangkali tertarik akan pertanyaan berikut, “Apa jenis peraturan yang diperlukan bagi karyawan bagian produksi? Mengapa banyak karyawan yang keluar dari perusahaan? • Seorang manajer pemasaran mungkin bertanya, “bagaimana cara saya memantau penjualan dalam aktivitas perdagangan eceran?

  8. B. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian identik dengan tujuan ilmu pengetahuan pada umumnya, yaitu membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta mengendalikan fenomena yang terjadi di dalam suatu batasan yang ditentukan.

  9. C. Metode Penelitian Karaketeristik metode ilmiah adalah kritis, dan analitis, logis, objektif, konseptual dan teoritis, empiris dan sistematis. Bersifat kritis dan analitis, mendorong suatu kepastian dan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi masalah dan metode untuk mendapatkan soulusinya. Logis, merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan secara rasional diturunkan dari bukti-bukti yang ada. Objektif, mengandung makna bahwa hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang dilakukan pada kondisi yang sama. Hasil penelitian dikatakan ilmiah apabila dapat dibuktikan kebenarannya. Konseptual & Teoritis, ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan struktur konsep dan teoritis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian. Empiris, prinsipnya bersandar pada realitas Sistematis, suatu prosedur yang cermat dan mengikuti aturan tertentu yang baku.

  10. D. Pola Berpikir Pola berpikir Deduktif adalah penarikan kesimpulan untuk hal spesifik dari gejala umum. Contohnya : Semua mahasiswa harus mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian. Ita adalah mahasiswa Oleh karena itu, Ita harus mengambil mata kuliah Metodologi penelitian. Pola berpikir Induktifadalah suatu penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan spesifik untuk hal-hal yang umu. Contohnya : Mahasiswa A membawa buku teks pada saat kuliah Metodologi Penelitian Mahasiswa B membawa buku teks pada saat kuliah Metodoligi Penelitian Kesimpulan : Semua mahasiswa membawa buku teks pada saat kuliah Metodologi Penelitian.

  11. E. KLASIFIKASI PENELITIAN MENURUT TUJUAN 1. Penelitian dasar (basic research), merupakan penelitian yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian semacam ini memang tidak secara langsung bertujuan memecahkan suatu masalah. Karena itu penelitian dasar biasanya dilakukan untuk menguji kebenaran teori tertentu, atau mengetahui konsep tertentu secara lebih mendalam.

  12. 2. Penelitian terapan (applied research), merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. 2.1 Penelitian Evaluasi (evaluation research)Penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan. 2.2 Penelitian dan Pengembangan (research & development)Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk seingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi.

  13. 3 Penelitiantindakan bertujuan untuk memecahkan persoalan bisnis dan ekonomi melalui aplikasi metode ilmiah. Pemecahan masalah akan memberatkan kepada masalah lokal yang sedang dihadapi. Tujua utama dari penelitian tindakan ini adalah memecahkan masalah, bukan membuat kontribusi kepada ilmu pengetahuan. Penelitian tindakan dalam konteks bisnis dan ekonomi, misalnya mencoba menjawab pertanyaan berikut : • Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan, yang sebagian besar bahan bakunya diimpor ketika terjadi krisis ekonomi yang membuat harga produk impor melonjak tajam? • Stretegi restrukturisasi manakah yang paling sesuai untuk perusahaan? • Apakah downsizing dengan cara mengurangi jumlah karyawan merupakan keputusan yang efektif dalam jangka pendek dan panjang untuk menyehatkan perusahaan? • Tindakan apa yang harus dilakukan oleh Pemda (Pemerintah daerah) untuk memberdayakan dan Menumbuhkan usaha kecil?

  14. Proses Penelitian dalam Penelitian Dasar dan Terapan • Pengumpulan Data Awal: • Survei Literatur • Wawancara • Observasi : • _Topik Penelitian Perumusan Maslah • Kerangka Teoritis: • Definisi Variabel • Hubungan Antar Variabel Tidak Perumusan Maslah • Desain Riset : • Metode Analisis • Sistimatika Lab • Laporan : • Penulisan • Presentasi • Data : • Pengumpulan • Analisis • Interpelasi Ya Pengambilan Keputusan Managerial • Logika Deduktif : • Apakah Hipotesis Diterima atau Tidak • Apakah Pertanyaan Penelitia Terjawab

  15. Tujuanutama dari penelitian dan pengembangan bukan untuk formulasi dan uji hipotesis, melainkan untuk mendapatkan produk baru atau proses baru. Melalui penelitian dan pengembangan produk, perusahaan akan menghasilkan produk baru dengan kualitas yang lebih tinggi, sehingga akan lebih memenuhi selera konsumen. Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan produk, perusahaan dapat menerapkan pengendalian kualitas total yang prinsip utamanya adalah kaizen atau selalu mengadakan perbaikan secara kontinyu.

