1 / 19

PRESENTASI KONTRAK KEUANGAN PADA BANK SYARIAH Oleh Prof.Dr.H.Fathurrahman Djamil, MA

PRESENTASI KONTRAK KEUANGAN PADA BANK SYARIAH Oleh Prof.Dr.H.Fathurrahman Djamil, MA Disampaikan pada Seminar PERBANKAN SYARIAH, Tgl 30 JUNI 2004 yang diselenggarakan oleh BPHN DI PADANG. Larangan: - Riba (Fadl,Nasi’ah, Jahiliyah)

Télécharger la présentation

PRESENTASI KONTRAK KEUANGAN PADA BANK SYARIAH Oleh Prof.Dr.H.Fathurrahman Djamil, MA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRESENTASI KONTRAK KEUANGAN PADA BANK SYARIAH Oleh Prof.Dr.H.Fathurrahman Djamil, MA Disampaikan pada Seminar PERBANKAN SYARIAH, Tgl 30 JUNI 2004 yang diselenggarakan oleh BPHN DI PADANG

  2. Larangan: - Riba (Fadl,Nasi’ah, Jahiliyah) - Gharar (ketidakjelasan) - Maisir (Judi) I. PRINSIP DASAR PERBANKAN SYARIAH Obyek Halal dan baik (Thayyibah) Kerelaan Para Pihak (an-taraadhin) Pengelolaan amanah

  3. PRINSIP HUKUM MUAMALAT II. PRINSIP HUKUM MUAMALAT 1. Pada Dasarnya Segala bentuk Muamalat adalah Boleh Kecuali yang dilarang oleh Nash. • Menetapkan Kebolehan Tdk Perlu Mencari Dasar Hukum Syar’i B. Nash Tdk Dimaksudkan Sebagai Pembatasan • Menciptakan Bentuk Muamalah Baru Tidak Perlu Mencari padananya (qiyas) Dalam Nash • Menetapkan Kebolehan Tdk Perlu Menganalogkan Atau mentakhrij hasil Ijtihad Para Ulama E.Tidak Melanggar Nash Yang mengharamkan 2. Muamalat Dilakukan Atas Pertimbangan Maslahah 3. Muamalat Dilaksanakan Untuk memelihara Nilai Keadilan

  4. III. DASAR HUKUM AKAD DITINJAU DARI HUKUM PERIKATAN Pasal 1338 KUH Perdata Setiap perjanjian yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya KEBEBASAN MEMBUAT PERJANJIAN Bebas menetapkan materi perjanjian maupun pilihan hukum yang alan diberlakukan Bebas menetapkan materi perjanjian maupun pilihan hukum yang akan diberlakukan Bebas menetapkan materi perjanjian maupun pilihan hukum yang akan diberlakukan.

  5. IV. DASAR TERJADINYA AKAD Segala sesuatu yang dapat diikat Umum AKAD Segala sesuatu yang dikerjakan atas keinginan sendiri seperti, wakaf, hibah, wasiat, dst. Didasarkan pada kesepakatan (Ijab dan Qabul) yang sesuai syariah Khusus

  6. V. DASAR TERJADINYA PERIKATAN Perbuatan tak melanggar hukum Ditentukan Undang-undang Terjadinya perikatan Perbuatan melanggar hukum Diperjanjikan

  7. IV. PERBANDINGAN ISTILAH Istilah Fiqh Wa’ad = Keinginan dan janji melakukan sesuatu ‘Aqad = Perjanjian dua belah pihak ‘Ahd = Ikatan/hubungan manusia dengan Tuhan Istilah Perundang-undangan Persetujuan = proses terjadinya suatu perjanjian Perjanjian = perbuatan satu orang atau lebih yang mengikatkan dirinya satu sama lain. Perikatan = hubungan hukum antara dua orang yang menimbulkan hak dan kewajiban. Perbandinga Wa’ad = persetujuan ‘Aqad = perjanjian dan atau Perikatan

  8. VII. PERSAMAAN AKAD/PERJANJIAN Prinsip/Asas Hk. Nasional Hk. Syariah Kebebasan - Ps 1338 KUHPer - Asas al-hurriyyah Berkontrak - Sepakat (segalanya boleh ke (ps1320 KUHPer) cuali yang dilarang) - Asas al-ridhaiyyah (sepakat/sama rela) Syarat sah perjanjian - sepakat kedua pihak - shighat al-aqd (ps 1320 KUHPer) (sepakat) - cakap - al-muta’aqidain (para pihak) - hal tertentu - al-ma’qud alaih (obyek yang halal) - sebab tidak dilarang

  9. VII. PERSAMAAN AKAD Prinsip Hk. Nasional Hk. Syariah Batasan-Batasan - sebab yang halal - obyek yang halal - hal tertentu - tidak gharar/tidak jelas - tidak khilaf (1321-2 KUHPer) - tidak berat sebelah - tidak menzholimi dan tidak dizhalimi - harus ‘adil - judi=pidana (KUHPid) - tidak maysir (judi) UU No. 7/1974 - Kehati-hatian (prudential - asas ihtiyath banking: SKDir BI/no.30 tgl 27/2/98 - Tidak menipu, curang - sidhiq; (KUHPid) Penalti - Ganti biaya, rugi - Ta’zir (Fatwa DSN No (ps 1234, 1267 KUHPer) 17/DSN-MUI/XI/2000)

