1 / 12

Oleh : AAN PRIATMA HELENA NOPI INDRA SUPRIADI KALISTA RENDI ARDHA RAMADHANIANSYAH

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN. Oleh : AAN PRIATMA HELENA NOPI INDRA SUPRIADI KALISTA RENDI ARDHA RAMADHANIANSYAH.

miles
Télécharger la présentation

Oleh : AAN PRIATMA HELENA NOPI INDRA SUPRIADI KALISTA RENDI ARDHA RAMADHANIANSYAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN Oleh: AAN PRIATMA HELENA NOPI INDRA SUPRIADI KALISTA RENDI ARDHA RAMADHANIANSYAH

  2. Berdasarkan tatanan bahasa Indonesia sistem adalah suatu kesatuan atau tatanan yang terdiri dari kumpulan elemen-elemen yg saling berinteraksi dan saling bergantung dengan yang lain dan secara bersama-sama bergerak untuk mencapai tujuan. Pelayanan adalah Kegiatan dinamis beberapa membantu menyiapkan, menyediakan dan memproses serta membantu keperluan orang lain (Soetanto,2003). pengertian

  3. Hubungan perawat-klien menjadi inti dalam pemberian asuhan keperawatan, karena keberhasilan penyembuhan dan peningkatan kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh hubungan perawat-klien. Terdapat beberapa konsep dasar tentang hubungan perawat klien yang sangat relevan dalam praktik keperawatan profesional, yaitu konsep tentang hubungan saling percaya, empati, caring, otonomi dan mutualitas (Kozier et al,1997). Konsepdasar

  4. Hubungan perawat-klien harus didasarkan atas hubungan saling percaya. Hubungan saling percaya ditumbuhkan melalui sikap iklhas dari perawat (Genuineness) sehingga klien mendapatkan ketulusan perawat dan akhirnya klien mempercayai perawat. Perhatian yang cermat (Carefull attention) terhadap setiap permintaan klien sangat berpengaruh untuk menumbuhkan hubungan saling percaya (Potter dan Perry, 1997), melalui hubungan tersebut akan menciptakan keterbukaan antara perawat klien dan hal ini sangat bermanfaat dalam pencapaian tujuan asuhan keperawatan. 1. Konsep hubungan saling percaya

  5. Empati berarti kemampuan untuk masuk ke dalam kehidupan orang lain sehingga dapat mempersepsikan secara akurat perasaan orang tersebut dan memahami arti perasaan tersebut bagi yang bersangkutan. Sikap empati dapat membantu klien mengerti dan mengeksplorasi perasaannya sehingga dapat mengatasi masalahnya (Potter dan Perry, 1997) melalui sikap empati, perawat dapat berkomunikasi secara verbal dan non verbal kepada klien dan memfasilitasi klien untuk mengekspresikan perasaannya. Sikap empati merupakan salah satu aspek penting agar suatu keperawatan yang bermutu (Idvall dan Rooke, 1998). 2. Konsepempati

  6. Caring berarti mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan ikhlas (Kozier dan Erbe, 1998), sikap care perawat dalam berkomunikasi ialah : • Berhenti berbicara atau paling tidak berbicara apabila klien tidak berbicara dan jangan memotong pembicaraan klien. • Menjauhkan distraksi. • Melihat klien saat berbicara. • Memperhatikan hal-hal yang utama. • Mengevaluasi bagaimana penerimaan pesan yang sudah diberikan. • Mengkaji apa yang diabaikan dalam komunikasi tersebut. • Mengevaluasi intensitas emosi yang ditunjukkan klien. 3. Konsep caring

  7. Otonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau kemampuan untuk mengatur diri sendiri. Hal ini berarti bahwa otonomi menghargai manusia sebagai seseorang yang mampu menentukan sendiri apa yang baik bagi dirinya. Mutualitas berarti kerjasama dengan orang lain. Konsep tersebut sangat penting dalam hubungan perawat-klien karena mereka akan bekerja sebagai satu tim. 4. Konsepotonomidanmutualis

  8. Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode modifikasi keperawatan primer (kombinasi metode tim dan metode keperawatan primer). Penetapan metode ini didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut : Metodesistemkeperawatan

  9. Pada metode keperawatan primer, pemberian asuhan keperawatan dilakukan secara berkesinambungan sehingga memungkinkan adanya tanggung jawab dan tanggung gugat yang merupakan esensi dari suatu layanan profesional. • Pada metode keperawataan primer , hubungan professional dapat ditingkatkan terutama dengan profesi lain. • Metode keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena membutuhkan jumlah tenaga yang lebih banyak, karena setiap PP hanya merawat 4-5 klien dan pada metode modifikasi keperawatan primer , setiap PP merawat 9-10 klien.

  10. Saat ini terdapat beberapa jenis tenaga keperawatan dengan kemampuan yang berbeda-beda. Kombinasi metode tim dan perawat primer menjadi penting sehingga perawat dengan kemampuan yang lebih tinggi mampu mengarahkan dan membimbing perawat lain di bawah tanggung jawabnya. • Metode tim tidak digunakan secara murni karena pada metode ini tanggung jawab terhadap keperawatan terbagi kepada semua anggota tim, sehingga sukar menetapkan siapa yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas semua pelayanan yang diberikan.

  11. Antara lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang biasanya mengacu pada kemajuan rumah sakit, memberi pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya. Tujuan Sistem Pelayanan Keperawatan

  12. TerimaKasih

More Related