1 / 101

ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR. MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB). POKOK KAJIAN ISBD. Pengantar ISBD Manusia Sebagai Makhluk Budaya Manusia dan Peradaban Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial Manusia, Keseragaman, dan Kesederajatan Moralitas dan Hukum

montana
Télécharger la présentation

ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB)

  2. POKOK KAJIAN ISBD • Pengantar ISBD • Manusia Sebagai Makhluk Budaya • Manusia dan Peradaban • Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial • Manusia, Keseragaman, dan Kesederajatan • Moralitas dan Hukum • Manusia, Sains dan Teknologi • Manusia dan Lingkungan

  3. Macam-Macam Bentuk Perubahan Kebudayaan • Evolusi: Perubahan kebudayaan yg terjadi secara lambat dg arah perubahan untuk mencapai bentuk yang lebih sempurna. • Revolusi: Proses perubahan kebudayaan yg terjadi secara cepat, shg perubahan itu segera terlihat dan dapat dirasakan masyarakat. • Inovasi: Proses perubahan kebudayaan yang terja-di disebabkan oleh berbagai faktor yg berasal dari dalam diri masyarakat itu sendiri. • Defusi: Proses perubahan kebudayaan yg terjadi disebabkan oleh faktor-faktor dari luar masyarakat masyarakat itu sendiri.

  4. Perubahan Kebudayaan Terjadi Dlm Diri Individu Ketika Proses • Internalisasi: Suatu proses dari berbagai pengeta-huan yg berada di luar diri individu dan masuk menjadi bagian dari diri individu. • Sosialisasi: proses penyesuaian diri seorang indi-vidu ke dalam kehidupan kelompok tempat indivi-du itu berada, sehingga kehadirannya dapat diteri-ma oleh anggota kelompok yang lain. • Enkulturasi: Proses ketika individu memilih nilai-nilai yang dianggap baik dan pantas untuk hidup bermasyarakat, sehingga dapat dipakai sebagai pedoman bertindak.

  5. Konstruk cinta • asmara • Kasih sayang • Belas kasihan • pemujaan

  6. Macam-Macam Bentuk Perilaku di Masyarakat • Cultural lag: penggambaran keadaan ma-syarakat yang dengan mudah menyerap bu-daya yang bersifat material tetapi belum mampu untuk mengadaptasi budaya yang bersifat non-material. • Deviant behavior: salah satu bentuk perila-ku sosial yang menyimpang di masyarakat.

  7. Macam-Macam Peristiwa Kontak Budaya • Asimilasi: proses bertemuanya dua atau lebih bu-daya yang berbeda, dan masing-masing unsur bu-daya tersebut saling ber-interaksi secara intensif dan menghasilkan budaya baru. Ciri khas dari ma-sing-masing unsur budaya tersebut sudah tdk tam-pak lagi. • Akulturasi: bertemunya dua atau lebih kebudayaan yg berbeda, yang masing-masing unsurnya saling bersentuhan dan saling meminjam dengan tidak menghilangkan ciri khas masing-masing budaya tersebut.

  8. Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Sikap Menerima Perubahan • Kebutuhan • Keuntungan langsung yg dpt dinikmati • Senang thd sesuatu hal yg baru (novelty) • Sifat inovatif yg selalu ingin berkreasi.

  9. Sikap Menolak Perubahan Dikarenakan • Hal-hal yang baru dianggap merugikan • Bertentangan dengan tata nilai yang sudah ada sebelumnya • Menolak karena tanpa alasan yang jelas.

  10. Sistem Nilai dan Pandangan Hidup • Sistem nilai merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat. • Pandangan hidup atau world view adalah suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan, atau individu-individu di dalam masyarakat.

