1 / 55

Prinsip Operasional Lembaga Keuangan Syariah

Produk & Jasa Perbankan , Pasar Uang dan Pasar Modal Islam. Prinsip Operasional Lembaga Keuangan Syariah. PARAMADINA GRADUATE SCHOOL OF BUSINESS Islamic Business and Finance. Produk Bank Syariah. Wadiah. Tabungan. Penghimpunan Dana. Mudharabah. Deposito. Equity Financing.

kiefer
Télécharger la présentation

Prinsip Operasional Lembaga Keuangan Syariah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Produk & JasaPerbankan, PasarUangdan Pasar Modal Islam PrinsipOperasionalLembagaKeuanganSyariah PARAMADINA GRADUATE SCHOOL OF BUSINESS Islamic Business and Finance

  2. Produk Bank Syariah Wadiah Tabungan Penghimpunan Dana Mudharabah Deposito Equity Financing Operasional Bank Syariah di Indonesia Penyaluran Dana (Financing) Debt Financing Wakalah Kafalah Jasa Layanan Perbankan Hawalah Joalah Rahn

  3. Produk Bank Syariah Mutlaqah Mudharabah Muqayyadah Equity Financing Musyarakah Musyarakah Mutanaqisah

  4. Produk Bank Syariah Barang - Barang Barter • Jual Beli / Mark Up (Bai) • Murabahah • Bai Bithaman Ajil Barang - Uang • Sewa Menyewa (Ujro) • Ijarah • Ijarah Wa Iqtina Debt Financing Salam Sale Uang - Barang Istisna Sale Uang - Uang Sharf

  5. PENGHIMPUNAN DANA

  6. PRINSIP WADIAH

  7. WADIAH • titipan murni dari penitip yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja bila penitip menghendakinya • JENISWADIAH : • Wadiah Yad Al Amanah • Wadiah Yad Ad Dhamanah

  8. PENERIMA TITIPAN MENJAGA AMANAH DARI PENITIP Penerima titipan mengembalikan kapan saja (2) Penerima titipan / bank Nasabah menitipkan dana (1) Penitip / pemilik dana / nasabah Bank memberi bonus (tidak diperjanjikan di awal akad)

  9. RUKUN WADIAH • Penitip / pemilik barang (muwaddi’) • Penerima titipan / orang yang menyimpan (mustawda’) • Barang yang dititipkan (wadi’ah) • Aqad / Ijab Qabul

  10. WADIAH YAD AL AMANAH • Merupakan titipan murni dengan pengertian : • penerima titipan wajib menjaga barang yang dititipkan • barang yang dititipkan tidak boleh digunakan (diambil manfaatnya) oleh penerima titipan • sewaktu titipan dikembalikan harus dalam keadaan utuh baik nilai maupun fisik barangnya (sesuai dalam akad) • jika selama dalam penitipan terjadi kerusakan maka pihak yang menerima titipan tidak dibebani tanggung jawab • sebagai kompensasi atas tanggung jawab penjagaan/pemeliharaan, pihak penitip dapat dikenakan biaya titipan

  11. WADIAH YAD AD DHAMANAH • Merupakan pengembangan dari Wadiah Yad Al Amanah yang disesuaikan dengan aktifitas perekonomian dengan pengertian: • penerima titipan wajib taat kepada akad yang telah disepakati oleh kedua belah pihak • penerima titipan / simpanan diberi izin untuk menggunakan dan mengambil manfaat dari titipan tersebut (tidak idle) • penyimpan mempunyai kewajiban untuk bertanggungjawab terhadap kehilangan / kerusakan barang tersebut • semua keuntungan yang diperoleh dari titipan tersebut menjadi hak penerima titipan • sebagai imbalan kepada pemilik barang / dana dapat diberikan semacam insentif berupa bonus, yang tidak disyaratkan sebelumnya

  12. PRINSIP MUDHARABAH

  13. MUDHARABAH (AL QIRADH) • Suatu akad kerjasama atau perkongsian antara dua pihak yaitu: • Pihak pertama sebagai penyedia modal/dana untuk suatu usaha (disebut sebagai shahib al maal) • Pihak kedua yang bertanggungjawab atas pengelolaan dana/manajemen usaha (disebut sebagai mudharib)

