280 likes | 1.23k Vues
Teori-Teori Etika. Code of Conduct Fella Distiara 8335116619 M. Izzan Mursyidan 8335116620. Teori adalah pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan ( Suriasumantri , 2000).
E N D
Teori-TeoriEtika Code of Conduct FellaDistiara 8335116619 M. IzzanMursyidan 8335116620
Teoriadalahpengetahuanilmiah yang mencakuppenjelasanmengenaisuatufaktortertentudarisebuahdisiplinkeilmuan(Suriasumantri, 2000). • Dalametikamasihdijumpaibanyakteori yang mencobauntukmenjelaskansuatutindakan, sifat, atauobjekperilaku yang samadarisudutpandangatauperspektif yang berlainan. • Berbagaiteorietikamunculkarenaadanyaperbedaanperspektifdanpenafsirantentangapa yang menjaditujuanakhirhidupumatmanusia. • Sifatteoridalamilmuetikamasihlebihbanyakuntukmenjelaskansesuatu, belumsampaipadatahapuntukmeramalka, apalagiuntukmengontrolsuatutindakanatauperilaku.
TeoriEtikaTeonom • Peschke S.V.D (2003) mengungkapkanketerbatasanakanteori-teori yang telahada, dimanamerekatidakmengakuiadanyakekuatantakterbatasyaitukekuatanTuhan yang adadibelakangsemuahakikatkeberadaanalamsemestaini. Olehkarenaitumerekakelirumenafsirkantujuanhidupmanusiabukanhanyauntukmemperolehkebahagiaan yang bersifatduniawisaja. • Teorietikaotonommerupakansalahsatuteori yang dilandasiolehfilsafat Kristen. Teoriinimengatakanbahwakarakter moral manusiaditentukansecarahakikiolehkesesuaianhubungannyadengankehendak Allah.
Adaempatpersamaan fundamental filsafatetikasemua agama, yaitu: • Semua agama mengakuibahwaumatmanusiamemilikitujuantertinggiselaintujuanhidupdidunia. Semuamengakuiadanyaeksistensinonduniawi yang menjaditujuanakhirumatmanusia. • Semua agama mengakuiadanyaTuhandansemua agama mengakuiadanyakekuatantakterbatas yang mengaturalamsemestaini. • Etikabukansajadiperlukanuntukmengaturperilakuhidupmanusiadidunia, tetapijugasebagisalahsatusyaratmutlakuntukmencapaitujuanakhirumatmanusia. • Semua agama memilikiajaran moral yang bersumberdarikitabsucimasing-masing.
Egoisme • Rachels (2004) memperkenalkanduakonsep yang berhubungandenganegoismeyaituegoismepsikologisdanegoismeetis. • Egoismepsikologisadalahsuatuteori yang menjelaskanbahwasemuatindakanmanusiadimotivasiolehkepentinganberkutatdiri(selfish). • Egoismeetisadalahtindakan yang dilandasiolehkepentingandirisendiri (self-interest). Perbedaanegoismepsikologisdenganegoismeetisadalahpadaakibatnyaterhadaporang lain.
Pokok-pokokpandanganegoismeetis • Egoismeetistidakmangatakanbahwaorangharusmembelakepentingansendirimaupunkepentinganorang lain. • Egoismeetishanyaberkeyakinanbahwasatu-satunyatugasadalahmembelakepentingandiri. • MenurutpahamEgoismeetis, tindakanmenolongorang lain dianggapsebagaitindakanuntukmenolongdirisendirikarenamungkinsajakepentinganorang lain tersebutbertautandengankepentingandirisehinggadalammenolongorang lain sebenarnyajugadalamrangkamemenuhikepentingandiri. • IntidaripahamEgoismeetisadalahbahwajikaadatindakan yang menguntungkanorang lain, makakeuntunganbagiorang lain inibukanlahalasan yang membuattindakanitubenar, yang membuattindakanitubenaradalahkenyataanbahwatindakanitumenguntungkandirisendiri.
Teleologi: Utilitarianisme dan Konsekuensialisme –Analisis Dampak • Teleologi berasal dari kata Yunani telos, yang berarti akhir, konsekuensi, hasil; sehingga, teori-teori teleologi yang mempelajari etika perilaku dalam hal akibat atau konsekuensi dari keputusan etis. Teleologi cocok untuk banyak pelaku bisnis yang berorientasi hasil karena berfokus pada dampak dari pengambilan keputusan. • Etikalitas dari pembuat keputusan dan keputusan tersebut telah ditetapkan berdasarkan nilai komparatif non-etika dari suatu tindakan atau konsekuensi. Jika keputusan mendatangkan hasil positif, maka keputusan dikatakan benar secara etikadanbegitu pula sebaliknya.
