1 / 22

MASALAH EKONOMI NASIONAL-DAERAH DAN MP3EI

MASALAH EKONOMI NASIONAL-DAERAH DAN MP3EI. Didik J. RAchbini. I. Pengantar. Ekonomi nasional dan daerah, meskipun tumbuh tetapi mengidap banyak penyakit inefisiensi, kekurangan infrastruktur, kesenjangan, kemiskinan, indeks pembangunan manusia rendah, dan sebagainya

mizell
Télécharger la présentation

MASALAH EKONOMI NASIONAL-DAERAH DAN MP3EI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MASALAH EKONOMI NASIONAL-DAERAH DAN MP3EI Didik J. RAchbini

  2. I. Pengantar • Ekonomi nasional dan daerah, meskipun tumbuh tetapi mengidap banyak penyakit inefisiensi, kekurangan infrastruktur, kesenjangan, kemiskinan, indeks pembangunan manusia rendah, dan sebagainya • Kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air semakin besar dan masih belum dapat dipenuhi dari pajak sehingga menarik peranan swasta dan luar negeri untuk mendukungnya • Bagaimana masa depan MP3EI, yang merencanakan program dalam jangka panjang dan rentang 25 tahun pada saat umum regim tinggal 2 tahun saja • Fondasi legal apa yang bisa dipakai ?

  3. MP3EI: Koridor Ekonomi • Koridor Sumatera: sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional • Koridor Jawa: pendorong industri dan jasa nasional • Koridor Kalimantan: pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional • Koridor Sulawesi: pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, migas, dan pertambangan nasional • Koridor Bali dan Nusa Tenggara: pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional • Koridor Papua dan Maluku: pusat pengembangan pangan, perikanan, energi, dan pertambangan

  4. Source: Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembanguan Ekonomi Indonesia (MP3EI)Tahun 2011 - 2025

  5. II. Faktor global • Faktor global adalah yang pertama harus dicatat karena pengaruhnya terhadap ekonomi, perdagangan, arus modal sangat signifikan • Krisis berulang dengan frekuensi semakin pendek mulai pada kisaran 10 tahunan, sekarang setiap 3-4 tahun muncul krisis baru • Perekonomian global menurun, diikutinoleh penurunan pertumbuhan ekonomi regional, negara maju dan negara berkembang

  6. Tabel 1. PertumbuhanEkonomi DUNIA DAN ASEAN

  7. Tabel 2. Pertumbuhanekonomiindonesia 1994-2010

  8. III. FAKTOR ANGGARAN • Faktor anggaran sebenarnya relatif baik dengan perkembangan penerimaan pajak kurang dari 500 trilyun rupiah lima tahun lalu sekarang mencapai 1000 trilyun rupiah • Penerimaan dari pertambangan umum bukan migas masih sangat kecil • Masalah APBN terletak pada strategi fiskal yang tidak memadai atau bahkan bisa dikatakan tidak strategis sama sekali • Aspek pengeluaran sangat kacau dan tidak menyisakan anggaran yang cukup untuk infrastruktur

  9. Tabel 3. RAPBN 2012

  10. IV. FAKTOR INVESTASI danperdagangan • Pasar, swasta, dunia usaha, arus modal sebenarnya berkembang dengan baik • Bahkan peranan modal asing sangat tinggi masuk ke Indonesia karena krisis di belahan bumi lainnya dan kepercayaan • Perdagangan, ekspor dan ekspor juga meningkat, tetapi akan mengalami masalah ketika krisis Eropa terus berlanjut tanpa ada solusi cepat • Perdagangan global menurun meskipun tidak seberat krisis tahun 1998

  11. Gambar 2. SektorSwasta : RealisasiInvestasiMelajuKencang INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)

  12. Gambar 3. KetimpanganantaraInvestasiAsingdanDomestik (PMA vs PMDN)

  13. Gambar 4. Perdagangan Global

  14. IV. MASALAH DI DAERAH • Permasalahan di daerah lain lagi meskipun transmisinya dengan global melewati ekonomi nasional • Ekonomi politik di daerah tidak kondusif untuk usaha sehingga gantungan kepercayaan hanya pada pemerintah pusat • Desentralisasi fiskal yang mencapai 400 trilyun rupiah gagal, birokrasi daerah melayani dirinya sendiri • Sekitar 80 persen anggaran daerah dipakai untuk belanja rutin pegawai dan belanja nuntuk kebutuhan birokrasi • Rasio elektrifikasi pinjang • Infrastruktur jalan juga tidak seimbang

  15. Gambar 5. Postur Belanja APBD, 2007-2011 (%) Sumber: Kementerian Keuangan, diolah • Pemanfaatan APBD (DAU) didominasiuntuk gaji pegawai dancenderungmeningkatproporsinya. Alokasi belanja modal pembangunan untuk usaha produktif kecil. • Rata-rata pertumbuhan belanja gaji pegawai sebesar 29%, sementara belanja barang sebesar 20%, belanja modal sebesar 9% dan belanja lainnya sebesar 19%.

  16. Gambar 6. DAERAH-DAERAH YANG BOROS BELANJA PEGAWAI

  17. Gambar 7. RasioPanjangJalanterhadapluaswilayah

  18. Gambar 8. Rasioelektrifikasi

  19. gambar 9. inefisiensi distribusi barang: Gula pasir=Rp 210 rb/ton Gula pasir=Rp 310 rb/ton . Gula pasir= . Rp 550-600 rb/ton Ilustrasi faktor biaya distribusi dalam komoditas gula pasir ….. Gula pasir= Rp 3-4 jt/ton . Gula pasir= . Rp 300 rb/ton dgn kontainer . Rp 225 rb/ton dg truk . Gula pasir= Rp 150 rb/ton dg truk Gula pasir=Rp 500-600rb/ton Gula pasir=Rp 500-600rb/ton Gula=Rp 280-300rb/ton Sumber: Kementerian Pertanian

  20. V. MASALAH Implementasi • Implementasi quick wins(2011-2015): penyiapan infrastruktur kegiatan (pembentukan institusi pelaksana, penyusunan rencana aksi, penguatan lembaga litbang, dll) • Memperkuat basis ekonomi dan investasi (2016-2020): pembangunan infrastruktur, percepatan investasi, penguatan tata kelola, dll • Melaksanakan pertumbuhan berkelanjutan (2021-2025): keberlanjutan daya saing dan penerapan teknologi tinggi

  21. Fase awal terlalu lama dan masih jauh dari implementasi, sementara pemerintahan sudah selesai • Proyek MP3EI sangat banyak dengan jumlah ratusan dengan skala besar • Satu hal kecil UU pengadaan tanah yang ditengarai sebagai kendala tidak bisa diselesaikan dengan baik • Rencana ini terlalu muluk dan tidak berpijak di bumi

  22. Faktor Penghambat • Kesinambangunan program • Masalah pembebasan lahan • Masalah birokrasi • Kepemimpinan dan koordinasi di setiap level • Dana • Ketimpangan daerah • Sumberdaya manusia

More Related