  11. Hidup dikuasai alam Banyak bergantung pd kaum kerabat Orientalisme pada kehidupan desa Gotong royong Hubungan keturunan Info media kurang penting Memandang rendah kapasitas orang lain Percaya dg orang lain Pandangan aktif thd hidup Tdk bergantung pada kaum kerabat Orientalisme thd kehidupan kota Individualisme Condong pd hubungan demokratis Butuh media massa Pandangan sama rata untuk maju Kurang percaya dg orla Mentalitas Nilai Budaya Tradisional dan Modern

  12. Berpandangan feodal thd dunia kerja Mengagungkan pranatanya sendiri Tidak mengutamakan mutu karya Tdk berani mengambil resiko dlm berkarya Orientasi thd keluarga inti sangat besar Aktivitas religi sangat tinggi sbg kebutuhan hidup Menghargai pekerjaan lapangan Segan thd pranata luar Mengutamakan mutu hasil karya Berani mengambil resiko dlm berkarya Orientasi thd keluarga inti kecil Aktivitas religi rendah Lanjutan Mentalitas Tradisional dan Modern

  13. Ukuran Tindakan Manusia • Didasarkan pada seberapa besar tindakan itu dapat menguntungkan serta menyempurnakan kemanusiaan masyarakat lain disekitarnya. • Akal dan budi manusia menampakkan dirinya sbg pencipta kebahagiaan manusia yang bersifat non spiritual dan spiritual serta menuntun dan menga-rahkan tindakan manusia yang sesuai dengan nilai moral.

  14. Keistimewaan Manusia Perlu Dipahami Sebagai • Bekal “tahu diri” bahwa manusia hanya sbg salah satu makhluk ciptaan dari Allah. • Untuk memahami Firman Allah dlm. Surat At Tin, ayat 4-6 yang artinya: “Sesungguhnya telah Aku ciptakan manusia itu dalam sebaik-baiknya cipta-an.Kemudian akan aku kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang yang ber-iman dan berbuat kebajikan. • Bekal ‘mawas diri’ agar tidak sombong, takabur, dan kufur nikmat atas kekayaan, jabatan, dan ke-kuasaannya, sehingga paham akan amanahnya.

  15. Budaya manusia harus dikembangkan dg etika, karena: • Budaya sbg bentuk perilaku diri manusia. • Manusia sbg inti & puncak sgl kebudayaan. • Pengembangan budaya tanpa etika akan dpt membawa kehancuran manusia itu sendiri. • Budaya sbg bentuk keberadaban manusia. • Peradaban sebagai wujud nyata tingkat kebudayaan manusia itu sendiri.

  16. Tahap-Tahap Kebudayaan • Tahap mistis: tahap dimana manusia merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib yang ada di sekitarnya. • Tahap ontologis: suatu tahap dimana sikap manusia sudah tidak lagi hidup dalam kepungan kekuasaan mistis, melainkan ingin meneliti segala hal ikhwal. • Tahap fungsional: sikap manusia yang sudah ber-usaha untuk mengadakan relasi-relasi baru dengan alam sekitarnya secara fungsional.

  17. Lima Masalah Pokok yang Dihadapi Manusia • Hakekat dari hidup manusia • Hakekat dari karya manusia: makna dan fungsinya • Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu • Hakekat manusia hubungannya dengan alam sekitar • Hakekat manusia hubungannya dengan manusia

  18. Identifikasi Suatu Kebudayaan • Hanya ada dalam kehidupan manusia • Hanya diperoleh dalam anggota masyarakat • Diwariskan dengan cara belajar • Berwujud material dan non material

  19. Manusia sbg Pencipta Kebudayaan • Kelakuan manusia didasarkan pada akalnya • Kehidupan manusia berlangsung atas bantuan peralatan sbg hasil kerja akalnya • Perilaku manusia didapat dan dibiasakan dengan proses belajar • Dengan akalnya manusia memiliki alat komunikasi berupa bahasa • Pengetahuan manusia bersifat akumulatif • Dengan akalnya manusia dpt merumuskan segala pengetahuannya yang bersifat akumulatif • Sistem pembagian kerja manusia lebih kompleks • Masyarakat manusia beraneka ragam.