  14. TERJADINYA MUDHARABAH • Seseorang memiliki dana / modal akan tetapi tidak mempunyai keahlian untuk mengelola dana, maka diserahkanlah kepada ahlinya • Seseorang memiliki dana / modal, memiliki keahlian akan tetapi tidak mempunyai waktu untuk mengelola, maka diserahkanlah kepada ahlinya yang mempunyai waktu untuk mengelola • Seseorang memiliki dana, memiliki keahlian, mempunyai waktu akan tetapi tidak pernah dapat kesempatan untuk berusaha

  15. MUDHARABAH SHAHIBUL MAAL/ PEMILIK MODAL MUDHARIB / PENGELOLA MODAL Berbagi hasil

  16. HUBUNGAN BANK DENGAN NASABAH PADA AKAD MUDHARABAH DALAM RANGKA PENETAPAN NISBAH PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA SHAHIBUL MAAL MUDHARIB Menyerahkan dana Menyerahkan dana Menerima bagi hasil Menerima bagi hasil SHAHIBUL MAAL MUDHARIB 60 : 40 30 : 70

  17. RUKUN MUDHARABAH • Orang yang berakal: • Shahibul Maal (pemilik modal) • Mudharib (pelaksana/usahawan) • Modal (Maal) • Kerja/Usaha (Dharabah) • Keuntungan (Ribh) • Akad (Ijab Qabul)

  18. JENIS MUDHARABAH DARI SEGI KUASA YANG DIBERIKAN KEPADA PENGUSAHA (MUDHARIB) • Mudharabah Muthlaqah (Unrestricted Investment) Pihak pengusaha / bank (sebagai mudharib) diberi kuasa penuh oleh shahibul maal untuk menjalankan proyek tanpa larangan / batasan yang berkaitan dengan proyek itu dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis perusahaan dan pelanggan • Mudharabah Muqayyadah (Restricted Investment) Shahibul maal memberikan batasan mengenai dimana, bagaimana atau untuk tujuan apa dana tersebut diinvestasikan kepada pengusaha / bank (sebagai mudharib) dalam pengelolaan dananya

  19. ISI PERJANJIAN BAGI HASIL • “ Pihak pertama (pemilik dana / shahibul maal / deposan / pemegang rekening) dan pihak kedua (bank / pengelola dana / mudharib) berjanji akan berbagi hasil atas dana pihak pertama yang diinvestasikan pada pihak kedua dalam bentuk ...(deposito / tabungan)... Dengan perbandingan bagi hasil …(45)… untuk pihak pertama dan … (55) … untuk pihak kedua...”

  20. NISBAH • Angka perbandingan (porsi) pembagian pendapatan antara shahibul maal dengan mudharib Surat Luqman : 34 “…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok…” NISBAH Bonus 45 : 55 65 : 35 66 : 34 66 : 34 63 : 37 • PRODUK • GIRO WADIAH • TABUNGAN • DEPOSITO • 1 BULAN • 3 BULAN • 6 BULAN • 12 BULAN

  21. PENYALURAN DANA

  22. Musyarakah • Musyarakah adalah suatu perkongsian antara dua pihak atau lebih dalam suatu proyek dimana masing-masing pihak berhak atas segala keuntungan dan bertanggungjawab akan segala kerugian yang terjadi sesuai dengan penyertaannya masing-masing

  23. SYIRKAH MUFAWADHA • Setoran dana harus sama • Keuntungan & Kerugian • Kerja dan Tanggung Jawab • Beban Hutang Dibagi SAMA

  24. SYIRKAH AL-INAN • Setiap pihak memberikan porsi dari keseluruhan dana • Berpartisipasi dalam kerja • Berbagi keuntungan dan kerugian yang besar kecilnya telah disepakati bersama • Semua ulama membolehkan jenis Musyarakah ini

