1 / 30

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS Dosen : Prof. Dr. Syamsir Abduh

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS Dosen : Prof. Dr. Syamsir Abduh. Disusun Oleh : Alfian Hamzah (122121008) M. Wahyu Gamal ( 122121077) Syilvta Nastassia SY (122121120) Willy Tandauli ( 122120133). MAGISTER MANAJEMEN UNIV. TRISAKTI, KELAS B, ANGKATAN 41 2013. CHAPTER OBJECTIVE.

meriel
Télécharger la présentation

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS Dosen : Prof. Dr. Syamsir Abduh

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN KUALITASDosen: Prof. Dr. SyamsirAbduh DisusunOleh: Alfian Hamzah (122121008) M. Wahyu Gamal (122121077) SyilvtaNastassia SY (122121120) Willy Tandauli (122120133) MAGISTER MANAJEMEN UNIV. TRISAKTI, KELAS B, ANGKATAN 41 2013

  2. CHAPTER OBJECTIVE • Introduction with Six Sigma (6σ). • Evolution of Six Sigma. • Objective of Six Sigma. • Three key characteristic of Six Sigma. • Six Sigma concept. • DMAIC and DMADV approach. • Study Case. • Conclusion.

  3. DEFINISI SIX SIGMAWhat is Six Sigma? • Berdasarkanistilah: Sixadalahenam. Sigmamerupakansimboldalamstatistik yang digunakanuntukstandardeviasi yang dilambangkandenganσ (hurufYunani). Six Sigma dituliskandalamsimbol6σ. Six Sigma merupakansebuahmetodologiterstrukturuntukmemperbaiki proses yang difokuskanpadausahamengurangivariasi proses (process variances) sekaligusmengurangipenyebabkesalahan/cacat (produk/jasa yang diluarspesifikasi) dalam proses bisnisdenganmenggunakanstatistikdanproblem solving tools secaraintensif. Six Sigma Quality (6σ) adalahsuatubesaran yang kitabisaterjemahkansebagaisebuahproses/tingkatmutu yang memilikikemungkinancacat (defects opportunity) sebanyak 3,4 buahdalam 1.000.000 produk/jasa (defects per million opportunities). 6s= Sehingga Six Sigma sebagai metrics merupakansebuahreferensiuntukmencapaisuatukeadaanpadaproduk/jasa yang nyarisbebascacat. Dalamperkembangannya, 6σbukanhanyasebuah metrics, namuntelahberkembangmenjadisebuahmetodologidanbahkanstrategibisnis.

  4. DEFECT = kesalahan = kegagalan = cacat • Produk/Jasadisebutmemiliki DEFECT jikaterdapatsekurang-kurangnyasatuspesifikasi yang takdipenuhi. • Defect bisabersifat minor maupun mayor. • Contoh :

  5. Pengertian Six Sigma menurut Dr. Walter Shewhart, Dr. W. E. Deming & Dr. J. Juran; • Process control; • Plan, Do, Check, Act; • Common and Special Causes; • Improvement can be done project by project; • Statistical tools; • Hahn et al. (2000): Six Sigma adalahpendekatan yang berdasarkan statistik untuk memperbaiki produk dan kualitas proses. • Sanders and Hild (2000): strategimanajemen yang membutuhkanperubahanpadakebudayaanorganisasi. • Dalamduniabisnis, Six Sigma didefinisikansebagaiusahastrategibisnis yang digunakanuntukmeningkatkan profit, efektivitasdanefisiensisemuaoperasiuntukmemenuhikebutuhandanharapankonsumen. • Dalam metodologi Six Sigma, apa pun yang tidakmemuaskan pelanggan adalah kecacatan, memahami pelanggan dan kebutuhan pelanggan adalah hal yang paling penting dalam membangun budaya Six Sigma. Six Sigma adalah metodologi manajemen pemecahan masalah yang dapat diterapkan untuk semua jenis proses bisnis untuk mengidentifikasi dan menghilangkan sumber penyebab kecacatandanpadaakhirnya meningkatkan proses bisnis utama dan penghematan biaya bagi organisasi. Dalam hal ini, tujuan utama dari Six Sigma adalah bahwa setiap peningkatan kualitas dalam suatu organisasiharus layak secara ekonomi .

