1 / 13

PRODI - S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

AKUNTANSI SYARIAH. PRODI - S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA. TEORI AKUNTANSI SYARIAH. Beberapa Dimensi Akuntansi Menurut Alquran,Ilahiyah,Sejarah Islam, dan Kini IMEJ AKUNTANSI

mab
Télécharger la présentation

PRODI - S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AKUNTANSI SYARIAH PRODI - S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa

  2. TEORI AKUNTANSI SYARIAH

  3. Beberapa Dimensi Akuntansi Menurut Alquran,Ilahiyah,Sejarah Islam, dan Kini IMEJ AKUNTANSI Pengertian akuntansi konvensional menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No.4 (Belkaoui,1985): “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternatif.” Sifat-sifat akuntansi: • Akuntansi sebagai suatu ideologi • Akuntansi sebagai suatu bahasa • Akuntansi sebagai suatu catatan historis • Akuntansi sebagai suatu realitas ekonomi saat ini • Akuntansi sebagai suatu sistem informasi • Akuntansi sebagai suatu komoditi • Akuntansi dianggap sebagai suatu pertanggungjawaban • Akuntansi adalah “technology” (Bambang Sudibyyo)

  4. AKUNTANSI (KAPITALIS) DALAM AL QUR’AN Surat Al-Baqarah (sapi) ayat 282 : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermualmalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah ia orang yang berhutang itu mengimlakkan apa yang ditulisnya itu, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akal atau lemah keadaannya atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah wakilnya mengmlakkan dengan jujur dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang laki-laki diantara kamu. Jika tidak ada dua orang laki-laki maka bolehlah seorang laki-laki dan dua orang perempuan dari saksi yang kamu ridhoi, supaya jika seorang lupa seorang lagi mengingatnya”.

  5. Tekanan Islam dalam kewajiban melakukan pencatatan: Menjadi bukti dilakukannya transaksi (muamalah) yang menjadi dasar nantinya dalam menyelesaikan persoalan selanjutnya. Menjaga agar tidak terjadi manipulasi atau penipuan, baik dalam transaksi maupun dari transaksi itu (laba) Berlaku adil dan jujur: Surat Al-Hadiid ayat 24 Surat Annisa’ ayat 135 Surat Almaidah ayat 8 Surat Asy Syuraa’ ayat 182-183 Surat Annisa’ ayat 29 Ayat lain yang relevan dengan Akuntansi, membahas: Menunaikan Amanah Jangan memakan harta secara bathil dan mencintai secara berlebihan Konsep Pembelanjaan (Spending) Kewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan Konsep harta dalam Al qur’an

  6. Beberapa kewajiban atau praktek dalam kehidupan umat Islam yang memerlukan ilmu akuntansi : Akuntansi Zakat Akuntansi Pemerintahan (Baitul Mal) Akuntansi Warisan Akuntansi Amal Akuntansi Efisiensi Akuntansi Pertanggungjawaban atau Amanah Akuntansi Kesaksian Akuntansi Syarikat (Partnership)

  7. AKUNTANSI ILAHIYAH Allah adalah Maha Akuntan, karena dia Maha Cepat (Hasib) perhitungannya, mencatat semua kejadian, dari yang besar sampai yang kecil. “Allah sangat cepat perhitungannya” (Al Baqarah ayat 202) “Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas tiap tiap sesuatu.” (Annisa’ : 86) AKUNTANSI AMAL Akuntan Allah: Malaikat Rakib menghasilkan buku atau neraca “sijjin” (Laporan Amal Baik) Malaikat Atid menghasilkan buku atau neraca “Illyin” (Laporan Amal Buruk)

