1 / 21

YUWANA BASKORO 30406781

STUDI GERAKAN DENGAN METODE MTM 1-2 ( METHODS TIME MEASUREMENT 1-2) PADA PROSES PEMASANGAN NUT UNTUK MESIN WSS. YUWANA BASKORO 30406781. DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT. LATAR BELAKANG.

nitesh
Télécharger la présentation

YUWANA BASKORO 30406781

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STUDI GERAKAN DENGAN METODE MTM 1-2 (METHODS TIME MEASUREMENT 1-2) PADA PROSES PEMASANGAN NUT UNTUK MESIN WSS YUWANA BASKORO 30406781 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT

  2. LATAR BELAKANG Produktivitas kerja di suatu perusahaan merupakan salah satu bagian dalam kesuksesan kerja. Produktivitas kerja yang tinggi memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk yang optimal. Pada proses pemasangan nut di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motorsadanyafaktor-faktor yang mempengaruhigerakan operator. Karenafaktor-faktortersebutdapatmemperlambatproduktivitaskerjayang berdampakpadapenurunanproduktivitaskerja. Sehingga diharapkandapatmemberikanusulanperbaikanuntuk mengatasi penyebab lambatnya produktifitas kerjadenganmengurangifaktor-faktor yang mempengaruhi gerakan-gerakan operator pada proses pemasangan nut

  3. Pada proses pemasangan nut di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors ada gerakan-gerakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh operator. Berdasarkan uraian tersebut masalah yang ingin dirumuskan pada penelitian ini adalah menganalisis dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan-gerakan operator pada saat proses pemasangan nut berdasarkan bagan analisa, dan menganalisis waktu tersingkat yang dibutuhkan seorang operator dalam proses pemasangan nut. PERUMUSAN MASALAH

  4. Menganalisis nilai TMU dan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan-gerakan operator. Menganalisis waktu tersingkat yang dibutuhkan bagi seorang operator dalam proses pemasangan nut. TUJUAN PENELITIAN

  5. Penelitian ini dilakukan di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors yang berlokasi di Jl. Raya Bekasi, KM 21-22, Pulogadung, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan terhadap seorang operator laki-laki yang sudah mempunyai metode kerja yang dianggap baik dan terampil dalam proses pemasangan nut pada part untuk mesin Welding Stationary Spot . Berikut ini adalah diagram alir penelitian studi gerakan: MetodologiPenelitian

  6. Diagram Alir Penelitian Studi Gerakan

  7. Prosespemasangannutdilakukanolehseorang operator priadalamposisibadanberdiritegakdenganposisiawalkeduatangan operator sebelumbekerjaadalahdisampingbadan operator menghadapsebuahmesinwelding yang berjenis (WSS) Welding Stationary Spot. Mesinwelding dalamkeadaanmenyala. Nutmemiliki diameter 1 cm, mula-mulatangankanan operator mengambil material partdariboxin denganjarak 32 inchdanmemindahkannyaketangankiriuntukselanjutnyadibawaketipspotbagianbawahdenganjarak 12 inch, setelahitutangankananmengambilnutdenganjarak 12 inch yang selanjutnyadisatukankepadapart yang akandipasangnut, selamatangankirimasihmemegangpart yang akandispot, tangankananmenjangkautombolmerahdenganjarak 24 inchuntukmelakukanprosesspot. Setelahitupart yang telahdilasdiletakandibox outdenganjarak 32 inchuntukdibawakeprosespenyatuanpartberikutnya. PROSES PEMASANGAN NUT