  6. The Six Sigma Evolutionary Timeline 1924: Walter A. Shewhart introduces the control chart and the distinction of special vs. common cause variation as contributors to process problems. 1818: Gauss uses the normal curve to explore the mathematics of error analysis for measurement, probability analysis, and hypothesis testing. 1736: French mathematician Abraham de Moivre publishes an article introducing the normal curve. 1896: Italian sociologist Vilfredo Alfredo Pareto introduces the 80/20 rule and the Pareto distribution in Coursd’EconomiePolitique. 1949: U. S. DOD issues Military Procedure MIL-P-1629, Procedures for Performing a Failure Mode Effects and Criticality Analysis. 1960: Kaoru Ishikawa introduces his now famous cause-and-effect diagram. 1941: Alex Osborn, head of BBDO Advertising, fathers a widely-adopted set of rules for “brainstorming”. 1970s: Dr. Noriaki Kano introduces his two-dimensional quality model and the three types of quality. 1986: Bill Smith, a senior engineer and scientist introduces the concept of Six Sigma at Motorola 1995: Jack Welch launches Six Sigma at GE. 1994: Larry Bossidy launches Six Sigma at Allied Signal.

  7. SEJARAH SIX SIGMA • Dalamperjalananwaktu, General Electric(GE) mempopulerkan Six Sigma sebagaisuatu trend danmembuatperusahaan lain serta orang-orang berlomba-lombamencaritahuapaitu Six Sigma sertamencobamengimplementasikannya di tempatkerjamasing-masing. Dalamhalini, peran CEO padasaatituJack Welch bolehdibilangsangatpentingmengingatdiaadalahorangyang menjadikan Six Sigma sebagaitulangpunggungsemua proses di GE. • Konsepdasar Six Sigma banyaksekalidiambildariTotal Quality Management (TQM) danStatistical Process Control (SPC) dimanaduakonsepbesarinidiawaliolehpemikiran-pemikiranShewhart, Juran, Deming, CrossbydanIshikawa. Dari segiwaktu, bisadikatakan Six Sigma adalahhasilevolusidariquality improvement yang berkembangsejaktahun 1940-an.

  8. Who is involved in Six Sigma? • Six Sigma akhirnya melibatkan setiap orang dalam organisasi , mulai dari manajemen puncak ke tingkat operator/staf. Hal ini membutuhkan pemahaman yang menyeluruh padaperusahaanuntukprosesnya, komitmen untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan keterlibatan dalam proyek-proyek yang menyertai tujuan-tujuan tersebut. KarenaSix Sigma adalah untukproses bisnis secara total,makaSix Sigma melibatkan setiap orang dalam organisasi. • Manajementingkatatas menunjuk Sponsors, yang merupakan anggota dari tim kepemimpinan yang bertanggung jawab untuk memilih proyek Six Sigma dan pada akhirnya bertanggung jawab untuk hasil proyek. Tepat di bawah SponsorsadalahChampions, yang biasanya memilikitanggungjawab sehari- hari atas proses bisnis yang ditingkatkan dan peran mereka adalah untuk memastikan tim proyek Six Sigma memiliki sumber daya yang diperlukan untuk berhasil melaksanakan proyek tersebut.Selanjutnya adalah Master Black Belts, yang mengajar dan merupakanmentor dariBlack Belts, yang telah dilatih untuk mengelola proyek Six Sigma dan berfungsi sebagai pemimpin tim proyek yang terdiri dari Green Beltsdan karyawan lainnya. Green Beltsadalah anggota tim proyek inti , dan bahkan menjadi pemimpin tim pada proyek-proyek yang lebih kecil. Dan anggota lain dari tim proyek adalah karyawan biasa. • Dalam penyebaran Six Sigma yang berfungsi dengan baik, setiap orang dalam organisasi terlibat dalam mengurangi kecacatan, mengurangi sikluswaktu dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

  9. Companies Using 6σ

  10. Six Sigma and Financial Service

  11. SIX SIGMA CONCEPT

  12. Menurut Peter Pande,dkk, dalambukunyaThe Six Sigma Way: McGraw-Hill, 2002:hal 8, adaenamkomponenutamakonsep Six Sigma sebagaistrategibisnis : • Benar-benarmengutamakanpelanggan: sepertikitasadaribersama, pelangganbukanhanyaberartipembeli, tapibisajugaberartirekankerjakita, team yang menerimahasilkerjakita, pemerintah, masyarakatumumpenggunajasa, dll. • Manajemenyang berdasarkan data danfakta: bukanberdasarkanopini, ataupendapattanpadasar. • Fokuspada proses, manajemendanperbaikan: Six Sigma sangattergantungkemampuankitamengerti proses yang dipadudenganmanajemen yang bagusuntukmelakukanperbaikan. 4. Manajemen yang proaktif: peranpemimpindanmanajersangatpentingdalammengarahkankeberhasilandalammelakukanperubahan. 5. Kolaborasi tanpa batas: kerja sama antar tim yang harus mulus. 6. Selalumengejarkesempurnaan.

