1 / 28

AGRIBISNIS INTERNASIONAL

AGRIBISNIS INTERNASIONAL. Dwidjono Hadi Darwanto. MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS. PROGRAM PASCASARJANA. UNIVERSITAS GADJAH MADA. 2004. I. PENDAHULUAN. Pengertian.

Télécharger la présentation

AGRIBISNIS INTERNASIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AGRIBISNIS INTERNASIONAL Dwidjono Hadi Darwanto MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004

  2. I. PENDAHULUAN Pengertian Bisnis merupakan proses manajerial dan sosial dari kegiatan individu dan/atau kelompok untuk memperoleh hal-hal yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa yang bernilai dengan individu dan/atau kelompok lain. Kegiatan manajerial tersebut meliputi antara lain: 1. Mempelajari calon pelanggan, 2. Menciptakan / membuat produk atau jasa 3. Menentukan harga dan syarat produk, 4. Mendistribusikan produk 5. Memberi informasi yang fair 6. Melakukan pemantauan 7. Menyusun berbagai strategi bisnis Agribisnis Internasional, 2004

  3. Bisnis Internasional dapat dikelompokkan menjadi : 1. Jenis aktivitas: (1) Perdagangan barang (ekspor dan impor), (2) Perdagangan Jasa, yang meliputi asuransi, perbankan, hotel, konsultan, travel dan transportasi, (3) Investasi Portofolio, yang meliputi pembelian obligasi/saham, dll., (4) Investasi Langsung 2. Tahapan Perkembangan Bisnis: (1) Domestik, (2) Internasional, (3) Multinasional, dan (4) Trans-nasional atau Global Agribisnis Internasional, 2004

  4. Agribisnis Internasional didefinisikan sebagai: “segala aktivitas manajerial agribisnis dan aspek sosial yang dilakukan oleh individu maupun kelompok sejak dari tingkat domestik sampai melewati batas nasional negara (internasional)” Diperlukan kemampuan manajemen untuk : (a) mengatasi tantangan, rintangan dan hambatan bisnis termasuk restriksi pasar, (b) mengatasi perbedaan-perbedaan pola kompetisi dan perilaku bisnis antar negara, (c) melakukan analisis dan evaluasi perdagangan antar negara, dan (d) menyesuaikan kegiatan bisnis yang dilakukan terhadap regulasi (peraturan) nasional maupun internasional. Agribisnis Internasional, 2004

  5. Manajemen agribisnis internasionalmerupakan kombinasi ilmu dan seni yang meliputi banyak disiplin ilmu seperti ekonomi, antropologi, kultur, sejarah, demografi, hukum dan pengetahuan tentang agribisnis & perdagangan global. Beberapa contoh kegiatan agribisnis internasional: (a) Ekspor, seperti ekspor udang, tuna, karet, kopi kakao, dll; (b) Impor, seperti impor beras, gula, buahan, dll; (c) Waralaba/ franchise luar negeri, seperti KFC, CFC, Mc D, Dunkin, dll; (d) Pemberian lisensi; (e) Pabrikasi di luar negeri, seperti produk mie instant Indofood di Singapura (f) Imbal dagang (counter trade) Agribisnis Internasional, 2004

