1 / 17

PENINGKATAN PELAYANAN PERKOTAAN MELALUI RE-FUNGSIONALISASI INFRASTRUKTUR

PENINGKATAN PELAYANAN PERKOTAAN MELALUI RE-FUNGSIONALISASI INFRASTRUKTUR. Disampaikan oleh :. Muh . Marwan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah. DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Issue 1 Pertumbuhan Penduduk Kawasan Perkotaan.

Télécharger la présentation

PENINGKATAN PELAYANAN PERKOTAAN MELALUI RE-FUNGSIONALISASI INFRASTRUKTUR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENINGKATAN PELAYANAN PERKOTAANMELALUI RE-FUNGSIONALISASIINFRASTRUKTUR Disampaikanoleh: Muh. Marwan DirekturJenderalBina Pembangunan Daerah DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

  2. Issue 1PertumbuhanPendudukKawasanPerkotaan Kawasanperkotaan Indonesia mengalamipertumbuhanpenduduk yang significant. Diperkirakanpadatahun 2025 sebesar 65% pendudukakanbermukim di kawasanperkotaan. Terjadiperubahanpolapemanfaatanruangperkotaan

  3. PROYEKSI PERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK PERKOTAAN INDONESIA Kawasanperkotaanterusberkembang. Berdasarkan data BPS pada tahun 2010 terdapat52%penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Pada tahun 2025 mendatang, diperkirakan jumlah penduduk yang bermukim di kawasan perkotaan akan mencapai sekitar 65%. Sumber : BPS

  4. Issue 2Perubahangunalahan yang mengakibatkanperubahankebutuhanpelayananinfrastruktur Terjadipergeserantipologiperkotaansecarajelasdarikotakecildanmenengahmenjadikotabesardan metropolitan. Hal inimengakibatkanperubahankebutuhanpelayananinfrastruktur

  5. Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Menurut tipologi Kota Tahun 2011-2050 Perkembanganpendudukperkotaan, darisebarannyacenderungmengelompokpadakotabesardanmetropolitan. Sedangkanpendudukkotakecilrelatif stagnant, dankotamenengahberkurang Dampaksecaralangsungadalahpeningkatankebutuhanpelayananinfrastrukturbarupadatingkatpelayananperkotaan yang lebihtinggi. Dibutuhkanpeningkatankapasitasinfrastrukturuntukpelayanankota yang berkembang Sumber : Bappenas

  6. Issue 3Perkembangankawasanperkotaan yang terletak di pinggirankotaotonomatau metropolitan Kawasanperkotaanpadawilayahkabupaten yang berhimpitandengankotaotonommaupun metropolitan, cenderungberkembangtidakterkendali. Hal inimengakibatkanpelayananinfrastrukturtidakdapatberjalanmaksimal

  7. Kawasanperkotaan yang berada di wilayahkabupatencenderungbelumcukupdiaturdalampengelolalannya. Perencanaan, danpembangunaninfrastrukturtidakmenjadisebuahprioritasdalammenghadapipermasalahanperkotaan yang tumbuhpesat. Saatinipenangaankawasanperkotaanbaruefektifpada Kota otonom 93 kota 291 kota LEBIH DARI 88% KAWASAN PERKOTAAN BELUM MENDAPAT PERHATIAN MAKSIMAL DALAM PENGELOLAANNYA

  8. Issue 4Munculkawasan yang tidakteratursebagaiakibatkegiatan informal masyarakat Persaingandalammendapatkanlahanuntukkegiatanperkotaanolehmasyarakat di perkotaanmenengah, besardan metropolitan mengakibatkantimbulnyapenguasaanruang/lahansecarasepihakolehmasyarakatkurangberuntung

  9. PERMASALAHAN SEKTOR INFORMAL Sektor informal muncul di kotamenengah, besardan metropolitan. Kelompoksektor informal cenderungmenguasailahan yang mempunyaiaksesekonomitingginamuntidakdikeloladenganbaik. Lahanperkotaan yang dikuasaiolehkegiatansektor informal baikuntuk shelter maupununtukkegiatanusahaadalah 23% dariluaslahankawasanperkotaan. Sebagianmasyarakatmenguasailahanuntukinfrastrukturpelayananperkotaan Permasalahan yang dihadapiadalahpelayananinfrastrukturmenjaditidak optimal

