1 / 30

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL. EKSPEKTASI RETURN PORTOFOLIO. atau. …..(1.5). Model Indek Tunggal mempunyai karak-teristik sebagai berikut :. Alpa dari portofolio ( α p ) merupakan rata-rata tertimbang dari alpa tiap-tiap sekuritas ( a i )

saskia
Télécharger la présentation

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

  2. EKSPEKTASI RETURN PORTOFOLIO atau …..(1.5)

  3. Model Indek Tunggal mempunyai karak-teristik sebagai berikut : • Alpa dari portofolio (αp) merupakan rata-rata tertimbang dari alpa tiap-tiap sekuritas (ai) • Beta dari portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari beta tiap-tiap sekuritas (Bi)

  4. Dengan mensubstitusikan βpdan αp, maka Ekspektasi return portofolio adalah sebagai berikut : ………....(1.6)

  5. RESIKO PORTOFOLIO Varian suatu Sekuritas berdasarkan model Indeks Tunggal adalah : Varian Portofolio adalah : ..(1.7)

  6. Dengan menggunakan karakteristik Beta, maka varian portofolio adalah sebagai berikut : …………(1.8)

  7. Contoh : Return Saham PT. “A’, Saham PT “B” dan Return Indeks Pasar selama 7 periode adalah sebagai berikut :

  8. Diketahui : Beta untuk Sekuritas A dan B adalah konstan sebesar βA = 1,7 danβB = 1,3 Jawab : Dari jawaban sebelumnya : αA = 0,0216 σeA2 = 0,00128 σm2 = 0,00026 σ2 = 0,002

  9. E(Rp) = αB + βB . E(Rm) αB=E(RB)-βB. E(Rm) αB = 0,2957 - 1,3 x 0,04586 = 0,236 Untuk tiap-tiap periode, kesalahan residu dihitung dengan rumus : eBt = RBt - αB – (βB . Rmt) Dicari seperti sebelumnya

  10. Varian kesalahan residu menunjukkan besar-nya resiko tidak sistematik yang unik PT “B”, sebagai berikut : σeB2= {(-0,1381 - 0)2 + (-0,0394 - 0) + (-0,0011 - 0)2 + (0,0924 - 0)2 + (0,0144 - 0)2 + (-0,1706 - 0)2 + (0,2424 - 0)2} / 7 - 1 = 0,11724 / 6 = 0,01954

  11. Resiko sistematik PT “B” sebagai berikut : βB2 .σm2= (1,3)2 x 0,0026 = 0,00044 Total Resiko untuk saham PT “B” sebagai berikut : σB2= 0,00044 + 0,01954 = 0,01998

  12. Ekspektasi Return Portofolio dengan porsi 50% : 50%, sebagai berikut : E(Rp)= (0,5 x 0.216 + 0,5 x 0,236) + (0,5 x 1,7 + 0,5 x 1,3) x 0,04586 = 0,1288 + 1,5 x 0,04586 = 0,1288 + 0,06879 = 0,19759 = 19,76%

  13. Resiko Portofolio dengan porsi 50% : 50%, sebagai berikut : σp2= (0,5 x 1,7 + 0,5 x 1,3)2 x 0,00026 + (0,5 x 0,00128 + 0,5 x 0,01954) = 0,000585 + 0,0001084 = 0,0006934 = 0,069%

  14. PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

  15. Perhitungan menentukan Portofolio Optimal akan dipermudah dengan sebuah angka yang dapat menentukan suatu sekuritas, dapat dimasukkan ke dalam Portofolio Optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan Beta (excess return to beta ratio), dengan rumus :

  16. …………(1.9) Dimana : ERBi= excess return to beta securities E(Ri)= Ekspektasi return berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas I RBR= Return bebas resiko Bi= Beta Sekuritas i

  17. Portofolio Optimal dicari dengan memilih saham (sekuritas) yang mempunyai rasio ERB yang tinggi. Saham-saham dengan ERB yang rendah tidak dimasukkan ke dalam Portofolio Optimal, maka perlu sebuah titik pembatas (cut off point) yang menentukan batas nilai ERB yang dikatakan tinggi Langkah-langkah untuk menentukan besarnya titik pembatas adalah sebagai berikut :

  18. Urutkan sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke kecil, yang terbesar merupa-kan kandidat untuk dimasukkan ke dalam Portofolio Optimal • Hitung nilai Aidan Biuntuk masing-masing sekuritas ke i, sebagai berikut : ……(1.10) dan

  19. ..………………...…(1.11) σei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke i yang merupakan resiko unik atau resiko tidak sistematik

  20. ……………...…(1.12) • Menghitung nilai Ci σm2= varian dari return Indeks Pasar. Dengan mensubstitusikan nilai Aidan Bimaka rumus Cimenjadi C* ..(1.13)

  21. Besarnya cut off point (C*) adalah nilai Ciyang terbesar • Sekuritas yang membentuk Portofolio Optimal adalah sekuritas yang mem-punyai nilai ERB lebih besar atau sama nilainya. ERB di titik C* adalah nilai ERB yang kecil, tidak disertakan dalam pem-bentukan Portofolio Optimal.

  22. Menentukan besarnya proporsi sekuritas …………………...…(1.13) …...…(1.14) wi= Proporsi Sekuritas

  23. Contoh : Dari 15 saham yang go public di BEJ. Diketahui : Return bebas resiko (RBR) adalah 10% dan Varian Indeks Pasar (σm2) adalah 10%.

  24. Tabel 1 Data 15 Saham yang tercatat di BEJ

  25. Jawab : • Menghitung nilai ERBidengan rumus 1.9 • Mengurutkan tabel nilai ERBi tertinggi sampai ke terkecil. Kemudian dicari nilai Ai (rumus 1.10) dan Bi (rumus 1.11) dan Ci , C* (rumus 1.12 dan 1.13) <lihat tabel 2> Dan seterusnya sampai dengan 0

  26. Tabel 2 Data 15 Saham setelah diurutkan

  27. dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya

  28. Di kolom Ci terbesar adalah C* = 8,394, yaitu saham F dengan nilai ERB sebesar 8,5. Jadi saham-saham yang membentuk Portofolio Optimal adalah saham yang mempunyai ERB lebih besar, atau saham dengan 8,5; yaitu saham F; M dan L. Setelah saham-saham yang membentuk Portofolio Optimal telah dapat ditentukan, maka berikutnya menentukan proporsi saham yang terpilih, yaitu F; M dan L dengan menentukan nilai xi dan wi (rumus 1.14 dan 1.15)

  29. Besarnya nilai ∑xi adalah : = 0,561 + 0,091 + 0,036 = 0,608

  30. Maka proporsi sekuritas adalah sebagai berikut :

More Related