  6. 1. 2. Kondisi Agribisnis Internasional Indonesia Tabel 1. Perkembangan Agribisnis dalam Total Net Ekspor Indonesia (US$ milyar) No. Uraian 1985 1992 1993 1994 1995 1996 1997 Ptb 1. Migas 11,44 8,66 7,60 7,28 7,50 8,08 7,21 - 3,69 2. Non Migas: a. Agribisnis 2,72 6,24 8,23 8,93 8,17 10,52 12,96 13,30 b. Non Agribisnis - 8,34 - 7,82 - 7,60 - 8,31 - 9,14 -12,65 -10,03 - 2,30 3. Barang 5,82 7,02 8,23 7,90 6,53 5,95 10,09 2,56 4. Jasa - 7,74 - 9,80 -10,33 -10,69 -12,96 -13,61 -14,91 - 5,48 Trans. Berjalan - 1,92 - 2,78 - 2,10 - 2,79 - 6,43 - 7,66 - 4,82 -10,69 Sumber: Departemen Perindustrian & Perdagangan Tabel 2. Volume Net-ekspor beberapa komoditas pertanian Indonesia, 1997 - 2002 No Komoditas V o l u m e (ton) 1997 1998 1999 2000 2001 2002 1. Beras -349 568 -2 893 118 -4 748 648 -1 354 419 -640 723 -426 942 2. Kedelai -616 369 -343 124 -1 301 750 -1 277 164 -1 135 231 -250 803 3. Jagung -1 079 396 311 479 -527 413 -1 236 509 -945 323 -121 072 4. Kelapa. Sawit 1 822 057 3 892 817 4 677 792 5 449 443 7 041 242 bd 5. Karet 1 627 619 1 476 521 1 347 066 1 443 801 1 479 887 bd 6. Kelapa 448 168 453 902 827 790 470 133 566 126 bd 7. Daging ayam -798 2 400 -1 200 -700 200 bd 8. Susu -648 600 -461 300 -680 000 -904 300 -720 600 bd 9. Kulit -12 300 -7 400 10 600 32 900 17 900 bd Keterangan: bd = belum diperoleh data Sumber: Departemen Pertanian Agribisnis Internasional, 2004

  7. Tabel 2a. Nilai Ekspor per Sektor, Indonesia (1997 – 2001) No SECTOR/COMMODITY VALUE IN US$ MILLION TREND 1997 1998 1999 2000 2001 (%) 1. T O T A L 53.444 48.848 48.665 62.124 56.321 3.51 2. PETROLEUM AND NATURAL GAS 11.623 7.872 9.792 14.367 12.636 7.99 Crude Petroleum 5.48 3.349 4.517 6.09 5.715 7.06 Petroleum Products 1.302 708 918 1.652 1.189 6.88 Natural Gas 4.84 3.815 4.357 6.625 5.732 9.31 3. NON PETROLEUM AND NATURAL GAS 41.821 40.975 38.873 47.757 43.685 2.43 Agricultural Products 3.272 3.654 2.901 2.709 2.439 -8.49 Industrial Products 34.846 34.593 33.332 42.003 37.671 3.56 Mining Products 3.171 2.724 2.635 3.041 3.57 3.53 Others 0.533 0.4 0.5 0.5 0.5 60.05 Sumber: Departemen Perindustrian & Perdagangan Tabel 3. Permasalahan dan Upaya pengembangan Komoditi Pertanian Indonesia No Komoditi Permasalahan Upaya I. Perkebunan 1. Karet Mutu Pembinaan mutu 2. CPO / KPO Larangan & pajak ekspor Deregulasi 3. Kopi Mutu, diversifikasi pasar & pengembangan produk Pembinaan mutu, promosi, pengembangan produk & pasar 4. Kakao Mutu Pembinaan mutu 5. Minyak Kelapa Mutu Pembinaan mutu 6. Teh Mutu, produk dan diversifikasi pasar Pembinaan mutu, produk dan pengembangan pasar 7. Lada Mutu dan diversifikasi pasar Pembinaan mutu dan pengembangan pasar Agribisnis Internasional, 2004

  8. Tabel 3. Permasalahan dan Upaya pengembangan Komoditi Pertanian Indonesia No. Komoditi Permasalahan Upaya II. Perikanan 1. Udang Penyakit Udang dan Mutu Perbaikan manajemen produksi dan mutu hasil 2. Tuna/Cakalang Diversifikasi pasar Pengadaan kapal dan alat penangkapan dan promosi 3. Kepiting Diversifikasi pasar Promosi 4. Kodok Diversifikasi pasar Promosi 5. Rumput Laut Diversifikasi pasar Promosi 6. Mutiara Diversifikasi pasar Promosi III. Pangan & Hortikultura 1. Pisang Produksi dan mutu hasil Pengembangan investasi 2. Nenas * Produksi Pengembangan investasi / produksi 3. Manggis Produksi dan mutu hasil Pengembangan produk & mutu 4. Gaplek Produksi dan mutu hasil Pengembangan produk & mutu 5. Jamur Produksi dan mutu hasil Pengembangan produk & mutu 6. Kentang Produksi, mutu hasil & bibit Pengembangan produk & mutu 7. Kubis Produksi dan mutu hasil Pengembangan produk & mutu IV. Peternakan 1. Babi Produksi dan pakan Pengembangan Produksi & pakan 2. Unggas Pakan dan kelembagaan Pengembangan pakan Catatan : * segar dan olahan Sumber: Nainggolan (2000) Agribisnis Internasional, 2004