  10. Issue 5Munculnya area yang “tertekan” karenaperubahanfungsilahanakibatperkembanganperkotaan Berkembangnyakawasanperkotaan, khususnyakota-kota yang sejakawalmenjadipusatkegiatanekonomimenciptakanadanyakawasan yang tertekandanmenjadikumuh. Sebagaiakibatnyaterjadipenuruanfungsipelayananinfrastruktur

  11. PERMASALAHAN KAWASAN PUSAT KOTA TUA Perkembanganperkotaanmenengah, besardan metropolitan menciptakandaerahpusatkegiatanekonomikota yang cenderungtidakterurus. Sebagaiakibatnyamuncullingkunganperkotaan yang kumuhdenganinfrastruktur yang kurangberfungsidenganbaik. Kawasancenderungdikuasaiolehkegiatanekonomi informal Secarakeseluruhanmengakibatekonomiperkotaanmenjaditertekan. Kawasancenderungmempunyaitekanansosial yang tinggidengantingkatkriminalitas yang tinggi pula

  12. STRATEGI RE-FUNGSIONALISASI INFRASTRUKTUR

  13. PENANGANAN PERKEMBANGAN PERKOTAAN Laksanakanperencanaanpengembanganinfrastrukturperkotaanberbasispertumbuhanperkotaan yang dikehendakisesuaidenganperandanfungsiperkotaan Standard PelayananPerkotaansebagaiinstrumenbarudalammenilaikebutuhanperkotaansampaidengantahun 2025 harusmenjadipedomanarahpengembanganpelayananperkotaan LaksanakanperencanaanpengembanganlahanperkotaantermasukdalamperemajaanlingkungankumuhdalamsatupaketdenganRencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah

  14. PENANGANAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR Laksanakanidentifikasiinfrastruktur yang mendapatpermasalahanpelayananberbasispadaketersediaanjaringandankualitasjaringanmaupunpenguasaanlahan yang adapadainfrastruktur Laksanakanidentifikasipermasalahandengankomunitasyang adaatauterkaitlangsungdenganpelayananinfrastruktur Membuatrencanatindakanpenangananrevitalisasidanrefungsionalisasiinfrastrukturtermasukdalamnyastrategipenanganankomunitasdalamsatupaketpengembangan/re-fungsionalisasiinfrastruktur Contoh : Penanganan Kali Mas-Surabaya PenangananPedagangKlitikan Yogyakarta Penanganan PKL Tanah Abang

  15. PENANGANAN SEKTOR INFORMAL • Dekati • Dalammenghadapisektor informal, Pemerintah Daerah harusmendekatiterlebihdahulu,tidakbisamenunggu. • Komunikasi • Jangansegan-seganuntukmembukakomunikasilangsungdengankelompokmasyarakat. • Posisikansebagaimitra • Posisikankomunitassebagaimitradalampelaksanaan re-fungsionalisasiinfrastruktur • Biarkanmasyarakatberperan • Posisikankomunitasmenjadisalahsatupenentudalam proses re-fungsionalisasiinfrastruktur. Libatkandalam proses perencanaandanpelaksanaan.

  16. TEKNIK PELIBATAN MASYARAKAT Pahamibahwa proses komunikasimasyarakatmembutuhkanwaktu yang cukupsebelumsebuahkeputusanbisadiambil. Pahamibahasakomunitasdalampelaksanaanperumusanrencana. Pahamiperan yang bisadiambilolehmasyarakatdanoptimalkanperantersebut. Berikankesempatanmasyarakatuntukmelaksanakanproblem mapping sebagaiusahauntukmenciptakankesadaranakankualitaslingkungandalam proses re-fungsionalisasiinfrastruktur Rumuskankesepakatan re-fungsionalisasiinfrastrukturdalambahasa yang sederhana.

  17. TerimaKasih DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

More Related