Utilitarianisme • Bentham dan J.S. Mill • “Kredo yang diterima seperti landasan moral, utilitas, atau Prinsip Kebahagiaan Terbesar (greatest Happines Principle), menyatakan bahwa tindakan merupakan hal yang benar sesuai proporsinya jika cenderung untuk meningkatkan kebahagiaan, salah jika tindakan tersebut cenderung menghasilkan kebalikan dari kebahagiaan.” • Aspek kunci utilitarianismediantaranya: • Etikalitas dinilai berdasarkan konsekuensi non-etika. • Keputusan etis harus berorientasi pada peningkatan kebahagiaan dan/atau mengurangi rasa sakit, di mana kebahagiaan dan rasa sakit berhubungan dengan seluruh masyarakat dan bukan hanya untuk kebahagiaan atau rasa sakit pribadi pembuat keputusan. • Para pengambil keputusan etis harus tidak memihak dan tidak memberi beban ekstra terhadap perasaan pribadi ketika menghitung keseluruhan kemungkinan bersih konsekuensi dari sebuah keputusan.
Undang- Undang dan Peraturan Utilitarianisme • Undang-UndangUtilitarianismemenganggap sebuah tindakan baik atau benar secara etika jika tindakan tersebut mungkin menghasilkan keseimbangan kebaikan yang lebih besar atas kejahatandan menghindari aturan yang mungkin akan menghasilkan sebaliknya. • Peraturan Utilitarianismemengakui bahwa pengambilan keputusan oleh manusia sering dipandu oleh aturan-aturanyang cenderung menghasilkanlebihbesarkesenangan daripadarasa sakit untuk sejumlah besar orang yang mungkin akan terpengaruh oleh tindakan.
Sarana dan Tujuan Akhir • Bagi para utilitarian, tujuan akhir tidak pernah membenarkan sarana. Sebaliknya, agen moral harus mempertimbangkan konsekuensi sebuah keputusan dalam menciptakan kebahagiaan atau dalam hal peraturan bahwa jika diikuti mungkin akan menghasilkan kebahagiaan yang paling banyak untuk semua. • Utilitarianisme menggunakan standar yang sederhanayaitusasaran etika perilaku adalah untuk mempromosikan kebahagiaan. Hal ini juga melihat ke depan; berkonsentrasi pada kebahagiaan masa depan mereka yang akan terpengaruh oleh keputusan. • Teori ini sangat luas, tidak mementingkan diri sendiri, danalternatif etika yang terbaik adalah yang memberikan kesenangan terbesar bagi semua pihak.
Kelemahan dalam Utilitarianisme • Utilitarianisme mengandaikan bahwa hal-hal seperti kebahagiaan, utilitas, kesenangan, sakit, dan penderitaan bisa diukur. • Distribusi dan intensitas dari kebahagiaan. • Ruang lingkup. • Mengabaikan motivasi dan berfokus hanya pada konsekuensi
Etika Deontologi – Motivasi untuk Perilaku • Deontologi berasal dari kata Yunani deon yang artinya tugas atau kewajiban. • Deontologi berkaitan dengan tugas etika dan tanggung jawab seseorangdanmengevaluasi etikalitas perilaku berdasarkan motivasi pembuat keputusan. • Immanuel Kant (1724-1804) memberikan martikulasi yang jelas dari teori ini dalam risalahnya Groundwork of the Metaphysics of Moral. Bagi Kant, satu-satunya baik yang tanpa pengecualian hanyalah iktikad baik, iktikad untuk mengikuti alasan apa yang menentukan tanpa memedulikan konsekuensiinya pada diri sendiri.
Imperatif Kategoris (Categorical Imperative) • Hukum memerlukan suatu kewajiban dan ini berarti bahwa hukum etika memerlukan suatu kewajiban etika. • Suatu tindakan benar secara etika jika dan hanya jika pepatah tersebut dapat diuniversalkan secara konsisten. Imperatif Praktis • Hukum memiliki aplikasi universal dan hukum moral berlaku untuk semua orang tanpa membedakan. Hal ini berarti bahwa setiap orang harus diberlakukan sama di bawah hukum moral
Kelemahan dalam Deontologi • Imperatif kategoris tidak memberikan panduan yang jelas untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah jika dua atau lebih hukum moral mengalami konflik dan hany a satu yang dapat diikuti. • Imperatif kategoris menetapkan standar yang sangat tinggi. • Konsekuensi menjadi tidak relevan.
Keadilan dan Kewajaran – Memeriksa Saldo • Filsuf Inggris David Hume (1711-1776) berpendapat bahwa kebutuhan akan keadilan terjadi karena dua alasan: orang tidak selalu bermanfaat dan terdapat sumber daya yang langka. • Keadilan prosedural berfokus pada bagaimana keadilan diberikan. Aspek utama dari sistem hukum yang adil adalah bahwa prosedurnya adil dan transparan.
