1 / 22

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ORGANISASI (ODSS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ORGANISASI (ODSS). OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS. 1. KONSEP DASAR. ODSS adalah apliksi teknologi komputer dan komunikasi untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan organisasi 4 jenis ODSS : - Tipe 0 : Structure Enforcing ODSS :

rico
Télécharger la présentation

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ORGANISASI (ODSS)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ORGANISASI (ODSS) OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS Indrawani/SPK/2010

  2. 1. KONSEP DASAR • ODSS adalah apliksi teknologi komputer dan komunikasi untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan organisasi • 4 jenis ODSS : - Tipe 0 : Structure Enforcing ODSS : Pelbagai sistem pendukung berbasis komputer yang memperkuat norma tra- disional yang ada. Indrawani/SPK/2010

  3. - Tipe 1 : Structure Preserving ODSS : Teknologi informasi yg digunakan pada level organisasi untuk pelbagai kepen- tingan organisasi. Contoh : EIS yang di- gunakan untuk menganalisis data skala organisasi. - Tipe 2 : Structure Independent ODSS : Teknologi informasi yg terbentang sean- tero orgainisasi, digunakan oleh fungsi atau hirarki individu. Indrawani/SPK/2010

  4. - Tipe 3 : Structure Transforming ODSS : Sembarang teknologi informasi yang merubah bentuk yang sudah ada atau membentuk struktur organisasi yg baru. • Karakteristik ODSS : 1. Fokus pada tugas/aktivitas/keputusan organisasi/masalah perusahaan. 2. ODSS memotong fungsi-fungsi organisasi/ layer hirarki. 3. ODSS melibatkan teknologi berbasis komputer dan juga teknologi komunikasi. Indrawani/SPK/2010

  5. 2. ARSITEKTUR ODSS Central Information System Database Mode Base Case Management Dialog Management Local Area Network/ Wide Area Network Work Stations’ PCs USER USER USER USER Indrawani/SPK/2010

  6. Case Management : - Case adalah proses/run (skenario) tertentu dari model komputer. - Case terdiri dari spesifikasi semua data input yang digunakan dalam proses/run, nama file output yang dihasilkan dari penyelesaian singkat dari proses/run. Case management mempunyai fungsi : - Sebagai sistem akunting, mmbantu dlm hal pembuatan, delegasi, pengcopyan, dan peng- katalogan model case. Indrawani/SPK/2010

  7. - Menyediakan cara mudah buat user utk memodifikasi data input. - Membantu membandingkan pelbagai output dan macam-macam jalannya (run) model. Indrawani/SPK/2010

  8. Struktur ODSS pada GDSS : Decision Database Expertise Database Corporate Communication Network Task and meeting knowledge Meeting Support System (GDSS) Corporate Database Public Database Indrawani/SPK/2010

  9. 3. MEMBANGUN ODSS • Merupakan kombinasi SDLC dan proses ber-ulang (iterative process). • Dibagi menjadi 4 fase : 1. Pendahuluan : - Kebutuhan akan masukan - Mendapatkan dukungan pihak manajemen - Harus diorganisasi - Membangun rencana aksi yg diperlukan. Indrawani/SPK/2010

  10. 2. Mengembangkan desain konseptual : - Merupakan fase terpenting dari peng- embangan ODSS dan tak bisa diulang. Fase ini menghasilkan cetak biru sistem. 3. Mengembangkan sistem : - Mendesain sistem fisik - Mengembangkan model dan database Indrawani/SPK/2010

  11. 4. Mengimplementasikan dan mengelola sistem : - Menginstall sistem fisik - Memprogram dan mengupdate model sistem - Membuat dan mengupdate database - Mendokumentasikan modul dan data- base. - Melatih user. Indrawani/SPK/2010

  12. 3. MENGIMPLEMENTASIKAN ODSS • Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan ODSS : 1. Steering Committee (Penitia Pengarah): adalah panitia dari seluruh manajer level puncak dan menengah dari semua unit organisasi, yang berhubungan dgn ODSS, untuk memberikan pengarahan dan pengawasan. Indrawani/SPK/2010

  13. 2. Project Team : pembangun sistem hrs bekerja dalam kelompok. Anggotanya dari pelbagai unit organisasi, termasuk juga orang luar. Walaupun suatu tim ODSS disusun berdasarkan kebutuhan ad hoc, tentu bisa juga melibatkan ang- gota dari unit permanen ODSS yang di- sebut System Management Office (SMO). Indrawani/SPK/2010