  20. VISI ISBD • Menjadi sumber nilai, moral, estetika, etika, dan panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dlm mengantarkan mhs mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang: • 1. Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemarta-batan sbg individu dan makhluk sosial di dlm ke-hidupan bermasyarakat dg berpedoman kpd kebu-dayaan melalui pranata pendidikan. • 2. Tanggung jawab manusia thd sumber daya alam dan lingkungannya dlm berkehidupan bermasyara- kat baik nasional, global, yg membatasi tindak ke- karyaan seseorang sesuai dg kompetensi keahlian- nya.

  21. MISI ISBD • Memberikan landasan pengetahuan dan wa-wasan luas serta keyakinan kpd mhs sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu, makhluk sosial yg beradab, bertanggung ja-wab thd sumber daya alam dan lingkungan-nya.

  22. Kompetensi MBB • Agar mhs menguasai kemampuan berpikir rasio-nal, berwawasan luas, berjiwa besar sbg manusia intelektual beradab dan bermartabat yg bertang-gung jawab thd. : • A. Terwujudnya estetika, etika & moral atau nilai-nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat. • B. Terpeliharanya sumber daya alam dan lingku-ngannya.

  23. KOMPETENSI ISBD • Menguasai pengetahuan ttg keanekaragaman, ke-sederajatan, dan kebermartabatan manusia sbg in-dividu dan makhluk sosial dlm berkehidupan ber-masyarakat. • Memahami dan menghormati estetika, etika dan nilai-nilai budaya yg menjadi pedoman bagi kete-raturan dan kesejahteraan hidup dlm menata hidup kebersamaan dlm masyarakat.

  24. TUJUAN ISBD • Mengembangkan kesadaran mhs menguasai pe-ngetahuan ttg keanekaragaman dan kesederajatan manusia sbg individu & makhluk sosial dalam ke-hidupan bermasyarakat. • Menumbuhkan sikap kritis, peka & arif dlm me-mahami keragaman dan kesederajatan manusia dg landasan nilai estetika, etika dan moral dalam ke-hidupan bermasyarakat. • Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yg luas serta keyakinan kpd mhs sbg bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu & makhluk sosial yg beradab dlm mempraktikkan pengetahu-an akademik dan keahliannya.

  25. Hakekat Kebudayaan • Penjilmaan manusia dalam menghadapi waktu, peluang, keinambungan dan per-ubahan yakni sejarah. • Kebudayaan merupakan perwujudan dari budi, yang berupa cipta, karsa, dan rasa. • Sbg makhluk budaya manusia berkemam-puan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. • Sbg makhluk berbudaya, manusia mendayakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya & masy demi kesempurnaan hidupnya.

  26. Pengertian cipta, karsa, dan rasa • Cipta: kerinduan manusia untuk mengeta-hui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, baik lahir maupun batin. • Karsa: kerinduan manusia untuk menginsyafi ttg “sangkan paran”, dari mana manusia itu ada (sangkan) dan kemana manusia kembali (paran). • Rasa: kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahan.

  27. Wujud Kebudayaan • Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. • Menurut J.J. Honigmann berdasarkan gejalanya wujud kebudayaan dpt debedakan meliputi: ideas, activities, dan artifact. • Menurut Koentjoroningrat: 1) suatu kompleks ide-ide, gagasan nilai-nilai, norma-norma, dsb.2) kompleks aktivitas serta tindakan berpola manusia dlm masyarakat; 3) benda-benda hasil karya manusia.

  28. 7 Unsur Kebudayaan Universal • 1. Sistem religi dan upacara keagamaan • 2. Sistem organisasi kemasyarakatan • 3. Sistem pengetahuan • 4. Sistem bahasa • 5. Sistem kesenian • 6. Sistem mata pencaharian hidup • 7. Sistem teknologi dan peralatan

  29. Berbagai Pemahaman Cinta • Cinta: perpaduan rasa simpati antara dua manusia yang tidak terbatas antara wanita dengan pria. • Cinta ibarat seni untuk menggapainya perlu pengetahuan dan latihan.