  9. Lampiran 20. Pertumbuhan Produksi beberapa Komoditas Pertanian Sebelum dan Setelah Krisis, 1996 - 2003 No Komoditas Produksi (000 ton) Pertumbuhan (% / th) 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Sbl Krs Stl Krs 1996-03 1. Beras 51102 49377 49237 50866 51899 50461 51490 51849 -1.84 0.77 0.48 2. Jagung 9307 8771 10169 9204 9677 9347 9654 10821 4.53 1.21 1.60 3. Kedelai 1517 1357 1306 1383 1018 827 673 678 -7.21 -14.90 -12.09 4. Kacang Tanah 738 688 692 660 737 710 718 760 -3.17 1.97 0.72 5. Ubikayu 17002 15134 14696 16459 16089 17055 16913 17723 -7.03 3.12 1.52 6. Sayuran 8925 7117 7825 8078 7559 6920 7631 7965 -6.37 -0.49 -1.05 7. Buahan 8292 8175 7237 7541 8378 9959 10899 12154 -6.58 11.69 6.36 8. Gula 2094 2192 1488 1541 1690 1725 1755 1725 -15.70 3.34 -2.27 9. Minyak nabati 9465 9313 9682 10393 12204 13980 15078 tad 1.14 12.55 9.11 - Minyak sawit 4899 5380 5640 6005 7581 9048 9902 tad 7.30 16.60 13.10 - Minyak inti sawit 1805 1229 1264 1393 1575 1810 1980 tad -16.32 12.29 4.65 - Minyak kelapa 2761 2704 2778 2995 3048 3122 3196 tad 0.31 3.27 2.97 10. Kopi 459 428 514 532 625 622 623 tad 5.82 5.56 6.87 11. Kakao 374 330 456 367 374 381 433 tad 10.42 -0.66 1.91 12. T e h 169 154 167 161 159 173 166 tad -0.59 0.60 0.46 13. Kacang Mete 68 74 88 90 70 74 75 tad 13.76 -5.02 0.23 14. Karet 1574 1553 1662 1604 1501 1607 1630 tad 2.76 -0.37 0.26 15. Tembakau 151 210 105 135 136 134 143 tad -16.61 6.29 -2.83 16. Lada 52 47 65 61 69 67 67 tad 11.80 1.56 5.61 17. Daging 1632 1555 1229 1196 1445 1561 1583 1909 -13.22 9.32 2.52 - Sapi dan Kerbau 396 401 389 357 386 383 368 397 -0.89 0.53 -0.45 - Unggas 947 899 621 622 818 924 964 1073 -19.02 12.66 3.25 - Lainnya 289 255 219 217 241 254 251 439 -12.95 12.00 4.13 18. Telur 780 765 530 640 783 850 909 1060 -17.57 14.05 5.66 19. Susu 441 424 375 436 496 480 521 578 -7.79 7.91 4.62 Keterangan: tad = belum ada data Sumber: Departemen Pertanian (Profil Pertanian dalam Angka, 1999; Statistik Pertanian 2001 dan 2002; Ditjen BP. Hortikultura; Ditjen BP. Peternakan) ARAM III, 2003, BPS Agribisnis Internasional, 2004

