1 / 62

William Stallings Data and Computer Communications

William Stallings Data and Computer Communications. Asynchronous Transfer Mode dan Frame Relay. Protocol Architecture. Persamaan antara ATM dan packet switching Transfer data dalam bentuk discrete chunk Banyak koneksi logikal melalui interface fisik tunggal

rufin
Télécharger la présentation

William Stallings Data and Computer Communications

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. William StallingsData and Computer Communications Asynchronous Transfer Mode dan Frame Relay

  2. Protocol Architecture • Persamaan antara ATM dan packet switching • Transfer data dalam bentuk discrete chunk • Banyak koneksi logikal melalui interface fisik tunggal • Dalam aliran ATM pada setiap koneksi logikal berada dalam bentuk packet ukuran tetap disebut cell • Minimal error dan flow control • Overhead dikurangi • Data rate (lapisan physical) 25.6Mbps sampai 622.08Mbps

  3. Arsitektur Protocol (diag)

  4. Reference Model Planes • User plane • Menyediakan untuk transfer informasi user • Control plane • Call dan control koneksi • Management plane • Manajemen Plane • Fungsi-fungsi seluruh sistem • Manajemen Layer • Sumberdaya dan parameter dalam entitas protocol

  5. ATM Logical Connections • Virtual Channel Connections (VCC) • Analog ke virtual circuit dalam X.25 • Basic unit dari switching • Antara dua end user • Full duplex • Cell ukuran tetap • Data, user-network exchange (control) dan network-network exchange (manajemen network dan routing) • Virtual path connection (VPC) • Bundle dari VCC dengan end point yang sama

  6. ATM Connection Relationship

  7. Kelebihan Virtual Path • Arsitektur jaringan yang disederhanakan • Kinerja dan kehandalan jaringan ditingkatkan • Pemrosesan dikurangi • Waktu setup koneksi pendek • Layanan jaringan diperluas/ditingkatkan

  8. Call Establishment Using VPs

  9. Penggunaan Virtual Channel Connection • Antar end user • End to end user data • Control signal • VPC menyediakan seluruh kapasitas • Organisasi VCC dilakukan oleh user • Antara end user dan network • Control signaling • Antara entitas-entitas network • Manajemen traffic jaringan • Routing

  10. Karakteristik VP/VC • Kualitas pelayanan • Koneksi channel switched dan semi-permanent • Integritas urutan Call • Traffic parameter negotiation dan usage monitoring • Hanya VPC • Pembatasan Virtual channel identifier dalam VPC

  11. Sinyal kontrol - VCC • Menjalankan pemisahan hubungan • VCC Semi-permanen • Saluran Meta-signaling • Digunakan sebagai saluran kontrol sinyal permanen • Sinyal saluran virtual User ke network • Untuk kontrol sinyal • Dugunakan untuk me-set up VCC untuk membawa data user • Sinyal saluran virtual User to user • Antar VPC yang belum terhubung • Digunakan oleh dua end-user tanpa intervensi untuk menghubungkan dan melepas VCC user to user

  12. Sinyal kontrol - VPC • Semi-permanen • Pengawasan Pelanggan • Pengawasan Jaringan

  13. ATM Cells • Ukuran tetap • Header 5 oktet • 48 octet field informasi • Cells kecil mengirangi penundaan antrianuntuk Cells dengan prioritas lebih tinggi • Cells kecil dapat di-switch lebih efisien • Lebih mudah untuk melaksanakan switching cells kecil pada hardware

  14. ATM Cell Format

  15. Format Header • Kontrol alur umum • Hanya pada antarmuka user to network • Mengontrol alur pada titik ini saja • Identifikasi virtual path • Identifikasi Virtual channel • Tipe pembayaran • Misalnya informasi user atau manajemen jaringan • Prioritas kerugian cells • Kontrol kesalahan header

  16. Generic Flow Control (GFC) • Mengatur alur lalu lintas pada user to network interface (UNI) untuk meredakan short term overload • Dua set prosedur • Transmisi tak terkendali • Transmisi terkendali • Setiap koneksi baik subyek untuk kontrol alur maupun bukan • Subyek untuk kontrol alur • Bisa satu grup (A) default • Bisa dua grup (A and B) • Control alur dari pelanggan ke jaringan • Dikontrol oleh sisi jaringan

  17. Grup Tunggal pada Koneksi (1) • Terminal equipment (TE) menginisialisai dua variabel • TRANSMIT flag ke 1 • GO_CNTR (penghitung kredit) ke 0 • Jika TRANSMIT=1 cells pada koneksi tak terkendali dapat dikirimkan kapan saja • Jika TRANSMIT=0 tidak ada cells yang dapat dikirim (pada koneksi terkontrol dan tak terkontrol) • Jika menerima HALT, TRANSMIT di-set ke 0 dan tetap sampai NO_HALT

  18. Grup Tunggal pada Koneksi (2) • Jika TRANSMIT=1 dan tidak ada cell untuk dikirim pada sembarang koneksi tak terkontrol: • Jika GO_CNTR>0, TE dapat mengirimkan cell pada koneksi terkontrol • Cell ditandai dalam keadaan koneksi terkontrol • GO_CNTR dikurangi 1 • Jika GO_CNTR=0, TE tidak dapat mengirimkan pada koneksi terkontrol • TE me-set GO_CNTR ke GO_VALUE pada penerimaan sinyal SET • Sinyal Null tidak memiliki efek