  30. Sudut Pandang Tentang Cinta • 1. Sebagai masalah dicintai bukan masalah mencintai. • 2. Masalah objek bukan masalah bakat. • 3. Cinta tidak perlu dipelajari. • Menurut Erich Fromm cinta sebagai suatu seni, maka memerlukan syarat: • 1. Perlu pengetahuan dan latihan • 2. Sebagai suatu kegiatan, bukan pengaruh yg pasif • 3. Salah satu esensinya adalah adanya kreativitas, terutama memberi bukan hanya menerima. • 4. Mempunyai pengertian dg konstruk lain: kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, dan pemujaan.

  31. Pengertian Kasih Sayang • 1. Perasaan sayang, cinta, dan suka kepada orang lain. • 2. Dituntut ada dua orang yang terlibat: yg mencurahkan dan yg menerima. • 3. Faktor perhatian menjadi hal penting dlm hal kasih sayang.

  32. Unsur Kasih Sayang • 1. Tanggung jawab • 2. Pengorbanan • 3. Kejujuran • 4. Saling percaya • 5. Saling pengertian • 6. Saling terbuka • Luapan kasih sayang dapat dirasakan oleh siapa saja tidak sebatas anggota keluarga: suami-istri dan anak-anak, melainkan dapat juga pada suatu institusi kelembagaan atau kelompok.

  33. Contoh Kasus Hub. Kasih Sayang Orang Tua Dan Anak • 1. Jika orang tua dan anak aktif diprediksi akan terjadi hubungan: intim, mesra, saling mencintai, menghargai, dan membutuhkan. • 2. Jika orang tua aktif dan anak pasif: anak takut, minder, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, tidak mampu berdiri sendiri. • 3. Jika anak aktif dan orang tua pasif: terjadi adanya kurang kurang perhatian. • 4. Jika anak pasif dan orang tua pasif: dingin, tidak ada rasa kasih sayang.

  34. Bagaimana Islam Menempatkan Cinta Dalam Kehidupan • Cinta dan kasih sayang dalam Islam ditempatkan sebagai landasan dasar kehidupan. Dengan cinta manusia dapat melakukan ritualitas ibadah yang sebenarnya. • Berbagai contoh bukti bahwa Islam menempatkan cinta dan kasih sayang sebagai hal yang penting: • 1. Semua wujud ritual ibadah dalam Islam selalu menempatkan nilai cinta kasih yang tertuju pada hubungan horisontal dan vertikal, misalnya dalam sholat selalu disertai dengan menebar doa pada sesama sebagai wujud cinta kasih pada sesama manusia dan pemujaan pada Yang Maha Kuasa. • 2. Rukun Islam sendiri menempatkan syarat berzakat sebagai wujud kepedulian sosial pada fakir miskin.

  35. Yang Mempengaruhi Perasaan Cinta dalam Diri Manusia • 1. Akal Budi: tanpa pamrih dipandang sebagai cinta sejati. • 2. Nafsu: dengan pamrih (utilitaris), yang dilakukan untuk kepentingan diri sendiri. • Tugas manusia sebagai pengemban nilai moral dapat membawa perasaan cintanya yang sesuai dengan esensi kemanusiaannya.

  36. Kriteria Cinta Kasih Sejati • Berangkat dari rasa tenggang rasa • Tidak ada kehendak untuk memiliki apalagi menguasai. • Yang ada rasa solidaritas. • Senasib sepenanggungan. • Tidak menimbulkan kewajiban melainkan tanggung jawab. • Tidak menuntut balas melainkan lebih banyak memberi.

  37. Karakteristik Kemesraan • Dari kata “mesra” yang berarti ada perasaan simpati yang akrab, yang dijalin adanya hubungan antara pria dengan wanita, suami dengan istri. • Tertanam adanya perwujudan kasih yang mendalam. • Mampu mendorong adamya kreativitas, nisalnya dalam bidang seni.

  38. Prinsip Pemujaan • Perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. • Merupakan inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. • Wujud cinta yang mutlak. • Ungkapan rasa syukur terhadap yang Maha Rohman dan Rohim.