  10. VIII. PERBEDAAN AKAD/PERJANJIAN Prinsip Hk. Nasional Hk. Syariah Bunga boleh dilarang Menjual barang yang short selling, index Ba’i al-ma’dum dilarang belum dimiliki. Boleh (Fatwa DSN No. 20/DSN- MUI/IV/2001) Jual beli surat berharga/ boleh Jumhur : Tidak boleh surat utang Ibn Taimiyah dkk: boleh yang mustaqir dengan syarat-syarat tertentu

  11. IX. ASAS-ASAS KONTRAK ASAS-ASAS KONTRAK x Kebebasan (Al-Hurriyah) Pembatasan (At-taqyid)) x Diskriminasi Kesetaraan (Al-Musawah) x Keadilan (Al-Adalah) Penganiayaan(Al-Dhulm) x Kerelaan (Al-Ridha) Pemaksaan (Al-Ikrah) x Kejujuran (As-Shidq) Penipuan (Al-Ghasy)

  12. X. UNSUR-UNSUR KONTRAK UNSUR-UNSUR KONTRAK (RUKUN & SYARAT AKAD • Harus jelas Maksudnya • Harus Selaras • Harus Menyambung (satu majlis akad) • Tulisan • Isyarat • Perbuatan? (Mu’athah) • Lisan Ijab & Qabul • Berakal dan Dewasa (Aqil-Baligh) • Memilki Kewenangan Terhadap Obyek Kontrak Pelaku Kontrak (A’qidain) Dikecualikan: salam istisna ijaran masaqah Jual Beli Hutang • Ada Ketika Kontrak berlangsung • Sah Menurut Hukum Islam • Dapat Diserahkan Ketika Akad Obyek Akad (Ma’qud Alaih)

  13. HAL-HAL YANG MERUSAK KONTRAK XI. HAL-HAL MERUSAK KONTRAK Keterpaksaan (Al-Ikrah) Kekeliruan (ghalath) Penyamaran Cacat Obyek (Tadlis dan Taghrir) Tidah adanya KeseimbanganObyek dan harga (Ghaban + Taghrir)

  14. XII. BENTUK AKAD PADA PERBANKAN SYARI’AH • MURABAHAH • SALAM • ISTISNA JUAL BELI PERTUKARAN • IJARAH MURNI • IJARAH WA IQTINA SEWA/IJARAH Tijarah • INAN • MUFAWADAH • WUJUH • ABDAN SYIRKAH PERCAMPURAN AKAD MUDHARABAH • MUTLAQAH • MUQAYYADAH TITIPAN/WADIAH Tabarru’ WAKALAH KAFALAH KEPERCAYAAN HAWALAH RAHN

  15. BELUM ADA STANDARISASI2. KETENTUAN-KETENTUAN PENDUKUNG BERSERAKAN DAN BAHKAN BERTENTANGAN.3. PERSOALAN-PERSOALAN TERMINOLOGI YANG BELUM PADAN.4. RENDAHNYA PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PRODUK-PRODUK BANK SYARIAH. XIII. BEBERAPA PERSOALAN PENERAPAN AKAD DI BANK SYARIAH

  16. XIV. MACAM-MACAM KONTRAK 1. Kontrak Sah (Sahih) a. Berlaku Seluruh Akibat Hukum Kontrak b. Mengikat Kedua belah Pihak Yang Melakukannya 2. Kontrak Tidak Sah (Kekurangan Syarat & Rukun) a. Tidak Berlaku Akibat Hukumnya b. Tidak Mengikat c. Dianggap Tidak Pernah Terjadi

  17. XV. BERAKHIRNYA KONTRAK Terpenuhi Isi Kontrak (Tahqiq al-Gharadh) Hak Memilih (Khiyar) Akad Fasad (Sifat rusak) Pemutusan Kontrak (Faskh) Kesepakatan pembatalan karena penyesalan (Iqalah) Tidak Terpenuhinya Kontrak (Adam al-Tanfidh) Kematian (al-Maut) Kesepakatan kedua belah pihak (Ittifaqy) Tidak Adanya Izin dari Yang berwenang (adam al-Ijazah liman lahu al-wilayah) Keputusan Pengadilan (Qadhai) Pustus dg sendirinya (Infisakh) Isi Kontrak Mustahil Terlaksana (Istihalah al-tanfidh)

  18. XVI. KHIYAR MAJELIS (Hak Pilih Ketika Masih Dalam Satu Majkis) TA’YIN (hak menentukan barang yang menjadi obyek jual-beli ) SYARTH (hak pilih yang digantungkan pada syarat) ‘AIB (hak pilih ketika ditemukan adanya cacat) RU’YAH (hak pilih untuk melihat obyek yang ketika terjadinya kontrak pembeli belum bisa melihat )

  19. TERIMA KASIHWASSALAM

More Related