  10. Tabel 4. Perubahan Paradigma Hambatan Perdagangan Produk Agribisnis (Trade Barrier) 1992 1996 1999 2001 2002 ehat ehat man ayar ayar A B S S B A S A A A man man ehat man man alal tuh ehat ehat H S U S U U alal tuh tuh H H alal alal H ingkungan L nimal welfare A izi G PR (HAKI) I Keterangan: IPR = Intelectual Property Rights Sumber: Darmawan (2003) Agribisnis Internasional, 2004

  11. II. DASAR-DASAR BISNIS INTERNASIONAL 2.1. Konsep Keunggulan Komparatif (1) keunggulan komparatif "alami" (Natural Comparative Advantage) (2) keunggulan komparatif yang diciptakan (Created Comparative Advantage) 2.2. Lingkungan Bisnis Internasional a. tujuan perusahaan, b. Organisasi / korporat c. ketersediaan sumberdaya (1) lingkungan internal a. tingkat kompetisi, b. perubahan teknologi, c. kondisi ekonomi, d. kondisi politik, e. perubahan sosio-kultural, f. legalitas dan hukum, g. etika bisnis, h. konsumerisme i. infrastruktur pemasaran (2) lingkungan eksternal Agribisnis Internasional, 2004

  12. Lingkungan Bisnis Lingkungan Ekonomi Lingkungan Politik Product Price Pelanggan Internasional Public Support Power of Market Lingkungan Sosial Lingkungan Hukum Place of Distribution Promotion Lingkungan Fisik Lingkungan Kultural Gambar 1. Lingkungan Bisnis Internasional Agribisnis Internasional, 2004

  13. Isu pasar global yang berkembang saat ini antara lain: 1.Keamanan Pangan (Food Safety) a. White paper on Food Safety (Uni Eropa) yang meliputi persyaratan traceability, animal welfare, food safety legislation, rapid alert system dan precautionary principle b. Biosecurity Act (Australia) yang mensyaratkan ecolabeling, kandungan bahan kimia rendah dan dibatasinya kandungan bahan tambahan c. Bioterrorism Act (Amerika) yang mensyaratkan tentang public health security & Bioterorrism preparedness and response Act (berlaku sejak 12 Desember 2003) d. Ekspor Juices ke Amerika serikat sejak 2004 harus mempunyai sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) e. General System of Preferences (GSP) yang mensyaratkan bahwa produk yang diekspor ke AS harus sesuai dengan ketentuan yang diminta konsumen. 2.Standar Mutu Produk 3.Kemasan Produk 4.Kebijakan Tariff Agribisnis Internasional, 2004

  14. 2.3. Kekuatan Pendukung dan Penghambat Bisnis 2.3.1. Kekuatan pendukung 1. Kebutuhan Pasar 2. Teknologi 3. Manajemen Kualitas 4. Kemudahan Komunikasi dan Transportasi 1. Perbedaan Pasar 2. Sejarah Produksi 3. Kelembaman Manajemen 4. Budaya Organisasi 5. Kebijakan Nasional 2.3.1. Kekuatan penghambat Agribisnis Internasional, 2004

  15. 2.4. Faktor-faktor Penentu Kegiatan Agribisnis Internasional a. Etnosentris, b. Polisentris, c. Regiosentris, d. Geosentris 1. Orientasi Manajemen 2. Sistem Moneter Internasional 3. Sistem Perdagangan Dunia 4. Pertumbuhan Ekonomi Domestik 5. Teknologi Komunikasi dan Transportasi 6. Korporasi Global/Trans-nasional 1. Keunggulan dalam skill dan merk. 2. Skala ekonomi. 3. Mengurangi Resiko. 4. Global Perspektif. Keunggulan korporasi trans-nasional Agribisnis Internasional, 2004

  16. E x p o r t Introduction Growth Maturity Decline Time Exports Low export volume Rapidly rising export volume Peak export volume Declining export volume 1. Characteristics Costs High cost per customer Average cost per customer Low cost per customer Low cost per customer Profits Negative Rising profits High profits Declining profits Customers Innovators Early adopters Middle majority Laggards Competitors Few Growing number Stable number beginning to decline Declining number Objectives Create product awareness and trial Maximize market share Maximize profit while defending market share Reduce expenditure and milk the brand 2. Objectives 2.5. Siklus Hidup Produk Internasional Agribisnis Internasional, 2004

