1 / 136

Ritual-ritual umum Buddhis dan Pembacaan ayat suci

Ritual-ritual umum Buddhis dan Pembacaan ayat suci. Ritual dan Pembacaan ayat suci. Ritual : Sujud Persembahan bermacam-macam barang Pelimpahan Jasa Proses Berkeliling Benang Suci Persembahan Jubah Kathina Festival Bulan Hantu. Ritual dan Pembacaan ayat suci. Ritual :

Télécharger la présentation

Ritual-ritual umum Buddhis dan Pembacaan ayat suci

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ritual-ritual umum Buddhis dan Pembacaan ayat suci

  2. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual : Sujud Persembahan bermacam-macam barang Pelimpahan Jasa Proses Berkeliling Benang Suci Persembahan Jubah Kathina Festival Bulan Hantu

  3. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual : Sujud Offerings Pelimpahan Jasa Proses Berkeliling Benang Suci Persembahan Jubah Kathina Festival Bulan Hantu

  4. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual : Sujud Persembahan bermacam-macam barang Pelimpahan Jasa Proses Berkeliling Benang Suci Persembahan Jubah Kathina Festival Bulan Hantu

  5. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual : Sujud Persembahan bermacam-macam barang Pelimpahan Jasa Proses Berkeliling Benang Suci Persembahan Jubah Kathina Festival Bulan Hantu

  6. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual : Sujud Persembahan bermacam-macam barang Pelimpahan Jasa Proses Berkeliling Benang Suci Persembahan Jubah Kathina Festival Bulan Hantu

  7. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual : Sujud Persembahan bermacam-macam barang Pelimpahan Jasa Proses Berkeliling Benang Suci Persembahan Jubah Kathina Festival Bulan Hantu

  8. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual : Sujud Persembahan bermacam-macam barang Pelimpahan Jasa Proses Berkeliling Benang Suci Persembahan Jubah Kathina Festival Bulan Hantu

  9. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual : Sujud Persembahan bermacam-macam barang Pelimpahan Jasa Proses Berkeliling Benang Suci Persembahan Jubah Kathina Festival Bulan Hantu

  10. Ritual dan Pembacaan ayat suci Pembacaan ayat suci : Penghormatan kepada Buddha Mengambil Perlindungan Lima Sila Recollection of the qualities of the Triple Gem (the Buddha, Dhamma and Sangha)

  11. Ritual dan Pembacaan ayat suci Pembacaan ayat suci : Penghormatan kepada Buddha Mengambil Perlindungan Lima Sila Recollection of the qualities of the Triple Gem (the Buddha, Dhamma and Sangha)

  12. Ritual dan Pembacaan ayat suci Pembacaan ayat suci : Penghormatan kepada Buddha Mengambil Perlindungan Lima Sila Recollection of the qualities of the Triple Gem (the Buddha, Dhamma and Sangha)

  13. Ritual dan Pembacaan ayat suci Pembacaan ayat suci : Penghormatan kepada Buddha Mengambil Perlindungan Lima Sila Recollection of the qualities of the Triple Gem (the Buddha, Dhamma and Sangha)

  14. Ritual dan Pembacaan ayat suci Pembacaan ayat suci : Penghormatan kepada Buddha Mengambil Perlindungan Lima Sila Merenungi kualitas dari Tiga Permata (Buddha, Dhamma dan Sangha)

  15. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual, pembacaan ayat suci, doa, permohonan dan pemujaan biasanya tidak dianggap sebagai bagian dari Jalan Ariya Berunsur Delapan yang diajarkan oleh Buddha. Why do Buddhists resort to these practices? Should Buddhists continue with these practices?

  16. Jalan Ariya Berunsur Delapan

  17. Jalan Ariya Berunsur Delapan

  18. Jalan Ariya Berunsur Delapan

  19. Jalan Ariya Berunsur Delapan

  20. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual, pembacaan ayat suci, doa, permohonan dan pemujaan biasanya tidak dianggap sebagai bagian dari Jalan Ariya Berunsur Delapan yang diajarkan oleh Buddha. Why do Buddhists resort to these practices? Should Buddhists continue with these practices?

