1 / 31

HADITS AHKAM

HADITS AHKAM. MUHAMMAD JAMHURI. التبكير فى طلب الرزق Berpagi-pagi dalam Mencari Rezeki. عن صخر الغامدي أن النبي  قال: اللهم بارك لامتي في بكورها (رواه الترميذي). Makna Hadits:

luce
Télécharger la présentation

HADITS AHKAM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HADITS AHKAM MUHAMMAD JAMHURI

  2. التبكير فى طلب الرزقBerpagi-pagi dalam Mencari Rezeki عن صخر الغامدي أن النبي  قال: اللهم بارك لامتي في بكورها (رواه الترميذي) Makna Hadits: Dari Shokr al-Ghomidi, bahwa Nabi saw bersabda: “Ya Allah, berkahilah untuk ummat-ku dalam (kepergiannya usaha) di pagi hari” (HR: Tirmidzi) المفردات بارك : بكور: Arti Kata-kata Berkahilah Pagi-pagi benar • Kesimpulan Hadits: • Anjuran untuk berpagi-pagi dalam usaha dan bekerja serta beraktifitas • Beraktifitas sejak pagi hari akan mendatangkan keberkahan • Do’a Nabi saw untuk umatnya berlaku sepanjang masa meskipun sudah wafat

  3. الكسب الحلالUsaha yang Halal عن علي كرم الله وجهه أن النبي  قال: ان الله تعالى يحب أن يرى عبده فى طلب الحلال (رواه الطبراني والديلمي) Makna Hadits: Dari Ali ra, bahwa Nabi saw bersabda, ”Sesungguhnya Allah Ta’ala menyukai melihat hambaNya dalam mencari (rezeki) yang halal” (HR: Tirmidzi) المفردات يرى : طلب: Arti Kata-kata Melihat Mencari • Kesimpulan Hadits: • Kewajiban mencari rezeki yang halal • Allah menyukai dan merestui hamba yang mencari rezeki yang halal

  4. البيع وشروطهJual Beli dan Syaratnya عن جابرأنه سمع النبي  يقول: ان الله حرم بيع الخمر والميتة والخنزير والأصنام Makna Hadits: Dari Jabir ra, bahwa beliau Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mengharamkan menjual khomr, bangkai, babi dan patung” المفردات الخمر : الميتة: الخنزير: الأصنام : Arti Kata-kata Khomr Bangkai Babi Patung • Kesimpulan Hadits: • Larangan jual beli khomr, bangkai, babi dan berhala • Illat (sebab) larangan jual beli tersebut karena najis dan tidak beranfaat • Para ulama berbeda pendapat tentang memanfaatkan dan jual beli barang najis untuk dimanfaatkan dan bukan dikonsumsi

  5. Khutbatul Wada’ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْجُعْفِيُّ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ شَبِيبِ بْنِ غَرْقَدَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْأَحْوَصِ حَدَّثَنَا أَبِي أَنَّهُ شَهِدَ حَجَّةَ الْوَدَاعِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَذَكَّرَ وَوَعَظَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ يَوْمٍ أَحْرَمُ أَيُّ يَوْمٍ أَحْرَمُ أَيُّ يَوْمٍ أَحْرَمُ قَالَ فَقَالَ النَّاسُ يَوْمُ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا أَلَا لَا يَجْنِي جَانٍ إِلَّا عَلَى نَفْسِهِ وَلَا يَجْنِي وَالِدٌ عَلَى وَلَدِهِ وَلَا وَلَدٌ عَلَى وَالِدِهِ أَلَا إِنَّ الْمُسْلِمَ أَخُو الْمُسْلِمِ فَلَيْسَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ إِلَّا مَا أَحَلَّ مِنْ نَفْسِهِ أَلَا وَإِنَّ كُلَّ رِبًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ لَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ غَيْرَ رِبَا الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَإِنَّهُ مَوْضُوعٌ كُلُّهُ أَلَا وَإِنَّ كُلَّ دَمٍ كَانَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ وَأَوَّلُ دَمٍ وُضِعَ مِنْ دِمَاءِ الْجَاهِلِيَّةِ دَمُ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ كَانَ مُسْتَرْضَعًا فِي بَنِي لَيْثٍ فَقَتَلَتْهُ هُذَيْلٌ أَلَا وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّمَا هُنَّ عَوَانٍ عِنْدَكُمْ لَيْسَ تَمْلِكُونَ مِنْهُنَّ شَيْئًا غَيْرَ ذَلِكَ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ فَإِنْ فَعَلْنَ فَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا أَلَا إِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسَائِكُمْ حَقًّا وَلِنِسَائِكُمْ عَلَيْكُمْ حَقًّا فَأَمَّا حَقُّكُمْ عَلَى نِسَائِكُمْ فَلَا يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ مَنْ تَكْرَهُونَ وَلَا يَأْذَنَّ فِي بُيُوتِكُمْ لِمَنْ تَكْرَهُونَ أَلَا وَإِنَّ حَقَّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَنْ تُحْسِنُوا إِلَيْهِنَّ فِي كِسْوَتِهِنَّ وَطَعَامِهِنَّ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رَوَاهُ أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ شَبِيبِ بْنِ غَرْقَدَةَ

