1 / 42

REPTILIA

REPTILIA. Struktur Reptil. Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor Masing-masing kaki memiliki jari dengan cakar Mulut memanjang, dengan gigi conical (berbentuk kerucut) Di dekat ujung moncong terdapat 2 nostril (eksternal nares) sbg organ respirasi.

matia
Télécharger la présentation

REPTILIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REPTILIA

  2. Struktur Reptil Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor Masing-masing kaki memiliki jari dengan cakar Mulut memanjang, dengan gigi conical (berbentuk kerucut) Di dekat ujung moncong terdapat 2 nostril (eksternal nares) sbg organ respirasi. Mata besar terletak dilateral dgn 2 kelopak mata dan membran nictitan Telinga terbuka di belakang mata Warna = sel pigmen (chromatophores)

  3. Klasifikasi :

  4. Ordo Chelonia Mempunyai cangkang Sist. Pencernaan mulai dari mulut, esofagus, lambung, usus dan kloaka. Sist. Ekskresi terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan kloaka.

  5. Sistem pencernaan ordo Chelonia

  6. Sistem Respirasi Chelonia

  7. Turtle Tubuh dilindungi oleh cangkang oval berupa plat tulang, terdiri dari dua bagian: karapas yang menutupi bagian punggung dan plastron yang menutupi bagian bawah Kepala, kaki dan ekor menjulur keluar diantara 2 cangkang

  8. Snakes Tubuh tertutupi oleh sisik Tanpa kaki Permukaan verntral memiliki sisik yang berukuran lebih besar dari dagu sampai vent (mendekati ekor) Mata dilindungi oleh kutikula transparan, pada jenis blind snake mata vestigial ditutupi oleh sisik Tanpa membran telinga eksternal Tulang tengkorak kecil dgn beberapa tulang dapat bergerak

  9. 1. Rostral 2. Anterior nasal 3. Inter nasal 4. Posterior nasal 5. Loreal 6. Prefrontal 7. Preokular 8. Supraokular 9. Postokular 10. Anterior temporal 11. Posterior temporal 12. Supra/upper labial 13. Sub/lower labial

  10. EKSKRESI

  11. ALAT EKSKRESI • Sepasang ginjal metanefros: berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat ekskresi pada stadium embrional menghilang. • Vesika Urinaria / kandung kemih: (tidak terdapat pada buaya sehingga asam urat keluar bersama feses) • Kloaka: muara vesika urinaria • Kelenjar Garam (terdapat pada penyu laut): Mengurangi kandungan garam

  12. HASIL EKSKRESI • Hasil ekskresi Reptilia adalah asam urat. Reptilia hanya menggunakan sedikit air untuk membilas sampah nitrogen dari darah karena sebagian besar sisa metabolisme diekskresikan sebagai asam urat yang tidak beracun. • Asam urat yang dikeluarkan reptilia berupa pasta berwarna putih • Sisa air direabsorbsi oleh bagian tabung ginjal. • Pada buaya dan penyu air tawar mengekskresikan asam urat dan amonia. • Pada penyu laut ekskresi garam dari sepanjang kelenjar garam di kepala yang bermuara di sudut mata.

  13. Gambar Alat Ekskresi Reptilia

  14. Buaya

  15. SISTEM PENCERNAAN • Pada umumnya reptile adalah karnivora (pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati.

  16. MULUT • Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. • Reptilia pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. • Lidah ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan mangsanya. • Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut.

  17. kerongkongan Kerongkongan (esophagus) merupakansalurandibelakangronggamulut yang menyalurkanmakanandarironggamulutkelambung. Di dalam esophagus tidakterjadiprosespencernaan Lambung (ventrikulus) merupakantempatpenampunganmakanandanpencernaanmakananberupasaluranpencernaan yang membesardibelakang esophagus. Disinimakananbarumengalamiprosespencernaan. Padabagianfundus pylorus makanandicernasecaramekanikdankimia. Lambung

  18. Intestinum Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.

  19. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan

  20. Sistem Sirkulasi Jantungreptiliaterbagimenjadi 4 ruang, yaitu: • 2 atrium -1 atrium dekster (serambikanan) -1 atrium sinister (serambikiri) • 2 ventrikel -1 ventrikeldekster (bilikkanan) -1 ventrikel sinister (bilikkiri)

  21. Sekatdiantaraventrikelkiridanventrikelkananbelumsempurna. Peredarandarahreptiliamerupakanperedarandarahganda.Padabuaya, sekatventrikelterdapatsuatulobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkanpemberian O2 kealatpencernaandanuntukkeseimbangantekanandalamjantungsewaktupenyelamdi air.

  22. Sistem sirkulasi semua reptil tidaklah sama…… • Polasquamata: Polainiditandaidengantigaruangjantung (2 atria dan 1 ventrikeljantung). Atrium kananmenerimadarahmiskinoksigenlaluditeruskankecavumvenosumventrikel. Atrium kirimenerimadarahkayaoksigendariparu-parulaluditeruskankecavumarteriosum,

  23. Pola varanid : Kelompok kadal-kadalan biasanya memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi dari reptil lainnya dan memilliki sedikit perbedaan struktur jantung. Pola ini memiliki karakteristik berjantung tiga ruang tetapi cavum venosumnya lebih kecil dari pada cavum venosum pada pola Squamata. Selain itu peredaran darahnya ganda.