  25. SYIRKAH A’MAAL • Kerjasama dua pihak atau lebih yang masing-masing mempunyai keahlian yang sama • Contoh: • Arsitek dengan arsitek yang lain bekerjasama untuk membangun proyek • Penjahit dengan penjahit menerima order pembuatan seragam kantor • Disebut juga sebagai: SYIRKAH ABDAN atau SANAA’I

  26. SYIRKAH WUJUH • Yang dipertaruhkan dalam praktek ini adalah REPUTASI dan PRESTISE • Membeli barang secara kredit dan dijual secara tunai • Keuntungan & kerugian dibagi berdasarkan jaminan yang diberikan kepada penyuplai • Karena tidak perlu modal, maka kontrak ini lazim disebut sebagai SYIRKAH PIUTANG

  27. Rukun Musyarakah • Pemilik dana (Syarik/Shahibul Maal) • Pengusaha (Musyarik) • Proyek/kegiatan usaha (Masyru’) • Modal (Ra’sul Maal) • Nisbah bagi hasil (Nisbaturibhin) • Ijab Qabul (Sighat)

  28. Skema Musyarakah Nasabah Parsial: Asset Value Bank Syariah Parsial: Pembiayaan PROYEK / USAHA KEUNTUNGAN Bagi Hasil Keuntungan Sesuai porsi kontribusi modal (nisbah)

  29. Mudharabah • Mudharabah adalah suatu perkongsian antara dua pihak dimana pihak pertama (Shahibul Maal) menyediakan dana, dan pihak kedua (Mudharib) bertanggungjawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan dibagikan sesuai dengan rasio bagi hasil yang telah disepakati bersama secara advance.

  30. Rukun Mudharabah • Pemilik dana (Shahibul Maal) • Pengusaha (Mudharib) • Pekerjaan/proyek/kegiatan usaha (‘Amal) • Modal (Ra’sul Maal) • Nisbah bagi hasil (Nisbaturibhin) • Ijab Qabul (Sighat)

  31. SkemaMudharabah PERJANJIAN BAGI HASIL MUDHARIB BANK KEAHLIAN / KETRAMPILAN MODAL 100% PROYEK / USAHA Nisbah X % Nisbah Y % PEMBAGIAN KEUNTUNGAN Pembayaran Kewajiban MODAL Aplikasi Teknis Perbankan

  32. Murabahah • Murabahah adalah menjual dengan harga asal ditambah dengan margin keuntungan yang telah disepakati

  33. Rukun Murabahah • Penjual (Bai’) • Pembeli (Musytari) • Obyek/Barang (Mabii’) • Harga (Tsaman) • Ijab Qabul (Sighat)

  34. SkemaMurabahah Aplikasi Teknis Perbankan 1. Negosiasi & persyaratan 2. Akad Jual Beli BANK NASABAH 6. Bayar 5. Terima Barang dan Dokumen 3. Beli Barang 4. Kirim SUPPLIER PENJUAL

  35. Salam • Salam adalah proses jual beli dimana pembayaran dilakukan secara advance manakala penyerahan barang dilakukan kemudian

  36. Rukun Salam • Penjual (Muslam ilaih) • Pembeli (Muslam) • Obyek/Barang (Muslam Fiih) • Harga (Ra’sul Maal as Salam) • Ijab Qabul (Sighat)

  37. Skema Salam Aplikasi Teknis Perbankan Produsen ditunjuk oleh nasabah PRODUSEN PENJUAL 4. Bayar Tunai NASABAH 6. Kirim Barang 5. Kirim Dokumen 3. Bayar Tunai 7. Bayar angsuran 2. Pemesanan Nasabah 1. Negosiasi pesanan dengan Kriteria BANK SYARIAH

  38. Istishna • Istishna adalah kontrak order yang ditandatangani bersama antara pemesan dengan produsen untuk pembuatan suatu jenis barang tertentu

  39. Rukun Istishna • Produsen (Shani’) • Pemesan (Mustashni’) • Barang (Mashnu’) • Harga (Tsaman) • Ijab Qabul (Sighat)

  40. Skema Istishna Aplikasi Teknis Perbankan Produsen pilihan nasabah NASABAH (PEMESAN) PRODUSEN (PEMBUAT) Wakil & Pesan 1. Pesan 2. Pesan & Beli 3. Jual BANK (PENJUAL)

  41. Ijarah • Ijarah atau sewa yaitu memberi penyewa kesepakatan untuk mengambil manfaat dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama.