  6. Makna Kata- Kata Ibnu Qudamah Menyaksikan/menghadiri paling haram/paling suci hari haji akbar/hariArafah/hari Mina haram bagi kalian Negeri kalian (Makkah) bulanmu ini (Dzulhijjah) Berbuat kejahatan (criminal) halal/boleh terletak dibawah/batal/dilarang pokok harta/modal Riba Abbas bin Abdul Muthollib masih menyusui Berilah wasiat/mintalah wasiat Tahanan setiap perbuatan yang terlalu buruk baik ucapan atau perbuatan/zina Nyata pukulan yang tidak menylitkan/ melukai عَنْ زَائِدَة:َ شَهِد أَحْرَمُ يَوْمُ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ عَلَيْكُمْ حَرَام فِي بَلَدِكُم شَهْرِكُمْ هَذَا يَجْنِي - جَانٍ يَحِلُّ مَوْضُوعٌ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ رِبَا الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ كَانَ مُسْتَرْضَعًا فَاسْتَوْصُوا عَوَانٌ جَمْعُ عَانِيَةٍ ، أَيْ أُسَرَاءُ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ mentaati kalian jangan mencari Jalan jangan memasukkan tempat tidur kalian kalian membenci memberi izin rumah kalian أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا سَبِيلًا فَلَا يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ تَكْرَهُونَ يَأْذَنَّ بُيُوتِكُمْ

  7. Makna Hadits Al-Hasan bin Ali al-Khollal menceritakan kepada kami, Husain bin Ali al-Ju’fi menceritakan kepada kami dari Zaidah, dari Syabib bin Gorqodah bin Amr bin al-Ahwash, Ayahku menؤeritakan, bahwa beliau menyaksikan Haji Wada bersama Rasulullah saw, Beliau membaca hamdalah dan memuji Allah serta mengingatkan dan menasehati, beliau berkata, “Hari apa yang paling haram (suci)? Hari apa yang paling suci? Hari apa yang paling suci?. Orang-orang (sahabat) menjawab, “Hari haji akbar, wahai Rasulullah”. Lalu beliau bersabda, “Maka sesungguhnya darah-darah (nyawa) kalian, harta-harta kalian, dan kehormatan kalian adalah suci (harus dijaga), seperti kesucian hari kalian ini, negeri kalian ini dan di bulan kalian ini. Ketahuilah, tidak boleh ada yang berbuat jahat seorangpun kecuali (dosanya) akan mengenai dirinya sendiri. Tidak boleh juga seorang ayah berbuat jahat kepada anaknya, dan anak kepada ayahnya. Ketahuilah, sesungguhnya seorang muslim adalah saudara muslim lainnya. Tidak halal bagi seorang Muslim kepada muslimnya sesuatu pun kecuali apa yang menyebabkan halal karena perbuatan dirinya. Ketahuilah, bahwa setiap riba di masa Jahiliyah adalah batal (dilarang). Bagi kalian pokok harta kalian, tidak menzhalimi dan tidak tezhalimi. Tidak terkecuali riba al-Abbas bin Abdul Muthollib, karena sesungguhnya itu terlarang seluruhnya. Dan setiap darah (nyawa) (yang terbunuh) di masa Jahiliyah telah batal (terhapus hukum qishosnya). Dan darah (nyawa) pertama yang dihapus dari darah-darah (nyawa) masa Jahiliyah adalah darah (nyawa) al-Harits bin Abdul Muthollib yang saat itu masih bayi menyusui pada Bani Laits, lalu dibunuh oleh Hudzail. Ketahuilah, hendaklah kalian berwasiat kepada wanita dengan yang baik-baik, karena mereka adalah teman tawananmu, kalian tidak memiliki apapun darinya selain itu (berwasiat yang baik), kecuali jika mereka melakukan perbuatan buruk yang nyata, maka pisahkanlah mereka ranjang kalian, lalu pukullah dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka taat kepadamu maka janganlah kalian membuat jalan (untuk memisahkannya). Sesungguhnya, kalian mempunyai hak atas isteri-isterikalian, dan mereka pun mempunyai hak atas kalian. Adapun hak kalian atas mereka, maka mereka (isteri) tidak boleh masuk ke ranjang kalian orang yang kalian tidak sukai, dan mereka tidak mengizinkan orang yang tidak kalian sukai masuk ke rumah kalian. Ketahuilah, bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian harus berbuat ihsan (baik) kepada mereka dalam hal (memberi) pakaian dan makanan kepada mereka Abu Isa berkata, ini adalah hadits hasan Shahh, dan telah diriwayatkan oleh abu al-Ahwash dari Syabib bin Ghorqadah