  19. Penggunaan HALT • Untuk membatasi kecepatan efektif data pada ATM • Harus siklik • Untuk menguragi kecepatamn data sebanyak separuh, HALT dikeluarkan dengan membutuhkan waktu 50 % • Dilaksanakan dalam pola biasa atas kelangsungan koneksi

  20. Dua Model Queue • Dua counter • GO_CNTR_A, GO_VALUE_A,GO_CNTR_B, GO_VALUE_B

  21. Header Error Control • 8 bit error control field • Dihitung pada sisa 32 bits dalam header • Menjalankan beberapa koreksi kesalahan

  22. Operasi HEC pada Receiver

  23. Effect of Error in Cell Header

  24. Impact of Random Bit Errors

  25. Transmission of ATM Cells • 622.08Mbps • 155.52Mbps • 51.84Mbps • 25.6Mbps • Cell Based physical layer • SDH based physical layer

  26. Cell Based Physical Layer • Tidak membebankan pada frame • Aliran kontinyu dengan cells 53 octet • Rancangan Cell didasarkan pada field kontrol kesalahan header

  27. Cell Delineation State Diagram

  28. Impact of Random Bit Errors on Cell Delineation Performance

  29. Acquisition Time v Bit Error Rate

  30. SDH Based Physical Layer • Membebankan struktur pada aliran ATM • Contoh untuk 155.52Mbps • Menggunakan frame STM-1 (STS-3) • Dapat membawa payload ATM dan STM • Koneksi spesifik dapat di-switch dengan sirkuit menggunakan saluran SDH • Teknik multiplexing SDH dapat mengkombinasikan beberapa arus ATM

  31. STM-1 Payload for SDH-Based ATM Cell Transmission

  32. Kategori Layanan ATM • Real time • Constant bit rate (CBR) • Real time variable bit rate (rt-VBR) • Non-real time • Non-real time variable bit rate (nrt-VBR) • Available bit rate (ABR) • Unspecified bit rate (UBR)

  33. Layanan Real Time • Jumlah delay • Variasi delay (jitter)

  34. CBR • Fixed data rate tersedia terus menerus • Tight upper bound on delay • Uncompressed audio and video • Video conferencing • Interactive audio • A/V distribution and retrieval

  35. rt-VBR • Aplikasi yang sensitif terhadap waktu • Tightly constrained delay and delay variation • Aplikasi rt-VBR mengirim data pada kecepatan yang bervariasi terhadap waktu • Contoh; compressed video • Menghasilkan frame image terukuran yang bervariasi • Kecepatan frame asli (uncompressed) konstan • Sehingga compressed data rate bervariasi • Secara statistik me-multiplex koneksi-koneksi

  36. nrt-VBR • Mungkin bisa melakukan karacterisasi aliran traffic yang diharapkan • Meningkatkan QoS dalam loss dan delay • End system menentukan: • Kecepatan cell puncak • Kecepatan yang dapat ditopang atau kecepatan rata-ratae • Menghitung ledakan lalu lintas • Contoh; Airline reservations, banking transactions

  37. UBR • Dapat menjadi kapasitas tambahan lebih yang digunakan oleh lalu lintas CBR dan VBR • Tidak semua sumber dapat digunakan • Sifat alami VBR yang cepat membengkak • Untuk aplikasi yang dapat mengatasi cell yang hilang atau variable delay • Contoh: lalu lintas yang berdasarkan TCP • Cells disertakan pada basis FIFO • Pelayanan terbaik

  38. ABR • Application specifies peak cell rate (PCR) and minimum cell rate (MCR) • Sumber daya dialokasi untuk diberikan pada MCR • Sebagian kapasitas dibagi keseluruh sumber ARB • Contoh: Jaringan LAN

  39. ATM Adaptation Layer • Dukungan untuk protokol transfer informasi yang tidak disarkan ATM • PCM (voice) • Memasang bit kedalam cell • Memasang ulang kedalam aliran tetap • IP • Memetakan paket IP kedalam cell ATM • Membagi paket IP • Menggunakan LAPF pada ATM untuk memperoleh seluruh infrastruktur IP

  40. ATM Bit Rate Services

  41. Adaptation Layer Services • Menangani kesalahan transmisi • Segmentasi dan pemasangan ulang • Menangani cell yang hilang dan salah masuk • Mengontrol aliran dan waktu

  42. Supported Application types • Circuit emulation • Suara dan video VBR • Pelayanan data umum • IP melalui ATM • Multiprotocol encapsulation over ATM (MPOA) • IPX, AppleTalk, DECNET) • LAN emulation

  43. AAL Protocols • Convergence sublayer (CS) • Mendukung aplikasi tertentu • AAL user Tehubung pada SAP • Segmentation and re-assembly sublayer (SAR) • Info paket dan tidak paket diterima dari CS ke cell • Empat type • Type 1 • Type 2 • Type 3/4 • Type 5

  44. AAL Protocols

  45. Segmentation and Reassembly PDU

  46. AAL Type 1 • Sumber CBR • Bit SAR yang terpaket dan tidak terpaket • Block yang diikuti oleh nomor urut

  47. AAL Type 2 • VBR • Aplikasi Analog

  48. AAL Type 3/4 • Terhubung atau tidak terhubung • Mode pesan atau mode stream

  49. AAL Type 5 • Transport lurus untuk protokol layer yang lebih tinggi yang berorientasi pada koneksi

  50. CPCS PDUs

More Related