  13. Where Six Sigma? • Six Sigma diterapkan untuk semua proses bisnis. Untuk memulainya, dapat diterapkan pada proses bisnis utama yang memiliki dampak nyata yang tertinggi pada pelanggan dan pemegang saham. Semua proses bisnis yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dan pertumbuhan laba organisasi perlu menjalani Six Sigma metodologi implementasi.

  14. Why Six Sigma? • Cara untuk mencapai tujuan ini dicapai dalam konteks"why". Tujuan dari Six Sigma adalah untuk membantu orang dalam usaha mereka untuk meningkatkan proses bisnis untuk menghasilkan produkdanjasa yang bebas cacat. Six Sigma membutuhkan praktisi untuk mempertimbangkan baik "suara pelanggan" dan "suara dari proses“,halinimengurangi kesenjangan antara dua suara. Yang mengarah kepada pelanggan yang lebih puas, dan itulah yang membuat Six Sigma menciptakan proposisi bisnis yang menguntungkan. Six Sigma menghemat biayaorganisasi, tetapi juga memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan penjualan. • Six Sigma berfokus pada kesuksesan yang panjang dan berkelanjutan untuk setiap proyek perbaikan,memperbaiki setiap proses dalam organisasi. Yang memberikan organisasi suatu cara untuk terus berkembangdari tahun ke tahun dan bahkan menyediakan sistem yang memberikan pemikiran"out of the box", yang dapat mempercepat laju perbaikan. • Karena iniadalahpendekatan data-driven untuk pemecahan masalah , Six Sigma membangun ketahanan dalam manajemen sehari-hari . Hal ini dimulai dariseperangkat reaksi berantai dalam strategis, perbaikan taktis dan operasional , yang memaksa organisasi untuk menetapkan target yang lebihluas untuk setiap kinerja bisnis dan menetapkan tujuan untuk setiap orang dalam organisasi .

  15. When to Apply Six Sigma • Selama suatu organisasi memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kinerja bisnis dengan mengidentifikasi setiap proses bisnis utama untuk perbaikan, titik awal dari Six Sigma tidak masalah. Organisasi dapat menerapkan Six Sigma: • Ketika mereka mengetahui bahwa tingkat kepuasan pelanggan berkurang. • Ketika mereka ingin mempertahankan posisi kepemimpinan melalui kualitas di pasar. • Ketika ada indikasi yang jelas kehilangan pangsa pasar karena kualitas. • Bila proses mereka tidak berubah untuk waktu yang lama. • Ketika kualitas suatu produk sangat tergantung pada keterampilan inspeksi manusia bukannya built-inpadaproses produksi. • Ketika mereka berpikir proses mereka semua telah mencapai batasperbaikan. • Ketika mereka diminta untuk meningkatkan kinerja di semua bidang proses bisnis mereka. • Ketika mereka memutuskan mereka ingin bertahan dan berkembang di pasar yang kompetitif saat ini.

  16. How to Apply Six Sigma? • Implementasi Six Sigma bergantung pada kebutuhan organisasi dan jenis strategi organisasiyang berbeda.Tiga strategi utama yang diikuti dalam Six Sigma adalah: • Proses Manajemen:Sebuah kepemilikan silang-fungsional yang sedang berlangsung dan pengukuran proses dukungan inti. • Proses Perbaikan: Berfokus pada pemecahan masalah, yang bertujuan untuk menghilangkan beberapa sumber penyebab yang penting. Hal ini paling umum untuk menggunakan roadmap DMAIC. • ProsesDesain/Redesain: Pembentukansebuah proses baru untuk mencapai peningkatan eksponensial dan atau memenuhi tuntutan perubahan pelanggan, teknologi dan persaingan. Hal Ini harus menangani proses disfungsionaltotal dan merekayasa ulangnya. Hal inijuga dikenal sebagai. DMADV adalah roadmap yangpaling umum untuk Design for Six Sigma ( DFSS ).