  8. Kandungan Hadits Hadits ini mengandung: • Hak asasi manusia (HAM) sebagai nilai-nilai universal • Penegakkan Hudud (Hukum pidana dan kriminal) yang sangsinya dijelaskan langsung oleh Allah • Penegakkan hukum perdata (perkawinan, perceraian, hak, kewajiban dan lain-lain) • Penegakkan aturan yang terkait bidang ekonomi • Nilai-nilai persaudaran antara umat Islam. • Penegakkan aturan dan tata mengatur rumah tangga

  9. Kandungan Hadits • Hari yang paling suci adalah hari Haji Akbar, yaitu hari wukufnya jatuh pada hari Jum’at • Tempat yang suci adalah Makkah al-Mukarramah dengan segala keutamaannya • Khutbah Rasulullah saw berisi penghormatan terhadap hak asas manusia, lebih dahulu dibanding deklarasi PBB • Ada lima kebutuhan dasar (asasi) yang dilindungi Islam, yakni memelihara agama, jiwa, akal, harta dan kehormatan • Tidak diperbolehkan menzalimi orang lain, bahkan terhadap anak dan orang tua sendiri. Kesalahan yang dilakukan akan mendapat dosa (ganjaran) atas pelakunya. • Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Harus saling menjaga dan menghormati. Seorang muslim tidak boleh dibunuh atau dihukum kecuali jika membunuh atau mencuri harta saudaranya. • Semua jenis riba adalah haram apapun jenisnya, termasuk riba al-Abbas. Riba diharamkan secara bertahap. Dan hadits ini berisi pengharaman semua jenis riba • Pembunuhan yang terjadi di masa Jahiliyah (sebelum ayat qishos) tidak dituntut qishos (hukum tidak berlaku surut) • Perhatian penuh terhadap wanita, bahwa mereka adalah teman pria. Wanita memiliki perasaan yang dalam, oleh karenanya, harus dengan hati-hati dan baik dalam menanganinya. • Jika wanita (isteri) melakukan perbuatan fahisyah (keburukan) maka dalam meluruskannya harus dengan tahapan: nasehat, memisahkan tempat tidur, memukul dengan pukulan yang mendidik, bermusyawarah dengan keluarga isteri dan suami • وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا (النساء34) وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا إِنْ يُرِيدَا إِصْلَاحًا يُوَفِّقْ اللَّهُ بَيْنَهُمَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا • Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. • Masing-masing isteri dan suami mempunyai hak dan kewajiban. Salah satu kewajiban isteri adalah tidak memperbolehkan orang masuk ke rumah suaminya, terutama orang yang tidak disukai suaminya. Kewajiban suami pada isteria adalah berktata baik dan memberi nafkah kebutuhan

