1 / 42

PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN MOBILITAS PENDUDUK

PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN MOBILITAS PENDUDUK. Rani Toersilaningsih Chotib. Kondisi Perekonomian Indonesia. Mobilitas Penduduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk

oya
Télécharger la présentation

PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN MOBILITAS PENDUDUK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN MOBILITAS PENDUDUK Rani Toersilaningsih Chotib

  2. KondisiPerekonomian Indonesia • MobilitasPendudukmerupakansalahsatufaktor yang mempengaruhipersebaranpenduduk • Mobilitaspendudukmenjadisalahsatufaktor yang mendorongperubahankondisisosialekonomisuatuwilayah • Mobilitaspenduduk yang tidakterkendaliakanmenyebabkanpenurunandayadukungdandayatampunglingkungan

  3. KESENJANGAN WILAYAH Sumber: diolah dari BPS, 2008 Ket: HargaKonstan

  4. PersebaranPendudukMiskin

  5. Perkembangan IPM Indonesia 1996 - 2011 IPM per provinsi 2010-2011

  6. Tema Pembangunan & InterkonektivitasKoridorEkonomi (MP3EI) “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nasional” “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasional” “Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional” “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi dan Pertambangan Nasional” “Pendorong Industri dan Jasa Nasional” “Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional” ADA GULA ADA SEMUT  PEOPLE FOLLOW JOBS

  7. PETA PUSAT PERTUMBUHAN AKTUAL DAN KAWASAN HINTERLAND-NYA alirantransaksi input output

  8. Pertumbuhan dan Ketimpangan di Indonesia (BPS 2010) Meskisecaranasionalmenurun (0.331), ketimpanganpendapatanmasyarakatdiperdesaanjustrumelonjakpadatahuninidibandingkantahunsebelumnya. PenurunanrasioGinihanyaterjadidiperkotaandari 0,362 menjadi 0,352, sedangkandiperdesaanjustrumeningkatmenjadi 0,297 dari 0,288.

  9. Ketimpangan Pertumbuhan Terjadidisparitaskonsentrasimaupunpertumbuhanekonomiantar-daerah • Porsi ekonomi masih terkonsentrasi di wilayah Jawadan Sumatera dengan pangsa mencapai 61,0% dan 20,9% (rata-rata tahun 2001-2009). • PertumbuhanekonomiwilayahSulampuarelatiflebihrendah (4,3%), dibawahpertumbuhanekonominasional 5,1% (rata-rata 2001-2009). • Disparitaspertumbuhanekonomiantar-daerahsedikitmelebarsetelahotonomidaerah. Pertumbuhan Ekonomi Daerah (%, yoy)

  10. PrasyaratMutlakPengembangan Wilayah BerbasisKependudukanKombinasi Supply-Demand Side Strategy • Adanyasektor basis yang memilikikeunggulancomparativedancompetitive • Pengembangansektorunggulan yang menciptakanmultiplier effect thdppembangunan regional (khususnyakemiskinandanpenyerapan TK) • Peningkatanproduksisektor2 unggulan, diversifikasihulu-hilirsektor/komoditasunggulan • Kebocoran: • Kegiatanproduksidikuasai/dimilikiolehpendudukdiluarkawasan • Prosespeningkatannilaitambahberlangsungdiluardaerah. • Peningkatanaksespadapusat-pusatpelayananuntukmenciptakanincome multiplication • Menurunkanbiaya-biayakonsumsibarangdanjasa • Kebocoran: jikaorientasimengkonsumsibarangdanjasabanyakdilakukandiluar Membangun & mengembangkan permukiman yang berdayasaing Supply side Demand side

  11. HambatandanTantanganPeningkatanKualitasPenduduk • Terbatasnyainfrastrukturdansumberdayapendukung • Bervariasinya kebijakan di setiap daerah dalam peningkatan kualitas penduduk pasca pemberlakuan otonomi daerah • Adanya perbedaan persepsi yang mungkin terjadi antara penduduk sebagai penerima manfaat dengan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas penduduk • Perbedaan kondisi geografis, demografis, sosial-budaya, serta taraf ekonomi di setiap daerah • Tingginya komponen biaya administrasi dan transaksi dalam setiap program pembangunan. • Ketersediaan data kualitas penduduk di setiap daerah

  12. MIGRASI DI INDONESIA Kebijakanmakromobilitaspenduduk ekonomimakro 1967-1980, pemusatanindustrimanufakturdi Jakarta danpesisirJawa urbanisasimeningkat 1980, mekanisasisektorpertanianygberakibatpenurunandayaserap TK sektorpertanian  migrasidesa - kota & peningkatantransmigrasiparuhtahundasawarsa 80-an danpengembangan KTI