  8. AKUNTANSI DALAM SEJARAH ISLAM MUHASIB Akuntansi dalam bahasa Arab disebut “Muhasabah” yang artinya akuntansi, akar katanya H.S.B. yaitu : Selesaikan tanggungjawab Agar netral, independen tidak memihak, objektif. Menjaga atau mencoba mendapatka, atau Mengharapkan pahala di akhirat, dengan menambahnya dalam kita seseorang oleh Tuhan Menjadi perhatian Mempertanggungjawabkannya Bisa juga dikaitkan dengan pencatatan perbuatan seseorang secara terus menerus sampai pada pengadilan akhirat melalui mizan (neraca) Yahsaba berarti menghitung, mengukur. To compute to measure

  9. MUHTASIB Adalah orang yang bertanggungjawab atas lembaga Al Hisba, tugasnya: Memastikan masyarakat mendapatkan hak atas timbangan yang benar. Mencek kemungkinan adanya kecurangan bisnis dalam berbagai bentuk termasuk memberikan informasi yang salah. Memeriksa kontrak perjanjian yang tidak benar, praktek judi, riba. Menjaga terlaksananya pasar bebas termasuk melindungi konsumen dari kerugian yang timbul akibat ketidaktahuan pasar. Mencegah barang tidak ditimbun untuk mendapatkan keuntungan Kewajiban muhtasib: Pelaksanaan hak Allah termasuk kegiatan ibadah: semua jenis shalat, pemeliharaan masjid Pelaksanaan hak-hak masyarakat: perilaku di pasar, kebenaran timbangan, kejujuran bisnis Pelaksanaan yang berkaitan dengan keduanya: menjaga kebersihan jalan, lampu jalan, bangunan yang menggangu masyarakat dan sebagainya.

  10. EKSISTENSI AKUNTANSI ISLAM MENURUT PARA PAKAR Vernon Kam(1990) dalam bukunya Accounting Theory, menyatakan: “Menurut sejarahnya, kita mengetahui bahwa sistem pembukuan double entry muncul di Italia pada abad ke-13. Itulah catatan yang paling tua yang kita miliki mengenai sistem akuntansi “double entry” sejak lahir abad ke-13 itu, namun adalah mungkin sistem double entry sudah ada sebelumnya”. Hal ini didukung oleh : Muhammad Khir DR. Ali Shawki Ismail Shaehata Hendriksen Kitab Suci Al-Qur’an Robert Arnold Russel W. Montgemory Watt Zakat dan Baitul Maal Profesi Akuntan Publik Selaku Saksi Akuntansi Islam: State of the Art

  11. Aramaic Syriac Parsi Babylon Sanskrit Yunani Koptik TERJEMAHAN Wilayah Barat Orang Islam di Wilayah Timur 1. 750 – 900 Zaman Keemasan Orang Islam 900 – 1100 Tahap Kebekuan dan Kejatuhan Orang Islam Terjemahan ke Bahasa Latin Zaman Pertengahan Renaisance 1100 – 1300 Kemunculan Universitas Zaman Keemasan Renaisance 1300 - 1500

  12. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI ISLAM Untuk merumuskan teori, prinsip akuntansi Islam maka langkah yang harus diikuti adalah : Memahami teori akuntansi Kapitalis Memahami beberapa pendapat normatif dari para ahli atau lembaga tentang teori akuntansi Islam Menguasai syariah, konsep, filosofi dan prinsip prinsip kehidupan Islam Rekontruksi teori akuntansi kapitalis menjadi teori akuntansi Islam dengan cara : Memakai konsep atau teori yang tidak bertentangan dengan syariah Islam Membuang, menolak dan menghilangkan konsep atau norma yang bertentangan dengan norma Islam Menganalisa dan meredifinisikan konsep-konsep yang dikategorikan masih kabur antara teori akuntansi kapitalis atau teori akuntansi Islam Merumuskan konsep baru yang di”insert” ke dalam teori Akuntansi Islam jika belum ada Menguji konsep akuntansi Islam hasil rekonstruksi dengan cara: diskusi, seminar, konferensi, symposium, public Hearing, delphi system menggunakan tenaga-tenaga ahli dibidangnya untuk mengomentari Menguji Teori Akuntansi Syariah itu melalui Empirical Research

  13. a

More Related