Keadilan Distributif • Kriteriautamauntukmenentukandistribusi yang adilyaitu: • Kebutuhan • Kesetaraanaritmatika • Prestasi
KeadilansebagaiKewajaran • John Rawls(1921-2002)mengembangkanteorikeadilansebagaikesetaraan, The Theory of Justice, iamenyajikansebuah argument didasarkanpadaposisiklasikkepentinganpribadidankemandirian. • Rawlsberpendapatbahwapadakeadaanawalhipotesisorangakanmenyetujuiduaprinsip, yaitubahwaharusadakesetaraandalampengalihanhak-hakdasardankewajibansertabahwakesetaraansosialdanekonomiharusbermanfaatbagianggotamasyarakattermiskin (Prinsipperbedaan – Difference Principle) danbahwaakseskeketidaksetaraaniniharusterbukaunutksemuaorang (fair equality of opportunity).
EtikaKebajikan • Kebajikanadalahkarakterdarijiwa yang ditunjukkanhanyadalamtindakansukarela, yaitu, dalamtindakan-tindakan yang dipilihsecarabebassetelahmusyawarah. • Aristotelesberpendapatbahwakebajikanadalahgolden mean, yaitujalandiantaraposisiekstrem yang akanbervariasibergantungpadakeadaan. • Etikamoralitasberfokuspadakarakter moral daripembuatkeputusandaripadakonsekuensitindakan (utilitarianisme) ataumotivasidaripembuatkeputusan (dentologi).
KelemahanEtikaKebajikan • Adaduamasalah yang berkaitandenganetikakebajikan. Apasajakebajikan yang harusdimilikiolehpelakubisnis, danbagaimanakebajikanditunjukkandalamtempatkerja? • Tidakdapatmenyusundaftarpanjangdarikebajikan. • Kebajikanmungkinhanyaterjadipadasatuwaktutertentu.
ImajinasiMoral Para manajerharusmenggunakanimajinasi moral merekauntukmenentukanalternative etika yang sama-samamenguntungkan. Artinya, keputusanharuslahberdampakbaikuntukindividu, baikbagiperusahaanmaupunbagimasyarakat.
ContohKasus • Pos Indonesia Enggan Kerjasama dengan Banyak Bank Dalam kerjasama dengan pihak perbankan, PT Pos Indonesia memilih tidak ingin bekerjasama dengan banyak bank. Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan mengatakan, untuk channeling, perseroan mengaku perseroan lebih senang bekerjasama secara optimal dengan satu bank saja. Budi menjelaskan dalam kerjasama dengan perbankan, perseroan mempertimbangkan target pasar yang disasar kedua belah pihak. Ini agar kedua belah pihak dapat bersama-sama mengembangkan segmen pasar tersebut. "Kami kerjasama dengan bank itu lebih ke market yang mau disasar. Market PT Pos hanya C dan D ke bawah. A dan B tidak, sehingga kita hanya bekerjasama dengan satu bank yang segmennya hampir sama dengan kita," kata Budi di Jakarta, Kamis (20/2/2014). Lebih lanjut Budi menjelaskan, Pos Indonesia tak mau bekerjasama dengan banyak bank. Dengan bekerjasama hanya dengan satu bank, pekerjaan dan pelayanan dapat lebih efektif dan optimal. "Tidak mau kerjasama dengan banyak bank. Toh market-nya juga sama Lebih baik satu tapi maksimal. Kalau kebanyakan nanti takut kanibalisme. Dengan satu bank, kita bisa sama-sama mengembangkan market dan apa yang bisa dioptimalkan layanan nasabah," jelasnya. Budi mengungkapkan, channeling merupakan salah satu pos perseroan dalam sektor jasa keuangan. Selain itu, layanan jasa keuangan Pos Indonesia meliputi Pos Pay yang melayani pembayaran tagihan seperti listrik, air, kredit pembiayaan dan sejenis, transfer uang dan remitansi, dan distribusi keuangan seperti misalnya dana pensiun. "Untuk bank channeling kami kerjasama dengan BTN. Salah satunya untuk menyalurkan kredit dan produk tabungan," jelas Budi. • http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/20/1521581/Pos.Indonesia.Enggan.Kerjasama.dengan.Banyak.Bank (diakses hari Rabu, 26 Februari 2014)
PERTANYAAN • Asni: apakah seorang ateis tidak eksis dalam teori teonom? Bisakah menjelaskan secara konkret hal-hal yg berkaitan dengan etika? • Netty: sebenarnya teori tsb ada di bagian yg mana dalam proses pengambilan keputusan? Bagaimana menggunakan teori tsb untuk menentukan keputusan terbaik?