1 / 19

Ceno HA A. Jauhari A. Sunarma

PENGELOLAAN INDUK PATIN. Ceno HA A. Jauhari A. Sunarma. BBPBAT Sukabumi Jl. Selabintana 37 SUKABUMI 43114 Telp 0266 225211 Fac 0266 221762. PENGELOLAAN INDUK. Upaya pemeliharaan calon induk ataupun induk yang baik sehingga kualitas dan kuantitas benih yang dihasilkan dapat terjamin.

macon
Télécharger la présentation

Ceno HA A. Jauhari A. Sunarma

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGELOLAAN INDUK PATIN Ceno HA A. Jauhari A. Sunarma BBPBAT Sukabumi Jl. Selabintana 37 SUKABUMI 43114 Telp 0266 225211 Fac 0266 221762

  2. PENGELOLAAN INDUK • Upaya pemeliharaan calon induk ataupun induk yang baik sehingga kualitas dan kuantitas benih yang dihasilkan dapat terjamin. • Pengelolaan yang tidak baik  a. Menurunkan sifat genetik & kesehatan, b. Benih yang dihasilkan menjadi tidak baik. • Tujuan : untuk mendapatkan induk yang matang gonad dan siap untuk dikembang biakan (dipijahkan). • Kunci awal KEBERHASILAN USAHA PEMBENIHAN.

  3. PENURUNAN KUALITAS BENIH • Sistem pengelolaan • Penggunaan induk terlalu sedikit  variasi genetiknya menurun. • Hilangnya gen-gen pengontrol pertumbuhan, ketahanan terhadap penyakit, atau kelangsungan hidup

  4. PENURUNAN KUALITAS BENIH • Penurunan sifat genetik benih dapat dipengaruhi oleh kualitas induk sebagai akibat kesalahan dalam pengelolaan induk. • Penyediaan induk hasil sendiri dapat mengarah pada terjadinya silang dalam, yaitu perkawinan sekerabat. • Silang dalam  munculnya alel resesif yang membahayakan : menurunnya daya tahan tubuh, rendahnya kelangsungan hidup, pertumbuhan, produksi telur dan meningkatnya jumlah ikan yang abnormal.

  5. PENGELOLAAN INDUK • PENGADAAN / KOLEKSI INDUK • PEMELIHARAAN & PRODUKSI INDUK • SELEKSI & JUMLAH INDUK • DISTRIBUSI & TRANSPORTASI • PENGELOLAAN DI UNIT PEMBENIHAN

  6. PENGELOLAAN INDUK • PENGADAAN / KOLEKSI INDUK • Dari seleksi hasil budidaya sendiri (Produksi calon induk)  SNI:01-6483.3-2000 (Produksi Induk Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) Kelas Induk Pokok (Parent Stock) • Alam • Pusat induk  BELI, SEWA / PINJAM

  7. PEMELIHARAAN INDUK • Persyaratan Lokasi Pemeliharaan • Kolam : • Kawasan perkolaman : bebas banjir dan bebas dari pencemaran • Tanah dasar : tanah yang stabil, memiliki tekstur 50-60 % lempung, lebih kecil dari 20 % pasir dan sisanya serbuk bahan organik • Keasaman tanah (pH) tanah : lebih dari 5,5 • Sumber air : air mencukupi kebutuhan, tidak tercemar dan tersedia sepanjang tahun

  8. PEMELIHARAAN INDUK • Persyaratan Lokasi Pemeliharaan • Karamba : • Kawasan : sungai • Air : tidak tercemar dan memenuhi persyaratan minimal baku mutu untuk budidaya. • Karamba Jaring Apung (KJA) : • Kawasan KJA : waduk, danau • Air : tidak tercemar dan memenuhi persyaratan minimal baku mutu untuk budidaya • Kedalaman air : minimal 5 meter dari dasar jaring pada saat surut terendah.

  9. PARAMETER & KISARAN KUALITAS AIR

  10. PEMELIHARAAN INDUK • Wadah Pemeliharaan : • Kolam : • Konstruksi : tanah atau tembok dengan pematang yang kuat. • Luas : sesuai dengan padat tebar. • Kedalaman air : 1,2-1,5 m

  11. PEMELIHARAAN INDUK • Karamba : • Konstruksi : kayu. • Ukuran : sesuai dengan padat tebar : 2x2x2 m2, 2x4x2 m2 dll. • Karamba Jaring Apung (KJA) : • Konstruksi : bambu/kayu/besi • Ukuran : sesuai dengan padat tebar : 7x7x2,5 m2, 6x6x2,5 m2 dll.

  12. PEMELIHARAAN INDUK • Bahan Pemeliharaan : • Pakan : pakan buatan kandungan protein 28-35 %. • Pupuk organik : pupuk kandang (ayam, dll), dosis : 500-1000 g/m2. • Pupuk an organik : Urea (20-50 g/m2 dan TSP 10-25 g/m2 . • Kapur : kapur tohor (CaO) : 10-60 g/m2. • Bahan kimia : desinfektan, antibiotik, jika diperlukan.

  13. PEMELIHARAAN INDUK • Peralatan Pemeliharaan : • Pengukuran kualitas air : termometer, pH meter / indikator, secchi disk, DO meter. • Peralatan lapangan : hapa/waring, ember, cangkul, alat timbang, dll.

  14. PEMELIHARAAN INDUK 5. Pelaksanaan : • Persiapan kolam/karamba/KJA : pengeringan, perbaikan, pengisian air/peletakan karamba/KJA • Kepadatan : 1-4 kg/m2 • Kriteria induk :umur 2,5-3 tahun, berat proporsional, tidak cacat, jelas asal usulnya • Pakan : Pelet tenggelam (protein 28 - 35%) • Dosis pemberian 3%/bbm/hari, 2-3 kali sehari. • Pengecekan harian : air, kesehatan ikan, dll.

  15. PENGELOLAAN INDUK II. SELEKSI & JUMLAH INDUK • Hasil budidaya  dipilih dari 50 % ikan yang mempunyai pertumbuhan lebih cepat dari rata-rata. • Jumlah induk yang digunakan sangat besar perananannya terhadap terjadinya silang dalam & kemunduran sifat genetik. • Jumlah sedikit  kemungkinan silang dalam semakin besar. • Jumlah induk yang dipelihara bergantung pada skala usaha yang didasarkan pada kemampuan sarana yang ada.

  16. PENGELOLAAN INDUK • DISTRIBUSI & TRANSPORTASI • Menggunakan peralatan tangkap dan plastik atau peralatan khusus untuk pengangkut induk. • Usahakan induk tidak mengalami luka, atau cacat lainnya sehingga tidak mempengaruhi proses selanjutnya.

  17. PENGELOLAAN INDUK • PENGELOLAAN DI UNIT PEMBENIHAN • Induk dari sumber yang berbeda jangan disatukan, kecuali diberi penandaan. • Sebaiknya dilakukan pemisahan kolam untuk induk-induk yang sudah dipijahkan dengan yang belum. • Untuk regenerasi calon induk dapat diproduksi sendiri dengan kaidah SNI:01-6483.3-2000 (Produksi Induk Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) Kelas Induk Pokok (Parent Stock) • Penanganan induk selembut mungkin sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap induk.

More Related