  17. E x p o r t Product Offer a basic product Offer product extensions, service, warranty Diversify brands and models Phase out weak items 3. Strategies Introduction Growth Maturity Decline Price Use cost-plus Price to penetrate market Price to match or beat competitors Cut price Time Distribution Build selective distribution Build intensive distribution Build more intensive distribution Go selective: phase out unprofitable outlets Public Support Need heavy support of public policy and trade facilities (protections) Need Public policy support and trade facilities to motivate market diversification Need conducive public support in international market Public support to motivate implementation of new innovation and technologies Sales Promotion Use heavy promotion to build product awareness among early adopters and dealers Reduce to take advantage of heavy consumer demand interest in the mass market Increase to encourage brand switching, differences and benefits Reduce minimal level of promotion to retain loyals Agribisnis Internasional, 2004

  18. Negara Maju Berpendapatan Tinggi, sumber teknologi Impor J U ML A H Ekspor Produksi Konsumsi Waktu Negara-negara Berpendapatan Tinggi dan Menengah J U ML A H Ekspor Konsumsi Impor Produksi Waktu Negara-negara Berpendapatan Rendah J U ML A H Ekspor Konsumsi Impor Produksi Waktu Tahap perkembangan dan kedewasaan Produk Produk Baru Standarisasi Produk Tahap-tahap Perkembangan Produk Gambar 2. Siklus Hidup Produk Internasional Agribisnis Internasional, 2004

  19. 2.6. Tahapan Perkembangan Perusahaan Tabel 6. Tahapan Perkembangan Perusahaan Tahap dan Perusahaan 1 Domestik 2 Internasional 3 Multinasional 4 Global 5 Trans-nasional 1. Kinerja Bisnis Orientasi Etnosentris Etnosentris Polisentris Campuran Geosentris Perspektif Negara sendiri Perluasan pasar Pasar antar nasional Pasar atau sumberdaya global Pasar dan sumberdaya Global Model Tidak ada Federasi terkoordinasi Federasi ter- desentralisasi Kegiatan tersentralisasi Jaringan terpadu Strategi Domestik Internasional Multidomestik Global Global 2. Karakteristik Organisasi Aset kunci Lokasi di negara sendiri Inti ter-sentralisasi, lainnya tersebar Terdesentralisasi dan memenuhi kebutuhan sendiri Semuanya di negara sendiri kecuali pemasaran atau pemasok Tersebar, saling tergantung dan ter-spesialisasi Peran di unit negara Satu negara Mengadaptasi dan meningkatkan kompetensi Menjajaki peluang lokal Pemasaran atau mencari pemasok Kontribusi pada perusahaan di seluruh dunia Pengetahuan Negara sendiri Diciptakan di pusat dan dialihkan Dipertahankan dalam unit operasi Pemasaran dikembangkan bersama dan dipakai bersama Semua fungsi dikembangkan bersama dan dipakai bersama Sumber: Keegan, Warren J. 1995 Agribisnis Internasional, 2004

  20. III. PERENCANAAN BISNIS INTERNASIONAL 3.1. Informasi Bisnis Internasional Tabel 7. Kategori sistem Intelijen Bisnis Global (Keegan, 1995) Kategori Informasi Cakupan I. INFORMASI PASAR 1. Potensi pasar Informasi tentang permintaan potensial untuk produk, termasuk status dan prospek produk yang sudah ada di pasar 2. Sikap dan Perilaku konsumen/pelanggan Informasi tentang sikap, perilaku, serta kebutuhan konsumen dan pelanggan terhadap produk yang ada dan potensial. Dalam kategori ini termasuk juga sikap investor terhadap hasil dari investasi perusahaan 3. Saluran distribusi Ketersediaan, keefektifan, sikap dan preferensi agen 4. Media komunikasi Ketersediaan media, keefektifan dan biaya 5. Sumberdaya pasar Ketersediaan, mutu, dan biaya 6. Produk Baru Informasi non-teknis tentang produk baru dan pembandingnya II. INFORMASI KOMPETITIF 1. Strategi dan rencana bisnis kompetitif definisi bisnis, sasaran, tujuan, rancangan dan logika perusahaan 2. Strategi Fungsional kompetitif, rencana dan program Pemasaran: Pasar sasaran, produk, harga, saluran dan promosi Strategi dan rencana keuangan, proses manufaktur, litbang Strategi dan rencana serta program sumberdaya manusia 3. Operasi kompetitif Pengetahuan terinci tentang operasi pesaing. Produksi, pengiriman, transfer karyawan, moral dsb. III. INFORMASI KEUANGAN 1. Neraca pembayaran Laporan 2. Tingkat suku bunga nominal dan riil Prakiraan dan laporan 3. Tingkat inflasi Laporan 4. Perkiraan daya saing internasional Penilaian Agribisnis Internasional, 2004