  17. DMAIC Approach • DEFINE the opportunity • tools: ex. project charter • MEASURE current performance • tools: ex. Sample plan • ANALYZE the root causes of problems • tools: ex. Hypothesis test • IMPROVE the process to eliminate root causes • tools: ex. solution selection matrix • CONTROL the process to sustain the gains • tools: ex. control chart

  18. DMADV Approach/DFSS Metodologi DFSSadalahmetodologisistematismemanfaatkanperalatan, pelatihanpengukuran& memungkinkanorganisasiuntukmerancangprodukdan proses yang memenuhiharapanpelanggan& dapatdiproduksipadatingkatkualitas Six Sigma. Tujuan DFSS adalahuntukmencapai minimum tingkatcacat & dampakpositifmemaksimalkantahappembangunanproduk. Digunakanuntukmengembangkanprodukdengankriteriakemampuan & kinerja Six Sigma.

  19. PROCESS SIGMA TABLE

  20. Normal Distribution Shifted 1.5s 1.5s 1.5s LSL USL 4.5s 4.5s (Distribution Shifted ± 1.5s) s PPM 697700 308537 66807 6210 233 3.4 1 2 3 4 5 6 -6s -5s -4s -3s -2s -1s X 1s 2s 3s 4s 5s 6s Defects per Million Opportunities LSL : Lower Specification Limit : batas limit bawah USL : Upper spesification Limit : batas limit atas

  21. Normal Distribution vs Shifted 1.5s

  22. USAGE OF SIX SIGMA Sumber: Dr HasanAkpolat, SONY AUSTRALIA, Ltd

  23. MANFAAT PENERAPAN SIX SIGMA QUALITY Bagi Perusahaan : • Mempertahankankelangsunganusaha • Meningkatkan Market Share • Customer Retention • Meningkatkan Profit dan Investor Relations • MeningkatkanHubungandengan Supplier • Adanyakejelasan performance yang harusdicapaiolehsetiapanggotaorganisasi • Mempercepatkegiatan improvement: • Process Improvement: DefectReduction, CycleTimeReduction, MetodologiDesainProses • MeningkatkanProduktifitas • Product/Service Improvement • Cost Reduction

  24. MANFAAT PENERAPAN SIX SIGMA QUALITY Bagi Perusahaan : • Mendorongbudayabelajardidalamorganisasi • Meningkatkan skill karyawandalammemperbaikiproses 5. Mendorongdilakukannyaperubahan yang bersifatstrategis • Culture Change BagiPelanggan: Meningkatkan “value to customer” • Produk / Service yang bermututinggi • Biaya yang murah hargamurah

  25. Six Sigma Compared to TQM (Mikel J. Harry) Six Sigma TQM Ultimate Money Quality objective Strategic Philosophical Belief Applied Little Extensive statistics tools

  26. Six Sigma Compared to TQM Kelemahan Total Quality Control yaitu: • Terlalufokuspadakualitasdantidakmemperhatikanisubisnisygkritikallainnya. • Implementasi Total Quality Control menciptakanpemahamanbahwamasalahkualitasadalahmasalahnyadepartemen Quality Control, padahalmasalahkualitasbiasanyaberasaldariketidakmampuandepartemen lain dalamperusahaanygsama. • Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja produk. Six Sigma dalam pelaksanaannya menunjukkan hal-hal yang menjadi solusi permasalahandiatas: • Menggunakan isu biaya, cycle time dan isu bisnis lainnya sebagai bagian yg harus diperbaiki. • Six sigma tidak menggunakan ISO 9000 dan Malcolm Baldrige Criteria tetapi fokus pada penggunaan alat untuk mencapai hasil yg terukur. • Six sigma memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan. Kualitas hanyalah salah satu tujuan, dan tidak berdiri sendiri atau lepas dari tujuan bisnis lainnya. • Six sigma menciptakan change agent ygbukanbekerjadi Quality Department. Green Belt adalahpara operator ygbekerjapadaproyek Six Sigma sambilmengerjakantugasnya.

  27. SIX SIGMA COMPARISON Sumber: Dr HasanAkpolat, SONY AUSTRALIA, Ltd

  28. KESIMPULAN • SIX SIGMA merupakan“Data-Driven Process Reengineering Methodology” yang mendorongperubahanparadigmaperusahaandalam : • Berperilaku, • Menanganipelanggannyadan • Menghasilkanprodukdanjasanya. • Dapatditerpakanpada Service & Manufacturing Industry • Dapatditerapkanpadaperusahaanbesarmaupunperusahaankecil

  29. TERIMA KASIH

More Related