180 likes | 692 Vues
PERSEPSI TENTANG DIRI. Disampaikan pada perkuliahan Pengantar Psikologi Sosial Fisip. PERSEPSI SOSIAL. Social Perception Self Perception. SELF CONCEPT. Konsep diri merupakan keseluruhan keyakinan (belief) seseorang berkenaan dengan atribut personal dirinya.
E N D
PERSEPSI TENTANG DIRI Disampaikan pada perkuliahan Pengantar Psikologi Sosial Fisip
PERSEPSI SOSIAL Social Perception Self Perception
SELF CONCEPT • Konsep diri merupakan keseluruhan keyakinan (belief) seseorang berkenaan dengan atribut personal dirinya. • Keyakinan seseorang ini muncul sebagai hasil dari sejumlah pengalaman diri maupun apa yang dirasakan dan dipahami pihak lain terhadap dirinya. • Sementara itu atribut seseorang identik dengan sesuatu yang melekat, atau sesuatu sifat yang menonjol di dalam diri seseorang.
Pengetahuan tentang diri (self) dapat dilakukan melalui proses persepsi diri, refleksi, ataupun perbandingan sosial. • Kenrick, dkk (2002:43) menyatakan ada tiga macam sumber pengetahuan diri (self-knowledge). • Cara pertama adalah dengan konsep yang pernah ditulis Daryl Bem (1972) tentang teori persepsi diri (self perception theory) yaitu self-perception process. Pada proses ini seseorang mempersepsi dirinya melalui perilaku-perilaku yang ditunjukkan dalam kehidupan kesehariannya. Misalnya orang akan mengatakan dirinya termasuk yang baik hati apabila dalam kesehariannya ia suka memberikan pertolongan pada orang lain, rendah hati, tidak pemarah, lemah lembut dalam bertutur kata, dan sebagainya.
2. Cara kedua dikenal sebagai a reflected appraisal process (Mead, 1934; Sullivan, 1953). Dalam proses ini individu melakukan refleksi diri (berkaca) dengan mengobservasi atau berimajinasi apa yang dikatakan orang lain tentang diri sendiri. Dengan cara ini seorang anak yang dikatakan oleh orang tuanya bahwa dia berbakat, menyenangkan, dan gemuk akan berpikir tentang dirinya seperti apa yang dikatakan orang tuanya tersebut. Charles Horton Cooley (1902) menggambarkan proses ini dengan istilah the looking glass self.
3. Cara ketiga yaitu dikenal dengan perbandingan sosial (social comparison) seperti yang pernah diungkapkan oleh Leon Festinger (1954). Dalam cara ini seseorang membandingkan kemampuannya, sikap-sikapnya, dan keyakinan atau system beliefnya dengan orang lain. Orang akan mengatakan dirinya pandai apabila di dalam kelas ia memiliki nilai tertinggi. Orang akan memandang dirinya paling cantik apabila teman-teman sebayanya berpenampilan jelek. Sebaliknya orang tidak akan berani mengatakan dirinya paling pandai, paling cantik, paling kaya dan sebagainya apabila tidak ada pembandingnya.
Selain ketiga cara di atas, seseorang juga dapat melihat diri dari memory autobigrafinya (Brehm & Kassin, 1996:50). Egocentris Bias
SELF ESTEEM • Self-esteem dapat diartikan sebagai penilaian (evaluasi) kita yang positif atau pun negative terhadap diri kita sendiri. • Harga diri seseorang bisa lebih tinggi ataupun lebih rendah daripada orang lain. Oleh karena penilaian ini berada di sistem kognitif maka penilaian seseorang terhadap diri sendiri sangat tergantung kepada perubahan konsep diri penilai terhadap atribut yang melekat berubah, maka harga diri seseorang juga dapat berubah.
self yang anda inginkan, artinya anda menginginkan atau memiliki harapan agar diri anda seperti apa • karakteristik yang penting orang lain (misalnya orang tuamu) yang disebut juga ideal self-others • karakteristik yang seharusnya anda miliki berkaitan dengan tugas, tanggung jawab dan kewajiban terhadap orang lain (ought self) • karakteristik yang penting bagi orang lain yang anda rasakan harus dimiliki (oughtself-others).
Carilah secarik kertas, lalu tulislah sepuluh sifat yang menggambarkan seperti apa diri anda sebenarnya. Setelah selesai, tulislah juga sepuluh sifat yang menurut anda penting dan harus anda miliki.
SELF AWARENESS • Teori kesadaran diri (self-awareness theory) yang dikemukakan oleh Robert Wicklund dan koleganya menyatakan bahwa perhatian yang terfokus pada diri (self-focused attention) mendorong seseorang untuk memperhatikan diskrepansi diri sehingga memotivasi untuk lari dari kesadaran diri atau mengubah perilakunya (Brehm & Kassin, 1996:58).
Ada dua macam fokus perhatian diri ini : • Self-focusing situation terjadi manakala seseorang tidak melakukan focus diri tetapi lebih pada situasi yang terprediksikan. • Self focusing person individu lebih memperhatikan diri daripada orang lain.
Penelitian Fenigstein dkk (1975) dan Buss (1980) menunjukkan bahwa individu itu memiliki privat self-consciousness dan public self-consciousness. Privat self-consciousness cenderung untuk melakukan introspeksi kedalam pikiran dan perasaan kita sendiri, sedangkan public self-consciousness merupakan kecenderungan untuk memfokuskan pada image atau citra publik.
SELF PRESENTATION • Presentasi diri merupakan proses ketika kita mencoba untuk mengendalikan kesan orang lain tentang diri kita. • Strategi presentasi-diri merupakan usaha-usaha kita untuk membentuk kesan orang lain dalam cara tertentu dalam rangka untuk mendapatkan pengaruh, kekuatan., simpati, dan perhatian.
Tujuan strategi presentasi diri : • Ingratiation : yaitu suatu tindakan yang dilandasi motivasi untuk mencapai sesuatu ( to get along) dan disukai orang lain. • Self-promotion : yaitu suatu istilah yang menggambarkan tindakan-tindakan yang dimotivasi oleh keinginan untuk menjadi tertentu (to get ahead) dan disegani (respected) atas kompetensi kita (Arkin, 1981; Jones & Pittman, 1982).