  10. Mudhorobah & Musyarokah • عن زَيْد بن أسلم، عن أبيه أنه قال: «خرج عبد الله، وعُبَيْد الله ابنا عمر ابن الخطاب في جيشٍ إلى العراق، فلمَّا قَفَلا مَرَّا على أبي موسى الأشعريَّ - وهو أميرُ البَصْرَة - فَرَحَّبَ بهما، وسَهَّلَ، ثم قال: لو أَقْدِرُ لكما على أمر أَنْفَعُكُمَا به لَفَعَلْتُ، ثم قال: بلى، ههنا مالٌ من مال الله أُرِيدُ أن أَبْعَثَ به إلى أمير المؤمنين فَأُسْلِفُكُمَاة، فتبتاعان به متاعًا من متاع العِرَاق، ثم تَبِيعَانِهِ بالمدينة. فَتُؤَدِّيَانِ رأسَ المال إلى أمير المؤمنين، فيكون لكما الربحُ. فقال: وَدِدْنَا، ففعل وكتب إلى عمر بن الخطَّاب أن يأْخُذَ منهما المال. فلمَّا قَدِمَا باعا، فَربِحَا. فلما رَفَعَا ذلك إلى عمر ابن الخطَّاب، فقال: أَكُلُّ الجيش أَسْلَفَهُ مثل ما أَسْلَفَكُمَا؟ قالا: لا. فقال عمر بن الخطَّاب، ابنا أمير المؤمنين فأَسْلَفَكُمَا، أدِّيَا المالَ ورِبْحَه. فأمَّا عبد الله فَسَكَتَ، ورَاجَعَهُ عُبَيْد الله. فقال رجلٌ من جُلَسَاء عمر: ياأمير المؤمنين، لو جَعَلْتَهُ قِرَاضًا. فقال عمر: جَعَلْتُهُ قِرَاضًا - أي مُضَارَبةً - فأخذ عمر رأس المال ونِصْفَ رِبْحِهِ، وأخذ عبد الله، وعُبَيْد الله نِصْفَ رِبْحِ المال». • صحيح البخاري

  11. Arti Kata-kataالمردات Beruntung mengadukan setiap Tentara Menyerahkan/menitipkan Menyerahkan/melaksanakan diam mengulangnya Orang-orang yang duduk Mudhorobah Pokok harta/modal setengah فَربِحَا رَفَعَا َكُلُّ الجيش أَسْلَفَهُ أدِّيَا سكت ورَاجَعَهُ جُلَسَاء قِرَاضًا رأس المال ونِصْفَ Pergi Lewat Menyambut datang Mampu Memberi manfaat pd mu Menyerahkan/menitipkan Membeli Barang Menjualnya Menyampai/serahkan Keuntungan Kami sukai Tiba/datang قَفَلا مَرَّا فَرَحَّبَ وسَهَّلَأ َقْدِرُ أَنْفَعُكُمَا فَأُسْلِفُكُمَاة فتبتاعان متاعًا تَبِيعَانِهِ فَتُؤَدِّيَانِ الربحُ وَدِدْنَا قَدِمَا

  12. Dari Zaid bin Aslam, dari ayahnya bahwa dia berkata, “Telah keluar Abdullah dan Ubaidillah keduanya adalah putera Umar bin Khattab, bergabung dengan tentara untuk berangkat ke Irak. Ketika mereka berangkat, mereka melewati Abu Musa Al-Asy’ari –gubernur Basrah-, Lalu beliau menyambut kedatangan mereka. Kemudian berkata, “Seandainya aku menugaskan sesuatu yang dapat memberi manfaat kepada kalian, maka aku akan lakukan”. Mereka menjawab, “Ya silakan,” “Ini adalah harta di antara harta Allah yang ingin saya kirim kepada Amirul Mu’minin dan aku titipkan pada kalian, sehingga kalian dapat membeli barang dari barang Irak dengan harta itu, lalu kalian menjualnya di Madinah. Kemudian kalian serahkan harta pokok (modal)na kepada Amirul Mu’minin, sehingga kalian mendapat keuntungan.” Mereka menjawab, “Kami menyukainya. Lalu Abu Musa menyerahkan dan menulis surat kepada Umar bin Khottob untuk mengambil harta tersebut dari mereka. Tatkala mereka tiba, mereka menjual dan mendapat keuntungan. Dan Tatkala mereka menyampaikan masalah itu kepada Umar bin Khattab, beliau bertanya, “Apakah setiap tentara dititipkan olehnya seperti yang dititipkan kepada kalian?” Mereka menjawab, “Tidak!”. Umar bin Khattab berkata, “kedua anak Umar telah dititipkan, serahkanlah harta itu beserta keuntungannya”. Adapun Abdullah saat itu diam, dan Ubaidillah mengembalikannya. Tiba-tiba salah seorang teman duduk Umar berkata, “Sebaiknya kau jadikan harta itu qirodh (mudhorobah).” Kemudian Umar mengambil harta pokok dan separo keuntungannya, sedang Abdullah dan Ubaidillah mengambil setengah keuntungannya. (HR: Bukhori)

