1 / 34

Suwardjono Fakultas Ekonomika UGM Yogyakarta

Lampiran 3 Aspek Kebahasaan Buku Ini ( Judul makalah: Aspek Kebahasaan Indonesia dalam Karya Tulis Ilmiah/Akademik/Profesiona/Kesarjanaan ). Suwardjono Fakultas Ekonomika UGM Yogyakarta. Masalah Bahasa Indonesia. Strategi kebahasaan nasional Peran perguruan tinggi dalam pengembangan bahasa.

osric
Télécharger la présentation

Suwardjono Fakultas Ekonomika UGM Yogyakarta

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Lampiran 3Aspek Kebahasaan Buku Ini(Judul makalah: Aspek Kebahasaan Indonesia dalam Karya Tulis Ilmiah/Akademik/Profesiona/Kesarjanaan) SuwardjonoFakultas Ekonomika UGMYogyakarta

  2. Masalah Bahasa Indonesia • Strategi kebahasaan nasional • Peran perguruan tinggi dalam pengembangan bahasa

  3. Ragam Bahasa Lafal Lisan Tata Bahasa Kosa Kata Tulis Ejaan Dendy Sugono (1997)

  4. Ragam Bahasa Media/sarana Penutur Bidang masalah • Dialek • Terpelajar • Resmi • Takresmi • Lisan • Tulis • Ilmu • Hukum • Niaga • Jurnalistik • Sastra • dan sebagainya Dendy Sugono (1997)

  5. Ciri Ragam Bahasa Keilmuan • Kemampuan untuk mengungkapkan gagasan yang kompleks dan abstrak secara cermat. • Menggunakan bahasa baku atau formal.

  6. Bahasa Indonesia di Persimpangan Jalan • Belajar dengan monkey see monkey do • Globalisasi diartikan penginggrisan bangsa sehingga bahasa Indonesia bersaing dengan bahasa Inggris (reasoning fallacy) • Buku ajar berbahasa Inggris • Perasaan mampu berbahasa Indonesia • Sikap sinis para akademisi, pakar, dan profesional terhadap bahasa Indonesia

  7. Contoh Anarki Penyerapan photocopy atau photo copy photo kopy photo copi foto kopy foto kopi fotokopy foto copy foto copi fotho kopi photo kopi

  8. Penyimpangan Kaidah D-M deskriptif statistik standar deviasi real estat Jawa Pos eksekutif produser aset manajemen descriptive statistics standard deviation real estate Java Post executive producer assets management

  9. Kebijakan Nasional Pengantar Indonesia Indonesia Inggris Kebijakan 1 Kebijakan 2 Kebijakan 3 Buku Ajar Inggris Indonesia Inggris Jepang, Korea, Taiwan, dan Cina dapat menjadi acuhan.

  10. Bahasa Menunjukkan Bangsa Cara masyarakat (akademik dan umum) menggunakan bahasa merefleksi perilaku mereka dalam bernegara. • Sikap terhadap kesalahan • Ketaatan terhadap kaidah • Ejaan bukan selera pemakai

  11. Arti Penting Bahasa Asing • Pemodernan bahasa Indonesia tidak berarti mematikan bahasa asing. • Penguasaan bahasa Indonesia akan meningkatkan kemampuan belajar bahasa asing. • Bahasa Inggris harus dipelajari secara serius lantaran motivasi diri yang kuat bukan sebagai bahasa pengantar kuliah.

  12. Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah • Ragam bahasa ilmiah mengikuti ragam bahasa yang penuturnya terpelajar dalam bidang tertentu. • Struktur bahasa dan kosa kata yang canggih. • Mitos: kecanggihan bahasa hanya milik orang sastra Indonesia.

  13. Aspek Karya Ilmiah • Bermakna isinya • Jelas uraiannya • Berkesatuan yang bulat • Singkat dan padat • Memenuhi kaidah kebahasaan • Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah • Komunikatif secara ilmiah Suharsono (2001)

  14. Pedoman Minimal • Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) • Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Sebagai pedoman, KBBI masih mengandung inkonsistensi dan belum mencakupi seluruh aspek kebahasaan. Akademisi perlu melakukan swadaya bahasa.

  15. Pembentukan Istilah • Berkaidah • Bernalar (dapat dijabarkan strukturnya) • Perekayasaan bahasa • Mempengaruhi selera publik

  16. Perangkat Kata Peristilahan bervariasi variabel variat variasi varietas varian variansi vary (verba) variable variate variation variety variant variance

  17. Kaidah Penting • Kaidah D-M • Penyerapan istilah asing • Asas bunyi atau asas eja • Metode atau metoda • Jadwal atau jadual • Empirik atau empiris • Bentuk gerund • Past-participle sebagai pewatas

  18. Kaidah Penting (lanjutan) • Pemanfaatan prefiks “ter” • Serapan bermakna tindakan • Penyerapan akhiran • Proses dan hasil • Diftong

  19. Kaidah D-M • Bahasa Inggris menggunakan M-D. • Bahasa Indonesia menggunakan D-M kecuali penggunaan proleksem. Beberapa kesalahan: test statistic female accountant certified public accountant total assets miscellaneous expenses uji statistik wanita akuntan bersertifikat akuntan publik total aset macam-macam biaya

  20. Penyerapan Istilah Asing Demi kemudahan alih bahasa dan kepentingan masa depan, penyerapan merupakan pilihan dengan syarat: • Lebih cocok karena konotasinya. • Lebih singkat. • Kesepakatan mudah dicapai. Bentuk serapan harus memperhatikan: • Konteks dan ikatan kalimat. • Kemudahan belajar bahasa (Indonesia maupun Inggris). • Kepraktisan. • Pemakai yang dituju.