  8. Gambar mesin WSS dan nut

  9. Tabel 4.1 BaganAnalisaPengamatan MTM-1

  10. Tabel 4.2 KelonggaranAnalisaPengamatan MTM-1

  11. Tabel 4.4 UsulanBaganAnalisaPerbaikan MTM-1

  12. Tabel 4.5 KelonggaranUsulanAnalisaPerbaikan MTM-1

  13. Tabel 4.7 BaganAnalisaPengamatan MTM-2

  14. Tabel 4.8 KelonggaranAnalisaPengamatan MTM-2

  15. Tabel 4.10 UsulanBaganAnalisaPerbaikan MTM-2

  16. Tabel 4.11 KelonggaranUsulanAnalisaPerbaikan MTM-2

  17. Total waktu perakitan dan nilai TMU (Time Measurenment Unit) untuk kedua bagan MTM-1 adalah sebagai berikut: Bagan Analisa Pengamatan : 9.92772 detik (239.8 TMU) Usulan Bagan Analisa Perbaikan : 6.521004 detik (160.3 TMU) Sedangkan total waktu perakitan dan nilai TMU (Time Measurenment Unit) untuk kedua bagan MTM-2 adalah sebagaiberikut: Bagan Analisa Pengamatan : 9.6048 detik (232 TMU) Usulan Bagan Analisa Perbaikan : 6.38676 detik (157 TMU) Terlihat bahwa total waktu bagan analisa pengamatan lebih besar jika dibandingkan usulan bagan analisa perbaikan. Karena pada bagan analisa pengamatan adanya gerakan-gerakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh operator dalam proses pemasangan nut, seperti gerakan membungkuk dan memutar badan pada proses pemasangan nut. Pada metode MTM-1 hasil nilai TMU (Time Measurenment Unit) dan total waktu perakitan lebih besar dibandingkan dengan metode MTM-2 dikarenakan pada metode MTM-2 merupakan penggabungan beberapa gerakan-gerakan tunggal seperti pada MTM-1 yang umum terjadi dalam pekerjaan. ANALISIS

  18. Pada tabel kelonggaran dapat dilihat bahwa pada kelonggaran analisa pengamatan lebih besar dibandingkan dengan kelonggaran analisa perbaikan walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu jauh. Kelonggaran bagan analisa pengamatan adalah sebesar 15% sedangkan kelonggaran usulan bagan analisa perbaikan adalah 13% terlihat bahwa kelonggaran bagan analisa perbaikan lebih kecil dibandingkan dengan bagan analisa pengamatan dikarenakan adanya pengurangan pada kelonggaran kebutuhan pribadi (mengobrol) dan kebutuhan tak terhindarkan (mesin mati).

  19. 1.Nilai TMU (Time Measurenment Unit) pada MTM-1 yang didapatkan berdasarkan bagan analisa pengamatan adalah 239.8 TMU dan usulan bagan analisa perbaikan adalah 160.3 TMU. Nilai TMU (Time Measurenment Unit) pada MTM-2 yang didapatkan berdasarkan bagan analisa pengamatan adalah 232 TMU dan Usulan bagan analisa perbaikan adalah 157 TMU. Berdasarkan nilai TMU (Time Measurenment Unit) diatas dapat dilihat bahwa nilai TMU (Time Measurenment Unit) pengamatan ternyata lebih besar dibandingkan nilai TMU (Time Measurenment Unit) perbaikan, hal ini dikarenakan pada gerakan pengamatan terdapat banyak gerakan yang tidak penting yang seharusnya tidak dilakukan. Jadi pada usulan bagan analisa perbaikan, banyak gerakan yang dikurangi dari bagan analisa pengamatan, sehingga nilai TMU (Time Measurenment Unit) analisa pengamatan lebih besar dibandingkan dengan analisa perbaikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan operator adalah adanya gerakan-gerakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh operator karena dapat memperlambat proses pemasangan nut seperti gerakan membungkuk dan memutar badan. 2. Waktu tersingkat yang dibutuhkan bagi seorang operator dalam proses pemasangan nut adalah dengan menggunakan metode MTM-2 adalah untuk bagan analisa pengamatan adalah 9.6048 detik dan usulan bagan analisa perbaikan adalah 6.38676 detik. Karena pada metode MTM-2 merupakan penggabungan beberapa gerakan-gerakan tunggal seperti pada MTM-1 yang umum terjadi dalam pekerjaan KESIMPULAN

  20. 1. PT. Mitsubishi KramaYudha Motors dapatmenerapkanmetode MTM-2(Methods Time Measurement) ini agar kinerja operator dapatlebihbaikdarisebelumnya. 2.Operator diharapkanlebihtelitidanterampil agar mendapatkanhasilkerja yang optimal. danmengikutigerakan-gerakandariusulanbagananalisaperbaikanuntukmengurangicepatlelahdanmengurangiresikokecelakaankerja. SARAN

  21. TERIMA KASIH

More Related