1 / 20

BAB 6 PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI ASIA

BAB 6 PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI ASIA. TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan proseslahir dan berkembangnya agama Hindu- Buddha; mendeskripsikan prosesmasuknya pengaruh Hindu–Buddha di

meara
Télécharger la présentation

BAB 6 PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI ASIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 6PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI ASIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: • mendeskripsikan proseslahir dan berkembangnya agama Hindu- Buddha; • mendeskripsikan prosesmasuknya pengaruh Hindu–Buddha di Indonesia;; • mengidentifikasi jalur masuk dan berkembangnya agama serta kebudayaan Hindu–Buddha di Indonesia.

  2. PETA KONSEP

  3. LAHIRNYA DAN PERKEMBANGAN AGAMA HINDU Agama Hindu diyakini lahir di India sekitar tahun 1500 SM. Para ahli sejarah meyakini bahwa bekas kota Mohenjo-Daro (Larkana)danHarappa (Punjab)di lembah Sungai Indus merupakan tempat di mana agama ini tumbuh dan berkembang.

  4. LAHIRNYA AGAMA HINDU Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Arya (Indo Jerman)ke India sekitar tahun 1500 SM. Mereka datang melalui celah Kaiber dan mendesak bangsa Dravida dan Munda yang telah mendiami daerah tersebut. Bangsa Dravidaadalah bangsa asli India. Oleh karena terdesak oleh kedatangan bangsa Arya, bangsa Dravida kemudian berpindah dan menetap di Dataran Tinggi Dekan.

  5. AGAMA HINDU Bangsa Arya membangun sistem kepercayaan dan kemasyarakatan tertentu. Bangsa Arya ini memuja banyak dewa. Di antara para dewa yang dipuja, terdapat tiga dewa utama yang disebut Trimurti, yaitu Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pelindung), dan Siwa (dewa penghancur). Pemujaan terhadap para dewa tersebut dipimpin oleh sekelompok pendeta atau Brahmana. Para Brahmana kemudian menulis berbagai ajaran ritual dan dijadikan pedoman dalam melaksanakan upacara keagamaan. Tulisan-tulisan tersebut disatukan dalam kitab yang disebut Kitab Veda.

  6. KITAB VEDA Pokok-pokok ajaran Hindu terdapat dalam kitab Veda, Brahmana, dan Upanisyad. Kitab Veda terdiri dari empat buah kitab, yakni Rig-Veda, Yajur- Veda, Sama-Veda, dan Atharva-Veda. Rig-Veda merupakan kitab tertua dan ditulis antara tahun 1300 dan 1000 SM. Kitab ini berisi syair-syair pujian kepada para dewa. Yajur-Veda berisi pedoman pengorbanan atau sesajian terhadap para dewa. Sama-Veda berisi nyanyian pemujaan. Atharva-Veda berisi kumpulan mantera-mantera gaib.

  7. KITAB VEDA Kitab Rig-Veda salah satu kitab agama Hindu. Rig-Veda merupakan kitab tertua dan ditulis antara tahun 1300 dan 1000 SM. Kitab ini berisi syair-syair pujian kepada para dewa.

  8. PERKEMBANGAN AGAMA HINDU Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perpaduan antara budaya Dravida, budaya Munda, dan budaya Arya yang kemudian disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme).Daerah perkembangan pertamanya terdapat di lembah Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (negeri orang Arya) dan Hindustan (tanah milik orang Hindu). Kata Hindu dalam bahasa Sansekerta ‘sindhu’berarti ‘sungai’. Kata ini merujuk pada Sungai Indus yang menjadi sumber air minum dan pertanian utama masyarakat di sekitarnya.

  9. PEMBAGIAN KASTA Pada masa itu, mereka juga telah mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta tertentu, yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pembagian masyarakat atas kasta-kasta ini pada dasarnya adalah pembagian tugas atau pekerjaan. Kaum Brahmanabertugas mengurus soal kehidupan keagamaan. Kasta Ksatriaberkewajiban menjalankan pemerintahan, termasuk mempertahankan negara. Kasta Waisyabertugas untuk berdagang, bertani, dan beternak. Sementara, Kasta Sudrabertugas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar, seperti perbudakan. Di luar keempat kasta ini ada juga kelompok-kelompok masyarakat yang disebut Paria. Mereka adalah fakir miskin, orang jahat, dan orang buangan.