  14. 3. System Management Office : memain- kan peran utama dalam hal pengemba- ngan dan pengimplementasian. Sekali satu modul tertentu dari ODSS diimpli- mentasikan, perhatian dr SMO diarah- kan untuk mengelola dan mengupdate- nya. Indrawani/SPK/2010

  15. 4. Conceptual Design : desain harus meliatkan paling tidak elemen-elemen di bawah ini : - Desain utama, yang akan memandu semua keputusan sebagai pengingat dlm proyek. - Fungsi-fungsi yang akan didukung. - Model dalam penyediaan dukungan perilaku dalam hal mana bekerja (termasuk input dan output), dan relasi diantara model (misal : flowchart yg menunjukkan koneksi diantara model). Indrawani/SPK/2010

  16. - Kebutuhan data - Pertimbangan hardware dan software - Pendekatan implementasi (struktur SMO, prioritas, strategi prototyping, aturan dokumentasi, tanggung jawab unit organi- sasi yang berpartisipasi). • Model Base : keinginan akan fleksibelitas, adap-tabilitas dan pengelolaan yg mudah menyaran-kan pada kita penggunaan satu sistem yg saling berhubungan dari pelbagai model-model kecil, dimana masing-masingnya didesain untuk satu tujuan tertentu. Indrawani/SPK/2010

  17. Satu model dapat digunakan oleh dirinya sendiri untuk mempelajari pengaruh kepu-tusan yang diajukan pd bagian tertentu dari organisasi, atau secara interaktif dgn model lain untuk mempelajari pengaruh yang lebih luas. • Database : keinginan akan koordinasi dan integrasi membawa kita pada spesifikasi database sistem yang umum, konsisten, mudah diakses, tersentralisasi. Indrawani/SPK/2010

  18. Database menyediakan input ke model, menyaring output dari model untuk laporan manajemen, dan selalu tersedia bila user meminta secara langsung. Informasi dihasilkan oleh satu model secara otomatis akan tersedia juga pada model yg tersedia juga pada model lain. Mendukung baik untuk data internal maupun ekternal. Sistem tak perlu hanya satu, database, gabungan database, ataupun data terintegrasi. Pelbagai model bisa saja memiliki databasenya sendiri-sendiri. Namun demikian administrasi database harus disentralisasi dan pengaksesannya melalui enterprise-network. Indrawani/SPK/2010

  19. User Interface : implikasi utama dari prin-sip desain untuk antarmuka user adalah sistem mempunyai antarmuka umum utk semua elemen; sehingga dialog diatur dalam gaya yg seragam tanpa memperha-tikan model-model tertentu saja yg sedang berjalan. Tentu saja, setiap model memi-liki layar input dan output tertentu yang berbeda, tetapi masing-masing mampu menjadikan user melakukan satu gaya yg sama dalam cara yg sama. Indrawani/SPK/2010

  20. Karena user ODSS bukan para programer maka antarmuka haruslah berbentuk menu (menu driven), mudah dipelajari, dan mudah digunakan. User hrs mampu untuk : a. Meminta informasi dari database b. Membuat perubahan sementara atau tetap pada data dalam database (jika memiliki kewenangan) c. Menentukan parameter dan input data untuk suatu model. Indrawani/SPK/2010

  21. d. Menjalankan model, dan e. Mengatur laporan output (skup, agrega- si, periode waktu). • Data : suatu ODSS lebih besar kebutuhan-nya akan data dibandingkan dengan DSS biasa, dan harus lebih memberi perhatian lebih pada aspek ini dalam sistem. Secara umum terdapat 4 jenis data yang digunakan dalam membangun suatu ODSS. Data ini adalah data : Indrawani/SPK/2010

  22. a. Untuk memahami atau mendefinisikan situasi masalah yg akan diselesaikan. b. Untuk mempekirakan sifat alamiah model. c. Untuk memvalidasi model, atau d. Untuk menjalankan model (input data). • Integrasi dan Jaringan : ODSS melibatkan pelbagai model dari database, maka mengintegrasikan model, data, dan know-ledge merupakan proes yang kompleks. Indrawani/SPK/2010

More Related