1 / 11

Kelompok 9

Kelompok 9. Retno Jayanti Rini Ertasari Rini Yunengsih Sri Sayekti Triana Wahyuning Pratiwi Wulan Fitria Sari Yuliani Pramiesti. DAMPAK PADA MASYARAKAT AKAN PEMBUAHAN, PERKEMBANGAN MANUSIA, SERTA KEHIDUPAN DAN KEMATIAN. Pendahuluan.

napua
Télécharger la présentation

Kelompok 9

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kelompok 9 • Retno Jayanti • Rini Ertasari • Rini Yunengsih • Sri Sayekti • Triana Wahyuning Pratiwi • Wulan Fitria Sari • Yuliani Pramiesti

  2. DAMPAK PADA MASYARAKAT AKAN PEMBUAHAN, PERKEMBANGAN MANUSIA, SERTA KEHIDUPAN DAN KEMATIAN

  3. Pendahuluan Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu --kecil atau besar-- yang terikat oleh satuan, adat, ritus atau hukum khas,dan hidup bersama. Demikian satu dari sekian banyak definisinya. Ada beberapa kata yang digunakan Al-Quran untuk menunjuk kepada masyarakat atau kumpulan manusia. Antara lain:qawm, ummah, syu'ub, dan qabail. Di samping itu, Al-Quran masyarakat dengan sifat-sifat tertentu, seperti al-mala', al-mustakbirun, al-mustadh'afun, dan lain-lain. 

  4. Manusia adalah "makhluk sosial". Ayat kedua dari wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad Saw., dapat dipahami sebagai salah satu ayat yang menjelaskan hal tersebut. Khalaqal insan min'alaq bukan saja diartikan sebagai "menciptakan manusia dari segumpal darah" atau "sesuatu yang berdempet di dinding rahim", tetapi juga dapat dipahami sebagai "diciptakan dinding dalam keadaan selalu bergantung kepada pihak lain atau tidak dapat hidup sendiri." Ayat lain dalam konteks ini adalah surat Al-Hujurat ayat 13. Dalam ayat tersebut secara tegas dinyatakan bahwa manusia diciptakan terdiri dari lelaki dan perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, agar mereka saling mengenal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa,menurut Al-Quran, manusia secara fitri adalah makhluk sosial dan hidup bermasyarakat merupakan satu keniscayaan bagi mereka.

  5. Suasana kemasyarakatan dengan sistem nilai yang dianutnya mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat itu. Jikasistem nilai atau pandangan mereka terbatas pada "kini dan disini" maka upaya dan ambisinya menjadi terbatas pada kini dandi sini pula. Allah menjanjikan masyarakat ini --bila memenuhi sunnatullah-- akan mencapai sukses, tetapi sukses yang terbatas pada "kini dan di sini" dan setelah itu, mereka akan jenuh, mandek, akibat rutinitas, kemudian menemui ajalnya. Ini dikemukakan Al-Quran dalam surat Al-Isra' ayat 18.  Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi) maka Kami segerakan baginya sekarang (di dunia) ini, apa yang Kami kehendaki bagi yang Kami kehendaki, kemudian Kami tentukan baginya neraka Jahannam. Ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. 

  6. Jalaluddin (2003: 19) mengatakan bahwa berdasarkan konsep basyr, manusia tidak jauh berbeda dengan makhluk biologis lainnya. Dengan demikian kehidupan manusia terikat kepada kaidah prinsip kehidupan biologis seperti berkembang biak. Sebagaimana halnya dengan makhluk biologis lain, seperti binatang. Mengenai proses dan fase perkembangan manusia sebagai makhluk biologis, ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an, yaitu:

  7. 1. Prenatal (sebelum lahir), proses penciptaan manusia berawal dari pembuahan (pembuahan sel dengan sperma) di dalam rahim, pembentukan fisik (QS. 23: 12-14) 2. Post natal (sesudah lahir) proses perkembangan dari bayi, remaja, dewasa dan usia lanjut (QS. 40: 67)

  8. Bagi kelangsungan dan kesinambungan generasi umat manusia. Allah telah menjanjikan setiap kesulitan ada solusi (QS.Al-Insyirah:5-6) termasuk kesulitan reproduksi manusia dengan adanya kemajuan teknologi kedokteran dan ilmu biologi modern yang Allah karuniakan kepada umat manusia agar mereka bersyukur dengan menggunakannya sesuai kaedah ajaran-Nya.

  9. Secara sederhana, Quraish Shihab (1996: 279) menyatakan bahwa manusia dinamai basyar karena kulitnya yang tampak jelas dan berbeda dengan kulit-kulit binatang yang lain. Dengan kata lain, kata basyar senantiasa mengacu pada manusia dari aspek lahiriahnya, mempunyai bentuk tubuh yang sama, makan dan minum dari bahan yang sama yang ada di dunia ini. Dan oleh pertambahan usianya, kondisi fisiknya akan menurun, menjadi tua, dan akhirnya ajalpun menjemputnya (Abuddin Nata 1997: 31).

  10. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia dalam konsep al-Basyr ini dapat berubah fisik, yaitu semakin tua fisiknya akan semakin lemah dan akhirnya meninggal dunia. Dan dalam konsep al-Basyr ini juga dapat tergambar tentang bagaimana seharusnya peran manusia sebagai makhluk biologis. Bagaimana dia berupaya untuk memenuhi kebutuhannya secara benar sesuai tuntunan Penciptanya. Yakni dalam memenuhi kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

  11. Terima kasih..

More Related