  42. Rukun Ijarah • Penyewa (Musta’jir) • Pemberi Sewa (Mu’ajjir) • Obyek Sewa (Ma’jur) • Harga Sewa (Ujrah) • Manfaat Sewa (Manfa’ah) • Ijab Qabul (Sighat)

  43. Skema Ijarah Aplikasi Teknis Perbankan PENJUAL / SUPPLIER NASABAH OBJEK SEWA B. Milik 3.Sewa Beli A. Milik 1. Butuh Objek Sewa 2. Beli Objek Sewa BANK SYARIAH

  44. PRODUK JASA

  45. WAKALAH • Wakalah adalah : Akad perwakilan antara dua pihak, dimana pihak pertama mewakilkan suatu urusan kepada pihak kedua untuk bertindak atas nama pihak pertama. • Aplikasinya dalam perbankan, wakalah digunakan untuk penerbitan Letter of Credit (L/C impor) atau penerusan permintaan barang dalam negeri dari bank di luar negeri (L/C ekspor). • Wakalah juga diterapkan dalam jasa transfer dan inkaso.

  46. JENIS WAKALAH 1. Wakalah al mutlaqah, adalah : mewakilkan secara mutlak, tanpa batasan waktu dan untuk segala urusan 2. Wakalah al muqayyadah, adalah : penunjukan wakil untuk bertindak atas namanya dalam urusan-urusan tertentu. 3. Wakalah al ammah, adalah : perwakilan yang lebih luas dari pada al muqayyadah tetapi lebih sederhana dari pada al mutlaqah.

  47. KAFALAH • Kafalahadalah : Akadjaminandarisuatupihakkepadapihak lain. • Jenis-JenisKafalah : • Kafalah bin nafs : jaminandaridirisipenjamin (personal guarantee) • Kafalahbilmaal : jaminanpembayaranbarangataupelunasanhutang Dalamaplikasinyadiperbankandapatberbentukjaminanuangmuka (AdvancePayment Bond), ataujaminanpembayaran ( payment bond). • KafalahMuallaqah : jaminanmutlak yang dibatasiolehkurunwaktutertentudanuntuktujuantertentu. Dalamperbankanhaliniditerapkanuntukjaminanpelaksanaansuatuproyek ( performance bonds) ataujaminanpenawaran (bid bonds)

  48. Bai’ al-Dayn (debt trading) • Pembelian dan penjualan sertifikat, sekuritas dan surat berharga berbasis utang yang sesuai syariah. • Hanya surat berharga berbasis hutang dengan debitur yang bonafid yang dapat diperdagangkan. • Syariah mengizinkan Bai’ al dayn pada nilai par dan dengan jatuh tempo yang tidak berubah. Metode ini disebut juga Hawalah.

  49. HAWALAH • Hawalah adalah akad pemindahan hutang piutang suatu pihak kepada pihak lain • Kebanyakan ulama tidak memperbolehkan pengambilan manfaat (imbalan) atas pengalihan hutang-piutang tersebut antara lain dengan mengurangi jumlah piutang atau menambah jumlah hutang tersebut. • Bank hanya boleh membebankan fee atas jasa penagihan.

  50. JU’ALAH • Ju’alah adalah akad dimana pihak pertama menjanjikan imbalan tertentu kepada pihak kedua atas pelaksanaan suatu tugas atau pelayanan yang dilakukan oleh pihak kedua untuk kepentingan pihak pertama. • Prinsip ini dapat diterapkan oleh bank dalam menawarkan berbagai pelayanan dengan mengambil fee dari nasabah ; Misalnya : Referensi bank, informasi usaha dsb.

More Related