  16. F. Klasifikasi Penelitian Menurut Metode • 1. Penelitian historis adalah kegiatan penyelidikan, pemahaman, dan penjelasan keadaan yang telah lalu. • Evaluasi data historis meliputi kritik eksternal dan internal. Kritik eksternal berhubungan dengan keontentikan data, sementara kritik internal berhubungan dengan nilai dari data tersebut. Nilai data ditentukan oleh tingkat akurasi dan reliabilitas serta dukungannya kepada hipotesis. • Contoh penelitian historis : • Perkembangan industri kecil selama sepuluh tahun terakhir. • Dampak deregulasi terhadap ekspor nonmigas

  17. 2. Penelitian deskriptif adalah pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Penelitian deskriptif berbeda dengan penelitian eksploratif terutama dalam formalitas pembentukannya. Penelitian eksploratif ditandai dengan fleksibilitas, sementara penelitian deskriptif berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi (Boyd, et al, 1989: 129). Kelemahan utama dalam penelitian deskriptif aalah kurangnya tanggapan subjek penelitian. Kelalaian subjek penelitian untuk mengembalikan daftar pertanyaan atau datang ke tempat wawancara yang telah ditentukan menyebabkan rendahnya tanggapan terhadap penelitian yang dilakukan.

  18. Contoh pertanyaan dari penelitian deskriptif : • Bagaimanakah tingkat kepuasan karyawan perusahaan swasta? • Bagaimana tanggapan karyawan terhadap peraturan jam kerja yang baru?

  19. 3. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti. Contoh variabel : pendapatan, umur, tingkat pendidikan, motivasi dan keberhasilan. Contoh dari penelitian korelasional : Hubungan antara produktivitas an struktur tugas Hubungan antara kekhawatiran dan ketelitian Penggunaan tes kecerdasan untuk memprediksi keberhasilan dalam pekerjaan.

  20. Untuk keperluan mengukur asosiasi ini, ada beberapa alternatif teknik : korelasi bivariat, korelasi berganda, korelasi sekuensial, korelasi kanonikal dan analisis frekuensi multiarah (multiway frequency analysis) (Tabachnick & Fidell, 1996: 20-21). Koefisien korelasi Pearson product moment (rxy) : rxy= SSxy)/(SSxxSSyy)

  21. 4. Studi kausalitas adalah penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, di samping mengukur kekuatan hubungannya. • Analisis kausalitas dibedakan menjadi : • 1. Kausalitas satu arah, • X  Y, artinya X menyebabkan Y • Y  X, artinya Y menyebabkan X • 2. Kausalitas dua arah : • Y  X, artinya ada hubungan simultan antara Y dan X karena Y menyebabkan X, • dan X mentebabkan Y.

  22. Persamaan, kedua metode penelitian ini berusaha untuk melihat adanya hubungan sebab-akibat, juga meliputi perbandingan antargrup. Perbedaaan utama, antara keduanya bahwa dalam penelitian eksperimental, pernyataan “sebab” dikendalikan, sedang dalam penelitian kausal komparatif tidak. 5.Dalam studi eksperimental,peneliti mengendalikan paling tidak satu variabel bebas dan mengamati akibat yang terjadi kepada satu atau lebih variabel terikat. Esensi dari eksperimen adalah pengendalian. • Contoh penelitian kausal komparatif : • Pengaruh jenis kelamin terhadap keberhasilan lulusan Program Magister ekonomika Pembangunan (MEP). Variabel bebas adalah jenis kelamin, sedangkan variabel terikat adalah keberhasilan kerja. Keberhasilan lulusan MEP pria akan dibandingkan dengan keberhasilan lulusan MEP wanita. • Dampak tingkat kedewasaan orang tua terhadap tingkat absensi karyawan. Variabel bebas adalah kedewasaan orang tua (karyawan mempunyai orang tua yang bersikap dewasa ataukah tidak), variabel terikat adalah absensi. Kedua grup karyawan diidentifikasi, kemudian absensi dari kedua grup karyawan tersebut diperbandingkan.

  23. 6.Penelitian kausal komperatif, variabel bebas merupaka • hal yang sudah terjadi dan tidak dikendalikan. • Contoh penelitian kausal komparatif : • Pengaruh jenis kelamin terhadap keberhasilan lulusan Program Magister ekonomika Pembangunan (MEP). Variabel bebas adalah jenis kelamin, sedangkan variabel terikat adalah keberhasilan kerja. Keberhasilan lulusan MEP pria akan dibandingkan dengan keberhasilan lulusan MEP wanita. • Dampak tingkat kedewasaan orang tua terhadap tingkat absensi karyawan. Variabel bebas adalah kedewasaan orang tua (karyawan mempunyai orang tua yang bersikap dewasa ataukah tidak), variabel terikat adalah absensi. Kedua grup karyawan diidentifikasi, kemudian absensi dari kedua grup karyawan tersebut diperbandingkan.

