1 / 21

PENYAKIT DEGENERATIF LANSIA

PENYAKIT DEGENERATIF LANSIA. Oleh : Colti Sistiarani, SKM., M.Kes. Referensi. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia lanjut)-Boedhi Darmojo Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya –Siti Maryam Global Health and Aging-WHO http:// www.who.int/cardiovascular_diseases/guidelines/hypertension/en/

march
Télécharger la présentation

PENYAKIT DEGENERATIF LANSIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENYAKIT DEGENERATIF LANSIA Oleh : Colti Sistiarani, SKM., M.Kes

  2. Referensi • Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia lanjut)-Boedhi Darmojo • Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya –Siti Maryam • Global Health and Aging-WHO • http://www.who.int/cardiovascular_diseases/guidelines/hypertension/en/ • www.preventiveservices.ahrq.gov

  3. TEORI MENUA suatu proses yang telah ditentukan secara genetik Mutasi somatik kesalahan proses transkripsi dan translasi Kerusakan sistem imun tubuh Kerusakan sel, jaringan organ tubuh akibat radikal bebas Metabolisme badan sendiri

  4. Menua Sehat Endogenic Aging Exogenic factors Healthy Aging Tujuan hidup manusia ialah menjadi tua tetapi tetap sehat (Healthy Aging) Dipengaruhi oleh faktor : endogenic aging, exogenic factor/faktor risiko : lingkungan, gaya hidup

  5. Intervensi Memperlambat Menua • Mencegah meningkatnya radikal bebas • Memanipulasi sistem imun tubuh • Metabolisme/makanan

  6. Penyebab Masalah Kesehatan Lansia • Umur harapan hidup bertambah panjang • Morbiditas meningkat • Usia lanjut mengalami beban ganda :penyakit infeksi dan kronis • Bertambahnya kerusakan akibat penyakit atau kecacatan • Faktor psikososial, lingkungan, pekerjaan, sosial budaya, ekonomi, makanan, gaya hidup.

  7. PENYAKIT LANSIA INDONESIA • Sistem pernafasan • Penyakit kardiovaskuler dan pembuluh darah • Penyakit pencernaan makanan • Penyakit sistem urogenital • Penyakit gangguan metabolik/endokrin • Penyakit pada persendian dan tulang • Penyakit keganasan • Gangguan kesadaran dan kognitif

  8. Hubungan Faktor Risiko dengan Penyakit Degeneratif • Kenaikan tekanan darah • Merokok • Ketidaksesuaian asupan makan • Kadar darah tinggi • Stress • Aktivitas fisik • Alkohol • Lingkungan • Kebersihan diri Penyakit Degeneratif

  9. Sistem Pernafasan • Penyakit yang diderita seperti pnemonia, Tb paru, penyakit paru obstutrik kronik, karsinoma paru • Perubahan anatomik sistem pernafasan : dinding dada (tulang mengalami osteoporosis), otot pernafasan (atrofi), saluran nafas (kelemahan otot), struktur jaringan parenkim paru (elastisitas menurun) • Perubahan fisiologik sistem pernafasan : gerak pernafasan (terjadi penurunan kekuatan gerak nafas), distribusi dan transport gas (penumpukan udara), volume dan kapasitas paru menurun, • Faktor risiko yang memperburuk seperti : kebiasaan merokok, obesitas, infeksi paru

  10. Kardiovaskuler dan Pembuluh Darah • Perubahan anatomik jantung : jantung hipertrofi, katup mejadi kaku • Perubahan fsiologik jantung : denyut menurun • Jenis penyakit yang diderita : penyakit jantung koroner, penyakit jantung hipertensi, Stroke/gangguan peredaran darah otak, kardiomiopati,

  11. Pencernaan Makanan • Rongga mulut : gigi tanggal, kerusakan gusi, kelenjar saliva menurun produksinya, fungsi lidah sebagai pelicin makanan berkurang, pengecap menurun utk rasa asin • Kelemahan otot esofagus, lambung terjadi atrofi mukosa sehingga terjadi sekresi asam lambung/ rasa lapar berkurang, ukuran lambung lansia menjadi kecil, usus halus mengalami atrofi, jumlah vili berkurang menurun(menurunkan fungsi absorbsi) • Pankreas : produksi amilase, tripsin, lipase akan menurun sehingga metabolisme KH, P, L • Hati mengalami atrofi, diding abdomen melemah, kelokan pada usus besar meningkat (motilitas kolon berkurang sehingga absorbsi air dan elektrolit meningkat)

  12. Penyakit Urogenital • Infeksi saluran kencing dan gagal ginjal • Pada usia 60 tahun fungsi ginjal menjadi 50% • Keseimbangan elektrolit dan asam basa lebih mudah terganggu • Berkurangnya populasi nefron dan tidak ada kemampuan regenerasi (proses fisiologik)

  13. Gangguan Metabolik/Endokrin • Diabetes melitus • Penyakit kelenjar tiroid • Obesitas pada usia lanjut • osteoporosis

  14. Gangguan kesadaran dan kognitif • Konfusio akut : gangguan menyeluruh fungsi kognitif yang ditandai dengan memburuknya secara mendadak derajat kesadaran dan kewaspadaan dan terganggunya proses berpikir yang berakibat terjadinya disorientasi. • Dementia : suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari • Inkontinensia : gangguan tidak dapat menahan kencing dan feces.

  15. Sindrom persendian dan tulang • Reumatik /muskuloskelet pada usia lanjut : osteoartritis, gout : timbunan kristal urat • Faktor risiko usia, wanita, obesitas, trauma • Keluhan utama : nyeri, kekakuan, kelemahan otot, pembengkakan sendi, gangguan gerak

  16. Penyakit keganasan • Kanker payudara • Kanker serviks • Kanker kolon-rektum • Kanker kulit

  17. Risiko Dementia • Pensiun dini : pensiun 65 tahun memiliki risiko dementia lebih rendah 15 % dibandingkan pensiun 60 tahun (Carole Dufoil, 2013) • Kadar gula darah yang tinggi : olah raga untuk mengendalikan tekanan darah, gula darah serta kolesterol merupakan cara untuk menunda dementia (Paul Crane, 2013) • Asupan Vitamin D : perempuan lansia dengan kadar vitamin D rendah menunjukkan gejala dementia (Journal of Gerontology)

  18. Upaya Mengatasi Permasalahan • Upaya pembinaan kesehatan • Upaya pelayanan kesehatan • Upaya perawatan • Upaya pelembagaan usia lanjut

  19. Tingkatan sarana pelayanan • Pelayanan sosial-kesejahteraan usia lanjut (bantuan pengerjaan aspek domestik, bantuan penyediaan makan sehari-hari, penjagaan lansia) • Pelayanan tingkat masyarakat : karang wreda, kelompok usia lanjut, posyandu lansia • Pelayanan tingkat dasar : puskesmas, balai pengobatan, praktek dokter • Pelayanan rujukan tk 1 dan 2 : RS memiliki poliklinik geriatri

  20. Hidup sehat usia lanjut • Status mental : pengetahuan/daya ingat dan perilaku • Mobilitas • Kontinensia • Aktivitas

  21. Perilaku yang dianjurkan • Mendekatkan diri kepada tuhan YME • Menerima keadaan, sabar, optimis seta meningkatkan rasa percaya diri • Menjalin hubungan dengan keluarga dan sesama • Olahraga ringan dan tetap melakukan aktivitas fisik tiap hari • Makan dengan pola menu seimbang • Berhenti merokok • Mengembangkan hobi • Tetap memelihara dan bergairah dalam kehidupan sex • Cek kesehatan berkala

More Related