  21. Tabel 7. Kategori sistem Intelijen Bisnis Global (lanjutan) Kategori Informasi Cakupan 5. Daya tarik mata uang dan aset negara Permintaan uang dan investasidariinvestor global 6. Kebijakan pemerintah tentang daya saing negara Penilaian pakar 7. Kebijakan moneter dan fiskal negara Penilaian pakar 8. Kegiatan pasar saat ini dan yang akan datang Laporan Pasar atau Perdagangan 9. Prospek keuangan Harapan dan Pendapat analis, pedagang, bankir, pakar ekonomi dan usahawan IV. INFORMASI SUMBERDAYA 1. Sumberdaya Manusia Ketersediaan individu dan kelompok, calon karyawan, sumber, pemogokan, dll 2. Sumber dana Ketersediaan dan biaya uang untuk perusahaan 3. Bahan baku Ketersediaan dan biaya 4. Akuisisi dan merger Gejala atau informasi lain mengenai akuisisi potensial, merger atau usaha patunga V. KONDISI LINGKUNGAN 1. Ekonomi Informasi ekonomi makro, seperti pergerakan modal, kecepatan pertumbuhan, struktur ekonomi, dan geografi ekonomi 2. Sosial Struktur sosial masyarakat, kebiasaan, sikap, dan preferensi 3. Politik "Iklim investasi", cara pemilihan umum, perubahan politik 4. Teknologi Perkembangan dan kecenderungan 5. Praktek manajemen dan administratif Praktek manajemen dan administratif serta prosedur, seperti kompensasi karyawan, prosedur laporan, dll. VI. INFORMASI PENUNJANG 1. Pajak orang/badan asing Tentang keputusan, kehendak dan sikap pemerintah atas orang/ badan asing tentang pajak atas penghasilan, dividen dan bunga 2. Undang-undang Tentang pedoman, peraturan, undang-undang, dekrit dengan cakupan lokal, regional, nasional atau internasional yang mempengaruhi operasi, aset, atau investasi asing 3. Peraturan Insentif, pengendalian, peraturan, pembatasan negara yang mempengaruhi perusahaan Agribisnis Internasional, 2004

  22. 3.2. Riset dan Analisis Bisnis Internasional 3.2.1. Tingkat Komparabilitas Data Internasional 1. Existing Competitors 2. Existing Technology 3. Present and Future Demand 3.2.2. Penilaian Peluang Bisnis 3.2.3. Riset Kebutuhan dan Kepuasan Pelanggan 3.2.4. Analisis Bisnis 1. Perkiraan dengan analogi 2. Analisis Potensi Produk ekspor a. Analisis Neraca Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor menurut negara tujuan b. Perkembangan Pangsa ekspor di negara tujuan - Rising star - Falling star - Lost Opportunity - Retreat Agribisnis Internasional, 2004

