150 likes | 484 Vues
Peran hormon penentuan ciri-ciri seks sekunder. Erkadius. Penentuan jenis kelamin. Setiap sel bernukleus (selain sel benih) punya 46 kromosom 22 pasang autosom 1 pasang kromosom seks, XX atau XY Sel benih memiliki 23 kromosom Sperma : 22 + X atau 22 + Y kromosom Ovum: 22 + X kromosom
E N D
Penentuan jenis kelamin • Setiap sel bernukleus (selain sel benih) punya 46 kromosom • 22 pasang autosom • 1 pasang kromosom seks, XX atau XY • Sel benih memiliki 23 kromosom • Sperma: 22 + X atau 22 + Y kromosom • Ovum: 22 + X kromosom • Perkembangan butuh X: • YO mati; XO female, Turner’s syndrome
Struktur bipotensial • Jaringan embryo <7 mg, belum diferensiasi • dianggap bipotensial, jenis sex tak jelas • Genital eksterna: • Genital tubercle: glans / klitoris • Urethral folds: batang penis / labia minora • Urethral groove: batang penis / muara vagina dan uretra • Labioscrotal swellings: btg penis, skrotum / labia mayora
Genitalia interna • Gonad (cortex): --regresi-- / ovarium • Gonad (medulla): testes / --regresi— • Saluran Wolff: epididymis, vas deferens, vesikula seminalis / --regresi-- • Saluran Mueller: --regresi-- / tuba, uterus, serviks, 2/3 atas vagina • Kromosom Y gen SRY mengaktifkan ‘testis-determining factor’ (TDF) • Testis berkembang dari gonad bipotensial
Hormon dari testis embrionik • Mullerian inhibiting substance (MIS) • = hormon anti-Muller, dari sel Sertoli • Regresi saluran Muller • Testosterone + dihydrotestosterone (DHT) • Dari sel Leydig (interstitium) • Saluran Wolff struktur aksesorius laki-laki: epididymis, vas deferens, vesikula seminalis • Pembentukan genitalia eksterna • Migrasi testis ke skrotum
Tanpa SRY .... • Saluran Muller berkembang menjadi • 2/3 atas vagina, uterus, tuba • Saluran Wolff degenerasi • Jaringan bipotensial berpola perempuan • 1/3 bawah vagina dan uretra • Labia minora • Labia mayora • Klitoris
Pseudohermaphrodite • Testosteron DHT butuh 5-α reductase • Tanpa 5-α reductase, DHT tak terbentuk walau pun testosteron cukup: • Eksternal genital dan prostat gagal berkembang penuh dianggap perempuan • Pubertas: testosteron dihasilkan kembali • Maskulinisasi genital eksterna • Rambut pubis tumbuh (muka/badan jarang) • Suara bass
Efek testosteron pubertas • Pembesaran penis, skrotum dan testes 8x sebelum mencapai usia 20 tahun • Timbulnya ciri-ciri seks sekunder mulai dari pubertas sampai usia matang • Pembedaan pria dari wanita dewasa • Distribusi rambut tubuh • Pubis, linea alba abdomen umbilikus/> • Muka, dada (kdg2 di punggung) • Rambut lain jadi lebih banyak
Botak di puncak kepala • ‘testis tak berfungsi orangnya takkan botak’ • Botak dipengaruhi oleh (1) genetik dan (2) jumlah hormon androgen • Wanita bisa botak oleh genetik dan tumor androgenik • Suara • Hipertrofi mukosa larings • Pembesaran larings
Kulit makin tebal, jerawat mudah tumbuh • Seluruh tubuh tebal • Jaringan subkutis makin kasar • Peningkatan sekresi kelenjar sebasea jerawat di muka • Adaptasi kulitsetelah beberapa tahun • Pembentukan protein & perkembangan otot • Fungsi anabolik 50% penambahan otot • Waspadai doping atlet
Matriks tulang meningkat, retensi kalsium • Tulang tebal, kalsium lebih banyak • Pelvis sempit, memanjang, bentuk funnel • Pelvis lebih kuat menyangga beban • Sering untuk melawan osteoporosis orangtua • Metabolisme basal meningkat • Hasil tak langsung dari efek anabolik • Jumlah eritrosit meningkat • Reabsorbsi sodium di tubuli ginjal meningkat
Fungsi estrogens • Pubertas: • Ukuran ovarium, tuba, uterus, vagina meningkat beberapa kali lipat • Uterus: lebih meningkat karena penebalan endometrium • Penumpukan lemak mons pubis dan labia mayora • Pembesaran labia minora • Epitel vagina: kuboid berlapis
Tuba Fallopii • Jaringan kelenjar dinding tuba proliferasi • Sel-sel bersilia meningkat • Mammae • Perkembangan jaringan stroma • Pertumbuhan sistem saluran yang luas • Penumpukan lemak subkutis • (lobulus, alveolus: tu progesteron & prolaktin)
Skeleton • Menghambat aktifitas osteoklas stimulasi pertumbuhan tulang • Lebihcepat bertambah tinggi, tapi penyatuan epiphyses juga lebih cepat • Menopause: estrogen amat sedikit • Aktifitas osteoklast meningkat • Matriks tulang berkurang • Deposit kalsium dan fosfat berkurang • Kalau ekstrim osteoporosis
Deposit protein: protein total naik sedikit • Metabolisme tubuh: meningkat < testosteron • Deposit lemak subkutis, panggul dan paha • Distribusi rambut: • pubis dan aksila waktu pubertas • Kulit: soft, smooth, lebih vaskuler • Keseimbangan elektrolit: • retensi air dan Na di tubuli ginjal