  13. Kandungan Hadits Hadits ini mengandung: • Diperbolehkan mengelola harta Allah asal diperkirakan kuat mendapat keuntungan menurut Abu Musa al-Asy’ari dan dikuatkan oleh Umar bin Khottob • Akad tabarru (wadhi’ah) dapat berubah menjadi akad tijaroh melalui mudhorobah • Yad al-amanah bisa berubah menjadi yad al-dhoman jika ada kemaslahatan • Larangan melakukan risywah dan berusaha menghidari dari perbuatan tersebut

  14. Mudhorobah & Musyarokah • قال أبو يعلى : حدثنا أبو الحكم المنتجع بن مصعب ، ثنا يونس بن أرقم ، ثنا ابن الجارود ، وحبيب بن يسار ، عن ابن عباس ، قال : « كان العباس بن عبد المطلب إذا دفع مالا مضاربة اشترط على صاحبه أن لا يسير برا ، ولا بحرا ، ولا ينزل واديا ، ولا يشتري به ذات كبد (1) رطبة (2) ، فإذا فعل ذلك فهو ضامن ، فرفع شرطه إلى النبي صلى الله عليه وسلم ، فأجازه (3) »

  15. Arti Kata-kataالمردات Menceritakan pada kami Ringkasan dari حدثنا Membayar Harta Mudhorobah Mensyaratkan Berjalan Darat Laut ينزل واديا يشتري ذات كبد رطبة ضامن فرفع فأجاز Turun Lembah membeli Yang memiliki Hati (hewan) basah Bertanggungjawab/menjamin Mengangkat/mengadukan membolehkan حدثنا ثنا دفع مالا مضاربة اشترط يسير برا بحرا Abu Ya’la berkata, menceitakan kepada saya Abul Hakam al-Muntaji’ bin Mush’ab, Yunus bin Arqom menceritakan, Ibnul Jarud dan Habib bin yasarmenceritakan, dari Ibnu Abbas, berkata, “Adalah Abbas bin Abdul Mutholib jika menyerahkan harta mudhorobah beliau mensyaratkan pada temannya agar tidak melewati tanah, laut dan tidak menuruni lembah serta tidak membeli dengan harta itu sesuatu yang memilki hati dan basah (hidup). Jika dia melakukan hal itu maka dia dhomin (penjamin). Lalu diadukan pensyaratan itu kepada Nabi saw, dan beliau memperbolehkan”

  16. Kandungan Hadits Hadits ini mengandung: • Mudhorobah terbagi dua:Mudhorobah Muthlaqoh (bebas) dan Mudhorobah Muqoyyadah (terikat) • Mudhorobah Muqoyyadah (terikat) yang terikat dengan syarat-syarat tertentu, maka syarat itu hukumnya berlaku dan mengikat, kecuali syarat menghalalkan yang haram • Karakter asli Mudhorobah adalah yad al-amanah, yakni mudhorib tidak bertanggung jawab akan kehilangan dan kerusakan harta kecuali karena kelalaian dan kealfaannya. • Karakter Mudhorobah bisa berubah dari yad al-amanah kepada yad al-dhoman (dhomin), yakni pihak mudhorib wajib bertanggung jawab akan kehilangan dan kerusakan harta dalam kondisi apapun (sesuai yang dipersyaratkan)

  17. Kepemilikan Umum عن أبي خداش، عن رجل من أصحاب النبي - صلى الله عليه وسلم - أن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال: "المسلمون شركاء في ثلاثة: في النار، والكلأ، والماء". رواه مسدد، ومحمد بن يحيى بن أبي عمر، وأحمد بن منيع، ورجاله ثقات Dari Abu Khuddasy, dari seorang sahabat Nabi saw, bahwa Nabi saw bersabda, “Orang-orang muslim itu berserikat (memiliki bersama) dalam tiga hal: energi, rumput, dan air” (diriwayatkan oleh Musaddad dan Muhammad bin YAhya bin Abu Umar, dan Ahmad bin Mani’, dan para perawinya dapat dipercaya) Orang berserikat Api (maksudnya energi) Rumput (kekayaan hutan) Air (sumber air) Meriwayatkan Terpercaya Orang laki-laki (perawi) شركاء النار الكلأ الماء روى ثقات رجال