  13. Tahun 1990an • Perubahankebijakandibidangtransmigrasi trans swakarsa • Pengembanganpusat-pusatpertumbuhanekonomiterpadu • Tahun 2000-an • Otonomi Daerah • Beberapadaerahmelakukanpembatasanmigrasipenduduk • Lebihbanyakmigranspontan, • Peningkatanmigrasikeluarga

  14. PersentasePendudukMenurutPulau 1930-2010 Sumber: BPS, berbagai publikasi

  15. PolaMigrasi di Negara Berkembang Migrasimerupakanresponmanusiaataskesempatan-kesempatan yang adadalamrangkameningkatkantarafhidup. Polamigrasi di negara-negaraberkembangmencerminkandistribusikesempatanekonomi yang tidakmerata. Polamigrasi di negaraberkembangmenggambarkanpola yang mengutub, dimanaarusmigrasicenderungmenujuketempat-tempattertentusaja.

  16. MigrasiAngkatanKerjaAntarProvinsi, 201010 Jakarta Bali Kalimantan Timur Kepulauanriau

  17. JumlahTenagaKerjaMigranMenurutProvinsiTahun 2000 dan 2005 Provinsi-provinsi yang mengalamipeningkatanjumlahtenagakerjamigran: Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, JawaTimur, Jawa Tengah, Sulawesi Utara.

  18. AlasanBermigrasi Para PekerjaMigran di Indonesia, 2010

  19. ProporsiMigranSeumurHidupmenurutProvinsi di Indonesia Riau, Jambi, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggaramemilikiproporsimigran positif. Sumatera Barat, JawaTengah, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Malukumengalamiproporsinegatif.

  20. ProporsiMigran Risen menurutProvinsi di Indonesia Beberapaprovinsimenarikbagiparamigrankarenamemilikiprospekketenagakerjaandanmemberikenyamananuntukditempati : Riau, Jambi, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

  21. PersentaseMigran Risen NetoantarPulau di Indonesia, 1980-2005

  22. Urbanisasi • Sehubungandenganpertambahanpenduduk Indonesia yang cepatmakakota-kotabesar pun mempunyaipenduduk yang besar pula. • Tahun 1971 sekitar 17,4% penduduktinggal di perkotaan, menjadi 43,1% tahun 2005 dandiperkirakanakanmencapai 64,2% tahun 2020 • Migrasidesa-kotaberpengaruhpadaperluasansektorjasadan informal

  23. AngkaUrbanisasi Indonesia 1971-2025

  24. FaktorYgMempengaruhiUrbanisasi • Pull factor yang demikianbesardarikota-kotadibandingkanperdesaanditambahpersentasependudukterbesaradadidaerahperdesaan. • Tekanansosialekonomipendudukdanmenyempitnyalapangankerjadiperdesaan • Anggapankota yang selalumemungkinkanseseoranguntukpengembangandirisecaracepat. Hal iniseringbertolakbelakangdengankenyataan.

  25. Masalah yang DitimbulkanAdanyaUrbanisasi yang Cepat • Penurunandayadukungdandayatampunglingkungan • Perluasandaerahkumuhdandaerah informal diperkotaan pertanahan, administrasikependudukan, kriminalitas, status kesehatan, status pendidikan, air tanahdll. • Pendatang yang takmempunyaikeahlianataumempunyaisedikitketerampilan yang samasekali lain dari yang dibutuhkandikota. Pembekalanuntukhidupdikotatakcukupdidapatkan. • Walaupunpendatangmempunyaimotivasi yang kuatuntukmengembangkandirinyadikotatetapikenyataannyakotasendiribelumsiapmenerimanya.

  26. JumlahPendudukPerkotaan di 12 Kota Besar di Indonesia, 2010 diproyeksikansekitar 60% penduduk yang tinggal di perkotaanberada di JawaPadatahun 2025.

  27. 7 Metropolitan Area di Indonesia

  28. ProporsiPendudukPerkotaan (AngkaUrbanisasi) menurutProvinsi di Indonesia

  29. ProyeksiAngkaUrbanisasi ProyeksiUrbanisasiTahun 2000-2025 MenurutProvinsi Jumlahpendudukperkotaanmeningkatantara 20-40 persen.