  10. LAHIRNYA AGAMA BUDDHA Pokok-pokok ajaran Buddha ini terdapat pada Aryasatyani dan Pratityasamutpada. Aryasatyani adalah kebenaran-kebenaran utama. Kebenaran utama yang meliputi hidup adalah menderita. Pratityasamutpada adalah rantai sebab akibat. Rantai ini terdiri dari 12 rangkaian sebab akibat sebagai hasil dari perilaku umat. Keseluruhan ajaran Buddha, dibukukan dalam KitabTripitaka. KitabTripitaka menjadi pedoman ritual bagi kehidupan para pengikutnya. Kitab ini terdiri dari tiga kumpulan tulisan, yakni SutraPitaka, VinayaPitaka, danAbhidharmaPitaka.

  11. KITAB TRIPITAKA KitabTripitaka terdiri dari tiga kumpulan tulisan yaitu SutraPitaka, VinayaPitaka, dan AbhidharmaPitaka. SutraPitakaberisi wejangan-wejangan Sang Buddha. VinayaPitakaberisi segala macam peraturan dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluknya. AbhidharmaPitakaberisi penjelasan-penjelasan dan kupasan soal keagamaan.

  12. PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA Dalam perkembangannya, agama Buddha pecah menjadi dua aliran, yaitu aliranHinayana dan AliranMahayana. AliranHinayanamengajarkan bahwa untuk mencapai Nirwana sangat tergantung pada usaha diri melakukan meditasi. AliranMahayanamengajarkan bahwa untuk mencapai Nirwana, setiap orang harus mengembangkan kebijaksanaan dan sifat welas asih. Dengan demikian, pendeta harus memberikan petunjuk dan bimbingan kepada pengikutnya agar dapat mencapai Nirwana bersama.

  13. PETA PENYEBARAN AGAMA BUDDHA DI ASIA

  14. TEORI MASUKNYA PENGARUH HINDU-BUDDHA DI INDONESIA Teori Masuknya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia Teori Brahmana Teori Ksatria Teori Waisya Teori Sudra

  15. TEORI BRAHMANA TeoriBrahmanadengan tokoh pendukungnya, antara lain J.C. van Leur. Menurut teori ini, para Brahmana dan BiksuIndia datang ke Indonesia atas undangan para kepala suku setempat yang tertarik untuk belajar agama Hindu. Setelah menganut agama Hindu, para kepala suku ini kemudian mengangkat Brahmana menjadi penasihat mereka. Dari lingkungan istana, agama ini kemudian menyebar luas ke tengah masyarakat kecil.

  16. TEORI KSATRIA TeoriKsatria dengan tokoh pendukungnya, antara lain F.D.K. Bosch. Menurut teori ini, raja-raja India datang menyerang dan mengalahkan suku-suku Indonesia. Mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.

  17. TEORI WAISYA TeoriWaisya dengan tokoh pendukungnya, antara lain N.J.Krom. Menurut teori ini, pengaruh Hindu dan Buddha dibawa dan disebarluaskan oleh para pedagangIndia yang juga berasimilasi dengan penduduk setempat.

  18. TEORI SUDRA TeoriSudra, menurut teori ini, kaumsudra yang dipandang rendah dalam masyarakat India pergi dan menetap di Indonesia. Mereka kemudian menyebarkan agama yang mereka anut.

  19. TEORI LAINNYA Penyebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia lebih disebabkan oleh peran aktif orang Indonesia sendiri. Sudah sejak lama bangsa Indonesia menjelajahi lautan untuk berdagang. Orang Indonesia yang berdagang dengan orang-orang India kemudian mengenal budaya Hindu dan Buddha. Mereka kemudian mempelajari dan membawa pulang pengetahuan tentang agama serta budaya India itu. mereka mengirimkan undangan kepada para Brahmana atau Biksu India untuk datang dan mengajari mereka.

  20. JALUR MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA Perkembangan penyebaran Agama Hindu dan Buddha selanjutnya dilakukan juga oleh peziarah asal Cina yang akan pergi ke India singgah terlebih dahulu di Indonesia. Daerah-daerah yang dipengaruhi Hindu dan Buddha sampai pada Abad ke-14 M, antara lain Pagaruyung, Padang Lawas, Palas Pasemah, Bangka, Sriwijaya, Tulangbawang, Tarumanegara, Bali, Kediri, Singasari, Majapahit, Kutai, Sanggau (Kalimantan Barat), Sempaga (Sulawesi Selatan), dan Mataram Kuno.

More Related