  18. Kandungan Hadits Hadits ini mengandung: • Kekayaan alam (kekayaan negara) diperuntukkan untuk kesejahteraan bersama • Larangan memonopoli kepemilikan sumber-sumber kekayaan alam dan banyak diperlukan untuk hajat kehidupan manusia • Kekayaan dan sumber alam harus menjadi public sector (Sektor milik negara). • Beberapa kekayaan sumber alam yang menjadi milik bersama dan diperuntukkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat adalah: energi (minyak, gas), rumput (kekayaan hutan) dan sumber air.

  19. Suap / Sogok • عن عبد الله بن عمرو قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول لعن الله الراشي والمرتشي Melaknat Orang yang menyuap Orang yang menerima suap لعن الراشي المرتشي Dari Abdullah bin Umar berkata, aku mendengar “Rasulullah saw bersabda, Allah melaknat orang yang menyuap, dan yang menerima suap, (HR: Ibnu Hibban)

  20. Kandungan Hadits • Risywah (suap) hukum asalnya haram, baik yang memberi maupun yang menerima • Akan tetapi hukum risywah atau suap alias uang pelicin dapat dibagi dua masalah: • Jika suatu urusan yang memang tidak layak lulus/lancar, kemudian jika dengan sogok urusan itu dapat dilancarkan, padahal memang tidak layak lolos, maka si pemberi dan si penerima sama-sama berdosa, sebagaimana hadits di atas. • Jika suatu urusan yang sebenarnya layak lolos/lulus/lancar, kemudian dipersulit oleh pejabat yang terkait, dan hanya bisa lolos/lulus/lancar dengan risywah (asumsi cara lain tidak mungkin bisa), maka si pemberi risywah tidak berdosa karena dia sedang mengambil haknya yang memang layaknya urusan itu lulus dan memenuhi syarat. Sedangkan bagi si penerima risywah, tetap hukumnya haram dan berdosa. • Hal ini berdasarkan hadits mengenai orang-orang yang terus mendesak meminta sedekah kepada Nabi saw, lalu beliau memberi mereka padahal mereka tidak berhak. Rasulullah saw. Beliau bersabda:“Sesungguhnya salah seorang dari kamu keluar dari tempatku dengan membawa sedekah yang disembunyikannya di bawah ketiaknya, padahal apa yang dibawanya itu adalah neraka baginya”. Umar bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana engkau memberinya sedangkan engkau tahu bahwa itu adalah neraka baginya?” Beliau menjawab, “Apa yang harus aku lakukan? Mereka terus menerus meminta kepadaku, sedangkan Allah melarangku berlaku bakhil” (HR: Ahmad dari Abu Ya’la)

  21. الاجارة al-Ijaroh • حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ عَطِيَّةَ السَّلَمِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطُوا الْأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ MAKNA HADITS Rasulullah saw bersabda: “Berikanlah pekerja akan upahnya sebelum kering keringatnya” (HR: Bukhori) Berikanlah Org sewaan/pekerja Upah/gaji/pahala kering keringatnya اعطوا الأجير أجر يجف عرقه • KANDUNGAN HADITS • Perintah menyegerakan pembayaran upah kepada pekerja/buruh • Perintah menjaga hak-hak buruh • Konsep perburuhan dalam Islam sangat lengkap • Perintah menjaga hubungan harmonis dengan pekerja, karena mereka adalah faktor produksi

  22. Syarat sahnya al-Ijaroh • Mengetahui manfaat yang menjadi objek akad, sehingga tidak timbul kontroversi • Objek akad dapat direalisasi • Barang dan manfaat objek akad dapat diserahterimakan • Manfaat objek akad adalah manfaat yang diperbolehkan