  30. Mobilitas Non Permanen • Mobilitas non permanenseringkalidibahasdalamlingkupmikro • Belumada data nasional, tetapi SUPAS 2005 atauSakernas2007 sudahmemasukkan data mobilitas non permanenkhususpekerja (lihattabelberikut) • Bagaimanamencatatmobilitas non permanensehinggahak-hakdasarmerekaterpenuhi. • Kenyataanbahwamobilitas non permanenmenunjukkanpeningkatanterutamamobilitasdesa-kota

  31. Faktorpenyebabmobilitas non permanen • Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah TerutamaantarPerkotaandanPedesaan • KelangkaanPekerjaandisektorpertaniandanKepemilikan Tanah • KelangkaanFasilitasPelayananSosial (Pendidikan, Kesehatandll) • PeningkatanHargatanahdanbiayahidupdikota, dll • Revolusi Colt (hugo & Hull, 1987) • Peningkatansaranadanprasaranatransportasidanprosesindustrialisasi

  32. JumlahPenduduk yang melakukanUlangAlik di 7 Daerah Metropolitan di Indonesia

  33. Migrasi Internasional • MigrasiInternasionaldari Indonesia didominasioverseas contract workers keArab audi, Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkongdan Korea • TeoriMigrasivs gender • teori : migrasididominasiolehlaki-laki, berumurproduktifdankarenaalasanekonomi • Kenyataanterjadipeningkatanmigranperempuanbaikalasanpribadi, keluarga, pendidikan, mengungsi, selainekonomi.

  34. MasalahMigrasiInternasional • Pelecehan, penipuan, upahtidakdibayarpengingkarankontrakdll (sejakdariprosesperekrutan, pemberangkatan, dinegaratujuansampaikembalipulang) • BelumadaMoUantara Indonesia dengannegara-negaratujuankecuali Malaysia • BelumadaperlindunganmaksimalbagiburuhmigranInternasional

  35. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (2006-2012)

  36. Penempatan TKI 10 Propinsi Terbesar Penempatan TKI Luar Negeri 10 Negara Terbesar Penempatan TKI

  37. Situasi bidang mobilitas saat ini mobilitasantardaerahtetapmeningkathanyadibeberapadaerahterjadipenurunan Peningkatankonsentrasipendudukdiperkotaan peningkatanmobilitas non permanen peningkatanmobilitasinternasional peningkatanarusmobilitastenagakerjadariluarnegeri

  38. Isu pembangunan saat ini peningkatanmobilitas non permanenperlupenyediaanberbagaifasilitassosial, ekonomi, budayadanadministrasidll penataanwilayahpenyangga migrasiinternasional perlindunganhukum, kualitaskeluargamigran, kesehatanreproduksi, sistempenggajianuntuk TKA dll

  39. KEBIJAKAN MOBILITAS PENDUDUK ANTAR WILAYAH KE DEPAN Umumnyakebijakankependudukandapatbersifatlangsung (direct) dantidaklangsung (indirect) Ada 3 pendekatandlmkebijakanmobilitaspenduduk 1. Merangsangperpindahanpenduduk migrasispontan 2. Menghambatperpindahanpenduduk  Jakarta kotatertutup 3. Mengarahkanperpindahanpenduduksesuaikepentingannasional : transmigrasi, pertumbuhanpusat-pusatekonomi, rekayasasosial, ekonomi, fisikdandemografi

  40. KebijakanPenyerasianKependudukan • Pengarahanmobilitaspendudukuntuk : • menumbuhkankondisikondusifbagiterjadinyamigrasi internal yang harmonis; • memberikanperlindunganpenduduk yang terpaksapindahkarenakeadaan (pengungsi); • memberikankemudahan, perlindungandanpembinaanterhadapparamigraninternasionaldankeluarganya; • menciptakankeserasian, keselarasan, dankeseimbangandayadukungdandayatampunglingkungan; • mengendalikankuantitaspendudukdisuatudaerah/wilayahtertentu; • mengembangkanpusat-pusatpertumbuhanekonomibaru; • memperluaskesempatankerjaproduktif; • meningkatkanketahanannasional.

  41. UntukmenanganiMobilitasPendudukPP No 57 tahun 2009 • UntukmelakukankebijakanpengarahanmobilitaspendudukdiperlukanGRAND DESIGNMobilitasPendudukdenganmemperhatikan : • arah, volume, tujuanpelakumobilitas • Karakteristikpelakumobilitaspenduduk • dayadukungdandayatampunglingkungan • arahpembangunanmasing-masingdaerah • Identifikasi : kelembagaan : siapaberbuatapa.

  42. TERIMA KASIH…..HATUR NUHUN

More Related