  21. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual, pembacaan ayat suci, doa, permohonan dan pemujaan biasanya tidak dianggap sebagai bagian dari Jalan Ariya Berunsur Delapan yang diajarkan oleh Buddha. Mengapa umat Buddha memilih praktek-praktek tersebut? Should Buddhists continue with these practices?

  22. Ritual dan Pembacaan ayat suci Ritual, pembacaan ayat suci, doa, permohonan dan pemujaan biasanya tidak dianggap sebagai bagian dari Jalan Ariya Berunsur Delapan yang diajarkan oleh Buddha. Mengapa umat Buddha memilih praktek-praktek tersebut? Haruskah umat Buddha meneruskan praktek-praktek tersebut?

  23. Ritual Sujud : Made towards a statue which represents the memory of the Buddha, to show our respect and gratitude for his compassion and teachings. Sujud are also made to cultivate humility and lessen our conceit. Knowledgeable Buddhists do not pray to, worship or ask favours from these statues.

  24. Ritual Sujud : Dilakukan di hadapan patung Buddha untuk mengenangi Beliau , untuk menunjukkan rasa hormat dan tanda jasa atas belas kasih dan ajarannya. Sujud are also made to cultivate humility and lessen our conceit. Knowledgeable Buddhists do not pray to, worship or ask favours from these statues.

  25. Ritual Sujud : Dilakukan di hadapan patung Buddha untuk mengenangi Beliau , untuk menunjukkan rasa hormat dan tanda jasa atas belas kasih dan ajarannya. Sujud juga dilakukan untuk mengembangkan kerendahan hati dan mengurangi kesombongan kita. Knowledgeable Buddhists do not pray to, worship or ask favours from these statues.

  26. Ritual Sujud : Dilakukan di hadapan patung Buddha untuk mengenangi Beliau , untuk menunjukkan rasa hormat dan tanda jasa atas belas kasih dan ajarannya. Sujud juga dilakukan untuk mengembangkan kerendahan hati dan mengurangi kesombongan kita. Umat Buddha yang berpengetahuan luas tidak berdoa kepada, memuja atau meminta tanda mata dari patung-patung ini.

  27. Ritual Sujud : Ini adalah hal pertama yang biasanya dilakukan seorang umat Buddha ketika ia berkunjung ke Vihara. Tiga sujud dilakukan – kepada Buddha, Dhamma dan Sangha. Theravada Buddhists make a five point prostration. Tibetan Buddhists make a full body prostration, which can be a practice by itself when done is large numbers.

  28. Ritual Sujud : Ini adalah hal pertama yang biasanya dilakukan seorang umat Buddha ketika ia berkunjung ke Vihara. Tiga sujud dilakukan – kepada Buddha, Dhamma dan Sangha. Umat Buddha Theravada melakukan sujud lima titik. Umat Buddha Tibet melakukan sujud seluruh badan, yang dapat dilakukan dalam kelompok besar.

  29. Ritual Persembahan bermacam-macam barang: Candles - the Dhamma dispelling the darkness of our Kebodohan batin and delusion. Incense - the fragrance of the Dhamma pervading the world. Flowers - the impermanence of our bodies. Water - to purify our minds. Fruits - we are subject to our own kamma.

  30. Ritual Persembahan bermacam-macam barang: Lilin – Dhamma menghalau kegelapan kebodohan batin dan khayalan kita. Incense - the fragrance of the Dhamma pervading the world. Flowers - the impermanence of our bodies. Water - to purify our minds. Fruits - we are subject to our own kamma.

  31. Ritual Persembahan bermacam-macam barang: Lilin – Dhamma menghalau kegelapan kebodohan batin dan khayalan kita. Dupa – harumnya Dhamma menyelimuti dunia. Flowers - the impermanence of our bodies. Water - to purify our minds. Fruits - we are subject to our own kamma.

  32. Ritual Persembahan bermacam-macam barang: Lilin – Dhamma menghalau kegelapan kebodohan batin dan khayalan kita Dupa – harumnya Dhamma menyelimuti dunia. Bunga – ketidak-kekalan dari tubuh kita. Water - to purify our minds. Fruits - we are subject to our own kamma.