  24. Hubungan sebab-Akibat Variabel BebasDikendalikan Prediksi Hubungan Kondisi Sekarang Y Eksperimental Kausal Komparatif Y Deskriptif Korelasional Y Y Historis E. Metode Penelitian Yang Dipilih Metode yang terbaik adalah metode yang paling tepat untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Suatu permaslahan umum yang sama, mungkin dapat diteliti melalui berbagai metode sehingga diperoleh hasil penelitian yang memuaskan. Pohon Keputusan Untuk Memilih Metode Penelitian

  25. PARADIGMA ILMU

  26. PARADIGMA ILMU

  27. KARAKTERISTIK PENELITIAN

  28. Tabel 1. Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

  29. Science And Research Choose Topic Inform Others Focus Research Question Interpret Data Design Study Collect Data Analyze Steps in the research process

  30. PERUMUSAN MASALAH

  31. PERUMUSAN MASALAH Setelah topik permasalahan diketahui, permasalahan spesifik perlu dipilih untuk penelitian lebih lanjut. Sumber utama dalam pemilihan permasalahan ini adalah teori, studi empiris sebelumnya dan pengalaman peneliti. Permasalahan yang baik mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Pernyataan permasalahan yang baik juga memenuhi beberapa kriteria tertentu.

  32. Topik yang seringkali sudah diteliti oleh peneliti lain, atau terlalu sederhana, sehingga tidak perlu diangkat sebagai permasalahan dalam penelitian. • Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam seleksi topik penelitian adalah: • Apakah ada permasalahan ? • Apakah masalah tersebut dapat dipecahkan melalui penelitian ? • Apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan ? • Apakah masalah tersebut bermanfaat untuk dipecahkan ? Dari permsalahan yang bersifat umum tersebut akan diambil (atau ditentukan) suatu permasalahan yang spesifik. Identifikasi Topik Penelitian

  33. Pertama ,literatur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan minat dan pengetahuan peneliti. Kedua, pengalaman (pribadi) merupakan sumber permasalahan yang cukup banyak. Semakin banyak pengalaman seseorang, baik bagi peneliti atau manajer, akan semakin banyak permasalhan yang didapatkannya untuk suatu penelitian Permasalahan yang baik, sebenarnya adalah permasalahan yang dirasakan baik oleh peneliti, dalam empat macam hal sebagai berikut : • Peneliti mempunyai keahlian dalam bidang tersebut. • Tingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkat kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang ada. • Peneliti mempunyai sumber daya yang diperlukan. • Peneliti mempertimbangkan kendala waktu, dana dan berbagai kendala lain dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Sumber Permasalahan

  34. Permasalahan yang dapat diperoleh dari penerapan teori ke dalam praktek bisnis yang ada. Banyak teori yang relevan dengan penelitian bisnis, misalnya, teori motivasi dan kepemimpinan serta manajemen produksi, pemasaran dan keuangan. Identifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapa keuntungan, yaitu : • Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait untuk menjawab permasalahan yang ada. • Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih baik mudah dan jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori. • Hasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yang dijadikan dasar untuk perumusan masalah. Untuk melakukan penelitian diperlukan pengenalan masalah terutama masalah yang terlihat samar dan sulit untuk diidentifikasi.

  35. Karakteristik yang pertama adalah permasalahan tersebut dapat diselidiki melalui penelitian melalui pengumpulan dan analisis data. Penelitian dapat mengungkapkan bagaimana sekelompok karyawan merasakan, atau bagaimana mereka berdikir tentang hal-hal tertentu, namun penelitian tidak akan menjawab permasalahan yang dirasakan oleh sekelompok karyawan tersebut. Karakteristik yang kedua, mempunyai arti penting baik dari latar belakang teori maupun praktek. Karakteristik Permasalahan Penelitian

  36. Perumusan masalah adalah konteks dari penelitian alasan mengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yang mengarahkan tujuan utama (Evans, 1997 : 63)Contoh : Pengertian Perumusan Masalah • Sebuah penelitian yang disponsori oleh Balitbang Departemen Koperasi mengambil topik mengenai pengembangan industri pedesaan melalui koperasi dan usaha kecil, merumuskan masalah dengan pernyataan sebagai berikut (Bachruddin et al., 1996): Masalah utama yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana profil dan pola industri pedesaan di daerah-daerah penelitian, dan bagaimana format pola industri pedesaan yang tepat untuk dikembangkan melalui koperasi dan usahan kecil.

