390 likes | 739 Vues
budidaya chrysanthemum. Chrysant = Krisan = Seruni tahan lama memiliki jenis yang beraneka warna dan bentuk. TIPE DAN BENTUK BUNGA Tipe bunga : Tipe Spray dan Tipe Standar. Bentuk Bunga Single, Anemone,Spider, Pompom,Dekoratif. IKLIM MIKRO TANAMAN tanaman hari pendek,
E N D
budidaya chrysanthemum Chrysant = Krisan = Seruni tahan lama memiliki jenis yang beraneka warna dan bentuk
TIPE DAN BENTUK BUNGATipe bunga : Tipe Spray dan Tipe Standar Bentuk Bunga Single, Anemone,Spider, Pompom,Dekoratif sita 2006
IKLIM MIKRO TANAMAN • tanaman hari pendek, • yang berarti bahwa inisiasi bakal bunga dan perkembangan bunga akan terjadi bila panjang hari kurang dari 12 jam. • Untuk menunda fase generatif dan memacu pertumbuhan vegetatif, tanaman harus mendapatkan penyinaran antara 14-16jam. sita 2006
Indonesia, lama siang dan malamnya hampir sama, yaitu selama 12 jam, untuk pertumbuhan vegetatif tanaman harus diberi tambahan penyinaran selama 2-4 jam untuk merangsang pertumbuhan vegetatif fase long day harus sudah diberikan mulai awal tanam – long day leaf number(LDLN) – • LDLN sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik varietas dan juga dipengaruhi oleh tingkat penyinaran dan temperatur sita 2006
Fase gelap lebih dari 13 jam sudah bisa merangsang pertumbuhan bakal bunga • Pada musim kemarau, intensitas cahaya rata-rata cukup tinggi – lebih dari 70000 lux (= 70 Klux) • musim hujan– di bawah 10 Klux Intensitas cahaya yang optimal untuk pertumbuhan tanaman dan perkembangan bunga adalah 32 Klux (Fides, 1990) sita 2006
temperatur – kualitas bunga temperatur malam yang paling baik antara16-18 (derajat) C – sekitar 1000 m dpl • untuk dataran menengah sampai rendah, perlu memilih jenis-jenis yang memiliki sifat tidak peka terhadap temperatur – diutamakan warna-warna dasar yang cerah • tingginya kelembaban udara – optimal – 70-90 (persen) sita 2006
BUDIDAYA TANAMAN • Bibit, • media tumbuh, • pemupukan, • penyiraman, • pengaturan panjang hari, • proteksi tanaman, • perlakuan pasca panen sita 2006
Penciptaan Iklim Mikro Tanaman • Malam hari sekitar 16-18 C, siang hari antara 25-30 C • diberi naungan agar tidak kehujanan – mudah busuk dan rusak yang penting naungantersebut tidak terlalu banyak mengurangi sirkulasi udara, intensitas cahaya matahari yang cukup, memiliki kontruksi yang kuat, dan temperatur di bawah naungan tidak berbeda jauh dengan di luar naungan sita 2006
Persiapan Lahan • Sebelum tanah diolah sebaiknya dianalisis terlebih dahulu • untuk mengetahui kandungan hara dan pH tanah – nilai EC – pH yang baik sekitar 6-7 • pengolahan tanah • top soil, sampai kedalaman sekitar 30 cm • bila kondisi tanah lengket, akan mudah menjadi gumpalan-gumpalan, karena itu tanah yang banyak mengandung liat perlu ditambahkan sekam atau bahan organik lain seperti pupuk kandang dan kompos sita 2006
penambahan pupuk kandang sebaiknya disebarkan sebelum tanah diolah, dengan menggunakan pupuk kandang sebanyak 1,5 - 3 m3 per 100 m2, tergantung pada kondisi tanah. • Apabila pH tanah rendah sebaiknya dilakukan juga pengapuran dengan dosis yang dianjurkan • untuk tanah yang terdeteksi terkena nematoda (Meloydogine), sebaiknya tanah disterilisasi dengan menggunakan Vapam atau Basamid sita 2006
bedengan dengan lebar 1 m, jarak antar bedengan 0.5 m, panjang bedengan sebaiknya maksimal 30 m – setinggi 10 cm – pupuk dasar TSP sebanyak100 g/m2 sita 2006
Pemasangan Sarana Penunjang Tanaman Pemasangan alat irigasi • Drip merupakan alat irigasi yang lebih baik • dibandingkan dengan sprinkle • Pemasangan net • Bahan net bisa dibuat dari berbagai macam bahan, bisa benang, tambang plastik atau kawat. Lubang net dibuat dengan ukuran 12.5 (kali) 12.5, sita 2006
Pemasangan instalasi lampu • harus ditambah penyinaran pada malam hari – 70 lux – TL – 40 lux – timer untuk sistem siklik (10 menit nyala, 20 menit mati) – 100 watt –setinggi 2-2,5 m sita 2006
Bibit • Umumnya dalam bentuk setek • bentuk setek yang sudah berakar – belum berakar • membayar royalti untuk setiap setek yang diproduksi • Kriteria bibit yg baik : • Akar tumbuh baik, mengelilingi pangkal batang dan bebas HPT • Tidak ada bercak coklat pada pangkal batang yang disebabkan serangan bakteri atau cendawan • Daun bebas white rust • Daun bebas telur leaf miner, yaitu tidak terlihatnya titik-titik putih, pada daun bekas tusukan ovipositor leaf miner sita 2006