  24. Pola crocodilian : Jantungnya terdiri dari empat ruangan (dua atria dan dua ventrikel), tetapi terdapat saluran sempit, yaitu foramen Panizza, yang menghubungkan dua arteri utama (arteri kanan dan arteri kiri). Dua system arteri ini muncul dari ruang ventrikel yang berbeda (arteri kiri dari ventrikel kanan, dan arteri kanan dari ventrikel kiri). Ini memberikan kesempatan bagi paru-paru untuk melakukan anoxia (mengurangi suplai oksigen pada jaringan tubuh) pada kondisi tertentu, misalnya ketika menyelam dalam air.

  25. Sistem Reproduksi • Jantan 1) Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS 2) Sepasang testis 3) Memiliki epididimis 4) Memiliki vas deferens • Betina 1) Memiliki sepasang ovarium 2) Memiliki saluran telur (oviduk) 3) Berakhir pada saluran kloaka

  26. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. • Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. • Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. • Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. • Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. • Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. • Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.

  27. Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk • Saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.

  28. Sistem Integumen Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk, terkecuali anggota suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, atau pun berukuran besar seperti yang dapat kita amati pada tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai osteoderm.

  29. Beberapabentuksisik yang umumpadareptiladalah:  • sikloid (cenderungdatarmembundar),  • granular (berbingkul-bingkul), dan • berlunas (memilikigigirmemanjangditengahnya, sepertilunasperahu). Perbedaanbentukdankomposisisisik-sisikinipadaberbagaibagiantubuhreptilbiasadigunakanuntukmengidentifikasispesieshewantersebut.

  30. Integument pada Reptilia umumnya juga tidak mengandung kelenjar keringat. Lapisan terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. 

  31. Pada calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum outonomicum.

  32. Subhanallah… Ada-adasajaperilakuularitu….. Kenapademikianya..???

  33. Osmoregulasi ular….. • suhu tubuhnya bergantung dengan suhu lingkungannya. Ular kehilangan sebagian panas dengan cara pendinginan secara evaporasi dari permukaan lembab yang terpapar ke lingkungan. Konveksi juga turut berkonstribusi terhadap hilangnya panas ular, ketika ada aliran air atau udara yang lewat di atas bagian tubuhnya. • Evaporasi dari sistem respirasi ular dapat ditingkatkan dengan cara panting (menjulurkan lidah ke luar). • Ular mengenali keberadaan musuh dengan panas yang dihasilkan dari tubuh musuhnya melalui organ pembau (organ jacobson) yang berada di dalam rongga hidung ular.

  34. Bisa ular keluar dari gigi maksila yang panjangnya kurang lebih 4 cm. di dalam gigi terdapat saluran yang terhubung ke kelenjar bisa. Begitu ular menggigit, kelenjar ini berkontraksi dan mengalirkan bisa dengan kekuatan dahsyat, melalui saluran di dalam gigi ke tubuh korbannya.

  35. Adatigatipetaringbisamenurutletaknyadirahangatas, yakni: • Opistoglypha, terletakpadabagianbelakangrahangatas, pendekdanpermanen. TerdapatpadabeberapajenisularanggotafamilaColubridae, contohnya: ularcincinemas, buhu, ularbajing, dan lain sebagainya. • Proteroglypha, terletakpadabagiandepanrahangatas. Permanendanrelatifpendek. SebagianbesaranggotafamiliElapidae (kobra, ularanang, ularlaut, ularcabe, dansebagainya) memilikitaringbisatipeini. • Solenoglypha, terletakpadabagiandepanrahangatas, panjangdanmelengkungsertadapatdilipatkeatas. TipetaringbisapadasemuaanggotafamiliViperidae (bandotanpuspo, edor, trunobamban, dsb)

  36. Konstruksi mulut ular • pertautanlebihbesardariukuranmulutnya? ujungduamandibulaolehligamentum yang elastis, • Tulangkuadratbebasdaritulangkepaladanmandibula • Tulanglangit -langitbergerakbebas (sehinggamulutdapatterbukalebar • Tidakadatulang dada danrusukbebassehingga dada dapatdilatasi

  37. Tidak sesak nafaskah….? • Kulitlunakdanelastis • Esophagus danventrikulusdapatmelebar. Ketikamenelanmangsa yang besar, pernapasannyatidakterganggukarena glottis terletakjauhdidepandiantararahangdibelakanglidah.

  38. Aduh……. Ekorkuputus…. Kokbisasihekorcicakputus, ekorkukoknggakbisaputusyaaa…apanggaksakittuh…..

  39. Putusnya ekor cicak merupakan perilaku dari bagian tubuh cicak sebagai pertahanan diri apabila ada musuh yang mengancam. • Apabila ada musuh, cicak memutuskan ekornya, dengan terputusnya ekor maka gerakan cicak akan lebih cepat untuk menghindari musuh. • Tulang belakang di persendian antara ekor dan pelvis (pinggul) lemah dan mudah terputus, jadi ketika ada musuh yang mengancam, maka ekor cicak akan terputus dengan mudah. • Hilangnya ekor sebenarnya terjadi karena kontraksi antara otot di posterior pelvis sehingga dapat memutuskan tulang belakang dan menyebabkan ekor putus. Otot sphincter di ekor yang berkontraksi disekitar arteri caudal sehingga saat ekor putus minim darah.

  40. SemogaBermanfaat

More Related