  23. Al-Ijaraoh Terhadap Ibadah • Pendapat pertama: Tidak diperbolehkan mengamil upah dari pekerjaan ibadah, seperti puasa, haji, membaca al-qur’an, azan. Sesuai hadits Nabi saw: اقرؤوا القران ولا تأكلوا منه (Bacalah al-Quran dan jangan memakan –upah- darinya) dan وان اتخذت مؤذنا فلا تأخذ على الاذان أجرا(Jika engkau diangkat sebagai muazin maka jangan kau ambil upah dari adzan) • Pendapat Kedua; Diperbolehkan mengambil upah dari pengajaran al-Qur’an, ilmu agama, haji, adzan. Sesuai dengan hadits Nabi saw riwayat Bukhori, dari Ibnu Abbas ra, “Bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi saw melewati air yang terdapat orang yang digigit hewan, lalu seseorang pemilik air menawarkan mereka dan berkata, “Adakah di antara kalian sebagai peruqyah?” Maka seorang dari mereka membaca al-fatihah di atas kambing lalu mereka tidak menyukainya. Mereka berkata, “Kita mengambil upah dari bacaan kitabullah.” Hingga mereka tiba di Madinah dan bertanya, “Ya Rasulullah, dia telah mengambil upah dari kitabullah, Rasulullah saw bersabda, “Sesunguhnya sesuatu yang paling berhak kalian ambil upahnya adalah kitabullah.”

  24. الهبة و الهدية Hibah dan Hadiah • عن أبي هريرة  عن النبي  قال لو دعيت الى كراع أو ذراع لأحببت ولو أهدي الي ذراع أو كراع لقبلت (رواه البخاري) MAKNA HADITS Rasulullah saw bersabda: “Jika diundang kepadaku dengan hidangan ceker atau kaki maka aku sukai, jika aku diberi kaki atau ceker maka aku akan terima” (HR: Bukhori) Aku diundang Bagian bawah matakaki Hasta (jari s/d siku) Aku sukai Aku terima دعيت كراع ذراع أحببت قبلت • KANDUNGAN HADITS • Anjuran memenuhi undangan makan bersama meskipun sederhana • Anjuran menerima hadiah meskipun sangat sederhana

  25. وعن خالد بن عدي: أن النبي  قال: من جاءه من أخيه معروف من غير اشراف ولا مسألة فليقبله ولا يرده فانما هو رزق ساقه الله اليه (رواه أحمد) MAKNA HADITS Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa didatangi saudaranya dengan membawa kebaikan (hadiah) tanpa karena kedudukan dan permohonan, maka hendaknya terimalah dan jangan menolaknya, karena itu rezeki yang didatangkan Allah padanya (HR: Ahmad) datang kebaikan/hadiah Kemuliaan/kedudukan Masalah/permohonan Menolak Menggiring/mengantar جاء معروف اشراف مسألة يرد ساق • KANDUNGAN HADITS • Anjuran menerima hadiah tanpa pamrih • Larangan menerima hadiah karena kedudukan dan agar masalaha/sengketa dimenangkan tanpa hak • Hadian yang diberikan orang lain adalah rezeki dari Allah

  26. Perbedaan Hadiah dan Hibah • Kata “Hibah” adalah kata umum untuk makna pemberian. Jadi semua pemberian disebut hibah • Ibra’ الابراء (pelunasan) adalah pemberian sesuatu piutang dari orang yang berhutang • Sedekah الصدقة adalah pemberian yang dikhususkan untuk mendapat pahala akhirat • Hadiah adalah pemberian sukarela karena dia pernah mendapat pemberian dari orang yang diberinya • Wasiat adalah pemberian kepada orang yang hidup dari orang yang akan wafat

  27. Wakaf الوقف • عن أبي هريرة  أن النبي  قال: اذا مات ابن آدم انقطع عمله الا من ثلاث: صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له (رواه الجماعة الا البخاري وابن ماجه) MAKNA HADITS Rasulullah saw bersabda: “Jika mati anak Adam, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR: Ahmad) terputus bermanfaat mendoakan انقطع ينتفع يدعو • KANDUNGAN HADITS • Pahala amal manusia terputus setelah wafat kecuali tiga hal tersebut • Anjuran untuk bekerja mencari rezeki sehingga dapat bersedekah, mencari ilmu dan menyipkan generasi terbaik (soleh) • Keutamaan sedekah jariyah