  23. 3. Analisis Kinerja ekspor a. Revealed Comparative Advantage (RCA): C= indeks RCA X ij= nilai ekspor komoditi i negara j X ..j = nilai ekspor total negara j X iw= nilai ekspor komoditi i dunia X ..w = nilai ekspor total dunia Xtij / Xt..j C = Xtiw / Xt..w C > 1 ; pangsa komoditi i dari negara jlebih besar dari pangsa rata-rata ekspor komoditi idari semua negara di dunia C = 1 ; pangsa komoditi i dari negara jsama dengan dari pangsa rata-rata ekspor komoditi idari semua negara di dunia C < 1 ; pangsa komoditi i dari negara jlebih kecil dari pangsa rata-rata ekspor komoditi idari semua negara di dunia Kelemahanmetode ini: 1. asumsi bahwa setiap negara di dunia mengekspor semua komoditi 2. indeks tersebut tidak dapat menjelaskan pola optimal 3. indeks tersebut tidak dapat digunakan untuk prediksi pola keunggulan di masa datang Agribisnis Internasional, 2004

  24. N = Total Nilai Barang x = Ekspor m = Impor i = Komoditas Nix - Nim ISP = Nix + Nim TahapPengenalan : -1 < ISP -0,5 TahapSubstitusi Impor: -0,5 < ISP0,0 TahapPerluasan Impor: 0 < ISP +0,8 TahapKemandirian : ISP = 1,0 TahapMengimpor Kembali: + 0,8 > ISP  0 Kriteria : Tren Indonesia + 100 Acceleration ratio = Tren Dunia + 100 Nilai Impor tahun terakhir * Trend WRK= 1000 b. Acceleration Ratio (AR) AR > 1; komoditi tersebut mempunyai keunggulan komparatif AR  1; komoditi tersebut tidak mempunyai keunggulan komparatif Kemudian dibuat rangkingnya berdasarkan Weighted Rank Import (WRK) c. Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) Agribisnis Internasional, 2004

  25. 1,0 ISP 0,5 0,0 - 0,5 - 1,0 Substitusi Impor Perluasan ekspor Maturity (Mandiri) Impor kembali Introduction Gambar 3. Indeks Spesialisasi Perdagangan Tabel 8. Perhitungan RCA, AR dan ISP minyak nabati Indonesia, 1993 - 1997 No. Year C O M M O D I T I E S Oil Seed, etc. Soya Bean, etc. Corn Oil, etc. Palm Oil Coconut Oil Palm Kernel Oil I. Revealed Comparative Advantage 1. 1993 0.98 0.88 0.01 15.94 17.19 31.02 2. 1994 2.55 0.51 0.45 17.48 26.22 41.88 3. 1995 4.31 0.16 0.07 15.76 9.21 46.83 4. 1996 0.44 0.00 0.01 17.06 27.3 44.16 5. 1997 0.49 0.43 0.00 57.56 29.27 80.02 II. Acceleration Ratio 1993 - 97 0.74 0.42 0.00 1.31 1.31 1.23 III. Indeks Spesialisasi Perdagangan 1. 1993 0.98 0.67 0.99 0.75 0.74 1.00 2. 1994 -1.00 0.65 0.99 0.83 0.87 1.00 3. 1995 -1.00 0.03 0.99 0.87 0.66 1.00 4. 1996 0.88 -1.00 1.00 0.85 0.96 1.00 5. 1997 0.94 -0.23 -1.00 0.92 0.99 1.00 6. 1998 0.97 -0.99 1.00 0.97 0.97 1.00 Agribisnis Internasional, 2004

  26. 3.3. Segmentasi Pasar 3.3.1. Segmentasi Pasar Global 1) Pasar yang baru lahir (emerging markets) 2) Pasar yang sedang tumbuh(new growth markets) 3) Pasar yang telah dewasa(mature markets) 3.3.2. Segmentasi AntarPasar Pengelompokan yang tidak dibatasi oleh negara, tetapi sepenuhnya berdasar pada variabel pemasaran yang dianggap relevan, sepertipendapatan, pendidikan, konsumsi- tanpa peduli dengan batas negara. 3.3.3. Segmentasi dalam satu Negara Agribisnis Internasional, 2004

  27. Tabel 9. Indikator Segmentasi Pasar Global Agribisnis Internasional, 2004

  28. Tabel 2. Analisis dan Strategi Pemasaran Agribisnis Internasional, 2004

More Related