  39. Surat Alquran yang Terkait Dengan Hal Tersebut • Al Furqon, ayat 59-60: Tuhan telah menciptakan langit dan bumi serta apa saja di antara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya, Dia Maha Pengasih, Maha Penyayang, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang persoalan apa saja yang perlu diketahui. • Mereka manusia sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. • Rum, ayat 1-2: Muliakanlah Dia sebagai Allah atau mengucapkan syukur kepada-Nya.

  40. Lanjutan Perintah Takwa Kepada Allah • Dalam Hadist Muttafaqun’alaih: Barang siapa yang menghubungkan Aku, maka Allah akan menghubungkan-nya, dan barang siapa yang memutuskan Aku, maka Allah akan memutuskan-nya. • Hadist R.W. Ahmad dan Turmudi, dari Mu’adz: Bertakwalah engkau dimana saja engkau berada. Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik. Perbuatan baik bisa menghapus perbuatan buruk dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang baik.

  41. Tiga Hal Ketakutan Manusia (Menurut Talcott Person) • Ketidakmengertian manusia dalam menghadapi masalah kematian. • Kemampuan manusia yang terbatas dalam mengatasi masalah tersebut. • Kelangkaan akan hal yang dapat memberi kepuasan.

  42. Reaksi Terhadap Ketiga Hal • Melakukan pemujaan terhadap Tuhan, yang implementasinya dapat dilakukan di rumah, masjid, gereja, pura, candi, kuil, dll. • Melakukan berbagai kreativitas budaya dan seni sebagai bentuk pengagungan. • Reaksi yang salah penyalurannya terhadap ketiga hal tersebut dapat menimbulkan perilaku yang asosial dan anti sosial.

  43. Fungsi Tempat Beribadah • Memberi dukungan emosional dan moral. • Menjadi sarana hubungan transendental. • Mengkramatkan dan mensucikan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat. • Memberi identitas pada individu dan kelompok. • Memberi indikasi adanya siklus pertumbuhan (life cycle).

  44. Komponen Sistem Religi • Emosi keagamaan • Sistem keyakinan • Sistem upacara keagamaan • Kelompok keagamaan atau umat

  45. Efek Emosi Keagamaan (Religius Emosion) • Mendorong orang melakukan tindakan religi. • Membuat suatu benda, tindakan, dan gagasan memperoleh nilai keramat dan disucikan (sacred value).

  46. Beragam Bentuk Sistem Keyakinan • Muncul konsepsi Dewa-Dewa (Mitologi) dan esensi ketuhanan. • Muncul konsepsi kosmogoni, yaitu peristiwa terjadinya alam semesta. • Muncul konsepsi kosmologi, yaitu masalah bentuk dan sifat-sifat alam. • Muncul konsepsi tentang hidup dan maut. • Muncul konsepsi alam nyata dan alam gaib.

  47. Empat Macam Aspek Sistem Upacara Keagamaan • Tempat upacara keagamaan • Waktu upacara keagamaan • Benda-benda dan alat upacara • Pelaku peribadatan dan pemimpin upacara

  48. Sub-Unsur Umat Beragama • Pengikutnya • Hubungan antara pengikut agama • Hubungan antara pengikut dengan pemimpin agama • Organisasi para umat • Kewajiban serta hak-haknya

  49. Aspek Sistem Ilmu Gaib • Memiliki konsepsi dan ajaran • Pengikut • Sistem upacara • Pemimpin danpelaku upacara • Peralatan dan tempat

  50. Memahami Keindahan • Semakin tinggi pengetahuan seseorang, semakin besar pula hasrat dan keinginan seseorang untuk menghargai keindahan. • Penghayatan arti dan fungsi keindahan akan memperluas wawasan, pandangan, penalaran, dan persepsi. • Keindahan berasal dari kata indah, yang berarti bagus, permai, cantik, elok, permai, dan lain-lain.

More Related