  28. عن ابن عمر : أن عمر أصاب أرضا من أرض خيبر, فقال: يا رسول الله  أصبت أرضا بخيبر لم أصب مالا قط أنفس عندي منه فما تأمرني؟ فقال ان شئت حبست أصلها وتصدقت بها, فتصدق بها عمر على ان لا تباع ولا توهب ولا تورث فى الفقراء و ذوى القربى والرقاب والضيف وابن السبيل, لا جناح على من وليها أن يأكل منها بالمعروف ويطعم غبر متمول (أخرجه البخاري) Mendapat/mengena Sama sekali Lebih berharga Engkau perintahkanku Menahan/menjadikan wakaf Dijual dihibahkan diwariskan Fakir Kerabat keluarga budak Tidak mengapa Wali/penanggungjawab Menjadikan hal milik أصاب قط انفس تأمرني حبست تباع توهب تورث فقراء ذوي القربى الرقاب لا جناح ولي متمول MAKNA HADITS Dari Ibnu Umar , bahwa Umar mendapat tanah dari tanah Khaibar. Lalu beliau bertanya, “Ya Rasulullah saw, aku telah mendapat anah Khaibar yang tidak pernah aku dapatkan yang lebih berharga sama sekali kecuali tanah itu. Apa yang kau perintahkan padaku? Rasulullah saw menjawab, “Jika engkau mau maka tahanlah (jadikan wakaf) asal tanahnya dan bersedakahlah darinya. Lalu Umar bersedekah dengan syarat tidak boleh dijual, dihibahkan atau diwariskan. (dan manfaatnya) untuk fuqoro, kerabat keluarga, hamba sahaya, tamu dan ibnu sabil. Tidak mengapa bagi orang yang bertanggungjawabnya untuk makan secara wajar dan memakan tanpa menjadikannya hak miliknya (HR: Ahmad)

  29. KANDUNGAN HADITS • Disyariatkan wakaf, yakni menahan harta demi kemaslahatan orang lain untuk mendekatkan diri kepada Allah • Wakaf termasuk amal jariyah yang pahalanya terus mengalir • Harta yang telah diwakafkan tidak boleh dijual, diwariskan atau dihibahkan kepada orang lain. • Peruntukan wakaf tergantung kepada apa yang diniatkannya. Ada wakaf umum dan wakaf khusus • Nazir (pengelola) wakaf diperbolehkan memakan/menggunakan wakaf dengan ma’ruf (cara baik dan sekedarnya) dan tidak diperbolehkan berlebih-lebihan • Nazir (pengelola) wakaf tidak boleh merubah hara wakaf menjadi hak miliknya

  30. Wakaf Harta Milik bersama dan Harta non fix asset وقف المشاع والمنقول • عن ابن عمر : قال عمر للنبي  ان المائة السهم التي لي بخيبر لم أصب مالا قط أعجب الي منها قد أردت أن أتصدق بها. فقال النبي  : احبس أصلها وسبل ثمرتها (رواه النسائي وابن ماجه) MAKNA HADITS Dari Ibnu Umar, Umar berkata kepada Nabi saw: sesungguhnya 100 saham (bagian) yang aku punya di Khaibar tidak pernah aku dapatkan sama sekali yang lebih aku kagumi daripadanya, akan aku sedekahkan. Rasulullah saw bersabda; Tahanlah (wakafkanlah) tanahnya dan sedekahkanlah buahnya” (HR Nasai dan Ibnu Majah 100 Saham/bagian Sabil-kan/sedekah المائة السهم سبل • KANDUNGAN HADITS • Diperbolehkan mewakafkan harta milik bersama, padhal dalam jual beli harus minta izin kepada syariknya

  31. عن أبي هررة  قال قال رسول الله : من احتبس فرسا في سبيل الله ايمانا و احتسابا فان شبعه وروثه وبوله في ميزانه يوم القيامة حسنات (رواه احمد والبخاري) MAKNA HADITS Dari Abu Hurairah ra, berkata. Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa mewakafkan kuda di jalan Allah karena iman dan ikhlas, maka kenyangnya kuda itu, kotoran dan kencingnya menjadi kebaikan dalam timbangan amalnya di hari qiamat” (HR: ahmad & Bukhori Ikhlas/harap pahla kenyang Kotoran Kencing/air seni timbangan احتسابا شبع روث بول ميزان • KANDUNGAN HADITS • Diperbolehkan mewakafkan harta milik asset tidak tetap. • Anjuran mewakaflkan harta di jalan Allah

More Related