  37. Pada umumnya menunjukkan variabel yang menarik peneliti hubungan deskriptif, di mana permasalahan secara sederhana diungkapkan dalam suatu pernyataan yang harus dijawab. Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan, baik secara langsung maupun operasional. Definisi operasional ini harus jelas dan spesifik sehingga tidak menimbulkan berbagai macam penafsiran yang berbeda, yang pada akhirnya akan “mengganggu” pelaksanaan penelitian. Arti operasional adalah penjelasan dalam terminologi operasional atau proses. Beberapa Karakteristik Perumusan Masalah Yang Baik :

  38. Perumusan masalah harus disertai dengan latar belakang masalah. Latar belakang adalah segala informasi yang diperlukan untuk memahami perumusan masalah yang disusun oleh peneliti. Dengan kata lain, latar belakang masalah merupakan informasi yang diperlukan untuk mengerti permasalahan yang ada.

  39. Proses identifikasi masalah adalah apabila manajemen mengetahui dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasi yang tidak diinginkan dalam perusahaan. Beberapa situasi yang tidak diinginkan ini bisa terlihat dengan jelas, misalnya, pemogokan karyawan, tingginya tingkat perputaran karyawan, penurunan jumlah produksi, pemilihan mesin pengganti dan sebagainya. Bagi peneliti muda, pertanyaan yang sering timbul adalah bagaimana permasalahan yang dapat diperoleh, atau bagaimana melihat permasalahan yang layak untuk diteliti ? Identifikasi Masalah

  40. 1. Kegunaan Penelitian Aspek yang penting dalam pemilihan masalah penelitian adalah kegunaan penelitian. Setiap ada permasalahan, pernyataan pertama adalah manfaat yang diperoleh dari penelitian terhadap masalah tersebut. Penelitian hanya dilakukan untuk penyelesaian masalah yang mempunyai manfaat yang lebih besar daripada biayanya. Pada beberapa penelitian tertentu, meskipun nilai penelitiannya tidak dapat diukur dengan nilai moneter, kegunaannya sudah tidak diragukan lagi. 2. Prioritas Banyak permasalahan yang memerlukan penelitian serta mempunyai keguaan penelitian yang jelas dalam perusahaan. Namun demikian, tidak semua dari permasalahan tersebut diangkat dari permasalahan penelitian. Manajemen menyusun daftar prioritas, sehingga dapat diketahui permasalahan yang mana akan diteliti lebih dulu. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan penelitian adalah :

  41. 3. Kendala Waktu dan Dana • Prioritas yang disusun oleh manajer adalah kendala waktu dan dana. Suatu penelitian yang jelas berguna dan mendapatkan prioritas untuk diteliti, mungkin belum juga dilakukan penelitian karena keterbatasan dana. • 4. Dapat Diselidiki • Dua hal dapat tidaknya suatu permasalahan untuk diselidiki, karena masalah tersebut secara teoritis tidak dapat diselidiki, atau belum terdapat teori dasar menyelidiki sehingga baru pada saat nanti ada kemungkinan dapat diselidiki. • 5. Kemampuan Peneliti • Hal yang perlu dipertimbangkan : • Kendala waktu dan dana • Tersedianya data yang diperlukan • Tingkat keahlian peneliti

  42. Identifikasi lokasi, dan analisis dari dokumen yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian secara sistematis. Dokumen ini meliputi jurnal, abstrak, tinjauan pustaka, buku, data statisktik, dan laporan penelitian yang relevan. TINJAUAN PUSTAKA TUJUAN UTAMAdari tinjauan pustaka adalah untuk melihat apa saja yang sudah pernah dilakukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Selain menghindarkan diri dari duplikasi penelitian, tinjauan pustaka juga dapat menghasilkan pengertian dan pandangan yang lebih jauh tentang permasalahan yang diteliti. Tiga hal berikut dapat dipertimbangkan sebagai masukan untuk menentukan seberapa jauh tinjauan pustaka perlu dilakukan.

  43. Semakin banyak tinjauan pustaka tidak selalu berarti semakin baik. Tinjauan pustaka yang sedikit namun terorganisir dengan rapi dan terkait erat dengan penelitian yang dilakukan adalah lebih baik daripada tinjaun pustaka yang banyak namun tidak terarah dan tidak berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. • 2. Bidang penelitian yang telah sering dilakukan memerlukan fokus yang lebih terpusat daripada area baru di mana penelitian masih jarang dilakukan. • 3. Sebaliknya apabila penelitian yang dilakukan adalah pada bidang yang belum atau masih jarang dilakukan penelitian, pembatasan fokus menjadi agak lebar. Pentingnya Tinjauan Pustaka

  44. SUMBER PUSTAKA BUKU TEKS, ENSIKLOPEDIA, JURNAL DAN BERBAGAI MACAM ARTIKEL TENTANG BISNIS DAN EKONOMI YANG LAZIM DIGUNAKAN OLEH PENELITI. ABSTRAKSI PENELITIAN YANG TELAH DILAKUKAN JUGA MERUPAKAN SUMBER TERBAIK.

More Related