  21. Asas Bunyi atau Eja? Asas eja lebih menguntungkan dalam jangka panjang khususnya untuk tujuan keilmuan. Beberapa contoh: energy gender geography manager merger strategic magical magic energi gender geografi manager merger strategik magis magik

  22. Metode atau Metoda? Metoda lebih menguntungkan dalam jangka panjang dan pembentukan istilah turunan untuk tujuan keilmuan. Yang sudah digunakan: anode axiom cathode curve hybrid phrase pyramid Rome energi gender geografi logis magik magis margin strategik

  23. Jadwal atau Jadual? Jadwal merupakan ejaan etimologis yaitu berasal dari huruf Arab jdwl. Yang semestinya: kwalitas kwintal kualitas kuintal Yang kebablasan: jadwal bahwa taqwa Baswedan jadual bahua taqua Basuedan

  24. Empirik atau Empiris? Sesuai PUPI, gugus -ical dalam kata bahasa Inggris diserap menjadi -is, gugus -ic diserap menjadi –ik. Beberapa contoh: economic economical periodic physical practical statistic statistical symmetrical ekonomik ekonomis periodik fisis praktis statistik statistis simetris

  25. Bentuk Gerund Harus diterjemahkan sesuai konteks atau ikatan kalimat. Untuk nama bidang ilmu: pe-an dengan alomorf. Kaidah lain: a. deciding factors b. developing country c. working paper d. carrying value e. floating mass faktor penentu negara berkembang kertas kerja nilai bawaan massa mengambang

  26. Past-participle sebagai pewatas Beberapa kaidah: a. printed material consolidated statement b. experienced driver paid-in capital c. written test proven reserve d. preferred stock retained earnings bahan/barang cetakan statemen konsolidasian sopir berpengalaman modal setoran tes tertulis cadangan terbukti saham utama/istimewa laba ditahan

  27. Pemanfaatan awalan “-ter” Swadaya bahasa dapat memperluas fungsi “ter” dengan makna “dapat di” tidak hanya untuk hal yang berkaitan dengan indera (senses). Beberapa contoh: applicable/applicability comparable/comparability inventoriable/inventoriability marketable/marketability reliable/reliability understandable/understandability terterapkan/keterterapan terbandingkan/keterbandingan tersediaankan/ketersediaanan terpasarkan/keterpasaran terandalkan/keterandalan terpahami/keterpahamian

  28. Serapan Bermakna Tindakan Serapan kata bahasa Inggris yang sudah bermakna tindakan atau proses tidak perlu ditambah “-kan” dalam bentuk verba. Beberapa contoh: allocation capitalization depreciation deregulation definition production realization socialization alokasi/mengalokasi kapitalisasi/mengkapitalisasi depresiasi/mendepresiasi deregulasi/menderegulasi definisi/mendefinisi produksi/memproduksi realisasi/merealisasi sosialisasi/mensosialisasi

  29. Penyerapan secara utuh Kata asing dan variannya dapat diserap secara utuh. Beberapa contoh: absent/absence agent/agency congruent/congruence existent/existence transparant/transparancy variant/variance absen/absensi agen/agensi kongruen/kongruensi ---/eksistensi transparan/transparansi varian/variansi

  30. Makna Proses dan Hasil Proses Makna proses harus dibedakan dengan hasil walaupun keduanya merupakan nomina. Beberapa contoh: Proses pemerolehan penyediaan perakitan penyimpulan pelatihan percetakan Hasil proses perolehan sediaan rakitan simpulan latihan cetakan

  31. Diftong Yang Dikenal dalam BI Diftong au dikenal dan baku dalam bahasa Indonesia tetapi ou, uou, oe, oo, dan uu tidak dikenal dan diserap menjadi u. Istilah ilmiah/profesional/resmi hendaknya menggunakan ejaan baku. Beberapa contoh: autonomous autonomy continuous discount homogenous route simultaneous autonomus autonomi kontinus diskun homogenus rute simultanus

  32. Haruskah Diubah? • Nama membawa perilaku • Nama yang salah dapat mengarahkan ke perilaku yang salah • Kepedulian terhadap generasi mendatang • Kesalahkaprahan tidak dapat dipertahankan atas alasan egoisma atau hegemoni kelompok

  33. Tugas Siapa? • Partisipan di perguruan tinggi • Fungsi perguruan tinggi sebagai agen perubahan dan pengembangan ilmu • Perguruan tinggi mempengaruhi selera masyarakat versus the public has the final taste • Alasan sentimental tidak valid • Strategem “Yang penting tahu maksudnya” dapat menjerumuskan

  34. Siapa peduli?Siapa berani?Siapa mulai?

More Related