Pucuk bebas thrips dan HPT lainnya • Daun normal, tidak inisiasi (daun atas berbentuk oval) dan etiolasi (daun dan batang agak pucat, internode panjang, batang lebih kecil) • Batang normal dan tegar • Tanaman yang inisiasi baru terlihat pada umur 2 sampai 4 minggu sita 2006
Penanaman • Penyiraman tanah dari yang kering sampai basah, + 10 l/m2 • Goal 2E – sebelum tanam, • Lsiram sampai basah, tidak becek • pada umur tanaman 3-4 minggu daun chrysant sudah cukup rimbun dan bisa menghalangi cahaya matahari ke tanah • populasi 64 bibit/m (persegi) sita 2006
Perlakuan hari panjang (long day period) • Daerah tropis seperti di Indonesia, memiliki panjang hari rata-rata 12 jam perhari, perlu ditambah penyinaran lampu paling tidak 2-4 jam per malam. • Cahaya lampu bisa dilakukan mulai jam 19.00 - jam 04.00. • Cara menyalakan lampu bisa secara terus-menerus selama dua jam, atau dengan cara “siklik”. sita 2006
Dengan cara “siklik” bisa lebih menghemat biaya pemakaian listrik. Caranya adalah lampu menyala selama 10 menit, kemudian dimatikan selama 20 menit. Kemudian nyala lagi selama 10 menit, terus mati selama 20 menit, demikian seterusnya sampai 4 jam, jadi total nyala lampu 80 menit sita 2006
Lamanya fase long day tidak sama untuk semua varietas • kelompok cepatialah varietas-varietas chrysanthemum yang memiliki pertumbuhan yang cepat, pemberian cahaya long day-nya dihentikan ketika tanaman mencapai tinggi 30-35 cm – sekitar 3-4 minggu • kelompok sedang ialah yang memiliki pertumbuhan sedang, fase long day-nya dihentikan ketika tanaman sudah mencapai tinggi 35-45 cm – fase long day-nya selama 4-5 minggu • kelompok yang lambat, yang tumbuhnya lambat sekali, fase long day-nya baru dihentikan ketika tanaman sudah mencapai ketinggian 45-50 cm – selama 5 minggu atau lebih sita 2006
lama fase long day dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal • iklim – kesuburan media tumbuh – cuaca yang cerah dan temperatur optimal • setelah masuk fase short day, tanaman chrysant secara alami akan masuk dalam fase generatif, menutup tanaman dengan plastik hitam atau kain hitam sita 2006
Pemeliharaan Umum • PenyiramanAir untuk menyiram sebaiknya bersih agar tidak tertular penyakit – penyiraman tanaman kecil harus merata – lebih sering – kebutuhan air untuk penyiraman rutin biasanya sekitar 3-5 l/m2 • waktu penyiraman sebaiknya pagi hari sampai siang hari • Pembersihan gulma • Bila sudah melihat banyak gulma di sela-sela tanaman chrysant, pembersihan gulma harus segera dilakukan sita 2006
Disbudding • Pada pembuatan tipe spray, • disbudding dilakukan pada bunga-bunga yang berada di pucuk. • Sedangkan untuk membuat tipe standar, yang di-disbudding adalah bunga di bawah bunga utama, sehingga akan terbentuk bunga yang besar • sebaiknya disbudding tidak menggunakan alat, • melainkan dengantangan sita 2006
Perompesan • Perompesan daun bawah • daun yang dibuang sebaiknya tidak lebih dari seperempat dari total jumlah daun pada tanaman tersebut • Penaikan net penyangga • Saat menaikkan net jangan sampai terlambat, • karena akan menyebabkan tanaman miring • dan akhirnya akan bengkok • dinaikkan sampai tiga perempat bagian tanaman sita 2006
Pemasangan shading • Pemasangan shading dilakukan untuk mengurangi intensitas cahaya. Hal ini dilakukan apabila intensitas cahaya terlalu tinggi • dan temperatur udara panas – warna bunga – pucat – pudar – optimal 32000 lux • siang hari di dataran rendah apabila cuaca cerah bisa mencapai lebih dari 70000 lux, dan temperatur bisa mencapai lebih dari 30 C sita 2006
Pemupukan • Pemupukan pertama dilakukan setelah tanaman mulai terlihat segar, yaitu satu minggu setelah tanam. • Untuk pertumbuhan vegetatif sampai umur 6 minggu menggunakan pupuk NPK 24-8-8, dengan konsentrasi 8,5 g/l dan volume pemupukan 3 l/m2. • Frekuensi pemupukan bisa dilakukan sesuai dengan nilai EC tanah, untuk chrysanthemum yaitu 0,8-1 mS/cm. • Pemupukan yang baik paling tidak bisa dilakukan satu minggu sekali, dan sebaiknya dibantu gandasil D 2 g/l. • Penyemprotan pupuk daun dilakukan seminggu sekali, • dan bisa dicampurkan dengan pestisida, • sebaiknya penyemprotan dilakukan merata ke seluruh daun, • karena sebagai unsur hara dalam pupuk daun agak sulit bergerak – sita 2006