  33. Ritual Persembahan bermacam-macam barang: Lilin – Dhamma menghalau kegelapan kebodohan batin dan khayalan kita. Dupa – harumnya Dhamma menyelimuti dunia. Bunga – ketidak-kekalan dari tubuh kita. Air – untuk menjernihkan pikiran kita. Fruits - we are subject to our own kamma.

  34. Ritual Persembahan bermacam-macam barang: Lilin – Dhamma menghalau kegelapan kebodohan batin dan khayalan kita. Dupa – harumnya Dhamma menyelimuti dunia. Bunga – ketidak-kekalan dari tubuh kita. Air – untuk menjernihkan pikiran kita. Buah – kita adalah sasaran dari kamma kita sendiri.

  35. Ritual Pelimpahan Jasa : To share the positive kamma that we have accumulated with our departed relatives and all other beings for their happiness. Water (our merits) from a pitcher is slowly poured into a small cup (our departed relatives) which is in a larger bowl. The water overflows signifying our generosity.

  36. Ritual Pelimpahan Jasa : Berbagi kamma positif yang telah kita kumpulkan kepada sanak saudara kita yang telah meninggal dan semua makhluk yang lainnya untuk kebahagiaan mereka. Water (our merits) from a pitcher is slowly poured into a small cup (our departed relatives) which is in a larger bowl. The water overflows signifying our generosity.

  37. Ritual Pelimpahan Jasa : Berbagi kamma positif yang telah kita kumpulkan kepada sanak saudara kita yang telah meninggal dan semua makhluk yang lainnya untuk kebahagiaan mereka. Air (kebajikan kita) dari kendi dituangkan perlahan-lahan kedalam cangkir kecil (sanak saudara kita yang telah meninggal) dalam mangkuk yang lebih besar. Air yang mengalir menandakan kedermawanan kita.

  38. Ritual Proses Berkeliling : Walking around an object of veneration such as a stupa, Bodhi tree or Buddha statue. Usually done at least three times in a clockwise direction. This should be done mindfully while contemplating the object of veneration and its meaning and significance. Otherwise it is a meaningless practice.

  39. Ritual Proses Berkeliling : Berjalan mengelilingi objek pemujaan seperti Stupa, pohon Bodhi atau patung Buddha. Biasanya dilakukan paling sedikit tiga kali searah jarum jam. This should be done mindfully while contemplating the object of veneration and its meaning and significance. Otherwise it is a meaningless practice.

  40. Ritual Proses Berkeliling : Berjalan mengelilingi objek pemujaan seperti Stupa, pohon Bodhi atau patung Buddha. Biasanya dilakukan paling sedikit tiga kali searah jarum jam. Ini harus dilakukan dengan penuh kewaspadaan sambil merenungi objek pemujaan dan artinya. Jika tidak, itu merupakan praktek yang sia-sia.

  41. Ritual Benang Suci : A ball of coloured thread (usually orange or white) is unravelled during special ceremonies and held at the fingertips of the monks, and sometimes the devotees also. It is believed that the Pembacaan ayat suci will imbue the thread (sometimes connected to bottles of water) with blessings and good luck. It is later cut into small pieces and tied around the wrist.

  42. Ritual Benang Suci : Segumpal benang yang berwarna (biasanya warna jeruk atau putih) diuraikan pada waktu upacara istimewa dan diikatkan pada ujung jari dari bhikkhu, dan kadang-kadang juga umat. It is believed that the Pembacaan ayat suci will imbue the thread (sometimes connected to bottles of water) with blessings and good luck. It is later cut into small pieces and tied around the wrist.

  43. Ritual Benang Suci : Segumpal benang yang berwarna (biasanya warna jeruk atau putih) diuraikan pada waktu upacara istimewa dan diikatkan pada ujung jari dari bhikkhu, dan kadang-kadang juga umat. Diyakini bahwa pembacaan ayat suci dapat mengilhami benang tersebut (kadang-kadang dihubungkan dengan botol minuman) dengan berkah dan keberuntungan baik. Kemudian dipotong kedalam bagian yang kecil dan diikatkan di pergelangan tangan.

More Related