html5-img
1 / 11

Sosiologi Hukum: Pengantar

R. Herlambang Perdana Wiratraman, MA. (Kandidat PhD, Faculteit Rechtgeleerdheid Universiteit Leiden) Program Magister Hukum – SOSIOLOGI HUKUM Surabaya , 17 September 2013. Sosiologi Hukum: Pengantar. Tujuan & bahan perkuliahan. Memahami pendekatan ilmu-ilmu sosial terhadap hukum

nam
Télécharger la présentation

Sosiologi Hukum: Pengantar

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. R. Herlambang Perdana Wiratraman, MA. (Kandidat PhD, Faculteit Rechtgeleerdheid Universiteit Leiden) Program Magister Hukum – SOSIOLOGI HUKUM Surabaya, 17 September 2013 Sosiologi Hukum: Pengantar

  2. Tujuan & bahan perkuliahan • Memahami pendekatan ilmu-ilmu sosial terhadap hukum • Memahami isu-isu dan gejala sosial dengan menggunakan optik sosiologi hukum • Milovanovich, Dragan (1994)A Premier in The`Sociology of Law . New York: Harrow and Heston. • Wignyosoebroto, Soetandyo (2002) Hukum: Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya. Jakarta: Elsam dan HuMa. [halaman 3-86].

  3. Pendekatan terhadap hukum • [Sosio-legal] • Politik hukum • Antropologi hukum • Budaya hukum • Hukum dalam Masyarakat [law in society]

  4. Hukum dalam Masyarakat? • Hukum dalam Masyarakat (Law in Society) ≠ Sosiologi Hukum • ‘Hukum Rakyat’ (dalamkajiansosiologihukum) • ‘Hukumkebiasaan’ atau ‘Hukumadat’ (dalam ilmu hukum) • “....umumnyatidaktertulis dan eksissebagai asas-asas umum di dalamingatanwargakomunitas, dirawat secara turuntemurunsebagaitradisi yang dipercayaberasaldarinenek-moyang, yang disebuttradisiatau moral kehidupansuatukomunitas.”

  5. Hukum Formal? • “.... hukumundang-undang, yang ditulisdalamrumusan-rumusan yang lebiheksak, dibentukataudibuatmelaluiprosedurtertentu, dan terstrukturatauterlembagakansebagaisaranakontrol yang nyata-nyata formal sifatnya, ditunjangolehotoritaskekuasaan negara yang berkewenanganuntukmendayagunakansanksi.”

  6. Unifikasi, Kodifikasi dan Kepastian Hukum? • Unifikasi dan Kodifikasi: Penyatuanhukumsebagaistándarperilakuseluruhwargabangsadalamsuatukitab yang tunggal • Bahwasetiapketentuanhukumharusdiwujudkandalambentukundang-undanguntukdidokumentasikanataudikodifikasikan, berkeyakinanbahwa aturan-aturan berperilakudalammasyarakatakandapat “diniscayakan”, sehingga ada kepastianhukumakanterjamin.

  7. Hukum dan Supremasi Hukum, apakah itu? • hukumundang-undangdiistilahiiusconstitutumyang berarti “hukum yang telahselesaidibentuk” • commonlawsystem-- hukumnasional yang resmidibentukolehbadanyudisial - doktrinstaredecisis • ‘doktrinsupremasihukum’ • hukumtertinggi?

  8. Hukum dan ‘historisitas’-nya • Historisitas? • “hukumprodukkesejarahanmanusia, disifatiolehcirirelativitas, pula akanmengalamiperubahandari masa ke masa, dan akanberbeda-beda pula daritempatketempat yang bersebabdariprogresisejarah yang beragam...”

  9. Profesi Hukum • “Keahlian dan etikamenjadikan para ahlihukumituterpercayauntukmerawat dan menjagakewibawaanhukum yang berkedudukansupremasiitudalammenegakkanketertibandalamkehidupan...”

  10. LawisSocietyorLawIsNot (Always) Society? • ‘iusconstitutum’ • ‘ignoratio iuris’ • “..... keyakinanfiktifbahwaapa yang telahdihukumkandalamundang-undang (thelaw) tidaklahberbedadenganapa yang berlakudalammasyarakatnya (thesociety).” • ‘HukumDalamMasyarakat’ adalahkajiantentangihwalkebermaknaansosialhukumundang-2 • ‘the social significance of law’ ialahfakta aktualsejauh mana hukumundang-undang yang berstatus formal ituditaati dan terealisasimenjadiperilakuwargamasyarakatdalamkehidupanmerekasehari-hari.

  11. Antara ‘sui generis’ & ‘in-betweenjurisprudence’ • Mengkajihukumdengankeyakinannya yang doktrinal, eksistensiilmuhukumsebagaiilmu yang tersendiri, sui generis • Membukadiriuntukmemanfaatkanhasilkajian-kajianilmusosial,ilmuhukumtelahmemilikikarakternya yang baru, disebut‘in-betweenjurisprudence’.

More Related