Pemupukan fase generatif • dimulai setelah tanaman berumur 6 minggu sampai bakal bunga menampakkan warna (colouring). • Frekuensi pemupukan bisa dilakukan seminggu sekali atau sesuai dengan nilai EC tanah, dengan NPK 15-15-15, konsentrasi 8,5 g/l air, dan volume pemupukan 3 l/m2 • Untuk menyempurnakan pemberian hara pada tanaman, perlu ditambahkan pupuk gandasil B yang disemprotkan ke daun paling tidak satu minggu sekali dan bisa dicampur dengan pestisida – • Perlu juga diperhatikan bahwa selama pertumbuhan tanaman, apabila terjadi penurunan pH, maka harus dilakukan penambahan kapur ke dalam tanah dengan tujuan agar penyerapan hara oleh tanaman bisa menjadi lebih baik sita 2006
Pengendalian Hama dan Penyakit • Pencegahan serangan HPT juga dilakukan secara mekanis yaitu menutup tanaman dengan insect screen sehingga hama tidak bisa masuk, • atau juga membuat perangkap-perangkap untuk menjebak hama sehingga mengurangi populasi, • dan bisa juga membunuh langsung bila melihat hama yang merugikan – menggunakan bakteri– juga menggunakan pestisida sita 2006
Leaf Miner ( Liriomyza sp.) Leaf Miner merupakan hama yang paling dominan saat ini, sepanjang selalu ada, populasinya akan meningkat bila masuk musim kemarau • Thrips (Frankliniella occidentalis) Serangan thrips biasanya pada pucuk tanaman chrysant yang masih dalam fase pertumbuhan vegetatif • Aphids (Myzus persicae) Aphids sebenarnya hama yang mudah untuk dikendalikan, tetapi bila kurang waspada, serangan aphids akan merusak kualitas bunga • Red Spider (Tetranichus sp.) • Ulat. Ulat yang menyerang chrysant ada dua jenis – ulat penggerek daun – ulat penggulung daun • Akar Gada penyebabnya Meloydogine • White Rust(Puccinia horiana) White rust merupakan penyakit yang sangat berbahaya di musim hujan – bila kelembapan udara tinggi sita 2006
Panen dan Pasca Panen • jenis spray kriteria siap dipotong adalah bunga sudah mekar, di mana mahkota sudah membuka semuanya dan untuk jenis bunga yang berpolen jangan sampai polennya pecah sehingga terlihat warna kuning, dan dalam satu tangkai bunga yang mekar sudah mencapai 60 (persen). • jenis standar kriterianya bunga telah mekar sepenuhnya dan mahkota bagian luar sudah membuka semuanya • Sebaiknya tanah disiram dahulu sampai basah sehingga tanaman yang akan dipotong menjadi segar dan tdak layu. • Pemanenan bunga chrysant dilakukan dengan cara mencabut bunga bersama dengan akarnya, kemudian bagian pangkalnya dipotong dengan menggunakan gunting. sita 2006
kriteria • grade Iadalah: • Bunga mekar (tidak terlalu mekar atau terlalu kuncup), • segar, tidak bergerombol, • tidak terserang HPT (aphids, thrips, red spider dan lain-lain), • pada pinggir kelopak bunga tidak boleh busuk kehitaman. • Batang besar (sesuai dengan jenisnya) • tegar dan lurus, panjang minimum 75 cm. • Daun hijau segar, tidak kering, dan tidak terserang hama • dan penyakit (leaf miner, white rust, dan lain-lain) • Bentuk bunga normal dan tidak ada kelainan • yang menyimpang dari bentuk atau warna aslinya sita 2006
grade IIadalah: • Bunga mekar, segar, boleh bergerombol, tapi tidak terserang HPT • Batang boleh agak kecil, tapi lurus, dengan panjang minimal 50 cm • Kriteria lain yang sama dengan kriteria grade I, dengan sedikit toleransi, misalnya jika daun terserang leaf miner atau HPT lainnya yang belum terlalu parah (baru bagian bawah) maka masih bisa masuk grade II sita 2006
Minimal berdiameter 20 cm bila dibungkus • minimal 10 tangkai bunga • Bunga dipotong dengan panjang tangkai bunga (plus minus) 70 cm dan pada bagian bawah (sekitar 20 cm dari ujung bawah) harus bersih dari daun-daun, sehingga pada waktu direndam tidak busuk • Air untuk merendam pangkal tangkai bunga chrysant perlu ditambah dengan bahan preservatif agar air terbebas dari bakteri dan cendawan yang merugikan, misalnya dengan chlorin dengan konsentrasi 100 ppm. sita 2006